Professional Documents
Culture Documents
A. Upaya Promotif.
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan
yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar
masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya.Yang dalam suatu survey di Negara-negara
berkembang,dalam suatu populasi hanya terdapat antara 80%-85% orang yang benar-benar sehat.
Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana memelihara
kesehatan,maka kelompok ini akan menurun jumlahnya,dan kelompok orang yang sakit akan
meningkat.
Contoh : Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada ibu yang baru
melahirkan. Bidan dapat memberikan informasi tersebut kepada ibu, ayah atau keluarga bayi
mengenai pentingnya ASI. Dalam praktiknya, bidan harus mampu mempromosikan kepada ibu
bahwa ASI sangat penting bagi bayi. Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu karena
ASI yang pertama (kolostrum) mengandung zar anti-bodi yang dapat mencegah infeksi pada
bayi, bayi yang minum ASI jarang mengalami gastroenteritis, lemak dan protein ASI mudah
dicerna, dapat mengeratkan hubungan ibu dan bayi serta ASI merupakan susu buatan alam yang
lebih baik, suci hama, segar, murah, tersedia setiap waktu. Dengan alasan-alasan yang diberikan
oleh bidan melalui promosi kesehatan diharapkan ibu bersedia melakukan anjuran yang
diberikan oleh bidan.
B. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Bentuk kegiatannya
adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran
promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk),
misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para perokok, obesitas (orang-orang
kegemukan), para pekerja seks (wanita atau pria), dsb. Tujuan upaya promosi kesehatan pada
kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit (primary prevention).
Contoh : Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir, salah satunya yakni vaksin Hepaititis B.
Pemberian ini bertujuan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat penyakit serosis
bahkan kanker hati. Kegiatan ini sebaiknya harus dilakukan sedini mungkin pada BBL.
C. Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui
pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis sperti
asma,DM,TBC,rematik,hipertensi dan sebagainya. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah
penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah
pengobatan.
Contoh : Pengobatan therapi insulin pada penderita diabetes serta melakukan pengontrolan menu
makanan (diet). Penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan
aktivitas fisik. Dalam hal ini, pengontrolan nilai kadar gula dalam darah menjadi kunci program
pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga.
D. Upaya Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/ mencegah
kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya
adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary prevention).
Contoh : Pemberian penyuluhan/pendidikan pada pasien penderita kanker agar senantiasa
menjaga kesehatannya, baik dengan rutin menjalani terapi pengobatan,dan budaya hidup sehat,
agar bisa menurunkan kondisi sakit dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. Selain itu
juga bisa membentuk kegiatan/ lembaga sosial bagi para penderita kanker agar bisa
mengoptimalkan kemampuan penderita kanker sekaligus memberikan dorongan dan motivasi
untuk tetap bertahan bagi mereka.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Upaya Kesehatan yang dapat dilakukan dalam bidang kebidanan yaitu :
A. UPAYA PROMOTIF
Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan status kesehatannya. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat. Contoh-contoh upaya promotif yang dapat dilakukan dalam pelayanan
kebidanan adalah :
Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang pemenuhan dan
peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya.
Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi, informasi tersebut
meliputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi dan akiba jika tidak dilakukan imunisasi
pada bayi
Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui keadaan organ
reproduksinya.
Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu mengalami peningkatan
kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi tersebut.
Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil agar ibu hamil
segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda tersebut.
Informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai persiapan untuk masa laktasi
nantinya
Informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi, kebutuhan hygiene, perawatan bai,
dan lain-lain
B. UPAYA PREVENTIF
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya adalah orang-orang
yang beresiko tinggi. Contoh-contoh upaya kesehatan preventif dalam bidang kebidanan, antara lain :
Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja, Lansia,dll ) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan sirkulasi ibu
C. UPAYA KURATIF
Adalah upaya kesehatan untuk mencegah penyakit lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah
kelompok orang sakit. Contoh-contoh upaya kuratif dalam pelayanan kebidanan :
Perawatan payudara yang mengalami masalah, seperti : mastitis dan bendungan ASI
Penatalaksanan dini terhadap komplikasi dalam kehamilan, misalnya pada ibu hamil dengan
anemia bidan dapat memberikan tablet Fe sebagai penatalaksanaan dininya.
