You are on page 1of 4

Sambal salah satu bahan yang terbuat dari cabai dan ditambah bahan-bahan

lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal memiliki cita rasa yang
bervariasi menurut tingkat kepedasannya (handaru, 2012)
Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll.
Populasi mikroba di lingkungan sangat beranekaragam sehingga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh
koloni tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk
suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat
mendeteksi mikroba yang telah resistem terhadap suatu antibiotik.atau untuk
mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon.
Sebelum dilakukan isolasi, bateri ditumbuhkan terlebih dahulu dalam media
pca dengan teknik gores kuadarn. Metode ini dilakukan dengan menggoreskan
sampel yang telah dilakukan pengenceran kedalam cawan petri steril yang
sebelumnya telah dituangkan agar pca sekitar 15 ml. setelah digores dengan gores
kuadran, cawan petri di inkubasi selama 2 hari untuk menumbuhkan mikroba.
Selanjutnya setelah 2 hari inkubasi, koloni terpisah yang terbentuk dalam cawan
petri dilakukan isolasi.
Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah atau
mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis,
fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu populasi yang terdiri dari
satu macam mikroorganisme saja. Anonim. 2015. Laporan Praktikum Isolasi
Mikroorganisme. http://hajartarwiyah.blogspot.co.id/2015/01/laporanpraktikum-isolasi-mikroorganisme.html

Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada


permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat
dalam 2 jenis, yaitu NA miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk
membiakkan mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir
pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen. NA digolongkan pula
medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis
bakteri.
Pada praktikum ini digunakan Na miring dengan menggunakan sampel
sambal. Setelah dilakukan pengerjaan dan di inkubasi selama 2 hari bakteri yang
terbentuk diagar NA dilakukan identifikasi.
Identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri yang
diperoleh dari hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan

sifat morfologi koloni serta pengujian sifat-sifat fisiologi dan


biokimianya. Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi
biokimia dari bakteri tersebut. Dengan menanamkan bakteri pada
medium, maka akan diketahui sifat-sifat suatu koloni bakteri. Sifat
metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia.
Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu
sebagai sumber karbon dan sumber energi (Waluyo, 2004).
Sebagian besar mikroorganisme tidak berwarna, maka untuk
dapat melakukan pengamatan di bawah mikroskop cahaya diperlukan
pewarnaan
mikroorgansime
dengan
menggunakan
pewarna.
Pewarnaan mikroorganisme pada dasarnya adalah prosedur mewarnai
mikroorganisme menggunakan zat warna yang dapat menonjolkan
struktur tertentu dari mikroorganisme yang ingin kita amati. Sebelum
mikroorganisme dapat diwarna mikroorganisme tersebut harus terlebih
dahulu difiksasi agar terikat pada kaca objek. Tanpa adanya fiksasi,
maka pemberian zat warna pada mikroorganisme yang dilanjutkan
dengan prosedur pencucian zat warna dengan air mengalir dapat
menyebabkan mikroorganisme ikut tercuci (Brown, 2005).
Ada tiga prosedur pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana,
pewarnaan diferensial, dan pewarnaan khusus. Pada pewarnaan
sederhana hanya digunakan satu macam pewarna dan bertujuan
mewarnai seluruh sel mikroorganisme sehingga bentuk seluler dan
struktur dasarnya dapat terlihat. Biasanya suatu bahan kimia
ditambahkan ke dalam larutan pewarna untuk mengintensifkan warna
dengan cara meningkatkan afinitas pewarna pada spesien biologi.
Bahan kimia ini disebut mordant (Pratiwi, 2008).
Pewarnaan diferensial menggunakan lebih dari satu pewarna
dan memiliki reaksi yang berbeda untuk setiap bakteri, sehingga
digunakan untuk membedakan bakteri. Pewarna diferensial yang
sering digunakan adalah pewarna gram. Pewarna gram ini mampu
membedakan dua kelompok besar bakteri, yaitu Gram positif dan
Gram negatif. Pada pewarnaan gram ini, bakteri yang telah difiksasi
dengan panas sehingga membentuk noda pada kaca objek diwarnai
dengan pewarna basa yaitu kristal ungu. Karena warna ungu
memenuhi semua sel, maka pewarnaan ini disebut pewarnaan primer.
Selanjutnya pewarna dicuci dan pada noda spesimen ditetesi iodine
yang merupakan mordant (penajam). Setelah iodin dicuci, baik bakteri
Gram positif maupun Gram negatif tampak berwarna ungu.
Selanjutnya noda spesimen dicuci dengan alkohol yang merupakan
senyawa peluntur warna yang pada spesies bakteri tertentu dapat
menghilangkan warna ungu dari sel. Setelah alcohol dicuci, noda
spesimen diwarnai kembali dengan safranin yang merupakan pewarna

