You are on page 1of 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

S P1001 Ab000
AKSEPTOR ULANG KB SUNTIK 3 BULANAN
DI RUMAH SAKIT TK III BRAWIJAYA
SURABAYA
Tanggal 16 Juli 2008
Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Praktek Klinik Kebinanan I Semester IV

Oleh :
RISA VERASARI
06.273

AKADEMI KEBIDANAN KENDEDES MALANG


2008

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny
S P1001 Ab000 Akseptor Ulang KB Suntik 3 Bulanan di RS TK III Brawijaya
Surabaya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1.

dr. Nirawan Putranto, SpM selaku kepala rumah sakit TK III Brawijaya
Surabaya

2.

Mayor CKM ( K ) Ni Made Suntari selaku kepala instalasi pendidikan RS TK


III Brawijaya Surabaya

3.

Kapten CKM ( K ) Nova Lumantut selaku kepala instalasi rawat inap RS TK


III Braawijaya Surabaya

4.

Ai Resmanawati, Amd.Keb selaku kepala ruangan paviliun Anggrek RS TK


III Brawijaya Surabaya

5.

Ludyaningrum, Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik RS TK III Brawijaya


Surabaya

6.

Lestari Amd.Keb selaku Pembimbing Klinik RS TK III Brawijaya Surabaya

7.

dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG selaku Pembimbing Yayasan Kendedes


Malang

8.

drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang

9.

dr. Djabro Widarto, SpOG selaku Dekan Koordinator Yayasan Kendedes


Malang

10.

Sri Untari Amd.keb, Spd M kes selaku Direktur Akademi Kebidanan


Kendedes Malang

11.

Ulfa Nurhidayati, Amd.Keb, S.KM selaku dosen Pembimbing Akademik


Praktek Klinik

12.

Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan


Asuhan kebidanan ini
Penulis menyadari dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini masih banyak

kelemahan dan kekurangan baik sisitematik, uraian, bahasa materi maupun beberapa
hal yang diluar kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya demi membangun penulisan Asuhan Kebidanan berikutnya.

Surabaya , 16 Juli 2008


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari program kesehatan
dan merupakan titik pusat sumber daya manusia mengingat pengaruhnya terhadap
setiap orang dan mencakup banyak aspek kehidupan sejak dalam kandungan
sampai pada kematian. Oleh karena itu pelayanan kesehatan reproduksi harus
mencakup empat komponen esensial yang mampu memberikan hasil yang efektif
dan efisien bila dikemas dalam pelayanan yang terintegrasi. Salah satu dari empat
komponen esensial yaitu keluarga berencana.
Pelayanan Keluarga Berencana perlu mendapatkan perhatian yang serius,
karena dengan mutu pelayanan keluarga berencana berkualitas diharapkan akan
dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah
berubahnya

paradikma

dalam

pengelolaan

masalah

kependudukan

dan

pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas


menjadi pendekatan yang terfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi, maka pelayanan KB harus menjadi lebih berkualitas serta
memperhatikan hak-hak dari klien dalam memilih metode kontrasepsi yang
diinginkan.
KB banyak jenisnya dan kegunaannya dan KB jenis suntik banyak
penggunanya karana angka kegagalannya rendah dan efektivitas sangat tinggi
yaitu 0,1-0, 4 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan.
Dengan adanya KB jenis ini angka kelahiran dapat dikendalikan.
( Buku Panduan Praktik Pelayanan Kontrasepsi, 2003 )
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberi asuhan kebidanan pada ibu/klien dengan akseptor ulang KB
suntik 3 bulanan.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu/klien dengan akseptor
ulang KB suntik 3 bulanan diharapkan mahasiswa memahami tinjauan teori
dan asuhan kebidanan pada ibu/klien dengan akseptor ulang KB suntik 3
bulanan :
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data baik data subyektif
maupun obyektif.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang
muncul dari hasil pengkajian.
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul
4. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi kebutuhan segera berdasarkan
masalah potensial yang mungkin timbul.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana sesuai kebutuhan.
6. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang
sudah dibuat.
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.
8. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
menyeluruh.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat menolong bayi baru lahir sesuai dengan asuhan bayi baru lahir
normal,
2. Mahasiswa dapat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan secara
langsung

nantinya,

sehingga

mampu

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat secara umum,


3. Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
pelayanan operasional yang telah ditetapkan.
1.4 Metode Penulisan
1. Wawancara