Pengobatan pada ibu nifas yang mengalami komplikasi seperti pengobtan ibu nifas yang
mengalami infeksi.
D. UPAYA REHABILITATIF
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisiorang yan baru sembuh.
Sasarannya adalah orang-orang yang baru sembuh dari sakitnya. Contoh-contoh upaya rehabilitatif yanf
dapat dilakukan dalam pelayanan kebidanan antara lain adalah :
Latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai usaha pemeliharaan
kesehatan
Istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca sakit
Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu dapat mengubah
posisi dan berjalan-jalan sekurang-kurangnya 6 jam setelah melahirkan
Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau senam kegel untuk
membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan
http://puuputriana.blogspot.com/2012/11/contoh-upaya-kesehatan-dalampelayanan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya
promotif dan preventif, di samping peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat,
meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara
memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku, dan kewaspadaan dini.
Pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan berdasarkan tingkat pencegahan
sebagai upaya promotif dan preventif.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Kesehatan Reproduksi yang berjudul
Upaya promotif dan preventif kesehatan
2.
a)
Tujuan Khusus
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswi untuk
mengetahui mengenai pengertian dari kesehatan, serta upaya promotif dan
preventif kesehatan di Indonesia.
b)
Makalah ini kami buat agar mahasiswi mengetahui kondisi kesehatan di Indonesia
c)
Makalah ini kami buat agar mahasiswi mengetahui upaya promotif dan preventif
kesehatan di Indonesia.
C. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
D. Manfaat
1.
2.
3.
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan topik upaya promotif
dan preventif menurut Leavel dan Clark
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1.
Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh,
yang semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan semua system yang terjadi pada tubuh manusia , serta fungsi dan
prosesnya (Depkes RI, 2003)
Menurut pernyataan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), kesehatan
adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan
hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (UndangUndang)
2.
Promotif
Promosi
Kesehatan
adalah
proses
untuk
meningkatkan
kemampuan
kesehatan
adalah
kombinasi
berbagai
dukungan
menyangkut
dan
perilaku
yang
menguntungkan
kesehatan
(Green
dan
Ottoson,1998).
3.
Preventif
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
(Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Aceh hingga saat ini masih
tergolong tinggi.
Berdasarkan data terakhir Desember 2011, jumlah AKI melahirkan di Aceh
berkisar 190/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB berkisar 30/1.000 KH.
Karenanya, upaya pengurangan terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh sebagai
salah satu indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan.
"Dibanding situasi Aceh lima tahun silam, memang perubahan yang terjadi
sangat bagus sekali. Tahun ini, kita berharap AKB di Aceh menjadi 26/1.000
kelahiran dan AKI menjadi 185/100.000 kelahiran," ujar Sekda Provinsi Aceh, Drs T
Setia Budi dalam sambutannya pada pembukaan seminar Mini University Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak Balita (KIBBLA) atas dukungan Maternal and Child
Health Integrated Program (MCHIP)-USAID di Banda Aceh.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Utusan Khusus Presiden RI untuk
Millenium Development Goals (MDGs), Prof Dr dr Nila F Moeloek, SpM, Kepala Dinas
Kesehatan Aceh, dr M Yani M.Kes PKK, Bupati Bireuen, Nurdin Abdurrahman, para
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Kepala Bappeda se-Aceh.
Sekda Setia Budi menambahkan, target pencapaian AKI dan AKB di Aceh dalam
menyongsong program MDGs 2015 cukup tinggi, yakni bisa mencapai 102/100.000
kelahiran. "Oleh karenanya, butuh kerja keras kita bersama untuk mencapai target
tersebut," katanya.
Disebutkan, persoalan tingginya AKI dan AKB ini bukan hanya dialami Aceh, tapi
juga hamper semua wilayah di Indonesia, karenanya pemerintah pusat terus
mendorong agar semua Pemda memperhatikan masalah ini, sehingga AKI dan AKB
bisa lebih ditekan lagi. Salah satunya, dengan cara meningkatkan kualitas
pelayanan publik sektor kesehatan.
