You are on page 1of 2

Epidemiologi Hepatoseluler

Dalam 10 tahun terakhir ini laporan-laporan ilmiah dari berbagai pusat penelitian
penyakit hati di seluruh dunia menunjukkan bahwa prevalensi keganasan hati meningkat.
Epidemiologi dari karsinoma hepatoseluler dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
penting :pertama, aspek konvensional dari dampak kesehatan masyarakat secara keseluruhan;
kedua, berhubungan dengan penyakit yang mendasari seperti infeksi hepatitis virus atau nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD); dan ketiga, variasi epidemiologi berdasarkan biologis
tumor.
Berdasarkan sudut pandang dari kesehatan masyarakat, prevalensi karsinoma
hepatoseluler merupakan jenis kanker yang menduduki peringkat kelima di seluruh dunia dan
peringkat ketiga jenis kanker yang menyebabkan kematian. Meskipun demikian telah tercatat
beberapa variasi geografis seperti di Asia dan Afrika memiliki 40 kali lipat lebih banyak
kasus berdasarkan tingkat kejadian sesuai umur dibandinkan dengan negara lain. Negara
China memiliki angka insidensi tertinggi di dunia (100/100.000 populasi). Amerika Utara dan
Eropa Barat merupakan wilayah dengan angka insidensi yang cenderung rendah (2,69,8/100.000 populasi) namun angka insidensi ini mulai meningkat pada negara- negara ini.
Suatu studi dari penderita kanker menunjukkan bahwa adanya peningkatan insidensi dari
kejadian karsinoma hepatoseluler serta angka kematian di Amerika Serikat, Prancis, Jepang,
Inggris, dan Italy. Di negara Amerika Serikat, antara tahun 1976-1995 kejadian karsinoma
hepatoseluler telah meningkat dari 1,4/100.000 populasi/tahun menjadi 2,4/100.000
populasi/tahun.
Pada negara-negara dengan angka insidensi yang tinggi, kisaran umur pada penderita
karsinoma hepatoseluler berpuncak pada dekade 3 dan dekade 4. Berbeda dengan negaranegara di Eropa, Amerika Utara dan Asia adalah pada dekade 5 dan 6. Di Mozambik
insidensi pada laki-laki yang berumur kurang dari 40 tahun berkisar 500 kali lebih tinggi
daripada populasi kulit putih di Amerika Serikat, tetapi pada kelompok dengan umur 65 tahun
memiliki prevalensi hanya dua kalinya.
Pada berbagai macam literatur menyebutkan bahwa angka kejadian pada laki- laki
lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Rasio angka kejadian ini bervariasi di
berbagai negara yaitu berkisar antara 2:1 sampai 5:1 atau bahkan lebih. Belum ada penjelasan
yang memuaskan akan fenomena tersebut. Namun beberapa studi mengatakan bahwa
perkembangan karsinoma hepatoseluler pada sirosis hati terjadi lebih sering pada laki-laki.
Hal ini terjadi berdasarkan keseimbangan hormon yaitu hormone androgen yang lebih banyak
pada laki-laki.

Gambar Epidemiologi HCC di seluruh dunia

http://eprints.undip.ac.id/44757/3/bab_2.pdf

You might also like