You are on page 1of 21

MAKALAH SISTEM AC

PENANGANAN REFRIGERAN PADA SISTEM AC KENDARAAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAMA

NIM

ENDY HARIS NASUTION

5133122009

DITA MELISA

5133122006

AWALUDDIN RIZKY PANJAITAN

5131122002

EKO BUDIANTO SINAGA

5133122008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Sistem AC ini.
Dimana pembuatan Makalah Sistem AC ini dimaksudkan sebagai hasil
penelusuran, penelaahan mahasiswa terhadap penggunaan Sistem AC di berbagai
bidang Otomotif.Selain itu, pembuatan makalah ini memberikan manfaat yang
besar bagi penulis untuk mempelajari penanganan refrigerant pada sistem AC
kendaraan. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan orang-orang
yang terlibat didalamnya. Karena itu, penulis senantiasa mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Drs.Suherman,M.Pd selaku dosen pengampu.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
serta ketidak sempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk

penyempurnaan isi makalah ini dan untuk karya

selanjutnya. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,
pendengar maupun rekan mahasiswa.

Medan,8 April 2016


Penyusun

Kelompok 3 Sistem AC | i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Manfaat........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Refrigerant...............................................................................2
B. Pengosongan Refrigerant...........................................................................2
C. Pengisian Refrigerant.................................................................................4
a.

Pengisian pada saluran tekanan tinggi..................................................6

b. Pengisian pada saluran tekanan rendah..................................................6


D. Mengetahui Volume Refrigerant...............................................................7
a.

Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan..............................7

b.

Dengan manometer.................................................................................8

C. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam


sistem menurut buku manual........................................................................8
E.Servis/Memperbaiki AC Mobil....................................................................10
F.Uji Kemampuan Sistem AC.........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

Kelompok 3 Sistem AC | ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sistem AC merupakan system yang berfungsi untuk menciptakan dan

mengkondisikan suhu ruangan agar tetap dingin untuk keperluan kenyamanan.


Untuk proses pendinginan tersebut diperlukan suatu media pengubah panas yang
dinamakan refrigerant. Refrigrant ini akan berguna untuk proses perpindahan
panas baik untuk penyerapan panas maupun pembuangan panas. Dalam siklus
refrigran akan terjadi kejenuhan dan mengurangi umur pakai dari refrigerant.
Untuk itu diperlukan pengosongan dan pengisian refrigran dengan tujuan untuk
selalu mengontrol kondisi refrigerant agar dapat dimanfaatkan sebagai
penghantaran panan secara konveksi dalam system AC tersebut.
Dalam system AC perlu dilakukan pengosongan dan pengisian refrigran
dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi kerja dari system AC kepada suatu
kondisi yang maksimal dan dapat menjalankan peran penghantar panas dengan
baik sehingga proses pendinginan AC dapat bekerja dengan sempurna.
B.

Manfaat

Diharapkan mahasiswa mampu melakukan penanganan refrigeran pada sistem AC


kendaraan

Kelompok 3 Sistem AC | 1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Refrigerant
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau
mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari
benda/media yang didinginkan dan membawanya kemudian membuang panas
tersebut ke udara luar.
Sistem AC merupakan system yang berfungsi untuk menciptakan dan
mengkondisikan suhu ruangan agar tetap dingin untuk keperluan kenyamanan.
Untuk proses pendinginan tersebut diperlukan suatu media pengubah panas yang
dinamakan refrigerant. Refrigrant ini akan berguna untuk proses perpindahan
panas baik untuk penyerapan panas maupun pembuangan panas. Dalam siklus
refrigran akan terjadi kejenuhan dan mengurangi umur pakai dari refrigerant.
Untuk itu diperlukan pengosongan dan pengisian refrigran dengan tujuan untuk
selalu mengontrol kondisi refrigerant agar dapat dimanfaatkan sebagai
penghantaran panan secara konveksi dalam system AC tersebut.
Dalam mengangani perlengkapan pendinginan hal penting yang harus
diperhatikan ialah adanya uap air (kelembaban) didalam alat. R-12 tidak larut
didalam air, uap air ini dapat membeku didalam ekspansion valve dan
mengakibatkan Moisture Clogging (penyumbatan oleh kelembaban). Karena itu
sebelum mengisi, uap yang tersisa didalam perlengkapan harus dikeluarkan.
Metode untuk menurunkan kelembaban didalam system adalah memanfaatkan
vakum dan menyebabkan kelembaban menguap agar mudah dikeluarkan. Pada
vakum 740mmHg, air mendidih pada22.5derajat celcius.
Dalam system AC perlu dilakukan pengosongan dan pengisian refrigran
dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi kerja dari system AC kepada suatu
kondisi yang maksimal dan dapat menjalankan peran penghantar panas dengan
baik sehingga proses pendinginan AC dapat bekerja dengan sempurna.
B. Pengosongan Refrigerant