Untuk menjalankan program tersebut, pemerintah telah menjalin kerjasama
dengan USAID melalui program MCHIP. Sasarannya adalah meningkatkan kapasitas
Dinas Kesehatan dan RSUD dalam mengelola kesehatan ibu, bayi dan anak balita.
Kurangi AKI dan AKB. Utusan Khusus Presiden untuk MDGs, Prof Dr dr Nila F
Moeloek menyatakan, pemerintah saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk
2.
Merauke (Kompas)
Provinsi Papua saat ini masih kekurangan tenaga bidan sebanyak 2.565 orang.
Sebagian besar kampung-kampung di Papua hingga kini tidak ada tenaga
kesehatan.
Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Papua,
Yosef
Rinto
di
Merauke,
yang
masih
tinggi.
"Papua
kini
sedang
gencar-gencarnya
berupaya
aborsi dilakukan setiap tahun dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di
Indonesia.
Beberapa penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 menemukan bahwa angka
aborsi di Indonesia sebesar 2 juta per tahun. Angka ini terus mengalami kenaikan.
Sebuah penelitian yang dilakukan Soetjiningsih pada tahun 2004 memperkirakan
angka aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar 750.000 diantaranya
dilakukan oleh remaja.
"Aborsi tidak hanya bisa dilakukan di klinik saja. Beberapa obat yang masuk
dalam jenis anti prostaglandin juga dapat diperoleh tanpa resep dokter untuk
digunakan menggugurkan kandungan. Makanya, data mengenai jumlah kasus
aborsi di Indonesia sulit ditentukan secara tepat," kata Julianto Witjaksono, Deputi
KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat.
Hingga saat ini, diyakini angka aborsi di Indonesia mencapai 2 - 2,5 juta per
tahun. Angka ini masih simpang siur karena belum ada penelitian yang benar-benar
mengulas aborsi secara menyeluruh. Belum lagi kasus aborsi yang dilakukan
dengan cara meminum obat atau jamu tanpa bimbingan dokter.
C. Upaya Promotif dan Preventif kesehatan di Indonesia
Pelayanan
kesehatan
dan
pendidikan
kesehatan
yang
berkaitan
dengan
primer terdiri
dari
promosi
kesehatan
(health
promotion) dan
a)
Promosi Kesehatan
Health promotion bertujuan untuk meningkatkan, memajukan dan membina
koordinasi sehat yang sudah ada hingga dipertahankan dan dijauhkan dari ancaman
penyebab penyakit atau agent secara umum.
Pendidikan kesehatan yang diperlukan antara lain : Meningkatnya gizi, Perbaikan
sanitasi lingkungan, Ph(derajat keasaman), Pendidikan sifat umum, Nasihat
perkawinan,
Penyuluhan
kehidupan
sex,
Olahraga
dan
kebugaran
jasmani,
6)
1)
2)
3)
Penyuluhan
4)
5)
2)
3)
4)
5)
2)
3)
4)
5)
b)
2)
Pemberian makanan
3)
4)
5)
6)
7)
Menghindari merokok
Spesific Protection
Spesific protection adalah upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit tertentu. Spesific protection terdiri dari (Efendi, 1998 ; Maulana, 2009 ) :
1)
2)
3)
4)
5)
2. Pencegahan sekunder
Penegakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, disebut
pencegahan sekunder (seconder preventive). Pencegahan sekunder dilakukan pada
masa individu mulai sakit. Pencegahan sekunder bentuknya upaya diagnosis dini
dan pengobatan segera ( early diagnosis and prompt treatment ).
a)
Early diagnosis
Early diagnosis mengandung pengertian diagnosa dini atau
tindakan
pencegahan pada seseorang atau kelompok yang memiliki resiko terkena penyakit.
Tindakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat
permulaan sehingga tidak akan menjadi parah. Prinsipnya diterapkan dalam
program pencegahan, pemberantasan dan pembasmian macam penyakit baik
menular ataupun tidak dan memperhatikan tingkat kerawanan penyakit terhadap
masyarakat yang tinggi. Misalnya : TBC paru-paru, kusta, kanker, diabetes, jantung
dll.
