You are on page 1of 16

1) AHADIYAH

Belum ada sifat, belum ada ada asma',


belum ada afaal dan belum ada apaapa lagi yaitu pada Martabat LA
TAKYIN, ALLAH tungal (sudah
berilmu),ALLAH yang AWAL,ALLAH
yang AKHIR,ALLAH yang BATHIN,
Allah bersendirian dengan diriNya
sendiri!.

3) WAHDIYAH

2) WAHDAH
Lalu Allahpun mula terfikir untuk
membena sebuah negeri dan sudah
mula terfikir untuk membuat istana.
ALLAH menciptakan roh idhofi/roh
qudus/roh suci dinamai Nur
MUHAMMAD ,Di alam ini ALLAH
yang WUJUD ,ALLAH yang Zhahir.
sudah ada yang bernama sifat, sudah
ada yang bernama afaal, sudah ada
yang bernama asma dan sudah ada
yang bernama zat (yang ada hanya
yang ada)(Alam ILMU,KALAM,AKAL
ALLAH ),di dalam alam ini martabat
HAKEKAT SYAHADAT.

Allah telah mencipta alam ini, dengan


sekali lafas (berkata dengan sepatah
ucapan, Yaitu kun). Maka jadiah
sekalian alam, dari mula sampai
akhir. Yang tidak ada pertambahan
atau pengurangan sesudah lafas
perkataan kun. Jadi maka jadilah (kun
maka fayakunlah).

Allah tidak perlu mencari negeri untuk


dijadikan tapak pemerintahan dan
Allah tidak perlu membina istana
untuk dijadikan singgah sana!. Awal
itu Allah, akhir itu Allah, zahir itu Allah
dan batin itu juga Allah. Tidak ada
ruang untuk ujud (untuk adanya)
makhluk!. Perkataan jadipun Allah,
menjadipun Allah dan dijadikannyapun
Allah!. Wujud, ujud dan maujudpun
Allah.

Ketiga-tiga alam dimartabat ini


(ahadiyah, wahdah dan wahdiyah) itu,
adalah alam kebesaran Allah (bersifat
dengan sifat salbiah). Di masa alam
ini, yang belum ada waktu, masa atau
ruang!. Semasa ketiga-tiga martabat
ini, belum lagi terciptanya jarak,
belum tercipta masa dan belum
tercipta ruang waktu!.
* Bedanya alam wahdah itu, ilmu
Alah belum tersusun manakala alam
martabat wahdiyah itu, ilmu Allah
sudah siap tersun, tinggal lagi untuk
dihidang dan tinggal lagi untuk
dipezahirkan dialam arwah

Seungguhnya Allah menciptakan sebelum


sesuatu, adalah Nur Muhamad dari
NurNya.
Seandainya tidak kerana engkau ya
Muhamad (Nur Muhamad ), tidaklah aku
jadikan semesta alam ini.
Hadis:Inilah yang dikatakan Ana
minallahi wal mukminuna minni (aku
dari Allah dan sekalilan mukmin daripada
ku).
Louh Mahfudz (scenario ALLAH)

Nur itu kepada empat bahagian, daripada


pertama ia jadikan al-Qalam, daripada yang
kedua Ia jadikan Lauh (Lauh Mahfuz),
daripada yang ketiga Ia jadikan Arasy,
kemudian Ia membagi pula juzu yang
keempat itu kepada empat bahagi , maka
daripada juzu yang pertyama Ia jadikan
malaikat penjaga Arasy, daripada juzu
yang kedua Ia jadikan Kursi, daripada yang
ketiga Ia jadikan malaikat-malaikat
lagi.Kemudian Ia bagikan lagi yang keempat
itu kepada empat bahagi yang pertamanya
dijadikan langit-langit, yang keduanya
bumi-bumi, yang ketiganya Syurga dan
Neraka.Kemudian yang keempatnya
dibahagikan kepada empat bahagian : yang
pertamanya dijadikanNya nur pandangan
mata Muslimin, yang kedua cahaya hati
mereka, ia marifat terhadap
Allah,daripada yang ketiga dijadikanNya
nur kejinakan mereka (dengan Tuhan)
QS 2: 30 yang artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau? " Tuhan
berfirman: "Sesugguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui"
Proses Penciptaan Adam
Allah SWT berfirman kepada Jibril, "Hai
Jibril, turunlah engkau ke bumi. Ambilkan
Aku segenggam tanah. Aku hendak
menciptakan Adam!"

