Professional Documents
Culture Documents
yang diakui beberapa pihak merupakan metode perencanaan pemasaran yang mudah dipahami
dan dijalankan perusahaan. Dalam postingan kali ini kami akan mencoba memberikan penjelasan
tentang apa itu metode perencanaan pemasaran SOSTAC. Metode SOSTAC oleh Paul Smith
a. Situation analysis
Pada tahap awal ini dilakukan dalam menyusun perencanaan pembangunan e-marketing dimana
pada tahapan ini dilakukan analisis kondisi atau tingkat keefektifan dari aktivitas marekting.
Hasil analisis yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan menyusun strategi marketing yang
baru. Dalam tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi mengenai keadaan internal dan
eksternal perusahaan sehingga mereka tahu konsisi perusahaan mereka di dalam marketlace.
b. Objectivities
Setelah perusahaan mengetahui posisi mereka dalam marketplace kemudian saatnya menentukan
tujuan. Tujuan mengarahkan perusahaan supaya fokus hanya pada hal-hal yang ingin dicapai.
Bila perusahaan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik maka hal itu akan membantu
perusahaan agar lebig terarah dalam melaksanakan perencanaan dan memudahkan perusahaan
dalam proses evaluasi untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam mencapai tujuan.
c. Strategy formulation
Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan makan penyusunan strategi yang tepat
sasaran dapat dilakukan. Bagaiman strategi itu berjalan,bagaimana strategi itu dapat beradaptasi
dengan lingkungan dan bagaiman strategi itu dapat mengarahkan kita untuk mencapai sebuah
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Tactics
Dalam tahap ini perusahaan dituntut untuk dapat memikirkan dan mengimplementasikan sebuah
taktik yang jitu. Taktik adalah penjabaran detail dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan
dilakukan untuk pelaksanaan sebuah strategi yang akan digunakan guna mencapai tujuan.
e. Action
Setelah berhasil merumuskan taktik saatnya untuk memecah taktik tersebut menjadi sebuah
rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal. Pada tahap ini dapat dibuat suatu jadwal
kerja dalam bentuk flow chat atau yang lainnya untuk membuat perencanaan budget alokasi
sumber daya secara detail, membuat risk management plan dll.
f. Control
Pada tahapan ini yang dimaksut control adalah memonitor dan mengevaluasi secara berkala
apakah fungsi marketting yang telah diterapkan perusahaan sudah berhasil mencapai tujuan
ataukah belum. Jika belum kesalahan apa saja yang mungkn membuat pencapaian tujuan
menjadi terhambat dan bagaimanakah cara untuk memperbaikinya . Perusahaan harus mamu
mendiagnosa secara teratur tingkat ke efektifan strategi dan taktik yang dijalankan apakah sudah
berhasil ataukah belum.
Dengan metode SOSTAC yang telah diuraikan atas maka metode tersebut dapat diterapkan pada
E-marketing :
a. Situation analysis
Pada tahap ini, perusahaan mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan untuk melakukan
perencanaan e-marketing dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threats) terhadap customer atau lingkungan sekitar perusahaan.
b. Objectivities
Setelah perusahaan telah mengetahui posisinya, ia akan mulai menentukan tujuan / sasaran emarketingnya. Karena ini akan menentukan besar tidaknya kemungkinan mendapat customer
yang banyak dan agar dapat men-spesifikasikan sasaran e-marketingnya agar cakupan tidak
terlalu luas dan dapat menghemat biaya pengiklanan.
c. Strategy formulation
Setelah sasaran ditentukan, perusahaan akan langsung menyusun strategi untuk dapat memenuhi
sasaran tersebut. Agar dapat dengan jelas pelaksanaannya dan agar dapat terorganisir jalannya emarketing yang akan dijalankan.
d. Tactics
Strategi tanpa taktik jitu seperti masakan tanpa garam. Jadi perusahaan selain dituntut untuk
merumuskan strategi e-marketing, perusahaan juga dituntut untuk dapat merumuskan taktik jitu
untuk memaksimalkan kinerja strategi e-marketing. Taktik akan sangat membantu strategi jika
benar-benar dipikirkan secara matang dan baik-baik. Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan
untuk adanya kecurangan dalam e-marketing.
e. Action
Setelah strategi dan taktik di susun. Saatnya merancang rancangan kinerja yang akan dilakukan.
Apa-apa saja yang akan dilakukan. Urut-urutan untuk menjalankan e-marketing tersebut. Mulai
dari awal hingga tercapainya iklan ke customer.
f. Control
Perusahaan pasti tidak bisa begitu saja meninggalkan pemasarannya walaupun itu sudah berjalan.
Ia pasti akan memonitor bahkan melakukan survei apakah e-marketing yang ia jalankan berjalan
dengan baik dan memenuhi sasaran atau tidak. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Pasti ada
kelebihan dan kekurangannya. Perusahaan pasti akan mengevaluasi dan memperbaiki
kesalahannya tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan yang ia kehendaki. Inilah yang
dimaksud control.