Tindakan pencegahan meliputi :
1)
Upaya penemuan kasus (case finding) tertuju pada individu, keluarga, masyarakat.
Misalnya : anemia gravidarum, dll.
2)
Survey kesehatan, untuk memperoleh data tentang prestasi dari penyakit banyak
diderita
masyarakat,
sehingga
dapat
didiagnosis
secara
dini
untuk
diberi
pengobatan segera.
3)
Papsmear, tujuan untuk deteksi dini adanya kanker serviks sehingga dapat
dilakukan pengobatan tindakan segera.
4)
5)
6)
Mencegah yang sudah ada agar tidak meningkatkan lebih lanjut. Misalnya : flu
burung, papsmear.
b)
Prompt treatment
menginginkan
HRT
Hormone
Replacement
Therapy).
2. Support Live
Dilakukan dengan jalan pemberian pengobatan secepat mungkin pada wanita
yang mengalami gejala premenopause yang juga telah mengalami komplikasi
akibat menopause tersebut. Pemberian obat secepat mungkin bertujuan untuk
mendukung kehidupan wanita pada masa ini. Selain itu dukungan hidup yang
diberikan oleh berbagai pihak (keluarga, tenaga kesehatan, masyarakat) akan
membuat wanita pada masa ini dapat menjalani hidupnya tanpa masalah baik fisik,
psikis maupun sosial.
Pengobatan yang secara tepat dan segera sangat penting karena pengobatan
yang terlambat akan mengakibatkan :
a.
Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi.
Misalnya pengobatan hipertensi yang terlambat pada wanita menopause.
b.
c.
d.
Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar. Sebagai contoh yaitu
perawatan dan pengobatan penyakit kardiovaskuler tentunya akan lebih besar. Hal
ini akan berbeda apabila sebelumnya dilakukan deteksi dini dan pengobatan yang
tepat dan segera yang jauh memerlukan biaya lebih sedikit.
3. Pencegahan tersier
Pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan disebut pencegahan tersier
(tertiary
prevention).
ketidakmampuan/kecacatan
Pencegahan
(disability
tersier
limitation)
bentuknya
dan
pemulihan
membatasi
kesehatan
(rehabilitation). Pada proses ini diusahakan agar cacat yang diderita tidak menjadi
hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik,
mental dan sosial.
a.
Pembatasan kecacatan
Pencegahan dilakukan dalam taraf penyakit sudah nyata bahkan sudah lanjut
sehingga penderita dalam keadaan disable (tidak sanggup melakukan aktivitas
yang biasa dikerjakan walau tidak sakit). Sehingga penderita bisa sembuh.
2)
3)
4)
b.
Rehabilitasi (pemulihan)
1)
2)
3)
4)
Ruang kejiwaan (psikologi), yaitu upaya memulihkan kepercayaan dan harga diri
penderita setelah sembuh dari penyakit. Misalnya :
a)
b)
c)
d)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Promotif
adalah suatu usaha pelayanan kesehatan ini pertama. Upaya preventif adalah
sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang
tidak diinginkan.
Upaya pencegahan leavel dan clark dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Pencegahan primer
Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan
perlindungan khusus (specific protection).
2.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder bentuknya upaya diagnosis dini dan pengobatan segera
(early diagnosis dan promotif treatment).
3.
Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bentuknya membatasi ketidakmampuan atau kecacatan
(disability limitation) dan pemulihan kesehatan (rehabilitation).
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih mengupayakan dan menjamin kesehatan bagi
warga negaranya yang kurang mampu dengan upaya pencegahan penyakit
menular ataupun tidak menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan,
gizi, perilaku dan kewaaspadaan dini.
DAFTAR PUSTAKA
1. KURATIF
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui
pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis.
Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary
prevention). Yang dimaksud dengan kesehatan kuratifadalah pengobatan penyakit seperti
pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan Health program for
survival, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan Health
Program for human development. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15
September 1998.
