You are on page 1of 2

DEMAM TIFOID

Patogenesis
Untuk menimbulkan penyakit, dibutuhkan jumlah tertentu S typhi yang masuk ke dalam saluran
cerna. Sebelum sampai ke usus halus, kuman ini harus melewati asam lambung. Segala hal yang
menyebabkan penurunan asam lambung (proses penuaan, obat-obatan untuk menurunkan asam
lambung seperti antasid, anti H-2 reseptor, dan proton pump inhibitor), mempermudah kuman ini
masuk sampai ke usus halus, akibatnya meski kuman yang masuk jumlanya hanya sedikit, yang
bersangkutan akan jatuh sakit.
Setelah sampai di usus halus, kuman ini akan menempel di kelenjar getah bening di dinding usus
bagian dalam (plak Peyer). Lalu kuman menembus dinding usus bagian dalam dan menyebar ke
kelenjar getah bening usus lainnya sampai ke hati dan limpa.
Waktu yang dibutuhkan sejak kuman masuk sampai timbul gejala (masa inkubasi) sekitar 7-14
hari. Setelah itu kuman S. typhi akan masuk ke dalam darah (bakteriemia) dan dapat menyebar
ke berbagai organ tubuh. Tempat bersarangnya kuman ini selain hati dan limpa adalah kandung
empedu, sumsum tulang dan ada juga yang tetap menetap di plak Peyer.

Tanda dan Gejala


Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman,
sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran
darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan
rasa nyeri saat diraba.
1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang
malamnya demam tinggi.
2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan
merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.

3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa,
Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa
mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara
sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan
penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi
konstipasi (sulit buang air besar).
5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing.
Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan
berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi
gangguan kesadaran.
KOMPLIKASI
1. Komplikasi Intestinal
~ Perdarahan usus
~ Perforasi usus
~ Ileus paralitik
2. Komplikasi Ekstra Intestinal
~ Komplikasi Kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan
septik),miokarditis,trombosis dan tromboflebitis
~ Komplikasi darah : anemia hemolitik ,trombositopenia, dan /atau Disseminated
Intravascular Coagulation (DIC) dan Sindrom uremia hemolitik
~ Komplikasi paru : Pneumonia,empiema,dan pleuritis
~ Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolesistitis
~ Komplikasi ginjal : glomerulonefritis,pielonefritis, dan perinefritis
~ Komplikasi tulang : osteomielitis,periostitis,spondilitisdan Artritis
~ Komplikasi Neuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis
perifer, sindrom guillain-barre, psikosis dan sindrom katatonia

ALGORITMA
Salmonella typhi
Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai flagel
feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2 - 4 mikrometer x 0.5 0.8 mikrometer dan bergerak. Salmonella typhi merupakan bakteri fakultatif intraseluler.
Salmonella juga memiliki dua pathogenicity island yaitu SPI-1 dan SPI-2. SP-2 mengandung gen
esensial untuk infeksi sistemik, replikasi intraseluler dan TTSS (type III secretion system) yang
melindungi bakteri untuk tetap hidup dari proses degradasi.
Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah sumber
infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini
masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak
mencapai dosis infekti.

You might also like