Untuk memperjelas bagaimana itu metode SOSTAC berikut ini contoh penerapan metode
SOSTAC yang dilakukan oleh AXIS :
1. Situation (Situasi)
Lingkungan di AXIS relatif homogen karena terdiri dari sebagian besar pada gerak usaha
operator seluler dimana staf pekerja AXIS adalah , marketing dan sebagian kecil dari non
anggota pemasaran. Suasana yang terasa di AXIS ini adalah suasana marketing, terasa sekali
semangat dan di tuntut untuk mencapai target pemasaran,sehingga bisa dikatakan situasi
kondisinya logis tenaga marketing secara langsung ataupun supporting sistem. Sehingga
keluasan usaha, cakrawala pengetahuan dalam bidang marketing menjadi hal yang penting.
b.Weaknest (kelemahan)
Tarif yang ditawarkan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia semakin menarik,
namun itu saja belum cukup karena kualitas layanan juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya
pelangganlah yang akan menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
Kelemahan AXIS adalah menghadapi pesaing-pesaing provider yang lain adalah dengan
persaingan harga yang cukup ketat, merupakan pemain lama yang memiliki, akses pelanggan dan
jaringan yang cukup kuat. Sedangkan Indosat dan telkomsel adalah perusahaan BUMN yang
memiliki kekuatan yang cukup mampu bertahan dan memiliki sebuah kemapanan secara
keuangan dan politik. Sedangkan AXIS merupakan perusahaan swasta yang masih membutuhkan
banyak dana oprasioanl dan masih mencari para pelanggan yang baru serta masih belum cukup
mempunyai nama.
c.Oportunity (Peluang)
AXIS memperkenalkan struktur tarif yang sederhana bagi para pelanggannya. Tarif sederhana
tersebut berlaku saat pertama kali pelanggan menggunakan layanan.
Kami yakin konsumen akan mendapatkan manfaat dari tarif yang murah dan menghargai
struktur tarif kami yang transparan dan sederhana, kata Erik Aas, Presiden Direktur Axis saat
peresmian. Erik mengklaim bahwa tarif SMS Axis merupakan yang termurah saat ini.
Untuk skala nasional, tahun ini Axis menargetkan membangun sekitar 3000 BTS. Pengembangan
wilayah secara geografis merupakan peluang yang cukup baik bagi AXIS, dimana jaringan
belum di jangkau oleh operator mapan merupakan sisi peluang yang dapat ditempuh AXIS
karena luasnya jaringan sangat membantu pemasaran dalam memasarkan produknya. AXIS
memiliki peluang untuk berkembang di Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur
memiliki peluang yang baik dalam Perluasan pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh lagi bahwa
peluang lain berkembang dengan konsumen yang makin cerdas maka merek sudah tidak lagi
menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa bulan November 2008 menerangkan bahwa
merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan
lebih memperhatikan masalah harga, dan Fitur-Fitur yang dimiliki.
d.Treath (Ancaman)
Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai pesaing akan muncul di dalam
pengembangan usaha telepon nirkabel ini. Terutama kemampuan daerah untuk membangun
usaha milik daerah menjadikan ancaman baru terutama kebijakan reformasi di bidang otonomi
daerah membuka peluang untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa muncul operator local tak
dapat dihindarkan lagi. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar biasa dan besar dengan
peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan informasi dan telekomunikasi jarak jauh
yang semakin mereka butuhkan. Sehingga pemain-pemain baru akan silih berganti bermunculan
terus menerus.
2.Objectives (Sasaran)
Sasarannya adalah sektor telekomunikasi seperti hanya perusahaan Seluler lainnya. AXIS telah
menerapkan penggunaan 5 P dan SMART dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini menjelaskan
penerapan Manajemen berdasarkan Sasaran.
Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat, karena
pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL, Telkomsel, dan Indosat sudah mengusai
sebagian besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru
mempunyai daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan seluler, maka harga
yang murah menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas
cukup efektif untuk menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam face
book dan frienster,. Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus,
fasilitas layanan dan insentif bagi mereka.
3. Strategy
AXIS berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan berbagai isu dan
pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi positif. Merupakan
perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan pemasaran dengan
berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai operator seluler AXIS,
aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan mebuat situs WEB dalam internet,
berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saran-saran publik.
4. Tactics
Taktik yang AXIS gunakan adalah berpikir luas,mengadakan hubungan dengan sumber luar agar
jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu dari bidang
telepon seluler, nilai kepribadian dengan merek yang baik.
5. Action (Tindakan)
Action (tindakan) yang dilaksanakan AXIS adalah belajar sungguh-sungguh, membaca banyak
keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif mengikuti perkembangan atribut AXIS, rela
bekerja keras demi kepentingan bersama. Tindakan yang tepat sasran, strategi yang matang dan
taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
6. Control(Pengawasan)
Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita jalankan, dengan
mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan mengambil sampel acak bertanya tentang
tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang AXIS . Perlu adanya
riset yang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas pelanggan
dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati bentu
sempurna. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan internal, eksternal melalui akuntan
public, dan eksternal melalui pemerintah dan badan pengawas persaingan usaha. Dengan
pengawasan yang tepat dan benar akan diperoleh informasi perkembangan usaha yang terjadi.
Sehingga tanpa pengawan yang lebih melekat control perusahaan tidak terjaga dengan baik dan
mengancam eksistensi perusahaan AXIS.