Upaya pelayanan kesehatan yang menekankan upaya kuratif-rehabilitatif kurang
menguntungkan karena :
a) Melakukan intervensi setelah sakit
b) Cenderung berkumpul di tempat yang banyak uang.
c) Dari segi ekonomi lebih cost effective
d) Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang penyakit.
2. REHABILITATIF
Rehabilitatif Fisik
Rehabilitatif Mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social
secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula
kelainan-kelainan atau gagguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapat
bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat.
c.
Yaitu agar bekas menempati suatu pekerjaan/ jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja
yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.
d.
Rehabilitatif Aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthesis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun
kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan, misalnya :
penggunaan mata palsu.
KURATIF
Bayi atau balita yang sakit tentulah memerlukan perawatan demi pemulihan kesehatannya dan
tidak tertutup kemungkinan perawatan itu dilakukan sendiri oleh ibunya di rumah tetapi tentu
saja masih dalam pengawasan petugas kesehatan
Perawatan bayi dan balita sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
Bayi dengan penyakit tertentu, tidak dapat sembuh hanya dengan dilakukan perawatan
kesehatan di rumah, mengingat pengetahuan dan sumber daya ibu yang tidak mencukupi. Maka
perlulah bayi atau balita tersebut diberikan perawatan lebih lanjut dengan pemberian
perawatan intensif di rumah sakit dengan tenaga yang lebih ahli.
B.
REHABILITATIF
B. REHABILITATIF
v Melakukan fisioterapi pada kecacatan fisik
Fisioterapi merupakan upaya pemulihan kesehatan akibat kecacatan fisik tertentu, dimana
dengan dilakukan fisioterapi diharapkan dapat memulihkan fisik seseorang kebentuk sedia kala.
v Pemberian alat bantu organ, contohnya alat bantu dengar, kaca mata dan lain-lain.
Alat bantu tertentu akibat kekurangan, penurunan ataupun kegagalan fungsi suatu organ
tertentu, merupakan upaya pemeliharaan supaya organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Olah raga pada penderita penyakit tertentu merupakan suatu bentuk terapi untuk memulihkan
keadaannya.
B. REHABILITATIF
Latihan fisik yang tepat
Latihan fisik yang tepat maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur sebagai upaya
pemeliharaan kesehatan.
Pengaturan diet yang tepat
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan,
contohnya saja pada penderita Diabetes melitus, pengaturan diet yang tepat merupakan upaya
pemeliharaan kesehatannya.
Pemberian Vitamin E
Pemberian vitamin E merupakan upaya pengobatan penyakit tertentu dan memelihara keadaan
organ reproduksinya, mengingat manfaat vitamin E itu sendiri.
B.
REHABILITATIF
Latihan Fisik Yang Tepat
Latihan fisik yang tepat, maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur sebgai upaya
pemeliharaan kesehatan.
B. REHABILITATIF
C. REHABILITATIF
Setelah ibu bersalin keadaannya pasti tidak langsung pulih kekeadaan sedia kala ,maka perlulah
proses pemulihan segera setelah persalinan.
B. REHABILITATIF
Pada masa nifas ibu memerlukan peningkatan kebutuhan nutrisi, yaitu penambahan
karbohidrat dan pola makan yang tepat, bergizi,dan seimbang.Pada masa nifas dapt pula
diberikan vitamin A dan pemberian tablet Fe untuk memulihkan keadaan ibu nifas.
B. REHABILITATIF
Pemberian alat bantu organ, contohnya alat bantu dengar,kacamata dan lain-lain.
bertukar pengetahuan, sumberdaya dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu
diperlukan sikap saling menghargai dan keterbukaan tentang semua hal.
Kemitraan dengan wanita. Pendekatan partisipasif ini melibatkan kaum ibu mampu
mengenali dan menentukan prioritas masalah kesehatan ibu, menyusun rencana pemecahan
masalah bersama pemerintah setempat dan melaksanakannya. Beberapa kegiatannya adalah
pelatihan dukun bayi, pendidikan dan pelatihan kaum wanita dan pria tentang persalinan yang
aman dirumah serta tentang keluarga berencana, mengembangkan persiapan rujukan ke rumah
sakit dan mengembangkan materi informasi tentang kesehatan reproduksi.