Kelompok 3 Sistem AC | 2

Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak
ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem
rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum
pump.
Proses pengosongan refrigerant, yaitu:
1.

Tutup kedua katup manifold gauge.

2.

Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel


tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau
ke pompa vakum.

3.

Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.

4.

Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600
mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa)

5.

Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi
untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.

6.

Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih
dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka
750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )

7.

Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.

8.

Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.

9.

Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila
terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi
kebocoran.

10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan
perbaiki.

Kelompok 3 Sistem AC | 3

Gambar 2.1. Pemvakuman Refrigerant


Sebagai contoh lihat tabel di bawah ini yang menggambarkan titik uap air di
dalam kevakuman.
Besarnya vakum
mm Hg

Titik uap air


0

723,9

32

741,2

21

753,4

10

755,9

758,4

- 12

Dengan memperhatikan tabel di atas, apakah yang terjadi bila dalam sistem AC
terdapat uap air, sedangkan pada saluran hisap kompresor saja temperatur freon
sudah -200C.

C. Pengisian Refrigerant
1.

Mengkondisikan kendaraan pada posisi mati tidak dalam keadaan berjalan.

2.

Memasang manifold gauge pada katup servis kompresor, dengan cara:


a. Menutup kedua katup tangan manifold gauge
b. Memasang selang takanan rendah (biru) pada katup servis pengisapan
dan selang tekanan tinggi (merah) pada katup servis pembuangan.

Kelompok 3 Sistem AC | 4

c. Memasang selang kuning pada fiting tengah manifold.


3.

Membuang Isi Freon

4.

Mengosongkan dan memvakumkan system AC

5.

Mengisikan Freon kedalam system AC, cara untuk mengisikannya adalah


sebagai berikut.
a. Memastikan bahwa pada system AC tidak ada lagi udara ataupun uap
air yang tertinggal
b. Memasang selang tengah pada tabung Freon
c. Membuka katup tabung Freon sedikit demi sedikit dan mengendorkan
mur selang tengahtengah pada fiting tengah manifold gauge sampai
terdengar suara mendesis biarkan udaranya keluar dan setelah itu
mengencangkan kembali mur pengikatnya.
d. Membuka katup tekanan rendah, dan mengamati hingga gauge
menunjuk angka labil dari 4,2 Kg/Cm2 (60psi)
e. Menghidupkan mesin pada kecepatan idel cepat
f. Menghidupkan AC pada posisi switch blower kecepatan tinggi dan
switch temperature dingin maksimum.
g. Proses lamanya pengisian dikontrol melalui kaca pandang pada receiver
bila tidak lagi terdapat gelembung berarti sudah cukp untuk
pengisiannya. Selain itu juga pada tekanan gauge menunjuk 1.5-2.0
Kg/Cm2 (21-28 psi) pada sisi tekanan tinggi.

6.

Menutup rapat katup manifold tekanan rendah dan tinggi dan katup tabung
Freon.

7.

Mematikan AC mobil

8.

Mematikan Mobil

9.

