You are on page 1of 29

PRESENTASI Laporan KASUS

Bronchopneumonia
Oleh :
Dr. Diyya Rianti

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RSUD ARIFIN NUMANG, KABUPATEN SIDRAP
SULAWESI SELATAN
2015-2016

IDENTITAS
Nama
: By. M
Umur
: 18 bulan
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal periksa: 14 November
2015

ANAMNESIS

( ALLOANAMNESIS DARI IBU PASIEN)

Keluhan utama : Sesak Napas


AT : Osi datang ke UGD RSUD Arifin Numang
diantar oleh orang tuanya dengan keluhan
sesak napas sejak 2 hari SMRS. Sesak karena
batuk yang makin memberat. Sesak tidak
berhubungan dengan aktivitas. Demam (+),
Mengi (-),biru di ujung jari dan mulut (-).
Riwayat Asma (-), Riwayat Alergi (-), Riwayat
pengobatan (-)
BAK : Lancar
BAB : Biasa

ANAMNESIS ( ALLOANAMNESIS DARI IBU PASIEN)


Riwayat kontak dengan penderita yang batuk
lama (-).
Riwayat penyakit yang sama di lingkungan
keluarga (-).
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini.
Riwayat adanya orang yang sering merokok di
rumah (+).
Riwayat Batuk-batuk lama yang disertai dengan
keringat pada malam hari (-).
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)

PEMERIKSAAN FISIS
Status Present : SS/CM/GC
Tanda vital:
TD
: Nadi
: 138 kali/menit
Pernapasan : 52 kali/menit
Suhu Tubuh : 40,5C
BB
: 10 kg

Status Generalis

Kepala
Mata : Cekung (-), Konjungtiva anemis (-)
Hidung : Sekret (-), Pernapasan cuping
hidung (+)
Mulut : Sianosis (-), Kering (+)

Dada

: Bp vesikuler, Bt Rh+/+, Wh -/Retraksi dinding dada (+)

Jantung

: Dalam batas normal

Abdomen

: Peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas : Dalam batas normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
14 November 2016
Darah Perifer Lengkap :
Hemoglobin : 11.4
(L : 14-17 gr%, P : 12-14 gr %)
Eritrosit
: 4.860.000
(L : 4,5-5,5 juta?mm3, P : 45
juta/mm3)
Leukosit
: 16.700
(5-10 ribu/mm3)
Hematokrit
: 39,8 %
( 37-43 %)
Trombosit : 523000
( 150-400 ribu/mm3)

Gula darah sewaktu : 121 mg/dl

DIAGNOSIS KERJA
Bronchopneumonia

Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Aspirasi pneumonia
Tb paru primer

TATALAKSANA

O2 1-2 l/menit
R/ IVFD Asering 20 tpm (mikro)
Inj. Ceftriaxone 450ml/IV/12J
Inj. Paracetamol 10ml/IV/8J
Farbivent 1A/Nebulisasi/8J
Curmunos syr 1 x cth

DISKUSI

BRONKOPNEUMONIA
Definisi
Peradangan
pada
parenkim
paru
yang
melibatkan
bronkus/bronkiolus
berupa
distribusi berbentuk bercak-bercak
(patchy
distribution)

peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyebar memb

Klasifikasi

Etiologi

Etiologi pneumonia sulit dipastikan karena kultur sekret bronkus merupakan tind

Etiologi

4
5 tahun remaja :

Lahir 20 hari :
1.Escherria Coli
2.Streptococcus
grup B
3.Listeria
monocytogenes

Umur 3 minggu
3 bulan :
Chlamydia
trachomatis

Umur 4 bulan 5
tahun :
Bakteri
chlamydia,
mycoplasma,
streptococcus
pneumonia.
Virus

1. Chlamydia
pneumonia
2. Mycoplasma
pneumonia
3. Streptococcus
pneumonia.

Patofisiologi
Stadium II/Hepatissi
Merah
Stadium I/ Hiperemia

Disebut
hiperemia
karena
terjadi
respon peradangan
permulaan
yang
berlangsung
pada
daerah baru yang
terinfeksi.

Disebut
hepatisasi
merah karena terjadi
sewaktu alveolus terisi
oleh sel darah merah,
eksudat
dan
fibrin
yang dihasilkan oleh
pejamu (host) sebagai
bagian
dari
reaksi
peradangan.

Patofisiologi
Stadium IV/ Resolusi

Stadium III/ Hepatisasi


Kelabu
Hepatisasi kelabu
yang terjadi sewaktu
sel-sel darah putih
mengkolonisasi
daerah paru yang
terinfeksi.

Pada stadium IV/


resolusi yang terjadi
sewaktu respon imun
dan peradangan
mereda, sisa-sisa sel
fibrin dan eksudat lisis
dan diabsorpsi oleh
makrofag sehingga
jaringan kembali ke
struktur semula.

Pertusis

Morbili

Gizi kurang

Umur kurang dari 2 bulan

Berat badan lahir rendah

Tidak mendapat ASI yang memadai

5
6

Faktor Resiko

Polusi udara

Laki-laki

Imunisasi yang tidak memadai

Defisiensi vitamin A

10

Pemberian makanan tambahan terlalu dini


11

Kepadatan tempat tinggal

12

Faktor Resiko

Gejala Klinis
1. ISPA selama beberapa hari
2. Demam tinggi mendadak
3. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan
Cuping hidung

4. Sianosis sekitar mulut dan hidung

5. Gelisah, malaise, penurunan nafsu makan

Pemeriksaan Penunjang

Pneumonia bakteri :
leukositosis
Pneumonia virus dan
mikoplasma : umumnya
leukosit normal
Didapat gambaran
difus merata pada
kedua paru berupa
bercak-bercak
infiltrat yang dapat
meluas hingga
daerah perifer paru
disertai dengan
peningkatan
corakan
peribronkial

Kadar CRP
biasanya lebih
rendah pada
infeksi virus dan
infeksi bakteri
superfisialis
daripada infeksi
bakteri profunda

Peningkatan IgM dan IgG


pada fase akut

Diagnosis
Anamnesis

Penatalaksanaan
Pneumonia

Pneumonia Rawat
Jalan:
Diberi antibiotik
- Amoksisilin 25
mg/kgbb
- Kotrimoksazol 4
mg/kgbb

Pneumonia Rawat
Inap :
Terapi antibiotik
selama 7-10 hari.
Bila keadaan sudah
stabil antibiotik dpt
diganti dengan
antibiotik oral
selama 10 hari.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Terapi Suportif

Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit


Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit
Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita
dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan
jantung.

Komplikasi

1.Empiema
2.Abses Paru
3.Atelektasis
4.Emfisema
5.Meningitis

Prognosis

Dengan pemberian antibiotika yang


tepat dan adekuat, mortalitas dapat
diturunkan sampai kurang dari 1 %.
Anak dalam keadaan malnutrisi energi
protein dan yang datang terlambat
menunjukan mortalitas yang lebih
tinggi

28

TERIMA
KASIH

You might also like