Professional Documents
Culture Documents
Juni 2013
VOLUME I
NOMOR 2
Naskah Asli
Abstrak
Latar belakang. Salah satu penyebab kematian neonatus
adalah Sindrom Gawat Pernapasan Akut (SGPA) yang
kontribusinya masih jarang diteliti.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan mengetahui
proporsi dan mortalitas SGPA terhadap mortalitas
neonatus di Unit Perawatan Intensif Neonatus (UPIN)
RSUP Sanglah Denpasar.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kasus
Kontrol. Data diambil dari rekam medis. Kasus adalah
neonatus yang meninggal sedangkan kontrol adalah
neonatus yang hidup yang ditelusuri secara retrospektif
untuk mengetahui adanya SGPA.
Hasil. Enam puluh delapan bayi yang dirawat di UPIN
mulai bulan Januari-Desember 2010 yang memenuhi
persyaratan diikutsertakan dalam penelitian, terdiri dari 34
kelompok kasus dan 34 kelompok kontrol. Sebagian besar
subyek merupakan laki-laki (66,2%) dengan rerata berat
badan lahir 3075 (2500-4500) gram. Lama MRS 5 (1-36)
hari dengan masalah paru terutama pneumonia neonatal
(75%), diikuti sindrom aspirasi mekonium (23,5%), dan
pneumonia aspirasi (1,5%). Rerata rasio PaO2/FiO2 adalah
252,7115,6. Proporsi SGPA 38,2%. Sepsis dengan kultur
darah positif pada 42.6% subyek. SGPA secara statistik
bermakna meningkatkan mortalitis neonatus dengan
adjusted OR = 22,0 kali (p<0,001; IK 95%; 5,19 s.d. 93,22)
dibandingkan bayi tanpa SGPA. Neonatus dengan jenis
kelamin laki-laki meningkatkan mortalitas dengan adjusted
OR = 1,9 (p=0,33; IK 95%; 0,52 s.d. 7,4), sedangkan sepsis
dengan kultur darah positif berisiko dengan adjusted OR =
0,8 (p=0,66; IK 95%; 0,22 s.d. 2,6) terhadap kematian
neonatus, namun kedua.penemuan ini tidak bermakna
secara
statistik.Kesimpulan.
SGPA
bermakna
meningkatkan kematian pada neonatus. (JIKA. 2013;I: 3544])
Kata kunci. SGPA, kematian neonatus, UPIN.
Abstract
Pendahuluan
Angka
kelahiran,
parsial
dan
pada
hari
Masalah
telah
tatalaksana,
masalah
Penggunaan
rekomendasi
neonatus
menjadi
melakukan
menggunakan
ini.4,5
pertama
kehidupan.
American
Conference
morbiditas
oksigen
ARDS
Consensus
yang
berperan
awalnya
dalam
sehingga
respirasi,
pernapasan
menjadi
deteksi
meningkatkan
serta
prognosis.
ini
dengan
rekomendasi
serta
pada
perdebatan,
penelitian
akut
dan
American
deteksinya
mendefinisikan
onset
arterial
akut
on
European
anak
infiltrat
bilateral
pada
sangat
berhubungan
Kami
memakai
dengan
mortalitas.
definisi
pentingnya
peranan
terapi
oksigen
sehingga
didapatkan
jumlah
sampel
Metode
kontrol.
hipertensi
lain:
neonatus
kiri
dengan
atau
bulan,
pernah
laki-laki
atrium
dirawat
di
UPIN,
Hasil
22
kasus
(8
hidup, 14
meninggal)
kelainan
Kasus (n=68)
45 (66,2%)
3075 (2500-4500)
5 (1-36)
51 (75,0%)
16 (23,5%)
1 (1,5%)
31 (45,6%)
19 (27,9%)
18 (26,5%)
252,7115,6
26 (38,2%)
29 (42,6%)
pneumonia
rasio
3075
PaO2/FiO2 berturut-turut
neonatal
(75%),
diikuti
Karakteristik
subyek
pada
dalam
tabel
sebagai
berikut:
Kasus (n=34)
24 (70,6%)
3075 (2500-3850)
5(1-36)
Kontrol (n=34)
21 (61,8%)
3075 (2500-4500)
17(8-35)
23 (67,6%)
10 (29,4%)
1 (2,9%)
28 (82,4%)
6 (17,6%)
0
9 (26,5%)
8 (23,5%)
17 (50,0%)
186,1115,2
23 (67,6%)
11 (32,4%)
22 (64,7%)
11 (32,4%)
1 (2,9%)
319,868,8
3 (8,8%)
18 (52,9%)
sebesar
251116,3.
Penelitian
ini
dibandingkan
perempuan
baik
pada
berbeda.
