Professional Documents
Culture Documents
: FILUM ARTHROPODA
NIM
: D611 15 506
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Test
Mata
Galbella
Chepalon
Thorax
Pygidium
Axis
Pleura
Mulut
No. Sampel
: 01
No. Peraga
: 170
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Trilobita
Ordo
: Asaphida
Family
: Homotelusidae
Genus
: Homotelus
Spesies
Proses pemfosilan
: Mineralisasi
Bentuk
: Plate
Komposisi kimia
Umur
Keterangan
Fosil ini termasuk dalam filum arthropoda, kelas trilobita, ordo asaphida,
famili Homotelusidae, genus Homotelus, spesies Homotelus brumidensis ESKER.
Proses pada saat organisme ini akan menjadi fosil dimulai dari organisme
tersebut mati dan terhindar dari bakteri pembusuk, seperti yang kita ketahui syarat-
syarat yang paling mendasar suatu organisme dapat menjadi fosil karena memiliki
bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras itu kemudian mengalami
transportasi bersama dengan material-material sedimen pada suatu cekungan. Pada
proses ini mineral-mineral yang tidak resisten akan tergantikan dengan mineralmineral yang lebih resisten terhadap pelapukan. Pada cekungan tadi akan terisi oleh
material sedimen dan bahkan bagian-bagian tubuh organisme lain sampai daerah
cekungan tersebut terisi penuh dan mengalami kompaksi. Pada saat terkompaksi,
pori-pori antar material sedimen mengecil serta air yang terkandung di antara
material-material keluar. Kemudian terjadi proses sedimentasi dimana materialmaterial sedimen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antar
butir sedimen. Kemudian terjadi proses mineralisasi yaitu pergantian seluruh
mineral penyusun organisme oleh mineral yang baru. Setelah itu terjadi proses
litifikasi atau proses pembatuan.
Munculnya fosil di permukaan dikarenakan adanya tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi salah satunya adalah pengangkatan atau uplift
sehingga fosil terangkat ke permukaan. Selanjutnya fosil tersebut akan mengalami
proses-proses eksogen yaitu proses yang berasal dari luar bumi berupa erosi yang
mengakibatkan terkikisnya material-material sedimen sehingga fosil tersingkap di
permukaan.
Bentuk fosil ini adalah plate yaitu menyerupai bentuk piringan. Adapun
bagian-bagian tubuh yang masih dapat dikenali dari fosil ini yaitu test adalah
kenampakan keseluruhan tubuh fosil, mata adalah bagian tubuh fosil yang dulunya
digunakan untuk melihat, glabella adalah bagian fosil yang terletak diantara mata,
chepalon merupakan bagian bagian kepala pada tubuh fosil, thorax merupakan
bagian tubuh fosil, pygidium merupakan bagian ekor dari tubuh fosil, axis
merupakan ruas-ruas yang ada pada punggung fosil, pleura merupakan ruas-ruas
yang tegak lurus dengan axis, dan terakhir mulut adalah tempat keluar masuknya
makanan pada saat fosil hidup.
Setelah ditetesi larutan HCl, terjadi reaksi pada fosil. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa komposisi mineralnya adalah Kalsium Karbonat (CaCO3)
mengindekasi lingkungan pengendapannya di laut dangkal. Fosil ini berumur
Ordovisium Tengah atau sekitar 500-435 juta tahun yang lalu.
Kegunaan dari fosil ini adalah sebagai patokan dalam menentukan umur
relative
batuan
dan
menentukan
lokasi
maupun
keadaan
lingkungan
pengendapannya.
ASISTEN
PRAKTIKAN
SUDIRMAN
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL: SENIN, 11 APRIL 2016
ACARA
: FILUM ARTHROPODA
NIM
: D611 15 506
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Test
Mata
Galbella
Chepalon
Thorax
Pygidium
Axis
Pleura
Mulut
No. Sampel
: 02
No. Peraga
: 443
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Trilobita
Ordo
: Harpetida
Family
: Harpesidae
Genus
: Harpes
Spesies
Proses pemfosilan
: Mineralisasi (Cast)
Bentuk
: Plate
Komposisi kimia
: Silika (SiO2)
Umur
Keterangan
Fosil ini termasuk dalam filum arthropoda, kelas trilobita, ordo harpesidae,
famili Harpesidae, genus Harpes, spesies Harpes macrocephalus GOLDF.