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan


langsung kepada klien maupun keluarga

2. Observasi

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan


pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan
untuk pasien.

3. Studi kasus

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan


tindakan yang dilakukan kepada klien secara langsung.

4. Studi Dokumen

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat rekam


medik klien yang meliputi catatan kesehatan klien dan
terapi yang meliputi catatan kesehatan klien dan terapi yang
diberikan pada klien.

5. Studi Pustaka

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teoriteori yang mengacu pada kasus yang relevan.

1.5 Sistematika Penulisan


Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 6 bab, yaitu :
BAB I

: PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan
sistematika penulisan.

BAB II

: TINJAUAN TEORI
Isi berupa cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang memiliki
relevansi dengan asuhan kebidanan yang diberikan beserta konsep
teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus yang dihadapi.

BAB III

: TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian dat, Identifikasi diagnosa/masalah,
Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi.

BAB IV

: PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan kasus
dan praktek di lapangan.

BAB V

: PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep KB
A. Pengertian
Suatu cara kontrasepsi untuk perempuan yang diberikan melalui
suntikan yang berisi hanya progesterone dengan cara disuntik intramuskuler.
( Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 )
1. KB secara umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa, sehingga
bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayahnya/suaminya serta keluarga dan
masyarakat yang bersangkutan tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kelahiran tersebut.
2. KB secara khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pembuahan
atau mencegah pertemuan antara sel mani dan ovum.
( Manuaba, 1998 )
B. Jenis Suntikan KB
1. Upyhon Company ( 1958 )
a. Depo provera yang mengandung Medoxi Progesteron Asetat 150 mg
b. Cyclofem yang mengandung Medoxy Progesteron Asetat 50 mg dan
komponen estrogen.
( Manuaba, 1998 )
2. Schering AG ( 1957 )
a. Suntikan kombinasi
1. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg dan 5 mg estradiol spionat.
Diberikan injeksi IM sebulan sekali ( cyclofem )
2. 50 mg norition enantat dan 5 mg estradiol valerat. Diberikan secara
IM sebulan sekali.

b. Suntikan Progestin
1. Depo Medioksiprogesteron Asetat ( DMPA ), Depo Provera injeksi
secara IM tiap 3 bulan sekali, mengandung 150 mg DMPA
2. Depo Noretisteron Enantat ( Depo Noristerat ), mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan sekali untuk suntikan
pertama sampai keempat dan untuk suntikan kelima dan
selanjutnya berinterval 3 bulan.
c. Kontrasepsi Depoprogestin
1. Pengertian
Suatu

sintesa

progesteron

yang

mempunyai

efek

seperti

progesteron asli dari tubuh wanita.


2. Mekanisme kerja
a. Menghambat sekresi hormon hormon gonadotropin terutama
LN sehingga mencegah ovulasi.
b. Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan
barier terhadap sperma.
c. Membuat endometrium menjadi kurang baik / layak untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
d. Mempengaruhi kecapekan transport ovum di dalam tuba fallopi.
3. Efektifitas
Kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4. Keuntungan
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengsruh terhadap hubungan suami istri
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Sedikit efek samping

f. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik


g. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun
sampai perimenopause
h. Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
i. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
j. Mencegah beberapa penyebab penyebab panyakit radang
panggul.
k. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell )
5. Keterbatasan
a. Sering ditemukan gangguan haid
1. Siklus haid yang memendek atau memanjang
2. Perdarahan yang banyak atau sedikit
3. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak ( spotting )
4. Tidak haid sama sekali
b. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk suntikan ).
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan
berikut
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
f. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
menular seksual, Hepatitis B, atau virus HIV
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan :
1. Kekeringan pada vagina
2. Gangguan emosi ( jarang )
3. Perubahan pada lipid serum
4. Nervositas, jerawat
5. Menurunkan libido
6. Menurunkan kepadatan tulang
7. Sakit kepala

