Professional Documents
Culture Documents
Bronchopneumonia
Oleh :
Dr. Diyya Rianti
IDENTITAS
Nama
: By. M
Umur
: 18 bulan
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal periksa: 14 November
2015
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
Status Present : SS/CM/GC
Tanda vital:
TD
: Nadi
: 138 kali/menit
Pernapasan : 52 kali/menit
Suhu Tubuh : 40,5C
BB
: 10 kg
Status Generalis
Kepala
Mata : Cekung (-), Konjungtiva anemis (-)
Hidung : Sekret (-), Pernapasan cuping
hidung (+)
Mulut : Sianosis (-), Kering (+)
Dada
Jantung
Abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14 November 2016
Darah Perifer Lengkap :
Hemoglobin : 11.4
(L : 14-17 gr%, P : 12-14 gr %)
Eritrosit
: 4.860.000
(L : 4,5-5,5 juta?mm3, P : 45
juta/mm3)
Leukosit
: 16.700
(5-10 ribu/mm3)
Hematokrit
: 39,8 %
( 37-43 %)
Trombosit : 523000
( 150-400 ribu/mm3)
DIAGNOSIS KERJA
Bronchopneumonia
Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Aspirasi pneumonia
Tb paru primer
TATALAKSANA
O2 1-2 l/menit
R/ IVFD Asering 20 tpm (mikro)
Inj. Ceftriaxone 450ml/IV/12J
Inj. Paracetamol 10ml/IV/8J
Farbivent 1A/Nebulisasi/8J
Curmunos syr 1 x cth
DISKUSI
BRONKOPNEUMONIA
Definisi
Peradangan
pada
parenkim
paru
yang
melibatkan
bronkus/bronkiolus
berupa
distribusi berbentuk bercak-bercak
(patchy
distribution)
Klasifikasi
Etiologi
Etiologi pneumonia sulit dipastikan karena kultur sekret bronkus merupakan tind
Etiologi
4
5 tahun remaja :
Lahir 20 hari :
1.Escherria Coli
2.Streptococcus
grup B
3.Listeria
monocytogenes
Umur 3 minggu
3 bulan :
Chlamydia
trachomatis
Umur 4 bulan 5
tahun :
Bakteri
chlamydia,
mycoplasma,
streptococcus
pneumonia.
Virus
1. Chlamydia
pneumonia
2. Mycoplasma
pneumonia
3. Streptococcus
pneumonia.
Patofisiologi
Stadium II/Hepatissi
Merah
Stadium I/ Hiperemia
Disebut
hiperemia
karena
terjadi
respon peradangan
permulaan
yang
berlangsung
pada
daerah baru yang
terinfeksi.
Disebut
hepatisasi
merah karena terjadi
sewaktu alveolus terisi
oleh sel darah merah,
eksudat
dan
fibrin
yang dihasilkan oleh
pejamu (host) sebagai
bagian
dari
reaksi
peradangan.
Patofisiologi
Stadium IV/ Resolusi
Pertusis
Morbili
Gizi kurang
5
6
Faktor Resiko
Polusi udara
Laki-laki
Defisiensi vitamin A
10
12
Faktor Resiko
Gejala Klinis
1. ISPA selama beberapa hari
2. Demam tinggi mendadak
3. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan
Cuping hidung
Pemeriksaan Penunjang
Pneumonia bakteri :
leukositosis
Pneumonia virus dan
mikoplasma : umumnya
leukosit normal
Didapat gambaran
difus merata pada
kedua paru berupa
bercak-bercak
infiltrat yang dapat
meluas hingga
daerah perifer paru
disertai dengan
peningkatan
corakan
peribronkial
Kadar CRP
biasanya lebih
rendah pada
infeksi virus dan
infeksi bakteri
superfisialis
daripada infeksi
bakteri profunda
Diagnosis
Anamnesis
Penatalaksanaan
Pneumonia
Pneumonia Rawat
Jalan:
Diberi antibiotik
- Amoksisilin 25
mg/kgbb
- Kotrimoksazol 4
mg/kgbb
Pneumonia Rawat
Inap :
Terapi antibiotik
selama 7-10 hari.
Bila keadaan sudah
stabil antibiotik dpt
diganti dengan
antibiotik oral
selama 10 hari.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Terapi Suportif
Komplikasi
1.Empiema
2.Abses Paru
3.Atelektasis
4.Emfisema
5.Meningitis
Prognosis
28
TERIMA
KASIH