Proses pada saat organisme ini akan menjadi fosil dimulai dari organisme
tersebut mati dan terhindar dari bakteri pembusuk, seperti yang kita ketahui syaratsyarat yang paling mendasar suatu organisme dapat menjadi fosil karena memiliki
bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras itu kemudian mengalami
transportasi bersama dengan material-material sedimen pada suatu cekungan. Pada
proses ini mineral-mineral yang tidak resisten akan tergantikan dengan mineralmineral yang lebih resisten terhadap pelapukan. Pada cekungan tadi akan terisi oleh
material sedimen dan bahkan bagian-bagian tubuh organisme lain sampai daerah
cekungan tersebut terisi penuh dan mengalami kompaksi. Pada saat terkompaksi,
pori-pori antar material sedimen mengecil serta air yang terkandung di antara
material-material keluar. Kemudian terjadi proses sedimentasi dimana materialmaterial sedimen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antar
butir sedimen. Kemudian terjadi proses mineralisasi (cast) yaitu jika diantara
rongga dan tapak tuangan terisi oleh suatu mineral-mineral dari luar, sedangkan
fosilnya sendiri (cangkang) telah lenyap. Setelah itu terjadi proses litifikasi atau
proses pembatuan.
Munculnya fosil di permukaan dikarenakan adanya tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi salah satunya adalah pengangkatan atau uplift
sehingga fosil terangkat ke permukaan. Selanjutnya fosil tersebut akan mengalami
proses-proses eksogen yaitu proses yang berasal dari luar bumi berupa erosi yang
mengakibatkan terkikisnya material-material sedimen sehingga fosil tersingkap di
permukaan.
Bentuk fosil ini adalah plate yaitu menyerupai bentuk piringan. Adapun
bagian-bagian tubuh yang masih dapat dikenali dari fosil ini yaitu test adalah
kenampakan keseluruhan tubuh fosil, mata adalah bagian tubuh fosil yang dulunya
digunakan untuk melihat, glabella adalah bagian fosil yang terletak diantara mata,
chepalon merupakan bagian bagian kepala pada tubuh fosil, thorax merupakan
bagian tubuh fosil, pygidium merupakan bagian ekor dari tubuh fosil, axis
merupakan ruas-ruas yang ada pada punggung fosil, pleura merupakan ruas-ruas
yang tegak lurus dengan axis, dan terakhir mulut adalah tempat keluar masuknya
makanan pada saat fosil hidup.
Setelah ditetesi larutan HCl, tidak terjadi reaksi pada fosil. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa komposisi mineralnya adalah Silika (SiO2) mengindekasi
lingkungan pengendapannya di laut dangkal. Fosil ini berumur Devon Tengah atau
sekitar 370-360 juta tahun yang lalu.
Kegunaan dari fosil ini adalah sebagai patokan dalam menentukan umur
relative
batuan
dan
menentukan
lokasi
maupun
keadaan
lingkungan
pengendapannya.
ASISTEN
PRAKTIKAN
SUDIRMAN
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL: SENIN, 11 APRIL 2016
ACARA
: FILUM ARTHROPODA
NIM
: D611 15 506
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Test
Galbella
Chepalon
Thorax
Pygidium
Axis
Pleura
Mulut
No. Sampel
: 03
No. Peraga
: 1578
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Trilobita
Ordo
: Euechinoidea
Family
: Hemicidarisidae
Genus
: Hemicidaris
Spesies
: Hemicidaris crenularis
Proses pemfosilan
: Mineralisasi (Cast)
Bentuk
: Plate
Komposisi kimia
: Silika (SiO2)
Umur
Keterangan
Proses pada saat organisme ini akan menjadi fosil dimulai dari organisme
tersebut mati dan terhindar dari bakteri pembusuk, seperti yang kita ketahui syaratsyarat yang paling mendasar suatu organisme dapat menjadi fosil karena memiliki
bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras itu kemudian mengalami
transportasi bersama dengan material-material sedimen pada suatu cekungan. Pada
proses ini mineral-mineral yang tidak resisten akan tergantikan dengan mineralmineral yang lebih resisten terhadap pelapukan. Pada cekungan tadi akan terisi oleh
material sedimen dan bahkan bagian-bagian tubuh organisme lain sampai daerah
cekungan tersebut terisi penuh dan mengalami kompaksi. Pada saat terkompaksi,
pori-pori antar material sedimen mengecil serta air yang terkandung di antara
material-material keluar. Kemudian terjadi proses sedimentasi dimana materialmaterial sedimen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antar
butir sedimen. Kemudian terjadi proses mineralisasi yaitu jika diantara rongga dan
tapak tuangan terisi oleh suatu mineral-mineral dari luar, sedangkan fosilnya
sendiri (cangkang) telah lenyap. Setelah itu terjadi proses litifikasi atau proses
pembatuan.