Kemitraan dengan masyarakat dan dukun bayi. Pelatihan petugas dalam upaya
keselamatan ibu tidaklah lengkap tanpa penyuluhan dan motivasi terhadap keluarga, masyarakat
dan dukun bayi.
Kemitraan dengan bidan. Perlu dilakukan dengan asosiasi kebidanan (IBI) dalam
mendukung pelayanan kesehatan reproduksi. Melalui asosiasi ini diharapkan para bidan
mengikuti program pelatihan kesehatan reproduksi yang mencakup penanganan kegawatan
obstetri, pencegahan infeksi dan keluarga berencana. Perhatian utama organisasi ini adalah
memaksimalkan kebijakan dan dukungan teknis yang lestari dalam menjaga kualitas pelayanan
kesehatan ibu.
Kemitraan dengan penentu kebijakan. Kemitraan antara lembaga pembangunan, donor dan
pemerintah diperlukan dalam keberhasilan kegiatan keselamatan ibu. Kemitraan ini telah
dilaksanakan didaerah Tanjungsari, menunjukkan kemitraan antara penyandang dana, pelayanan
kesehatan pemerintah, tokoh masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan
sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja,
wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan ,secara garis
besar terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu :
A. Upaya Promotif.
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan
yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar
masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan
kelompok orang sakit menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara
memelihara kesehatan.
Promotif Kebidanan
Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi
rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka
kematian perinatal lebih mencerminkan pkesanggupan satu negara untuk memberikan pelayanan
kesehatan. Indonesia, di lingkungan Asean, merupakan negara dengan angka kematian ibu dan
perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih
memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Mulai beberapa tahun terakhir ini, pelayanan kesehatan kebidanan tidak terbatas ditingkat klinik
tetapi telah menyebarkan upaya promotif, preventif dan rehabilitasi ke dalam gagasan Ilmu
Kebidanan Sosial. Melalui gagasan ilmu kebidanan sosial, diharapkan dapat mengendalikan
faktor dalam masyarakat sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan
menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan kala
nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk
mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat dengan
kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga
dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan
yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia
dan sejahtera
Sasaran pelayanan kebidanan adalah : individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya :
Promotif ( peningkatan )
Preventive ( pencegahan )
Kuratif ( Penyembuhan )
Rehabilitatif ( Pemulihan )
Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap
individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk
berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.Langkah langkah promosi kesehatan secara
umum mencakup :
Penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat
Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan perseorangan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Olahraga secara teratur
Rekreasi
Pendidikan seks
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan Health program
for survival, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan
Health Program for human development
Sedangkan upaya promotif kesehatan secara khusus yang berkaitan dengan kebidanan, yaitu :
Meningkatkan pelaksanaan pengawasan hamil seperti :
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
Melaksanakan posyandu
Meningkatkan penyuluhan keluarga berencana dengan :
Menganjurkan pada ibu bersalin untuk segera menggunakan KB 45 hr pos partum.
Memberikan pengetahuan pada ibu tentang alat kontrasepsi yang bisa dipakai sesuai dengan
kondisinya.
Meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil dan menyusui, salah satu contoh :
Menganjurkan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan selama hamil.
Memberikan pengetahuan pada ibu mengenai IMD dan pentingnya pemberian ASI tanpa
pendamping selama 6 bulan pertama.
Meningkatkan promosi pelaksanaan imunisasi, salah satu contoh :
Pemberian Imunisasi TT 2 kali selama hamil dan 1 kali setelah melahirkan ( Nifas )
Memberikan pengetahuan akan pentingnya Imunisasi pada ibu dan pada bayi.
