You are on page 1of 2

Transkripsi dan Translasi pada Prokariot Bergabung

Pada prokariot, frekuensi translasi molekul mRNA dimulai sebelum sintesisnya


(transkripsi) lengkap. Hal ini dikarenakan molekul mRNA kedua-duanya disintesis dan
ditranslasi dari 5 ke 3 secara langsung, dan karena tidak ada membrane inti yang terpisah pada
saat transkripsi dari translasi seperti pada eukariot. Penggabungan antara transkripsi dan translasi
difasilitasi sehingga berlangsung cepat dan efisien untuk diaktifkan dan dinonaktifkan saat
ekspresi gen pada prokariot (lihat Bab XIV).
O.L.Miller, B.A.Hamkolo, dan rekannya mengembangkan suatu teknik sehingga
transkripsi dan translasi dapat diamati secara langsung menggunakan mikroskop electron.
Gambar 10.20, contoh, menunjukkan penggabungan transkripsi dan translasi pada gen E. coli.
Transkripsi, Proses dan Pengangkutan RNA, dan Translasi pada Eukariot
Pada eukariot, transkripsi dan translasi tidak bisa digabung. Hal itu dikarenakan,
transkripsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma. Hal ini menimbulkan pertanyaan
tentang bagaimana gen yang ditranskripsi ditranspor dari inti ke sitoplasma dan kapan dan
dimana translasi mRNA ditetapkan. Sayangnya, kita belum bisa menjawab pertanyaan ini. Kita
tahu proses transkripsi dan translasi pada eukariot lebih kompleks dibandingkan prokariot, yang
melibatkan beberapa proses mRNA intermediet, seperti transport dari inti ke sitoplasma.
mRNA eukariot merupakan turunan dari transkripsi gen primer melalui beberapa jenis
proses (gambar 10.21): (1) Cleavage prekursor mRNA yang lebih besar (pre-mRNA) menjadi
molekul yang lebih kecil, (2) penambahan kelompok 7-metil guanosin (kepala mRNA) di ujung
molekul 5, (3) penambahan nukleotida pada sekuens adenilat (ekor Poly A) di ujung molekul
3, (4) pembentukan protein spesifik yang kompleks. Cleavage terlibat secara berturut-turut
dalam konversi pre-mRNAs menjadi mRNAs untuk memindahkan sekuens leader, sekuens dari
ujung 5 menuju translasi kodon inisiasi, dan sekuens yang tidak mengkode (disebut intron).
Beberapa atau semua transkripsi gen tunggal mengalami 4 tahap. Tidak semua mRNAs
mengandung kepala 5 dan mempunyai ekor poli-A. Hal ini menyulitkan pendeterminasian
fungsi pada modifikasi postranskripsi.
Kebanyakan sintesis RNAs nonribosomal di inti sel eukariot terdiri dari molekul-molekul
yang besar dengan berbagai macam tingkat ukuran (10S-200S atau 1000-50000 panjang
nukleotida). RNA ini disebut RNA inti heterogen, disingkat hnRNA. Sekarang terlihat lebih

jelas, setidaknya, hnRNA adalah molekul pre-mRNA di inti yang ada setelah ditemukan hasil
nyata transkripsi dalam: (1) sintesis RNA nonribosomal yang lebar dalam inti (kemungkinan
masing-masing transkrip primer meluas) cepat terdegradasi (jumlahnya setengah dari kehidupan
selama 30 menit) dan (2) pembentukan molekul mRNA kecil ditranspor ke sitoplasma. Namun,
hal itu tidak menjelaskan secara rinci, bagaimana sintesis molekul hnRNA pada sel eukariot
berdasarkan molekul pre-mRNA.
Proses pre-mRNA dibuktikan dengan adanya pembentukan mRNA eukariot yang
diperoleh dalam kasus tranksripsi gen -globin tikus. Berdasarkan kasus, hnRNA 15s (atau premRNA; 1200-1500 panjang nukleotida) diproses menjadi mRNA -globin 9S (kira-kira 600
panjang nukleotida).
Bukti yang sama mengenai proses hnRNA atau pre-mRNA yaitu pembentukan molekul
RNA matang yang dapat digunakan dalam transkripsi gen eukariot lain. Proses ini melibatkan
pemotongan sekuens yang tidak mengkode atau intron yang terletak diantara sekuens pengkode
(disebut ekson untuk ekspresi).
Sebagai tambahan, mRNAs pada beberapa virus eukariot diketahui mengandung sekuens
leader (sekuens dari ujung 5 menuju translasi kodon inisiasi mRNAs) yang ditranskripsikan dari
sekuens DNA yang tidak berdekatan dengan struktur gen. Faktanya masing-masing mRNAs
berbeda karena mengandung sekuens leader yang spesifik, sekuens leader ini hanya bergerak ke
ujung 5 selama proses transkripsi gen. Hal itu membuktikan bahwa sekuens leader terlibat
dalam pengaturan translasi. Namun, fungsi yang sebenarnya belum diketahui.
Translasi yang muncul pada eukariot analog dengan translasi pada prokariot, kecuali (1)
kelompok asam amino metionil tRNAfmet bukan formilat dan (2) studi terbaru yang muncul yaitu
mRNAs eukariot menjadi monogenik, hanya 1 spesies polipeptidanya ditranslasikan dari tiaptiap mRNA. Pada prokariot, kebanyakan mRNAnya poligenik, yaitu 2 atau lebih polipeptida
disintesis dari segmen mRNA tunggal yang tidak tumpang tindih.
Sintesis protein pada satu eukariot, berupa protein fibroin, hal ini dapat diamati dengan
mikroskop electron menggunakan teknik yang dikembangkan oleh O.L.Miller, B.A.Hamkalo,
dan teman-teman. Fibroin dikondisikan tidak dilipat di permukaan ribosom seperti polipeptida
lain. Hasilnya, rantai polipeptida yang bertambah panjang terlihat berikatan dengan ribosom
yang berangkai dari ujung (ujung 5 mRNA) polisom raksasa (mengandung 50-80 ribosom;
fibroin memiliki berat molekul lebih dari 200.000) ke ujung yang lain.

You might also like