You are on page 1of 17

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Refrigerant
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin
(refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi
untuk menyerap panas dari benda/media yang didinginkan dan
membawanya kemudian membuang panas tersebut ke udara luar.
Sistem AC merupakan system yang berfungsi untuk menciptakan
dan mengkondisikan suhu ruangan agar tetap dingin untuk keperluan
kenyamanan. Untuk proses pendinginan tersebut diperlukan suatu
media pengubah panas yang dinamakan refrigerant. Refrigrant ini akan
berguna untuk proses perpindahan panas baik untuk penyerapan panas
maupun pembuangan panas. Dalam siklus refrigran akan terjadi
kejenuhan dan mengurangi umur pakai dari refrigerant. Untuk itu
diperlukan pengosongan dan pengisian refrigran dengan tujuan untuk
selalu mengontrol kondisi refrigerant agar dapat dimanfaatkan sebagai
penghantaran panan secara konveksi dalam system AC tersebut.
Dalam mengangani perlengkapan pendinginan hal penting yang
harus diperhatikan ialah adanya uap air (kelembaban) didalam alat. R12 tidak larut didalam air, uap air ini dapat membeku didalam
ekspansion valve dan mengakibatkan Moisture Clogging
(penyumbatan oleh kelembaban). Karena itu sebelum mengisi, uap
yang tersisa didalam perlengkapan harus dikeluarkan. Metode untuk
menurunkan kelembaban didalam system adalah memanfaatkan vakum
dan menyebabkan kelembaban menguap agar mudah dikeluarkan. Pada
vakum 740mmHg, air mendidih pada22.5derajat celcius.
Dalam system AC perlu dilakukan pengosongan dan pengisian
refrigran dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi kerja dari system
AC kepada suatu kondisi yang maksimal dan dapat menjalankan peran
penghantar panas dengan baik sehingga proses pendinginan AC dapat
bekerja dengan sempurna.

B. Pengosongan Refrigerant
Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan
kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk
mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan
dengan menggunakan alat Vacuum pump.
Proses pengosongan refrigerant, yaitu:
1. Tutup kedua katup manifold gauge.
2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke
nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah
serta selang hijau ke pompa vakum.
3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan
angka +/- 600 mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa)
5. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari
dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.
6. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem
telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk
berada pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
7. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30
menit.
8. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa
vakum.
9. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk
meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem
rangkaian masih terjadi kebocoran.
10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai
ditemukan dan perbaiki.

Gambar 2.1. Pemvakuman Refrigerant


Sebagai contoh lihat tabel di bawah ini yang menggambarkan titik uap
air di dalam kevakuman.
Besarnya vakum
mm Hg

Titik uap air


0
C

723,9
741,2
753,4
755,9
758,4

32
21
10
1
- 12

Dengan memperhatikan tabel di atas, apakah yang terjadi bila dalam


sistem AC terdapat uap air, sedangkan pada saluran hisap kompresor
saja temperatur freon sudah -200C.

C. Pengisian Refrigerant
1.
Mengkondisikan kendaraan pada posisi mati tidak dalam
keadaan berjalan.
2.
Memasang manifold gauge pada katup servis kompresor, dengan
cara:
a. Menutup kedua katup tangan manifold gauge

3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.