Meningkatkan kampanye upaya kesehatan lingkungan dengan :
Memberikan pengetahuan akan pentingnya PHBS
Meningkatkan upaya sistem rujukan dengan :
Memanfaatkan kendaraan yang ada di daerah sekitar untuk pelaksanaan rujukan ( Ambulan
Desa )
Menerapkan pelayanan kesehatan yang terjangkau masyarakat contohnya :
Diadakannya posyandu di tempat tempat yang jauh dr fasilitas kesehatan
Diadakannya puskesmas keliling
Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat telah dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan meletakkan dasar
pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar. Pelayanan dasar dapat dilakukan di puskesmas
induk, puskesmas pembantu, posyandu, serta unit-unit yang terkait di masyarakat.
Semua bentuk pelayanan kesehatan perlu didorong dan digerakkan untuk menciptakan
pelayanan yang prima. Selain itu, cakupan pelayanan diperluas dengan pemerataan pelayanan
kesehatan untuk segala aspek atau lapisan masyarakat. Bentuk pelayanan tersebut dilakukan
dalam rangka jangkauan pemerataan pelayanan kesehatan. Upaya pemerataan tersebut dapat
dilakukan dengan penyebaran bidan desa, perawat komunitas, fasilitas balai kesehatan, pos
kesehatan desa, dan puskesmas keliling.
Berkaitan dengan kematian bayi akibat persalinan, maka upaya yang dapat dilakukan
adalah memperbaiki pelayanan kebidanan serta menyebarkan buku KIA, alat monitor kesehatan
oleh tenaga kesehatan, dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien. Di Jepang,
buku KIA yang digunakan sejak tahun 1948 mampu menurunkan secara signifikan angka
kematian bayiAKB dan angka kematian ibuAKI (Hapsari, 2004).
Peningkatan status gizi masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk mendorong
terciptanya perbaikan status kesehatan. Dengan pemberian gizi yang baik diharapkan
pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik pula, di samping dapat memperbaki status
kesehatan anak. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, di antaranya upaya
perbaikan gizi keluarga atau dikenal dengan nama UPGK. Kegiatan UPGK tersebut didorong
dan diarahkan pada peningkatan status gizi, khususnya pada masyarakat yang rawan atau
memiliki risiko tinggi terhadap kematian atau kesakitan. Kelompok risiko tinggi terdiri atas anak
balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia yang golongan ekonominya rendah. Melalui upaya
tersebut, peningkatan kesehatan akan tercakup pada semua lapisan masyarakat khususnya pada
kelompok risiko tinggi
Peningkatan peran serta masyarakat dalam membantu perbaikan status kesehatan ini
penting, sebab upaya pemerintah dalam rangka menurunkan kematian bayi dan anak tidak dapat
dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan peran serta masyarakat dengan keterlibatan atau
partisipasi secara langsung. Upaya masyarakat tersebut sangat menentukan keberhasilan program
pemerintah sehingga mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Melalui peran serta
masyarakat diharapkan mampu pula bersifat efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan.
Upaya atau program pelayanan kesehatan yang membutulikan peran serta masyarakat antara lain
pelaksanaan imunisasi, penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan, perbaikan gizi, dan Upaya
tersebut akan memudahkan pelaksanaan program kesehatan yang tepat pada sasaran yang ada.
Upaya pelaksanaan program pelayanan kesehatan anak dapat berjalan dan berhasil
dengan baik bila didukung dengan perbaikan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Dalam hal
ini adalah peningkatan manajemen pelayanan kesehatan melalui pendayagunaan tenaga
kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan anak. Tenaga
kesehatan yang dimaksud antara lain tenaga perawat, bidan, serta dokter yang berada di
puskesmas yang secara langsung berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakatsecara luas dan menyeluruh.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat. Sehingga upaya promotif merupakan upaya yang berorientasi Health Program
for human development. Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat perlu dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan
meletakkan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar. Semua bentuk pelayanan
kesehatan perlu didorong dan digerakkan untuk menciptakan pelayanan yang prima. Untuk perlu
dilakukan peningkatan manajemen pelayanan kesehatan melalui pendayagunaan tenaga
kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah yang khususnya
berkaitan dengan peningkatan pelayanan kebidanan.
