Professional Documents
Culture Documents
Penurunan luas lahan hutan dan perubahan tata guna lahan saat ini
menyebabkan emisi karbondioksida (CO2) sekitar 820% yang bersumber dari
kegiatan manusia di tingkat global. Penebangan dan pembakaran hutan di
Indonesia terjadi karena berbagai macam alasan yang timbul dari masyarakat,
salah satunya adalah untuk membuka lahan baru bagi perkebunan dan pertanian.
Penggundulan dan pembakaran hutan yang berlangsung hari hari ini,
terutama yang terkonsentrasi di Pulau Sumatera, termasuk Riau dan Jambi,
memberi sumbangan yang besar pada peningkatan konsentrasi gas gas
karbondioksida. Pentingnya Reduced Emissions from Deforestation and
Degradation (REDD+) sebagai kunci dan pilihan yang berbiaya relatif rendah
yang bertujuan untuk menjaga simpanan karbon (C) di darat. Hutan lahan basah
tropis (misalnya, lahan gambut) memiliki tanah organik sampai kedalaman
beberapa meter dan merupakan salah satu penyimpan C organik terbesar di biosfer
daratan sehingga menimbulkan memberi perhatian khusus terhadap lahan gambut
dalam strategi mitigasi perubahan iklim internasional.
Namun, Hutan mangrove yang terdapat di sepanjang garis pantai di kawasan
tropis, dan menjadi pendukung berbagai jasa ekosistem, termasuk produksi
perikanan dan siklus unsur hara tersebut terkesampingkan. Luas hutan mangrove
telah mengalami penurunan sampai 3050% dalam setengah abad terakhir ini
karena pembangunan daerah pesisir, perluasan pembangunan tambak dan
penebangan yang berlebihan.
Walaupun mangrove diketahui memiliki kemampuan asimilasi dan laju
penyerapan C yang tinggi, ternyata data tentang simpanan karbon untuk
keseluruhan ekosistem sangat sedikit, yaitu hanya data mengenai emisi C yang
terkait dengan konversi lahan. Laporan tentang simpanan C untuk beberapa
komponen terutama untuk biomassa pohon juga terbatas 17,18% namun fakta
bahwa tanah mangrove yang dalam kaya kandungan organik menunjukkan bahwa
dalam estimasi tersebut sejumlah besar karbon keseluruhan ekosistem justru
terlewatkan.
Kuantifikasi simpanan C di bawah permukaan pada tanah mangrove sulit
untuk dilakukan dan bukan merupakan suatu fungsi yang sederhana untuk
DAFTAR PUSTAKA
Donato,D.J ,et al . 2012 .Mangrove adalah salah satu hutan terkaya karbon di
kawasan tropis .Brief CIFOR . No.13
Dahuri R., Dkk. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan
Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Snedaker, S.C. 1978. Mangroves: their values and perpetuation. Nature and
Resources 14:6-13