Professional Documents
Culture Documents
Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein yang
terdapat pada sel darah merah.
Berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dari paru dan dalam
peredaran darah untuk dibawa ke
jaringan dan membawa karbon
dioksida dari jaringan tubuh ke paru
Pengertian
Talasemia adalah gangguan produksi
hemoglobin yang diturunkan, pertama kali
ditemukan secara bersamaan di Amerika
Serikat dan Itali antara tahun 1925 sampai
1927
Talasemia berasal dari bahasa Yunani,
yaitu thalasa yang artinya laut (yang
dimaksud dengan laut adalah Laut Tengah,
oleh karena penyakit ini pertama kali
dikenal di daerah sekitar Laut Tengah)
Epidemiologi
Talasemia ditemukan tersebar di
seluruh ras di Mediterania, Timur
Tengah, India sampai Asia Tenggara
Gen pembawa sifat/carrier Talasemia
tersebar di negara-negara mediterania
seperti: Italia, Yunani, Malta, Sardinia,
dan Cyprus yang berkisar antara 10%
sampai 16% sedangkan di Asia seperti
Cina, Malaysia, dan Indonesia berkisar
antara 3% sampai 10%
Klasifikasi Thalasemia
Thalasemia diklasifikasikan
berdasarkan molekuler menjadi dua
yaitu thalasemia alfa dan thalasemia
beta.
1. Thalasemia Alfa
Thalasemia ini disebabkan oleh
mutasi salah satu atau seluruh globin
rantai alfa yang ada.
c. Hb H Disease
Gangguan pada 3 rantai globin alfa.
Penderita dapat bervariasi mulai
tidak ada gejala sama sekali, hingga
anemia yang berat yang disertai
dengan perbesaran limpa.
2. Thalasemia Beta
Thalasemia beta terjadi jika terdapat
mutasi pada satu atau dua rantai globin
beta yang ada. Thalasemia beta terdiri
dari :
a. Beta Thalasemia Trait.
Thalasemia jenis ini memiliki satu gen
normal dan satu gen yang bermutasi.
Penderita mengalami anemia ringan
yang ditandai dengan sel darah merah
yang mengecil (mikrositer).
b. Thalasemia Intermedia.
Kondisi ini kedua gen mengalami
mutasi tetapi masih bisa
memproduksi sedikit rantai beta
globin. Penderita mengalami anemia
yang derajatnya tergantung dari
derajat mutasi gen yang terjadi.
c. Thalasemia Mayor.
Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi
sehingga tidak dapat memproduksi rantai
beta globin. Gejala muncul pada bayi ketika
berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.
Penderita thalasemia mayor tidak dapat
membentuk hemoglobin yang cukup
sehingga hampir tidak ada oksigen yang
dapat disalurkan ke seluruh tubuh, yang
lama kelamaan akan menyebabkan
kekurangan O2, gagal jantung kongestif,
maupun kematian. Penderita thalasemia
mayor memerlukan transfusi darah yang
rutin dan perawatan medis demi
kelangsungan hidupnya
Patofisiologi
Penyakit thalassemia disebabkan oleh
adanya kelainan/perubahan/mutasi
pada gen globin alpha atau gen globin
beta sehingga produksi rantai globin
tersebut berkurang atau tidak ada. Di
dalam sumsum tulang mutasi
thalasemia menghambat pematangan
sel darah merah dan mengakibatkan
anemia berat. Akibatnya produksi Hb
berkurang dan sel darah merah mudah
sekali rusak atau umurnya lebih pendek
dari sel darah normal (120 hari).
Gejala
Penderita thalasemia memiliki gejala
yang bervariasi tergantung jenis
rantai asam amino yang hilang dan
jumlah kehilangannya
Penderita sebagian besar mengalami
anemia yang ringan khususnya
anemia hemolitik
Diagnosis
Terdapat empat diagnosis utama
penderita anemia :
1.Terdapat gambaran sel darah merah
mikrositik yang banyak sehingga nilainya
jatuh kepada diagnosis anemia
2.Dari anamnesa terdapat riwayat keluarga
yang menderita penyakit yang sama
3.Gambaran sel darah merah yang
abnormal yakni mikrositik, acanthocytes
dan terdapat sel target
4.Untuk talasemia beta, terdapat
peningkatan hemoglobin 2 atau F
Terapi
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat
menyembuhkan secara total
Pengobatan yang dilakukan meliputi
pengobatan terhadap penyakit dan
komplikasinya
Pengobatan terhadap penyakit dengan cara
tranfusi darah, splenektomi, induksi sintesa
rantai globin, transplantasi sumsum tulang
dan terapi gen
Pengobatan komplikasi meliputi mencegah
kelebihan dan penimbunan besi, pemberian
kalsium, asam folat, imunisasi.
Terima kasih