B. Upaya Preventif
A. Defenisi
Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah ilmu & seni mencegah
penyakit, memeperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik & mental &
efisiensi melalui usaha masyarakat yg terorganisasi untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, control infeksi di masyarakat, pendidkan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis & perawatan, unit diagnosa dini,
pencegahan penyakit & pengembanagan aspek social, yg akan mendukung agar
setiap org di masyarakat mempunyai standar kehidupan yg adekuat unukt menjaga
keshatannya
Pendidikan Kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam
bidang kesehatan atau merupakan suatu kegiatan untuk membantu individu,
B.
1.
2.
3.
4.
Org tua khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status
keshatan bagi anak-anak mereka. Org tua yg sehat & gizinya baik akan mewariskan
kesehatan yg baiknya pula pada anaknya, dan sebaliknya. oleh karena itu,
pendidikan kesehatan diperlukan agar masyarakat menyadari dan melakukan halhal yang dapat mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka
2.
3.
4.
Pengobatan yang tidak layak & sempurna dapat mengakibatkan orang yang
bersangkutan cacat atau ketidakmampuan, oleh karena itu pendidikan kesehatan
juga diperlukan pada tahap ini. Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi
organ reproduksi mencegah terjadinya infertilitas
5.
Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat
untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan
tertentu. Oleh karena kurangnya pengertian dankesadaran orang tersebut, ia tidak
atau segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang
cacat kadang-kadang malu kembali ke masyarakat, sering terjadi pula masyarakat
tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyarakat yg normal. Oleh karen
itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat
tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
2.
3.
. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya adalah orangorang yang beresiko tinggi. Contoh-contoh upaya kesehatan preventif dalam bidang kebidanan,
antara lain :
Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja, Lansia,dll ) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan sirkulasi ibu
Upaya dijelaskan sebagai usaha (syarat) suatu cara .Sedangkan preventif dalam
istilah bahasa Inggris berarti pencegahan ataumencegah. Dalam referensi lain
preventif adalah penyampaian suatumaksud untuk mencari jalan keluar atau
bersifat mencegah supaya janganterjadi.Menurut Dewa Ketut Sukardi upaya
preventif merupakanusaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.Upaya
Preventif juga dapat di maksud sebagai suatu kegiatanyang dilakukan secara
sistematis,terencana dan terarah untuk menjagasesuatu hal agar tidak meluas atau
timbul.Dalam pemaknaan ini upaya preventif memiliki konotasinegatif yaitu sesuatu
masalah atau suatu hal yang berusaha untuk dicegah.Adapun sesuatu yang di
maksud itu mengandung bahaya baikbagi lingkup personal maupun global .Dalam
lingkup pendidikan masalah yang di maksud adalahberbagai hal yang dapat
menghambat perkembangan pendidikan baik itudari siswa, guru, kepala sekolah
dan unsur unsur yang terkait didalamnyaUpaya preventif lebih besar manfaatnya,
karena apabilamasalah itu meluas akan amat sulit menanggulanginya. Sebab
terdapatbanyak bahaya yang akan menimpa siswa, masyarakat,
menghamburkanbiaya, tenaga dan waktu, sedangkan hasilnya tidak seberapa.Jadi
upaya preventif adalah suatu cara atau usaha yang harus ditempuh agar tidak
terjadi hal hal yang tidak di inginkan.Pada dasarnya upaya-upaya terbagi dalam
beberapa jenisantara lain :1. Upaya KorektifUpaya korektif adalah upaya untuk
memecahkan ataumengatasi masalah-masalah atau kesulitan yang dihadapi
olehindividu atau dalam hal ini diartikan dengan peserta didik. 2. Upaya
PreservatifUpaya preservative yaitu memelihara ataumempertahankan kondisi yang
telah kondusif atau baik, jangansampai terjadi keadaan yang tidak baik.3. Upaya
KuratifUpaya pembinaan adalah upaya yang bertujuan untukmembimbing siswa
kembali kepada jalur yang semula, dari yangmulanya menjadi siswa bermasalah
menjadi siswa yang bisamenyelesaikan masalah dan terbebas dari masalah.Upaya
ini jugaberusaha untuk membangun rasa kepercayaan diri siswa agar