Munculnya fosil di permukaan dikarenakan adanya tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi salah satunya adalah pengangkatan atau uplift
sehingga fosil terangkat ke permukaan. Selanjutnya fosil tersebut akan mengalami
proses-proses eksogen yaitu proses yang berasal dari luar bumi berupa erosi yang
mengakibatkan terkikisnya material-material sedimen sehingga fosil tersingkap di
permukaan.
Bentuk fosil ini adalah plate yaitu menyerupai bentuk piringan. Adapun
bagian-bagian tubuh yang masih dapat dikenali dari fosil ini yaitu test adalah
kenampakan keseluruhan tubuh fosil, glabella adalah bagian fosil yang terletak
diantara mata, chepalon merupakan bagian bagian kepala pada tubuh fosil, thorax
merupakan bagian tubuh fosil, pygidium merupakan bagian ekor dari tubuh fosil,
axis merupakan ruas-ruas yang ada pada punggung fosil, pleura merupakan ruasruas yang tegak lurus dengan axis, dan terakhir mulut adalah tempat keluar
masuknya makanan pada saat fosil hidup.
Setelah ditetesi larutan HCl, tidak terjadi reaksi pada fosil. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa komposisi mineralnya adalah Silika (SiO2) mengindekasi
lingkungan pengendapannya di laut dangkal. Fosil ini berumur Jura Atas atau
sekitar 160-141 juta tahun yang lalu.
Kegunaan dari fosil ini adalah sebagai patokan dalam menentukan umur
relative
batuan
dan
menentukan
lokasi
maupun
keadaan
lingkungan
pengendapannya.
ASISTEN
PRAKTIKAN
SUDIRMAN
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL: SENIN, 11 APRIL 2016
ACARA
: FILUM ARTHROPODA
NIM
: D611 15 506
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Test
Mata
Galbella
Chepalon
Thorax
Pygidium
Axis
Pleura
Mulut
No. Sampel
: 04
No. Peraga
: 325
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Trilobita
Ordo
: Phacopida
Family
: Microspiriferidae
Genus
: Microspirifer
Spesies
: Microspirifer mucronatus
Proses pemfosilan
: Mineralisasi
Bentuk
: Globular
Komposisi kimia
: Silika (SiO2)
Umur
Keterangan
Fosil ini termasuk dalam filum arthropoda, kelas trilobita, ordo phacopida,
famili Microspiriferidae, genus Microspirifer, spesies Microspirifer mucronatus.
Proses pada saat organisme ini akan menjadi fosil dimulai dari organisme
tersebut mati dan terhindar dari bakteri pembusuk, seperti yang kita ketahui syarat-
syarat yang paling mendasar suatu organisme dapat menjadi fosil karena memiliki
bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras itu kemudian mengalami
transportasi bersama dengan material-material sedimen pada suatu cekungan. Pada
proses ini mineral-mineral yang tidak resisten akan tergantikan dengan mineralmineral yang lebih resisten terhadap pelapukan. Pada cekungan tadi akan terisi oleh
material sedimen dan bahkan bagian-bagian tubuh organisme lain sampai daerah
cekungan tersebut terisi penuh dan mengalami kompaksi. Pada saat terkompaksi,
pori-pori antar material sedimen mengecil serta air yang terkandung di antara
material-material keluar. Kemudian terjadi proses sedimentasi dimana materialmaterial sedimen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antar
butir sedimen. Kemudian terjadi proses mineralisasi yaitu pergantian seluruh
mineral penyusun organisme oleh mineral yang baru. Setelah itu terjadi proses
litifikasi atau proses pembatuan.
Munculnya fosil di permukaan dikarenakan adanya tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi salah satunya adalah pengangkatan atau uplift
sehingga fosil terangkat ke permukaan. Selanjutnya fosil tersebut akan mengalami
proses-proses eksogen yaitu proses yang berasal dari luar bumi berupa erosi yang
mengakibatkan terkikisnya material-material sedimen sehingga fosil tersingkap di
permukaan.
