You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

...................PADA PASIEN DENGAN STROKE DI UNIT GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT BALUNG JEMBER

OLEH
REZA RAMADHANA TAHTA F
NIM 142310101036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Penyakit
Stroke adalah sindroma klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan neurologik fokal dengan gejala gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa ada penyebab lain
yang jelas selain kelainan vascular (WHO,1982, dalam Kariasa, 2009) .
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena
gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak atau secara cepat
timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal daerah otak yang
terganggu (Chandra,1996). Stroke merupakan penyakit yang paling sering
menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara,
gangguan proses berfikir daya ingat, dan bentuk-bentu kecacatan yang lain
sebagai akibat gangguan fungsi otak.(WHO,2005)
Stroke adalah gangguan aliran darah ke otak secara tiba-tiba atau
mendadak (Stroke Center, 2007). Stroke juga merupakan gangguan
peredaran darah ke otak yang menyebabkan difisit neurologis mendadak
sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Nurarif
dkk,2015).
B. Epidemiologi
Stroke dapat ditemuka pada semua golongan umur, akan

tetapi

sebagian besar ditemukan pada golongan umur diatas 55 tahun. Insiden stroke
pada usia 80-90 tahun adalah 300 per 10.000 penduduk,, dimana mengalami
peningkatan 100 kali lipat dibandingkan dengan insiden stroke pada usia 3040 tahun yaitu 3 per 10.000 penduduk (Bustan, 2007). Insiden stroke
bervariasi antar negara dan tempat. Menurut hassil penelitian WHO dari 16
pusat riset di 12 negara maju dan berkembang pada mei 1971 hingga dengan
desember 1974 diketahui bahwa insiden stroke yang paling tinggi adalah di
Ahita (Jepang) yaitu sebesar 287 per 100.000 populasi per tahun. Sedangkan,
insiden stroke terendah yaitu di ibadan (Nigeria) sebesar 150 per 100.000
populasi per tahun. Isiden stroke di sebagian besar negara diperkirakan
sebanyak 200 per 100.000 populasi pertahun (Bustan,2007).
Hasil SKRT 1984 dilaporkan prevalensi stroke pada golongan umur
25-34 tahun, 35-44 tahun dan diatas 55 tahun adalah 6,7; 24,4 276,3 per

100.000 penduduk. Sedangkan proporsi stroke di rumah sakit pada 27


provinsi pada tahun 1984 pada kasus stroke sendiri yaitu sebesar 0,72 dan
meningkat menjadi 0,83 pada tahun 1985. Kemudian pada data tahun 1986
proporsi kasus stroke sebesr 0,96 per 100 penderita (Bustan,2007). Dari data
yang di temukan tersebut dapat dilihat bahwa kasus stroke memperlihatkan
tren yang meningkat pada setiap tahunnya. Selain pada angka morbiditas
yang terus mengalami penigkatan, angka mortalitas stroke juga tergolong
tinggi yaitu sebesar 37,3 per 100.000 penduduk pada tahun 1986
(Bustan,2007).
C. Etiologi
1 Stroke hemoragik
Stroke Hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada
pasien dengan penderita hipertensi. Penyebab stroke hemoragik sangat
beragam, yaitu :
a Hemoragik intraserebral : Pendarahan yang terjadi di dalam jaringan
b

otak
Hemoragik Subaraknoid: Pendarahan yang terjadi pada ruang
subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapissan jaringa

yang menutupi otak). (Nurarif,dkk 2015).


Stroke non hemoragik
Yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke
otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Penyebab stroke non Hemoragik
yaitu:
a Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat
b
c

penggumpalan`
Stroke Embolik: tertutupnya pembuuh arteri oleh bekuan darah.
Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian

tubuh karena adanya gangguan denyut jantung. (Nurarif,dkk 2015)


D. Tanda dan Gejala
Menurut geoffrey,et al (2008) menemukan bahwa sebagian besar pasien
stroke mengalami:
1 Memiliki keterbatasan gerak (lemas mendadak pada wajah, lengan,
2
3
4

tungkai)
Gangguan pengelihatan (pengelihatan ganda)
Gangguan bicara
Gangguan kognitif

Gangguan psikologis (depresi,cemas, dan menarik dari kehidupan

6
7

sosial).
Hilangnya keseimbangan koordinasi
Nyeri kepala mendadak tanpa sebab yang jelas.