Melepas selang tekanan tinggi dan rendah serta selang tengah pada tabung
refrigerant
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan kecermatan
pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan merupakan suatu tanda
untuk langkah berikutnya. Dalam pengosongan harus benar benar vakum
agar tidar ada udara yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan
pengisian serta pada saat system AC bekerja.

Kelompok 3 Sistem AC | 5

Pengisian refrigerant ada 2 cara:


a.

Pengisian pada saluran tekanan tinggi

Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada
tekanan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan zat
pendingin berbentuk cair.

Tekanan freon pada tabung harus dinaikkan dengan cara memanaskan freon
dalam alat pengisian khusus (charging station).

Kran tekanan rendah ditutup, dan tekanan tinggi dibuka

Tabung freon dibalik, agar yang masuk ke dalam sistem adalah freon cair.

Dengan cara ini katup dan bagian lain kompresor tidak bekerja berat karena
cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor tapi terus mengalir ke
kondensor.

Gambar 2.2. Pengisian refrigerant pada saluran tekanan tinggi


b. Pengisian pada saluran tekanan rendah
Pengisian dilakukan pada saluran hisap kompresor
Kran tabung freon dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup
Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan-pelan saja agar freon
yang masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan freon yang masuk pada
saluran hisap kompresor pada waktu sistem bekerja normal.

Kelompok 3 Sistem AC | 6

Tabung freon tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik menyebabkan
freon masuk berben-tuk cair akibatnya kompresor lebih cepat rusak.
Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup rendah, maka pengisian pada
saluran hisap ini lebih mudah dilakukan, tapi keamanan pada kompresor
kurang terjamin

Gambar 2.3. Pengisian refrigerant pada saluran tekanan rendah


D. Mengetahui Volume Refrigerant
Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat diketahui ada
tiga cara yang dapat dilakukan
a.

Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan


Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan
terlihat gelembung gelembung freon pada gelas kontrol
Gelembung-gelembung

freon,

yang

terlihat

pada

gelas

control

menunjukkan pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya dengan


manometer maka akan terlihat tekanannya belum tercapai sesuai data.

Kelompok 3 Sistem AC | 7

Gambar 2.4. Kaca kontrol saringan


b. Dengan manometer
Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer manometer
Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 2 bar
(21 29 psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 15 bar (200 213 psi), hal
ini menunjukkan sistem sudah terisi penuh.
Cara ini, dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja
normal.

Gambar 2.5. Melihat volume refrigeran dengan manometer


Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi
kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang diisikan dalam
sistem.
C. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem
menurut buku manual
Kelompok 3 Sistem AC | 8

Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat freon yang harus diisikan ke
dalam sistem AC. Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan seperti
gambar 2.6, yaitu dengan mengukur berat tabung freon sebelum proses
pengisian dilakukan, berat freon yang masuk ke dalam sistem dapat ditentukan
dengan berkurangnya berat tabung freon.

Gambar 2.6. Pengukuran berat tabung freon


Pada gambar 2.7. diperhatikan alat khusus pengisian (charging station) yang
sudah mempunyai tabung skala untuk berat freon yang masuk ke dalam sistem,
alat ini juga dilengkapi dengan manometer, sistem pemanas dan pompa vakum
listrik.

Gambar 2.7. Charging Station

Kelompok 3 Sistem AC | 9

E.Servis/Memperbaiki AC Mobil
1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan
pemecahannya

1. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu
dingin
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung
Pemeriksaan pada manifold gauge:
pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2
(11 psi, 78 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2
(114 psi, 882 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.

Pemecahannya:
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor
kebocoran dan perbaiki.