6. Efek samping dan cara penanganan


a. Gangguan haid
1. Gejala dan keluhan : amenorhea, spoting, metrorrhagia,
menorrhagia
2. Penaggulangan :
Konseling : akibat pengaruh hormonal tidak berlangsung
lama
Bila ingin haiad beri pil KB hari 1-11, 3 tablet per hari,
selanjutnya 1 tablet per hari selama 5 hari.
b. Depresi ( jarang terjadi )
1. Gejala dan keluhan : lesu, tidak semangat dalam bekerja
2. Penanggulangan : konseling dan pengobatan
c. Keputihan
1. Gejala dan keluhan : flour albus yang berlebihan, gangguan
rasa nyaman, tidak berbahaya kecuali ada bau, panas dan
gatal.
2. Penanggulangan : konseling dan pengobatan
d. Jerawat
1. Gejala : timbul jerawat di wajah / badan, dapat infeksi
ataupun tidak
2. Penaggulangan : konseling dan vitamin E dosis tinggi
e. Perubahan libido
1. Gejala : meningkat dan menurunkan libido dan sulit dinilai
2. Penanggulangan : konseling, pengobatan medis tidak
dianjurkan
f. Perubahan berat badan
Gejala dan keluhan : berat badab bertambah setelah pemakaian
KB karena sifat hormon resisten.
g. Hematomae
1. Gejala dan keluhan : warna biru dan nyeri akibat suntikan
2. Penanggulangan :
Konseling : mungkin bisa terjadi
Pengobatan : kompres dingin selama 2 hari, kemudian
kompres panas sampai warna kembali normal

7. Indikasi KB suntik Depoprogestin


a. Usia reproduksi
b. Nulipara dan telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektifitas tinggi
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah abortus atau keguguran
g. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
h. Perokok
i. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
j. Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat Tuberculosis
k. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
l. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
m. Anemia defisiensi besi
n. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
8. Kontraindikasi
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea
d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
e. Diabetes Melitus disertai komplikasi
9. Waktu dalam menggunakan
a. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
b. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
c. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap
saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

d. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin


menggantikan dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah
menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar
dan ibu tersebuttidak hamil, suntikan pertama dapat diberikan
tidak menunggu sampai haid berikutnya datang..
e. Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi jenis lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi,
kontrasepsi yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
f. Ibu yang ingin menggunakan kontrasepsi non hormonal dan
ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan
pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera
diberikan, asal ibu tidak hamil, dan pemberian tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari
ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
g. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal.
Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari
ke-7 siklus haid atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ka-7
siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil
h. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat asal ibu tidak hamil, dan
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
10. Teknik Penyuntikan
a. Injeksi dalam pada musculus gluteus maximus atau musculus
gluteus deltoideus
b. Tidak melakukan masase agar tidak mengurangi keefektifan
obat.

2.2 Tinjauan Manajemen Varney


I. PENGKAJIAN
Tanggal

: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien

Jam

: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien

A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil dan


menghindari terjadinya kekeliruan
(Cristina, 2000: 41)

Umur

: Untuk menegtahui keadaan apakah itu termasuk usia diatas


35 tahun, bila usia ibu lebih dari 35 tahun kita dapat
memberi KIE pada ibu untuk tidak hamil lagi atau untuk
melakukan KB yang jangka waktunya lama (IUD/implan)
atau MOW.
(Pudiknakes, 2000:143)