b. Memasang selang takanan rendah (biru) pada katup servis


pengisapan dan selang tekanan tinggi (merah) pada katup
servis pembuangan.
c. Memasang selang kuning pada fiting tengah manifold.
Membuang Isi Freon
Mengosongkan dan memvakumkan system AC
Mengisikan Freon kedalam system AC, cara untuk
mengisikannya adalah sebagai berikut.
a. Memastikan bahwa pada system AC tidak ada lagi udara
ataupun uap air yang tertinggal
b. Memasang selang tengah pada tabung Freon
c. Membuka katup tabung Freon sedikit demi sedikit dan
mengendorkan mur selang tengahtengah pada fiting tengah
manifold gauge sampai terdengar suara mendesis biarkan
udaranya keluar dan setelah itu mengencangkan kembali mur
pengikatnya.
d. Membuka katup tekanan rendah, dan mengamati hingga gauge
menunjuk angka labil dari 4,2 Kg/Cm2 (60psi)
e. Menghidupkan mesin pada kecepatan idel cepat
f. Menghidupkan AC pada posisi switch blower kecepatan tinggi
dan switch temperature dingin maksimum.
g. Proses lamanya pengisian dikontrol melalui kaca pandang
pada receiver bila tidak lagi terdapat gelembung berarti sudah
cukp untuk pengisiannya. Selain itu juga pada tekanan gauge
menunjuk 1.5-2.0 Kg/Cm2 (21-28 psi) pada sisi tekanan
tinggi.
Menutup rapat katup manifold tekanan rendah dan tinggi dan
katup tabung Freon.
Mematikan AC mobil
Mematikan Mobil
Melepas selang tekanan tinggi dan rendah serta selang tengah
pada tabung refrigerant
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan
kecermatan pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan
merupakan suatu tanda untuk langkah berikutnya. Dalam
pengosongan harus benar benar vakum agar tidar ada udara
4

yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan pengisian


serta pada saat system AC bekerja.
Pengisian refrigerant ada 2 cara:
a. Pengisian pada saluran tekanan tinggi
Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi
freon pada tekanan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak
bekerja menekan zat pendingin berbentuk cair.
Tekanan freon pada tabung harus dinaikkan dengan cara

memanaskan freon dalam alat pengisian khusus (charging station).


Kran tekanan rendah ditutup, dan tekanan tinggi dibuka
Tabung freon dibalik, agar yang masuk ke dalam sistem adalah
freon cair.
Dengan cara ini katup dan bagian lain kompresor tidak bekerja
berat karena cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor
tapi terus mengalir ke kondensor.

Gambar 2.2. Pengisian refrigerant pada saluran tekanan tinggi


b. Pengisian pada saluran tekanan rendah
Pengisian dilakukan pada saluran hisap kompresor
Kran tabung freon dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup
Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan-pelan saja

agar freon yang masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan freon
yang masuk pada saluran hisap kompresor pada waktu sistem
bekerja normal.
5

Tabung freon tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik

menyebabkan freon masuk berben-tuk cair akibatnya kompresor


lebih cepat rusak.
Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup rendah, maka
pengisian pada saluran hisap ini lebih mudah dilakukan, tapi
keamanan pada kompresor kurang terjamin

Gambar 2.3. Pengisian refrigerant pada saluran tekanan rendah


D. Mengetahui Volume Refrigerant
Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat
diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan
a. Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm
tidak akan terlihat gelembung gelembung freon pada gelas kontrol
Gelembung-gelembung freon, yang terlihat pada gelas control
menunjukkan pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya
dengan manometer maka akan terlihat tekanannya belum tercapai
sesuai data.

Gambar 2.4. Kaca kontrol saringan


b. Dengan manometer
Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer
manometer
Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan
1,5 2 bar (21 29 psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 15 bar
(200 213 psi), hal ini menunjukkan sistem sudah terisi penuh.
Cara ini, dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC
bekerja normal.

Gambar 2.5. Melihat volume refrigeran dengan manometer


Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan
tetapi kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang
diisikan dalam sistem.
C. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam
sistem menurut buku manual

Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat freon yang harus
diisikan ke dalam sistem AC. Yang paling sederhana cara ini dapat
dilakukan seperti gambar 2.6, yaitu dengan mengukur berat tabung
freon sebelum proses pengisian dilakukan, berat freon yang masuk
ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat tabung
freon.

Gambar 2.6. Pengukuran berat tabung freon


Pada gambar 2.7. diperhatikan alat khusus pengisian (charging
station) yang sudah mempunyai tabung skala untuk berat freon yang
masuk ke dalam sistem, alat ini juga dilengkapi dengan manometer,
sistem pemanas dan pompa vakum listrik.

Gambar 2.7. Charging Station

E.Servis/Memperbaiki AC Mobil
1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab
dan pemecahannya
1. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak
terlalu dingin
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung
Pemeriksaan pada manifold gauge:
pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2
(11 psi, 78 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2
(114 psi, 882 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.