2. Pengisian Refrigerant Berlebihan


Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
pendinginan tidak maksimum
Kelompok 3 Sistem AC | 10

Pemeriksaan pada Manifold Gauge :


Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2
(36 psi, 245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2
(248 psi, 1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan
Kondenser tidak bekerja dengan baik
Kopling fluida kipas radiator slip
Tali kipas kompresor kendor
Pemecahannya:
Kurangi jumlah refrigerant
Bersihkan kondenser
Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti
Stel tali kipas
3. Terdapat Udara Didalam Siklus
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak terlalu dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2
(36 psi, 245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2
(327 psi, 2.256 kPa)

kemungkinan penyebabnya:
Ada udara didalam siklus pendingin

Pemecahannya:
Periksa kotoran oli dan jumlahnya

Kelompok 3 Sistem AC | 11

Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak


tanah dan semprot dengan kompresor angin
lakukan penyedotan kevakuman kembali
Ganti receifer

4. Terdapat Uap Air Didalam Siklus


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
Kadang dingin kadang tidak
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2)
Pengukur tekanan tinggi: 7=15 kg/cm2

Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es

Pemecahannya:
Ganti Receifer/Dryer
lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air
perhatikan jumlah Refrigerant yang sesuai dalam pengisian

5. Refrigerant Tidak Bersirkulasi


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg
(angat rendah)
Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2
(85 psi/588 kPa)

Kelompok 3 Sistem AC | 12

Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan

Pemecahannya:
Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak
ganti
Ganti Receifer/Dryer
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian

6. Ekspansion Valve Tidak Bekerja Dengan Baik


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC kurang dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2
(36 psi/245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2
(70264 psi/1.8631.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:
Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat Sensitizing salah
Penyetelan aliran tidak baik
pada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam bentuk cair

Pemecahannya:
Periksa pemasangan Heat Sensitizing
Periksa Expansion Valve, bila rusak ganti

Kelompok 3 Sistem AC | 13

7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat


gejala sebagai berikut:

AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi
Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah

Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak

katup kompresor rusak


Pemecahannya:
Bongkar dan perbaiki kompresor
Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama
F.Uji Kemampuan Sistem AC
Uji kemampuan AC diperlukan untuk mengetahui apakah hasil servis
atau pemeliharaan atau bahkan perbaikan yang dilakukan berhasil
dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan uji kemampuan ini harus diikuti secara
runtut sehingga pengujian dapat menunjukkan validitas yang tinggi.

a) Langkah persiapan: Siapkan peralatan uji


Service tool set AC
Thermometer
Psychrometer
Tachometer

Kelompok 3 Sistem AC | 14

b) Pasang manifold gauge

c) Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ON


Atur putaran mesin pada 2000 RPM
Atur saklar blower pada posisi (HI) dan temperatur
control di (Cool) serta air flow control di (Vent)
Buka jendela kendaraan

d) Posisikan thermometerDry bulb di outlet udara dingin


e) Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin (lihat
gambar)

Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer

f) Stabilkan AC
Periksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0-15,5
kg/cm2

Bila pembacaan terlalu tinggi, siram

condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu rendah


tutuplah bagian depan condenser
Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C35o C

Kelompok 3 Sistem AC | 15

g) Pemeriksaan Pengujian
Bacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik
dengan

membandingkan

sisi

wet

dan

dry

bulb

psychometer pada air inlet

Gambar : Grafik 1
Contoh cara membaca grafik:
Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator:25 o C
Pembacaan wet bulb pada air inlet evaporator:19,5o C
Pembacaan pada grafik 1: perpotongan antara keduanya
menunjuk pada angka 60%

Kelompok 3 Sistem AC | 16

Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara dingin


dan hitung perbedaan antara inlet dry bulb dan outlet
dry bulb
Pastikan hasil pembacaan antara kelembaban relatif
dan perbedaan kedua temperatur ada pada dua garis
berarsir yang menunjukkan bahwa kemampuan
pendinginan cukup baik

Kelompok 3 Sistem AC | 17

DAFTAR PUSTAKA

http://dikasuryaafryandi.blogspot.co.id/2016/01/pengisian-dan-pengosongan-acmobil.html
http://www.koolbreeze.co.id/tip-ac-mobil-awet-dan-dingin.html
Triyono ,N. Wahyu. Memelihara Servis Sistem AC (Air Conditioner)

Kelompok 3 Sistem AC | 18

You might also like