Agama

: Ditanyakan untuk mengtahui kemungkinan pengaruhnya


terhadap kebiasaan pasien terhadap asuhan yang diberikan.
Dengan diktehuinya agama pasien, akan memudahkan
bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan
asuhan kebdianan.
(Depkes RI, 2002 : 14)

Suku bangsa

: Untuk mengtahui dari suku mana ibu berasal dan


memudhakan

dalam

memberikan

komunikasi

antara

petugas kesehatan dan ibu untuk mengadakan persiapan dan


agar nasehat kita nanti dapat diterima dan dimengerti oleh
ibu/keluarga.
Pendidikan

: Tingkat

penyampaian

komunikasi

yang

diberikan

tergantung pada tingkat penegtahuan, dan sebagai dasar


dalam

memberikan

asuhan

dengan

hal

ini

sangat

mempengaruhi keefektifan dalam memberikan asuhan


kepada klien.

Pekerjaan

: Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial


ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu/suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien atau tidak.

Penghasilan

: Untuk

mengetahui

status

ekonomi

penderita

dan

mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi


kesehatan klein.
Alamat

: Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah


lingkungan

cukup

aman

bagi

kesehatannya

serta

mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.


2. Alasan datang
Mengetahui alasan klien mengapa datang ke klinik yaitu untuk suntik KB 3
bulanan.
3. Keluhan utama
Mengetahui keluhan yang dirasakan klien saat ini
4. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu saat ini apakah merupakan
kontraindikasi kontrasepsi suntik atau tidak. Seperti perdarahan pervaginam
yang belum jelas penyebabnya, menderita kankker payudara, Diabetes
Melitus, dan hipertensi.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular atau tidak, pakah penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi
efektifitas kontrasepsi.Seperti kanker payudara, Diabetes Melitus dan
hipertensi.
6. Riwayat haid
Untuk mengetahui umur berapa pertama kali ibu mendapatkan haid,
bagaimana siklusnya, lama haid, banyaknya darah haid serta flour albus
sehingga diketahui keadaan alat reproduksi ibu apakah ada kelainan atau tidak.
7. Riwayat perkawinan
Meliputi berapa kali menikah, berapa lama, dan berapa usia pertama kali ibu
menikah dan apakah ibu berganti-ganti pasangan atau tidak ( apakah ibu
memiliki resiko dalam IMS atau tidak ).
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu


apakah pernah ada komplikasi atau penyulit dan apakah berjalan dengan baik.
9. Riwayat KB
Ditanyakan apakah ibu pernah menggunakan KB, berapa lama, apakah ada
keluhan selama pemakaian dan apa rencana KB selanjutnya.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Sangat penting ditanyakan untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat,
aktifitas, personal hygiene, rekreasi, dan kebiasaan yang dilakukan ibu selama
dirumah.
11. Data psikososial
Untuk mengetahui psikologi ibu, hubungan sosial ibu dalam keluarga,
masyarakat dan tenaga kesehatan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Suhu

: 370C

Nadi

: 80x / menit

Pernafasan

: 20x / menit

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut

: bersih, hitam

Kepala

: tidak ada benjolan

Mata

: simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Telinga

: simetris, bersih tidak ada serumen

Hidung

: bersih, tidak ada polip

Bibir dan mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak pucat, lidah bersih,
tidak ada caries pada gigi
Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar limfe, dan


vena jugularis

Payudara : simetris, tidak tampak ada benjolan


Abdomen : tidak tampak benjolan, tidak ada luka bekas operasi,

Ekstremitas : gerakan normal, tidak ada oedem, tidak ada varises


Integumen : bersih, turgor kulit baik
b. Palpasi
Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba


pembesaran limfe dan vena jugularis

Payudara : tidak teraba ada benjolan abnormal


Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises
c. Auskultasi
Dada

: tidak ada wheezing, tidak ada ronchi

Abdomen : tidak ada bising usus


d. Perkusi
Reflek patella : +
II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data obyektif
yang ditemukan pada ibu.
Dx : Ny. ... P.....Ab..... Akseptor ulang KB suntik 3 bulanan
Ds : Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB 3 bulanan karena sudah waktunya
suntik yaitu tanggal......... dan selama pemakaian tidak ada keluhan.
Do : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Mata

