Professional Documents
Culture Documents
before retiring
Kritikal pH FA : 4,5
& HA : 5,5
M enghambat demineralisasi
M erangsang remineralisasi
M engurangi wettability
permukaan gigi
M enghambat pembentukan plak
M enghambat metabolisme bakteri
S umber:
- M akanan & minuman: sea food, teh,
bir
- Fluoridasi pada air minum
- P asta gigi dan obat kumur (1,000
ppm ion fluor)
- Aplikasi gel topical fluor aplikas i
setiap hari selama 2-4 bulan akan
pengerasan dentin yang terekspos
remineralisasi yang bisa terlihat
seperti glass like texture
(hipermineralisas i)
B e a w a re!!!
P robable toxic dose 5 mg/ kg of body
weight &,
> 0,07 mg/kg of body weight in
children fuorosis
G.J Mount & W.R Hume, 2002
aetiology
prevention
Etiologi:
-
Intake karbohidrat
pH saliva (ekstrinsik atau
intrinsik ??)
Kontrol plak yang tidak
adekuat
Kontrol mikroflora yang
gagal
Defisiensi pada salivary
protection
Kurangnya penggunaan ion
flouride
OH measures:
Pemeriksaan saliva
Remineralisation techniques
Salivary protection:
Ion Ca2+&PO42Pelikel
Buffer oleh karbonat
Aliran saliva
Tingkat pembersihan
saliva
- Kandungan ion Fluoride
Anti-Cariogenic
Casein Phosphopeptides (CPP)
Dairy Products ( milk, milk
Sediaan:
- S ugar - free chewing gum (R ecaldent
TM
)
- Tooth mouss eTM ( GC C orp.)
treatment: lesi fluoros is, white s pot
setelah debanding perawatan ortho
materials
Removal of restorations
repair
PREPARASI KAVITAS
OLEH :
ELVIRA ROSA
TRISNAWATI RIANA INDARI
DEFINISI PREPARASI
Suatu tehnik pengurangan jaringan gigi
yang mengalami kerusakan agar dapat
menerima material bahan tambal
mengembalikan kesehatan gigi, tmsk
mengkoreksi estetik sesuai bentuk dan
fungsi normalnya
PREPARASI GIGI
Conventional preparation restorasi
amalgam, gold, ceramic membutuhkan
pembentukan dinding, kedalaman, dan tepitepi kavitas sifat bahan restorasi
Modified preparation restorasi composite,
glass-ionomer, retensi dan resistensinya
diterima dari ikatan bonding
Sturdevants : Art and Science of Operative Dentistry
TUJUAN PREPARASI
1. Membuang sel jar rusak melindungi
pulpa
2. Memperluas restorasi sekonservative
mungkin
3. Membentuk preparasi shg tekanan kunyah
yang diterima gigi atau restorasi tidak
menyebabkan fraktur atau lepasnya
restorasi tsb
4. Membuat suatu restorasi yang memenuhi
estetik atau fungsional
KLASIFIKASI KAVITAS
Kelas I : pit dan fissure permukaan oklusal gigi P
dan M, termasuk pit pd permukaan facial dan
lingual gigi M
KLASIFIKASI KAVITAS
Kelas IV :pada permukaan proksimal gigi I dan C
tepi insisal terlibat
Klasifikasi baru
PRINSIP PREPARASI
Sistematika Black :
Outline form
Resistance and retention form
Convenience form
Removal of caries
Finishing
Cavity toilet
PRINSIP PREPARASI
Outline form
PRINSIP PREPARASI
Resistance form
Bentuk dan penempatan dinding preparasi yang
dapat mendukung restorasi dan gigi utk bertahan
terhadap fraktur dan tek.kunyah
Berbentuk box
Dasar preparasi rata
Internal line angle sedikit membulat
Mempunyai ketebalan yg cukup untuk bahan
restorasi
PRINSIP PREPARASI
Retention form
Adlh bentuk dari conventional preparasi yang
menahan restorasi dari terlepas karena tekanan
Tergantung dari material yang digunakan
Kelas I dan II amalgam konvergen ke oklusal
Composite micromechanical bond
Dinding paralel axial dan undercut yang dibuat
dlm dentin cara tradisional u/ mdptkan retensi
u/ material plastis
Untuk material yang berbahan dasar resin
retensi didapat dari ikatan kimia bonding dengan
gigi enamel lebih dl dietching u/ mdptkan btk
irreguler scr mikroskopis
PRINSIP PREPARASI
Convenience form
Adlh bentuk preparasi yang menyediakan
kemudahan pandangan saat preparasi
atau merestorasi gigi
Kelas II amalgam preparasi diperluas
di bawah titik kontak
PRINSIP PREPARASI
Pembuangan jaringan karies
Finishing
Desain cavosurface angle : 270o dalam
prakteknya, dibuat lebih kecil dari 270o dg
konsekuensi material margin angle tambalan mjd
lbh kecil
Kehalusan dinding kavitas
Tujuan :
Memberikan kekuatan mekanis antara gigi dan bhn
tambal
Memberikan seal yang baik utk gigi
Sbg batas tepi restorasi
Mdptkan sudut yang optimal terhadap gigi
PRINSIP PREPARASI
Finishing
PRINSIP PREPARASI
Cavity toilet
Membersihkan kavitas yang telah di
preparasi sebelum direstorasi
Debris, darah dan sisa sisa hasil
preparasi dibersihkan dengan semprotan
air melalui syringe
Langkah terakhir adlah mengeringkan
kavitas dengan aliran udara
P R E P A R A S I UN T UK
R E S T OR A S I COM P OS I T E
Conventional
Beveled conventional
Modified
Box only
Slot preparation
1. Conventional
Indikasi :
Preparasi pada perm akar ( nonenamel
areas )
Restorasi kelas I atau II sedang atau luas
2.Beveled conventional
Sama dg conventional preparation
tetapi dibevel pada enamel margin
Indikasi : restorasi kelas III, IV, dan V
3. Modified
Indikasi : lesi karies atau kavitas yang
kecil
Tehnik restorativ
1.