Bentuk fosil ini adalah globular yaitu menyerupai bentuk bola. Adapun
bagian-bagian tubuh yang masih dapat dikenali dari fosil ini yaitu test adalah
kenampakan keseluruhan tubuh fosil, mata adalah bagian tubuh fosil yang dulunya
digunakan untuk melihat, glabella adalah bagian fosil yang terletak diantara mata,
chepalon merupakan bagian bagian kepala pada tubuh fosil, thorax merupakan
bagian tubuh fosil, pygidium merupakan bagian ekor dari tubuh fosil, axis
merupakan ruas-ruas yang ada pada punggung fosil, pleura merupakan ruas-ruas
yang tegak lurus dengan axis, dan terakhir mulut adalah tempat keluar masuknya
makanan pada saat fosil hidup.
Setelah ditetesi larutan HCl, tidak terjadi reaksi pada fosil. Jadi, dapat
disimpulkan komposisi mineralnya adalah Silika (SiO2) mengindekasi lingkungan
pengendapannya di laut dalam. Fosil ini berumur Devon Tengah atau sekitar 370360 juta tahun yang lalu.
Kegunaan dari fosil ini adalah sebagai patokan dalam menentukan umur
relative
batuan
dan
menentukan
lokasi
maupun
keadaan
lingkungan
pengendapannya.
ASISTEN
PRAKTIKAN
SUDIRMAN
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL: SENIN, 11 APRIL 2016
ACARA
: FILUM ARTHROPODA
NIM
: D611 15 506
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Test
Mata
Galbella
Chepalon
Thorax
Pygidium
Axis
Pleura
Mulut
No. Sampel
: 05
No. Peraga
: 81
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Trilobita
Ordo
: Asaphida
Family
: Decurtellanidae
Genus
: Decurtella
Spesies
Proses pemfosilan
: Mineralisasi (Cast)
Bentuk
: Globular
Komposisi kimia
: Silika (SiO2)
Umur
Keterangan
Proses pada saat organisme ini akan menjadi fosil dimulai dari organisme
tersebut mati dan terhindar dari bakteri pembusuk, seperti yang kita ketahui syaratsyarat yang paling mendasar suatu organisme dapat menjadi fosil karena memiliki
bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras itu kemudian mengalami
transportasi bersama dengan material-material sedimen pada suatu cekungan. Pada
proses ini mineral-mineral yang tidak resisten akan tergantikan dengan mineralmineral yang lebih resisten terhadap pelapukan. Pada cekungan tadi akan terisi oleh
material sedimen dan bahkan bagian-bagian tubuh organisme lain sampai daerah
cekungan tersebut terisi penuh dan mengalami kompaksi. Pada saat terkompaksi,
pori-pori antar material sedimen mengecil serta air yang terkandung di antara
material-material keluar. Kemudian terjadi proses sedimentasi dimana materialmaterial sedimen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antar
butir sedimen. Kemudian terjadi proses mineralisasi yaitu pergantian seluruh
mineral penyusun organisme oleh mineral yang baru. Setelah itu terjadi proses
litifikasi atau proses pembatuan.
Munculnya fosil di permukaan dikarenakan adanya tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi salah satunya adalah pengangkatan atau uplift
sehingga fosil terangkat ke permukaan. Selanjutnya fosil tersebut akan mengalami
proses-proses eksogen yaitu proses yang berasal dari luar bumi berupa erosi yang
mengakibatkan terkikisnya material-material sedimen sehingga fosil tersingkap di
permukaan.
Bentuk fosil ini adalah globular yaitu menyerupai bentuk bola. Adapun
bagian-bagian tubuh yang masih dapat dikenali dari fosil ini yaitu test adalah
kenampakan keseluruhan tubuh fosil, mata adalah bagian tubuh fosil yang dulunya
digunakan untuk melihat, glabella adalah bagian fosil yang terletak diantara mata,
chepalon merupakan bagian bagian kepala pada tubuh fosil, thorax merupakan
bagian tubuh fosil, pygidium merupakan bagian ekor dari tubuh fosil, axis
merupakan ruas-ruas yang ada pada punggung fosil, pleura merupakan ruas-ruas
yang tegak lurus dengan axis, dan terakhir mulut adalah tempat keluar masuknya
makanan pada saat fosil hidup.
Setelah ditetesi larutan HCl, tidak terjadi reaksi pada fosil. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa komposisi mineralnya adalah Silika (SiO2) mengindekasi
lingkungan pengendapannya di laut dalam. Fosil ini berumur Kapur Atas atau 10065 juta tahun yang lalu.
Kegunaan dari fosil ini adalah sebagai patokan dalam menentukan umur
relative
batuan
dan
menentukan
lokasi
maupun
keadaan
lingkungan
pengendapannya.
ASISTEN
SUDIRMAN
PRAKTIKAN