: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Payudara

: tidak tampak ada benjolan

Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang mungkin terjadi pada penggunaan kontrasepsi KB
suntik yaitu efek samping yang ditimbulkan dan keluhan dari pasien, seperti :
gangguan haid, keputihan, perubahan berat badan, jerawat, dan gangguan haid.

IV. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada
masalah potensial yang terjadi ( kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan
lainnya )
V. INTERVENSI
Dx : Ny. ... P.....Ab..... Akseptor ulang KB suntik 3 bulanan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan klien mendapatkan
kepuasan, klien tidak mendapatkan keluhan selama pemakaian,
program KB berhasil dan dapat mengatur jumlah kelahiran.
Kriteria hasil : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Mata

: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Payudara

: tidak tampak ada benjolan

Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid

Intervensi :
1. Nilai kembali status kesehatan klien
R/ Status kesehatan sangat menentukan ketepatan akan tindakan yang
dilakukan
2. Kaji keluhan-keluhan subyektif ibu
R/ Keluhan yang diungkapkan dapat menjadi parameter untuk menentukan
apakah tindakan boleh dilakukan apa tidak
3. Bina hubungan baik dengan ibu
R/ Hubungan baik yang dijalin akan mempermudah kerjasama dan pemberian
asuhan.
4. Siapkan tempat dan siapkan alat
R/ Persiapan yang baik akan mempermudah pelayanan dan membuat pasien
nyaman gan menjaga privasi klien.

5. Periksa tanda-tanda vital dan fisik ibu


R/ Pemeriksaan sebelumnya menentukan apakah pasien memiliki
kontraindikasi dalam pemakaian KB suntik atau tidak.
6. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur
R/ Tindakan sesuai prosedur akan menekan/mengurangi terjadinya komplikasi.
7. Beritahu klien untuk segera datang ke tenaga kesehatan apabila dirasakan ada
keluhan.
R/ Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari timbulnya komplikasi
yang berlanjut.
8. Beritahu klien tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat di kartu KB klien
R/ Informasi yang tepat dapat menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.
9. Ingatkan klien agar kembali tepat waktu untuk suntik ulang
R/ Pemberian suntik KB tepat waktu dapat menghindari kegagalan kontrasepsi
10. Beri KIE pada ibu tentang KB dan efek sampingnya seperti gangguan haid,
keputihan, perubahan berat badan, jerawat, dan gangguan haid.
R/ Pemberian penjelasan yang baik akan memberi ketenangan pada klien, dan
klien akan semakin tau informasi tentang KB yang digunakannya.
11. Berikan kartu akseptor KB dan minta klien untuk membawanya lagi saat
suntik ulang.
R/ Sebagai tanda bukti dan acuan dalam memberikan petunjuk penyuntikan
berikutnya.
VI. IMPLEMENTASI
Melakukan sesuai perencanaan atau intervensi yang telah dibuat secara efektif
dan efisien.
VII. EVALUASI
Tanggal

Jam

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari


asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III

TINJAUAN KASUS
I.

PENGKAJIAN DATA
Hari / tanggal

: Rabu, 16 Juli 2008

Jam

: 10.30 WIB

No. Register

: 109 / 07

A.

Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu

: Ny. S

Nama suami : Tn. E

Umur

: 29 tahun

Umur

: 32 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: S1

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: TNI AD

Penghasilan

:-

Penghasilan

:2.000.000,-

Alamat

: Asrama TNI

Alamat

: Asrama TNI

Surabaya

Surabaya

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin mendapatkan suntik KB ulang 3 bulanan
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan apa-apa
4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita kanker payudara, sakit jantung,
darah tinggi, dan kencing manis.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit
menular, seperti paru-paru dan penyakit kuning. Dan tidak ada yang
memiliki penyakit menurun seperti kencing manis, jantung, dan darah tinggi.