2.
3.
4.
composite
Include fault
May extend to break proximal
contact
Include adjacent susp.area
Same
Same
Pulpal depth
Uniform 1.5mm
Axial depth
Cavosurface
margin
> 90o
bevels
none
Outline
No
composite
Texture of prepared
wall
smoother
rough
Cutting instrument
burs
Burs or diamond
Primary retention
form
Convergence occlusally
bonding
Secondary retention
form
groove
Resistance form
AM AL GAM
Indikasi Klinis:
- Restorasi kls I dan II yang moderat luas
(menerima beban kunyah yang besar, perluasan ke akar).
- Restorasi kls V
- Restorasi sementara caries control
(dilakukan selama observasi kesehatan pulpa sebelum restorasi
tetap)
- Foundation
(untuk meningkatkan resistensi dan retensi crown atau onlay logam
Prinsip
I. Initial stage:
-
Out Line
Retensi
- Resistensi
- Convenience
forms
Convenience Form
B entuk yang mempermudah prosedur dan akses:
T erha da p A m a lg a m :
Ketebalan amalgam yang
adekuat, (1,5-2 mm di daerah
oklus al dan 0,75mm didaerah
aks ial)
M argin amalgam 90 0
Bentuk preparas i s eperti kotak
ketebalan amalgam yang
s ama
Line angles aksiopulpa pada
kls 2 yang membulat
D isain P reparasi
A. Konvens ional
B. Box
C. Tunnel
Teknik Restorasi
Peletakan matriks:
M udah di aplikasikan dan dibuka, meluas ke bawah margin gusi,
dan ke atas marginal ridge, serta tahan terhadap deformasi s aat aplikasi bahan
Kontak dan kontur res toras i yang baik & membatasi bahan restorasi
Carving
Triturasi
Aplikasi Amalgam
Preparasi Kls I
P reparasinya meliputi pit dan fis s ure yang rusak, yang dimulai dari
membuka jaringan karies terdalam menggunakan carbide bur
no.245 dengan arah paralel sumbu panjang mahkota gigi
dinding buk a l da n ling ua l k onverg en
P embuatan is thm us sebaiknya > diameter bur mencegah
fraktur
P erluas an ke arah dis tal atau mes ial marginal ridge, dilakukan
dengan memiringkan bur 10 0, s ehingga dinding m es ia l / dis ta l
diverg en.
2mm.
Enameloplasty
Preparasi Kls II
I nitia l P repa ra tion:
O cclus al outline
P embuangan dimulai dari pit
yang rus ak fis s ure pit
yang lain. P it yang lain
dipertahankan bila, mas ih
dalam keadaan s ehat &
terdapat ridge trans vers a yang
utuh retens i didapat dari
pembuatan dove tail, atau
perluas an mengikuti lekuk
fis s ure
& D ove tail tidak memerlukan
oklus al s tep
Is thmus dibuat s es empit
mungkin (> 1/3 jarak inter
S ebelum memperluas
preparas i ke arah marginal
ridge, perlu dilakukan
vis ualisas i lokas i akhir dinding
fasial dan lingual &
hubungannya dengan titik
kontak
R evers e curve pada outline
oklus al di perluas an proks imal
untuk mendapatkan dinding
yang s ejajar dengan enamel
rod & melindungi cus p
O utline P rok s im a l
A.
B.
C.
D.
R etensi tambahan
Bentuk-bentuk preparasi
W edg e
Preparasi
Kls III
I ndik a s i
P ermukaan distal C R a
& Rb
- P reparasi dengan
keterlibatan fasial
yang minimal
- M argin gingiva
yang meliputi
sementum
- Moisture control
is difficult
Preparasi
Kls V
I ndik a s i
Seluruh gigi, terutama yang digunakan
sebagai denture abutment resisten
terhadap penggunaan clasp
B entuk R etens i:
A. B ur no D ipersiapkan untuk
pembuatan gingival groove
B . G roove gingival dipreparasi
sepanjang line angle, s ehingga
memisahkan dinding gingiva dan
aksial. Idealnya, arah preparas i
lebih ke arah gingiva
dibandingkan ke arah pulpa
C &D . Kedalaman groove 0,2 mm ke
arah D E J dengan kedalaman
0,25mm
E . Arah fasial
F. P otongan incisogigival-> arah
kedalaman groove yang lebih ke
gingival dan hanya sedikit ke
pulpa
G . P otongan mesiodis tal
Preparasi
Kls VI
Amalgam diindikasikan untuk puncak cusp gigi posterior
karena wear res istance nya
Teknik:
- D engan menggunakan bur fisur kecil, preparasi
diperluas, samapi cavosurface line angle didukung oleh
dentin yang utuh
- D inding preparasi bisa dibuat divergen ke arah oklusal
untuk mendapatkan margin cavosurface yang 90 0
- Kedalam preparasi 1,5mm material strength
- R etensi: under kecil disepanjang line angle internal
R E S T OR A S I L OG A M
COR
Inlay KlS
II Initial Preparation
-
Final Restoration
Pembuangan jaringan karies, dan
perlindungan thd pulpa (base
& liner)
PR E PAR A S I U N TU K ON LA Y