Kelompok
kontrol
memiliki
yang
36)),
pada
pada
menunjukkan
kedua
kematian
kelompok
antara
lain:
ditemukan
lebih
rendah
mekonium,
dan
pneumonia
aspirasi.
pada
Karakteristik subyek
Jenis Kelamin, Laki-laki n (%)
Berat Badan Lahir, gram (meanSD)
Lama MRS (median (interkuartil))*
Masalah Paru
Pneumonia neonatal
Sindrom aspirasi mekonium
Pneumonia aspirasi
Alat Bantu Napas
Headbox
CPAP
Ventilator
PaO2/FiO2 (meanSD)
Sepsis dengan kultur darah (+)
Luaran (meninggal)
SGPA (n=26)
17 (65,4%)
3005 (2500-3800)
5(1-36)
Non-SGPA (n=42)
28 (66,7%)
3100 (2500-4500)
16(3-34)
16 (61,5%)
9 (34,6%)
1 (3,8%)
35 (83,3%)
7 (16,7%)
0
2 (7,7%)
7 (26,9%)
17 (65,4%)
124,152,4
7 (26,9%)
23 (88,5%)
25 (69,0%)
12 (28,6%)
1 (2,4%)
332,356,4
22 (52,4%)
11 (26,2%)
Bayi
laki-laki
mengalami
SGPA
lebih
banyak
dibandingkan
Penelitian
sebelumnya
dan
kepustakaan
mengungkapkan
beberapa
Analisis
(5(1-36)
mengetahui
neonatus
sebagian
vs
16(3-34))
dengan
besar
menunjukkan
masalah
respirasi
mengalami
kematian
faktor
yang
bahwa
univariat
dilakukan
besarnya
berperan
untuk
masing-masing
lain:
Faktor Risiko
Kematian
SGPA
Sepsis dengan
kultur darah (+)
Jenis
kelamin
(laki-laki)
pneumonia
neonatal,
aspirasi
mekonium,
aspirasi.
Sebagian
dan
besar
sindrom
pneumonia
bayi
yang
Odds Ratio
(OR)
24,9
3,0
p*
<0,001
0,086
0,6
0,442
kematian.
JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 2
*p < 0,05.
SGPA
meningkatkan
risiko
dengan
statistik
non-SGPA
bermakna
Pada
penelitian
dengan
Analisis
ini
kami
kedua
multivariat
dilakukan
ketiga
variabel
ditemukan
dan
dan
(p<0,001).
kultur positif
Faktor Risiko Kematian
SGPA
Sepsis dengan kultur darah (+)
Jenis kelamin (laki-laki)
*p < 0,05.
p*
<0,001
0,66
0,33
IK 95%
5,19 s.d. 93,22
0,22 s.d. 2,6
0,52 s.d. 7,4
variabel
Diskusi
gawat
dibandingkan
tidak
berjenis
berisiko
terhadap
adjusted
OR
5(1-36)).
mengalami
kelamin
kematian
subyek
SGPA.
laki-laki
dengan
yang
Neonatus
1,9
napas.
Penelitian
ini
juga
yang
ditemukan
juga
lebih
oleh
Flori
besar
dari
dengan
yang
napas
bantu
mampu
hidup
napas
diharapkan
meningkatkan
kelangsungan
bertekanan
dapat
tidak
ditemukan
yang
berperan
dalam
pemberian
bermakna.
positif
dari
bulan-bulan
Penemuan
berbagai
awal
serupa
penelitian
kehidupan.
jenis
meningkatkan
biologis
risiko
kematian
(OR)
yang
berpengaruh
terhadap
antara
meningkatnya
risiko
keterlambatan
maturitas
lain:
imunodefisiensi,
infeksi,
yang
respirasi
sebagian
besar
kematian
dalam
minggu
Masalah
respirasi
16(3-34))
mengalami
pertama.
menjadi penyebab
diperlukan
pada
neonatus
dengan
dari
kelompok
oleh
pada
statistik
kontrol
tatalaksana
disebabkan
kecurigaan
infeksi
seluruh
subyek
tidak
penelitian
bermakna.
merupakan
ada.
onset
SGPA
satu
Sepsis
Diagnosis
salah
dan
faktor
risiko
tempat
mekonium
pneumonia
20109
dan
SGPA.14,15
aspirasi
(23,5%)
dan
menemukan
dan
sepsis.
bahwa
Sindrom
Sharma
pneumonia
sama,
lebih
dibedakan
menjadi
kasus-kasus
neonatus
sehingga
banding
dengan
napas
yang
selain
diagnosis
gawat
penelitian
selalu
pada
gawat
napas.
mencerminkan
beberapa
kelemahan,
rasio
kematian
antara
lain:
kontrol
yang
merupakan
retrospektif,
memiliki
penelitian
kekuatan
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
lebih
baik
dibutuhkan
untuk
yang
disesuaikan
5.
6.
lebih
7.
8.
Kesimpulan
penelitian
ini
adalah
proporsi
9.
secara
statistik
bermakna
10.
11.
12.
13.