6. Riwayat haid

Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 30 hari, teratur

Lama

: 5-6 hari

Keluhan

: tidak ada

Flour Albus

: tidak ada

HPHT

: 29-06-2008

7. Riwayat pernikahan
Menikah

: 1 kali

Lama

: 5 tahun

Umur pertama kali menikah : 24 tahun


Jumlah anak : 1
8. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan pada waktu hamil anak pertama ibu tidak memiliki keluhan
apa-apa, selalu memeriksakan ke bidan hampir setiap bulan, ibu melahirkan
pada saat usia kehamilan 9 bulan di bidan dengan normal, jenis kelamin lakilaki, BBL 3000 gram, dan sekarang berumur 5 tahun, ibu nifas selama 40
hari normal, dan langsung menyusui bayinya sampai sekarang
9. Riwayat KB
KB yang lalu

: KB suntik 3 bulanan

Lama pemakaian : 1 tahun


Keluhan

: tidak ada

Rencana KB selanjutnya : KB suntik 3 bulanan


10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu makan sehari 3 kali dengan porsi 1 piring nasi, lauk-pauk, sayur,
kadang makan buah dan minum susu, minum air putih sehari 6-7 gelas.
b. Eliminasi
Ibu mengatakan buang air besar sehari 1 kali, dan buang air kecil sehari
5-6 kali.
c. Istirahat
Ibu mengatakan tidur sehari pada malam hari 6-7 jam, dan tidur pada
siang hari 1-2 jam tetapi jarang.
d. Aktivitas

Ibu bekerja di rumah melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh


anaknya.
e. Personal higiene
Ibu mandi sehari 2 kali dan menggosok gigi setiap kali mandi dan
mengganti pakaian setiap kali kotor dan mengganti celana dalam sehari 2
kali
f. Pola kebiasaan hidup sehat
Ibu mengatakan tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman
berakohol, bila sakit ibu pergi ke puskesmas.
g. Rekreasi
Waktu luang ibu gunakan untuk menonton TV dan jalan-jalan bersama
suami dan anaknya.
11. Data psikososial
Psikologis
Respon ibu dan keluarga terhadap metode KB yang digunakan sangat
mendukung ibu ikut KB suntik 3 bulanan.
Sosial
Ibu tinggal serumah dengan suami dan anaknya.Ibu mengatakan hubungan
antara mereka baik, harmonis, dan hubungan antara mereka dengan tetangga
juga baik, dengan petugas kesehatan di daerahnya juga mereka berhubungan
baik.
12. Data sosial budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak percaya dengan tahayul, dan setiap
sakit ibu dan keluarga selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan di
daerahnya atau di puskesmas.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tekanan darah

: 118 / 70 mmHg

Nadi

: 79x / menit

Pernafasan

: 22x / menit

Berat badan saat ini

: 44 kg

Berat badan bulan lalu :43 kg


2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut

: bersih, hitam

Kepala

: tidak tampak ada benjolan

Mata

: simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Telinga

: simetris, bersih tidak ada serumen

Hidung

: bersih, tidak ada polip

Bibir dan mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak pucat, lidah bersih,
tidak ada caries pada gigi
Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar limfe, dan


vena jugularis

Payudara : simetris, tidak tampak ada benjolan


Abdomen : tidak tampak benjolan, tidak ada luka bekas operasi,
Ekstremitas : gerakan normal, tidak ada oedem, tidak ada varises
Integumen : bersih, turgor kulit baik
b. Palpasi
Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba


pembesaran limfe dan vena jugularis

Payudara : tidak teraba ada benjolan abnormal


Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises
c. Perkusi
Reflek patella : +