Tanda gejala yang timbul sesuia dengan pembuluh darah yang terlibat
(Wilkinson dan lenox, 2005):
a

Arteri serebri media


- Hemiparesis atau monoparesis kontralateral
- Afasia global
- Disleksia, disgrafia, diskalkulia
b Arteri serebri anterior
- Kelemahankontra lateral, terutama pada daerah tungkai
- Gangguan sensorik kontralateral
c Arteri serebri posterior
- Kelumpuhan saraf otak ke-3 hemianopsia
- Hemiparesis kontralateral
d Arteri vertebrobasiler
- Pengelihatan ganda (nervus II,IV, dan VI)
- Rasa baal pada wajah (nervus V)
- Kelemahan pada bagian wajah (nervus VII)
- Vertigo (nervus VIII)
- Disfagia (nervus IX dan X)
- Disartria
- Ataxia
- Kemehan pada estremitas (Agustina, 2009)
E. Patofisiologi dan Clinical Pathway

Stroke Hemoragik
Stroke

hemoragik

biasanya

disebabkan

oleh

pendarahan

intraserebral dan subaraknoid, yang memiliki resiko paling tinggi


adalah faktor usia dan hipertensi karena seiring terjadinya penuaan
akan menyebabkan degenerasi pembuluh darah otak untuk mengalami
ruptur. Pada pendarahan subaraknoid itirasi meningen oleh darah akan
menyebabkan nyeri kepala yang sangat berat dan darah yang masuk
keruang

subaraknoid

dapat

juga

menyebabkan

komplikasi

hidrosefalurs karena terjadi gangguan absopsi cairan otak. Untuk


kemungkinan terberat pasien bisa mengalmi peningaktan tekanan

intrakranial, gangguan kesadaran, edema papil, pendarahan retina.


Peningkatan TIK biasanya disertai dengan brakikardi dan hipertensi.
Spasme pembuluh darah akibat terjadinya iritasi terjadi bersamaand
engan iskemia dan apabila terjadi kerusakan hipotalamus maka pasien
akan mengalmi demam da dalam 46 jam darah dan plasma yang
mengelilingi otak akan menyebabkan gangguan sarah darah otak,
edema vasofenik dan sitotoksk, serta keruskana neruronal dan nekrosis
jaringan. (Anonim, 2011)
Stroke Non Hemoragik
Berkurangnya suplai darah ke otak bisa karena gangguan lokal
(trombus,emboli, pendarahan, dan spasme vaskuler ), dan gangguan
umum(hipoksia karena gangguan pada paru dan jantung). Kekurangan
suplai darah ke otak karena trombus yang terdiri dari plak
arterosklerosis

atau

darah

beku

pada

area

mengalami

stenosis(penyempitan). Trombus ini dapat terlepas dan akhirnya


terbawa dalam pembuluh darah sebagai emboli dalam aliran darah.
Trombus yang ada dalam aliran darah ini bisa menyebabkan terjadinya
iskemia jaringan otak, edema dan kongesti pada sekitar area yang
disuplai oleh pembuluh darah. Okulasi vaskuler oleh embolus bisa
menyebabkan edema dan nekrosis disertai dengan trombosis. Edema
yang terjadi bisa menyebabkan peningkatan TIK. Peningkatan TIK
bisa menyebabkan nyeri kepala dikarenakan terjadinya peregangan
struktur intrakranial. dan menyebabkan terjadi gangguan arteri carotis
interna, vertebra basilaris, cerebri media yang bisa menyebabkan
kerusakan nervus sehingga menyebabkan terjadinya gangguan syaraf
pada nervus .(Pinzon, 2010).

Resiko Aspirasi

Resiko Cedera

Gangguan mobilitas fisik

You might also like