Pemecahannya:
Periksa kebocoran dengan menggunakan
detektor kebocoran dan perbaiki.

2. Pengisian Refrigerant Berlebihan


Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
pendinginan tidak maksimum
Pemeriksaan pada Manifold Gauge :
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2
(36 psi, 245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2
(248 psi, 1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan
Kondenser tidak bekerja dengan baik
Kopling fluida kipas radiator slip
Tali kipas kompresor kendor
Pemecahannya:
Kurangi jumlah refrigerant
Bersihkan kondenser
Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti
Stel tali kipas
3. Terdapat Udara Didalam Siklus
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak terlalu dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2
(36 psi, 245 kPa)

10

Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2


(327 psi, 2.256 kPa)

kemungkinan penyebabnya:
Ada udara didalam siklus pendingin

Pemecahannya:
Periksa kotoran oli dan jumlahnya
Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan
minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin
lakukan penyedotan kevakuman kembali
Ganti receifer

4. Terdapat Uap Air Didalam Siklus


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
Kadang dingin kadang tidak
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2)
Pengukur tekanan tinggi: 7=15 kg/cm2

Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan oleh
gumpalan es

Pemecahannya:
11

Ganti Receifer/Dryer
lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang
uap air
perhatikan jumlah Refrigerant yang sesuai dalam
pengisian

5. Refrigerant Tidak Bersirkulasi


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg
(angat rendah)
Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2
(85 psi/588 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan

Pemecahannya:
Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah
rusak ganti
Ganti Receifer/Dryer
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam
pengisian

12

6. Ekspansion Valve Tidak Bekerja Dengan Baik


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC kurang dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2
(36 psi/245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2
(70264 psi/1.8631.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat
Sensitizing salah
Penyetelan aliran tidak baik
pada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam
bentuk cair

Pemecahannya:
Periksa pemasangan Heat Sensitizing
Periksa Expansion Valve, bila rusak ganti

7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi


ini terlihat gejala sebagai berikut:

13

AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi
Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah

Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak

katup kompresor rusak


Pemecahannya:
Bongkar dan perbaiki kompresor
Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang
sama
F.Uji Kemampuan Sistem AC
Uji kemampuan AC diperlukan untuk mengetahui apakah hasil
servis atau pemeliharaan atau bahkan perbaikan yang dilakukan
berhasil dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan uji kemampuan ini
harus diikuti secara runtut sehingga pengujian dapat menunjukkan
validitas yang tinggi.

a)Langkah persiapan: Siapkan peralatan uji


Service tool set AC
Thermometer
Psychrometer
Tachometer

14

b) Pasang manifold gauge


c) Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ON
Atur putaran mesin pada 2000 RPM
Atur saklar blower pada posisi (HI) dan
temperatur control di (Cool) serta air flow control
di (Vent)
Buka jendela kendaraan
d) Posisikan thermometerDry bulb di outlet udara
dingin
e) Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin
(lihat gambar)

Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer

f) Stabilkan AC
Periksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,015,5 kg/cm2
Bila pembacaan terlalu tinggi,
siram condenser dengn air dan bila pembacaan
terlalu rendah tutuplah bagian depan condenser
Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C35o C

15

g) Pemeriksaan Pengujian
Bacalah kelembaban relatif dari grafik
psychrometrik dengan membandingkan sisi wet
dan dry bulb psychometer pada air inlet

Gambar : Grafik 1
Contoh cara membaca grafik:
Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator:25o
C Pembacaan wet bulb pada air inlet
evaporator:19,5o C
Pembacaan pada grafik 1: perpotongan antara
keduanya menunjuk pada angka 60%

Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara


dingin dan hitung perbedaan antara inlet dry
bulb dan outlet dry bulb
Pastikan hasil pembacaan antara kelembaban
relatif dan perbedaan kedua temperatur ada

16

pada dua garis berarsir yang menunjukkan


bahwa kemampuan pendinginan cukup baik

17

You might also like