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA

Dx : Ny. S P1001 Ab000 Akseptor ulang KB suntik 3 bulanan


Ds : Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB 3 bulanan karena sudah waktunya
suntik yaitu tanggal 16 Juli 2008 dan selama pemakaian tidak ada keluhan.
Do : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 118 / 70 mmHg

Nadi

: 79x/menit

RR

: 22x/ menit

Berat badan

: 44 kg

Mata

: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Payudara

: tidak teraba ada benjolan

Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


IV. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
V. INTERVENSI
Dx : Ny. S P1001 Ab000 Akseptor ulang KB suntik 3 bulanan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan klien mendapatkan
kepuasan, klien tidak mendapatkan keluhan selama pemakaian,
program KB berhasil dan dapat mengatur jumlah kelahiran.
Kriteria hasil : Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: Tekanan darah

: 90/60-140/90

Suhu

: 36,5-37,50C

Nadi

: 60-100x/menit

RR

: 16-24x/ menit

Mata

: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Payudara

: tidak teraba ada benjolan

Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

Intervensi :
1. Nilai kembali status kesehatan klien
R/ Status kesehatan sangat menentukan ketepatan akan tindakan yang
dilakukan
2. Kaji keluhan-keluhan subyektif ibu
R/ Keluhan yang diungkapkan dapat menjadi parameter untuk menentukan
apakah tindakan boleh dilakukan apa tidak
3. Bina hubungan baik dengan ibu
R/ Hubungan baik yang dijalin akan mempermudah kerjasama dan pemberian
asuhan.
4. Siapkan tempat dan siapkan alat
R/ Persiapan yang baik akan mempermudah pelayanan dan membuat pasien
nyaman gan menjaga privasi klien.
5. Periksa tanda-tanda vital dan fisik ibu
R/ Pemeriksaan sebelumnya menentukan apakah pasien memiliki
kontraindikasi dalam pemakaian KB suntik atau tidak.
6. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur
R/ Tindakan sesuai prosedur akan menekan/mengurangi terjadinya komplikasi.
7. Beritahu klien untuk segera datang ke tenaga kesehatan apabila dirasakan ada
keluhan.
R/ Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari timbulnya komplikasi
yang berlanjut.
8. Beritahu klien tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat di kartu KB klien.
R/ Informasi yang tepat dapat menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.
9. Ingatkan klien agar kembali tepat waktu untuk suntik ulang
R/ Pemberian suntik KB tepat waktu dapat menghindari kegagalan kontrasepsi
10. Beri KIE pada ibu tentang KB dan efek sampingnya seperti gangguan haid,
keputihan, perubahan berat badan, jerawat, dan gangguan haid.
R/ Pemberian penjelasan yang baik akan memberi ketenangan pada klien, dan
klien akan semakin tau informasi tentang KB yang digunakannya.
11. Berikan kartu akseptor KB dan minta klien untuk membawanya lagi saat
suntik ulang.

R/ Sebagai tanda bukti dan acuan dalam memberikan petunjuk penyuntikan


berikutnya.
VI. IMPLEMENTASI
1. Menilai kembali status kesehatan klien dengan bertanya kepada klien
2. Mengkaji keluhan-keluhan subyektif ibu
3. Membina hubungan baik dengan klien dengan cara pendekatan dengan klien.
4. Menyiapkan tempat dan menyiapkan alat untuk menyuntik agar pasien
nyaman dan mempermudah pelayanan.
5. Memeriksa tanda-tanda vital dan fisik klien
TTV

Berat badan

: Tekanan darah

: 118 / 70 mmHg

Nadi

: 79x/menit

RR

: 22x/ menit

: 44 kg

6. Melakukan penyuntikan sesuai prosedur


7. Memberitahu klien untuk segera datang ke tenaga kesehatan apabila dirasakan
ada keluhan.
8. Memberitahu klien tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat di kartu KB
klien yaitu tanggal 8 Oktober 2008.
9. Mengingatkan klien agar kembali tepat waktu untuk suntik ulang
10. Memberi KIE pada ibu tentang tujuan KB yaitu dapat mengatur jarak
kelahiran anak dan menekan angka kelahiran dan efek sampingnya seperti
gangguan haid, keputihan, perubahan berat badan, jerawat, dan gangguan haid.
11. Memberikan kartu akseptor KB dan meminta klien untuk membawanya lagi
saat suntik ulang berikutnya.

