You are on page 1of 12

KOMPLIKASI

PEMBUATAN GIGI
TIRUAN LEPASAN
YANG TIDAK
TEPAT
gunawan sri sarjono

Gigi tiruan lengkap merupakan suatu


piranti yang dibuat tidak hanya untuk
menggantikan seluruh gigi yang hilang,
beserta jaringan sekitarnya, akan tetapi
juga dapat memperbaiki fungsi kunyah,
estetik, serta fonetik penderita (Neill &
Nairn, 1990)
Pemakaian gigi tiruan lengkap dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam
memperbaiki defisiensi pengunyahan
serta memperbaiki nutrisi pada penderita.

Akibat pembuatan gigi tiruan yang tidak


tepat:
1.Rasa nyeri yang terus menerus dibawah
gigi tiruan, penyebab:
a)Atrofi mukosa karena keadaan patologis di
dalam jaringan tulang
b)Beban berlebihan karena adanya
kebiasaan clenching dan bruksism

Bruxism didefinisikan sebagai grinding


parafungsi
dari
gigi
geligi
yang
merupakan suatu kebiasaan yang tanpa
disadari dan berulang atau tidak
beraturan (The Academi of Prostodontics)
Clenching terjadi saat gigi rahang atas
dan rahang bawah secara tidak sadar
saling menekan dan menimbulkan otototot rahang bekerja terlalu keras.

Penatalaksanaan:
Self managemen untuk mengatasi
kebiasaan buruk
Asah bagian GTL yang tajam serta
kurangi permukaan oklusal dan lebar
mesial distal gigi
Pakai bahan pelapis lunak pada gigi
tiruan yang menghadap gusi

2. Gigi tiruan kurang cekat dan nyaman


Penyebab:
a)Kesalahan duplikasi (pencetakan)
b)Kesalahan dalam penetapan
hubungan rahang
c) kesalahan dalam penetapan bentuk
dan ukuran gigi

Penatalaksanan:
Sementara: pelapisan basis gtl
menggunakan tissue conditioner
Tetap:rebashing atau pembuatan GTL
baru
Bone graft dan pemasangan implan

4. Mulut terasa penuh dan tidak


nyaman
Kesalahan dalam penentuan dimensi
vertical (DV)>terlalu rendah atau terlalu
tinggi
Terlalu rendah: pengunyahan kurang
efektif, menggangu pengucapan kata
Terlalu tinggi: otot dipaksa meregang
melebihi titik puncak, efektivitas
berkurang>>estetis kurang dan pasien
sukar menutup mulut

Dv
:sakit pada TMJ>>kerusakan
sendi, posisi sendi berubah: kondilus
tidak lagi konsentris pada fossa
dv
; sindrom Costen : sakit
kepala, neuralgia, kripitasi TMJ.
Pasien terlihat > tua dan ekspresi
wajah tidak normal
gangguan pengucapan kata
(misal huruf S)

Penatalaksaan:
Konvensional:pencetakan
ulang,
pemberian
tissue
conditioner,
relining dan rebashing
Pro:penambahan bone support dgn
bone graft atau implant

5. Gangguan fungsi bicara


Artikulasi berubah krn pemasangan
GTL>>sejumlah huruf pelafalan
dipengaruhi
kontak
prosessus
alveolaris
dan
ujung
lidah
(S,Z,T,D,N)
Buat basis setipis mungkin dan latih
pasien untuk beradaptasi dengan
gigi tiruannya

Thank You

You might also like