basa berwarna merah. Bakteri yang tetap berwarna ungu digolongkan


ke dalam Gram positif, sedangkan bakteri yang berwarna merah
digolongkan ke dalam Gram negatif. Perbedaan warna antara bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif disebabkan oleh adanya
perbedaan struktur pada dinding selnya. Dinding bakteri Gram positif
banyak mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding bakteri Gram
negatif banyak mengandung lipoposakarida. Kompleks kristal unguiodin yang masuk kedalam sel bakteri Gram positif tidak dapat tercuci
oleh alkohol karena adanya lapisan peptidoglikan yang kokoh pada
dinding sel, sedangkan pada bakteri Gram negatif alkohol akan
merusak lapisan lipopolisakarida. Kompleks kristal ungu-iodin pada
bakteri Gram negatif dapat tercuci dan menyebabkan sel bakteri
tampak transparan yang akan berwarna merah setelah diberi safranin
(Pratiwi, 2008).
Berdasarkan praktikum kali ini dapat diketahui bahwa hasil dari
identifikasi pewarnaan pada sambal adalah pewarnaan gram negatif
berbentuk bacillus. Hal ini disebabkan karena
Bakteri gram negatif merupakan bakteri yang tidak mampu
mempertahankan warna kristal violet ( ungu ) pada dinding selnya saat
pewarnaan gram dilakukan. Bakteri Gram negatif memiliki
pepdtidoglikan yang tipis, tetapi memiliki lemak yang tebal. Dinding sel
bakteri berupa lipoprotein dengan pemberian alkohol asam, lipid akan
larut sehingga bagian protein yang masih utuh dan bagian lipid yang
berlubang atau terbentuk pori, sehingga pengecatan dengan safranin
akan mengisi pori dan terjadi susunan warna ungu merah, ungu merah
akan membaur dan membentuk warna pink, sehingga warna pada
Gram negatif berwarna pink. Pewarnaan gram sangat penting untuk
klasifikasi bakteri maupun identifikasi jenis bakteri. Mengetahui
klasifikasi bakteri dan mengetahui identifikasinya akan memudahkan
penanganannya ( Radji, 2006 ).
Bakteri-bakteri yang dapat tumbuh dalam sambal yaitu bakteri
Gram negatif antara lain Escherichia coli, Enterobacter sp, Klebsiella
sp, dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut berasal dari udara, dan
bahan-bahan alat yang digunakan untukmengambil sambal untuk di
isolasi dan di identifikasi , jika dalam pengambilan
sambal
menggunakan alat-alat yang tidak di cuci bersih, maka bakteri Gram
negatif dapat masuk ke dalam sambal maka sambal yang
terkontaminasi oleh bakteri Gram negatif masuk ke dalam tubuh,
sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dalam usus.

Kesimpulan

Bakteri-bakteri yang dapat tumbuh dalam sambal yaitu bakteri


Gram negatif antara lain Escherichia coli, Enterobacter sp, Klebsiella
sp, dan lain-lain. Untuk mengetahui bakteri yang terdapat dalam sambal dapat
dilakukan dnegan isolasi dan identifikasi bakteri pada smabal tersebut. Dari data
hasil pengamtan diatas dapat disimpulkan bahwa bakteri tersebut
termasuk ke dalam bakteri negatif berbentuk bacil. Bakteri-bakteri
tersebut berasal dari udara, dan bahan-bahan alat yang digunakan
untukmengambil sambal untuk di isolasi dan di identifikasi , jika dalam
pengambilan sambal menggunakan alat-alat yang tidak di cuci bersih,
maka bakteri Gram negatif dapat masuk ke dalam sambal maka
sambal yang terkontaminasi oleh bakteri Gram negatif masuk ke dalam
tubuh, sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dalam
usus.

You might also like