VII. EVALUASI
Tanggal

: 16 Juli 2008

Jam

: 10.45 WIB

1. Terjalin hubungn dan kerjasama yang baik antara klien dan petugas
kesehatan.
2. Kondisi ibu baik dan tidak ada tanda-tanda komplikasi dari suntik KB 3
bulanan.
3. Ibu sudah disuntik depoprogestin sesuai prosedur
4. Mencatat tanggal kembali pada kartu KB dan memberikannya pada pasien
5. Ibu sudah tau kapan ibu harus kembali lagi untuk suntik KB yaitu tanggal 8
Oktober 2008
6. Ibu mengerti dengan penjelasan petugas kesehatan tentang tujuan KB dan
efek samping dari penggunaan KB suntik 3 bulanan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny M P2002 Ab000 dengan


akseptor lama KB suntik 3 bulan, maka hasil yang didapatkan yaitu pasien dilakukan
pengkajian terlebih dahulu untuk mengetahui identitas pasien. Pengkajian pasien
dapat dilakukan kerja sama dengan petugas kesehatan, sehingga data yang didapatkan
baik data subyektif maupun data obyektif dapat menggambarkan keadaan umum yang
dirasakan oleh pasien.
Pada kasus Ny. S P1001 Ab000 Akseptor ulang KB suntik 3 bulanan ini
berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ditemukan tidak adanya kesenjangan antara
teori dengan praktik. Baik itu pengkajian data, identifikasi masalah atau diagnosa
yang didapatkan dari anamnesa maupun pemeriksaan langsung mengenai KB suntik
ulang 3 bulanan. Dalam kasus ini klien tidak memiliki penyakit yang merupakan
kontraindikasi dari penggunaan KB suntik 3 bulanan. Dari anamnesa dan pemeriksaan
klien juga tidak terdapat efek samping tang serius dari pemakaian KB suntik 3
bulanan. Dan ibu merasa cocok dengan KB suntik 3 bulanan. Dalam teori untuk
meminimalkan terjadinya kegagalan dalam pemakaian suntikan kombinasi maka ibu
diminta datang setiap 4 minggu.
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya
Surabaya telah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan kunjungan
ulang KB suntik 3 bulanan secara tepat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
ini dapat bersiap sementara atau permanen. Kontrasepsi suntik di Indonesia
merupakan salah satu kontrasepsi yang populer. Jenis suntikan progestin adalah
Depo Medioksiprogesteron asetat ( DMPA ) injeksi secara IM tiap 3 bulan sekali,
mengandung 150 mg DMPA.
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny S P1001 Ab000 Akseptor
ulang KB suntik 3 bulanan, penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus di lapangan baik dalam pengkajian, pemeriksaan maupun
konseling sehingga Asuhan Kebidanan yang diberikan baik secara mandiri
maupun kolaborasi bisa membawa klien pada kenyamanan dan kepuasan klien.
5.2 Saran
1. Bagi petugas kesehatan
a. Diharapkan dalam memberikan asuhan / pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan klien.
b. Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan serta
ketrampilan dalam melakukan tindakan asuhan kebidanan pada klien.
c. Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta memberikan
keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.
2. Bagi keluarga
a. Keluarga diharapkan selalu bekerjasam dengan perugas kesehatan dalam
proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat bekerja dengan baik.
b. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh suatu BPS /
RB / RS.
c. Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan
d. Segera datang / memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika
mengalami suatu kelainan atau ketidaknyamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka


Sinar Harapan.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP.
Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : YBP-SP.

You might also like