Jibril pun turun ke bumi, saat akan diambil


tanah itu bergoncang hebat. Dengan ijinNya, Jibril dapat mendengar perkataan
bumi. "Demi Allah, Tuhan Yang Maha
Tinggi. Hai Jibril, jangan engkau ambil, aku
takut (diriku) dijadikan sebagai khalifah,
karena aku takut berbuat durhaka kepada
Tuhan seru seluruh alam. Dan aku sangat
takut terhadap siksa neraka."
Jibril pun kembali kepada Allah SWT. la
melaporkan sikap bumi yang menolaknya
untuk dijadikan sebagai bahan penciptaan
Adam. Jibril bersedia diperintahkan sekali
lagi, namun Allah SWT memerintahkan
malaikat Mikail yang harus mengambil
tanah di bumi. Mikail pun mengalami
perlakuan seperti halnya Jibril. Seperti juga
Jibril, Mikail pun melaporkan hasil kerjanya
kepada Allah SWT, dan siap pula
menjalankan perintahnya sekali lagi.
Namun, Allah tidak memerintahkan lagi
Mikail, melainkan malaikat Israfil yang akan
mengambilnya. Israfil juga disumpahi oleh
bumi agar tidak mengambil bagian dirinya.
Setelah melaporkannya kepada Allah SWT,
Dia memerintahkan malaikat Izrail.
Sebagaimana ketiga Malaikat tadi, Izrail pun
disumpahi agar tidak mengambil tanah,
namun izrail mengatakan, "Hai bumi, bahwa
engkau menyumpahiku ini telah kuketahui.
Akan tetapi ini bukan kehendakku,
melainkan atas firman Allah Tuhan semesta
alam pula. Luruhlah hati bumi mendengar
perkataan dari Izrail itu. Izrail kemudian
mengambil tanah di muka bumi. Tangannya
menembus sampai ke lapisan bumi ketujuh
untuk mengambil tanah. Bekas tempat
pengambilan tanah itu konon menjadi
Lautan Qulzum. Tanah itu pun kemudian

dibawa menghadap kepada Allah SWT.


Tanah yang diambil berwarna-warni : hitam,
putih, merah, biru, hijau dan kuning. Oleh
karena itulah, anak cucu Adam kelak akan
beragam warna-warna kulitnya pada tiap
bangsa atau etnis.
"Ya Rabbi, ya Saidi, Ya llahil aalamin,
bahwa Engkau jugalah Tuhan yang amat
mengetahui bahwa hamba-Mu disumpahi
oleh bumi," ucap Izrail.
Allah SWT berfirman, "Bahwasanya
sumpah bumi kepadamu telah aku tolak, hai
Izrail. Bahwasanya Aku hendak
menciptakan Adam. Maka mereka (Adam
dan Hawa) dan anak cucunya, terserah
(kehendak-Ku, akan) Kusuruh Izrail untuk
mengambil nyawanya."
"Ya Tuhanku, jika demikian, mereka (akan)
bermusuhan dengan hamba-Mu ini."
Firman Allah SWT, "Hai Izrail, Aku amat
kuasa berbuat sekehendak-Ku. Jika Aku
perintahkan seorang hamba-Ku untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, di mana
halnya engkau akan dibawanya (untuk)
bermusuhan. Lebih khusus pula terhadap
seorang yang Kumatikan yang disebabkan
karena demam, atau sakit yang parah, atau
tenggelam di dalam air, atau disebabkan
dimakan oleh binatang, atau disebabkan
karena berkelahi melawan sesamanya, atau
sebab terbakar dilahap api, atau sebab jatuh
tertimpa kayu. Maka semua itu (hanyalah)
namanya tersebabkan. Dengan demikian
tidak ada siapapun dapat berdalih kepadamu
lagi."

Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail


untuk mencampurkan tanah di atas bumi
dengan air. Dicampurkanlah dengan empat
jenis air, yaitu: air tawar, air asin, air anyir,
dan air pahit. Kemudian Allah resapkan Nur
kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai
macam "sifat". Air tawar itu yang nantinya
akan menjadi air liur. Air asin menjadi air
mata. Air anyir menjadi lendir di hidung. Air
pahit menjadi kotoran telinga. Proses
pencampuran itu dilakukan selama empat
puluh tahun.
Kata Ibnu Abbas r.a. bahwa Allah SWT
menciptakan Adam alaihis salam dari tujuh
lapisan bumi. Di antaranya: Kepalanya dari
tanah Baitul Maqdis; dadanya berasal dari
tanah Dahna; tulangnya dari tanah bukit
Qof; zakarnya dari tanah Babil; hati dari
tanah sorga Jarnnatul Firdaus; kedua
matanya dari tanah Hud; lidahnya dari tanah
Thaif; kakinya dan tanah Hindi, dan bagian
belakangnya dari tanah Arafah.
Kemudian Allah menjadikan di dalam tubuh
anak Adam sembilan pintu, yaitu di
kepalanya terletak pada kedua lubang
hidung, kedua lubang telinga kedua mata,
mulut, dubur, dan kemaluan. Diciptakannya
pula panca indera. Penciptaan ini dilakukan
pada hari Jumat. Panjang tubuhnya enam
puluh hasta. Bidang dadanya tujuh hasta.
Setelah semua organ tubuhnya sudah
lengkap, Allah SWT membaringkannya di
antara Mekah dan Thaif. Kemudian oleh
beberapa malaikat, atas perintah Allah,
tubuh tersebut diangkat ke langit. Melihat
keberadaan tubuh Adam itu, para Malaikat
bertanya:

"Ya Tuhanku, hikmah apakah pada yang


demikian ini?"
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi," jawab
Allah SWT.
"Siapakah yang akan Engkau jadikan
(khalifah) itu, ialah yang akan berbuat
kerusakan di muka bumi ini, dan
mengucurkan darah sesamanya. Sejak
semula kami senantiasa mengucap tasbih
kepada Engkau dengan mensucikan-Mu"
ujar para Malaikat.
"Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui," firman Allah SWT.
Selanjutnya Allah SWT menurunkan air
hujan duka-cita mengguyur tubuh Adam
selama empat puluh tahun lamanya.
Kemudian hujan suka-cita mengguyurnya
selama setahun. Sehingga segala kesedihan
dan kebahagian telah menyatu ke dalam
jasad Adam. Hal itu mengisyaratkan bahwa
kelak anak cucu Adam akan lebih banyak
menerima keadaan duka cita daripada suka
citanya.
Kini, Allah SWT hendak memasukkan
nyawa ke dalam jasad Adam. Sebelumnya
Allah telah menciptakan nyawa dua ribu
tahun sebelum menciptakan tubuh Adam.
Sebagaimana terdapat di dalam sebuah
hadist, yang artinya "bahwasanya Allah
Taala menciptakan nyawa terlebih dahulu
daripada jasad kira-kira selama dua ribu
tahun." Di dalam riwayat yang lain ada yang
menyatakan selama empat ribu tahun.

Nyawa itulah Cahaya (Nur) Muhammad


saw. Maka rahasia Cahaya itu pun
dicampurkan dengan sebagian dari tubuh
Adam. Allah SWT berfirman kepada Jibril:
"Bawalah tanah yang bercampur dengan ruh
(nur) itu dengan kesturi, ambar, zafaran,
dan kapur, dan khalembak." Jibril pun
menurutinya.
"Bawalah tanah cahaya itu, kenakanlah pada
dahi tubuh itu!"
Jibril melakukan seperti apa yang
diperintahkan. Lalu tubuh Adam itu
digenggam dengan genggaman "Jabarut"
kemudian diletakkan di dalam "Alam
Malakut". Kemudian tubuh itu dibenamkan
di dalam air "Kudral-lzzah-Nya" yaitu sifat
"Jalai dan Jammal". Lalu diciptakan menjadi
tubuh Adam yang sempurna.
Kemudian Allah SWT memerintahkan
kepada Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail,
"Setiap dari kalian bersama dengan (masingmasing) tujuh ribu malaikat, maka bawalah
olehmu baki yang berisi nyawa Adam itu."
Lalu nyawa itu pun dibawa oleh para
Malaikat menuju tubuh Adam. Nyawa
kemudian dihantarkan di kepalanya.
"Masuklah engkau ke dalam jasad ini,"
perintah Allah SWT kepada nyawa,
"Bahwa badan inilah tempatmu diam."
Namun sang nyawa tidak langsung masuk,
melainkan mengelilinginya terlebih dahulu
tujuh kali. Para Malaikat yang tengah
menyaksikan kejadian itu, sangat

menantikan sang nyawa segera masuk ke


dalam tubuh Adam.
"Ya Tuhanku, bahwasanya aku ini adalah
ruh yang amat lembut dengan cahayaku.
Maka betapakah aku masuk ke rumah yang
kelam ini," ujar nyawa.
"Masuk dipaksa, dan tatkala engkau
keluar pun dipaksa juga," firman Allah
SWT.
Dan awal penciptaan hingga nyawa
masuk ke dalam tubuh Adam, memakan
waktu selama 120 tahun. Akhirnya nyawa
itu pun masuk melalui mulut. Setelah itu
menuju otak, dan di bagian ini ia berkeliling
seraya memuji Allah SWT, dua ratus tahun
lamanya. Kehadiran nyawa itu mulai
memunculkan kesadaran Kepada tubuh
Adam.
Kata Adam kepada Allah SWT, "Ya Ilahi,
Kau segerakanlah kiranya penciptaanku ini
sebelum tenggelamnya matahari.
Firman Allah SWT yang artinya.
"Diciptakan Adam dengan tergesa-gesa."
Kemudian nyawa berada di bagian mata,
maka terbukalah mata Adam. Dilihatnya
tubuhnya yang terbuat dari tanah itu, dan
dilihatnya pula buah-buahan yang ada di
sorga. Ketika nyawa berada di telinganya,
terdengarlah ucapan-ucapan tasbih dari
para malaikat. Saat nyawa telah masuk ke
bagian hidung, Adam mulai dapat bersin.
Allah SWT mengilhamkan kepada Adam
untuk mengucapkan tahmid, setelah
nyawa sampai di mulutnya.

Allah membalas ucapannya dengan ucapan:


"Yarhamukallaahuartinya, "Semoga Allah
mengasihimu, hai Adam. Inilah anugerahKu kepadamu sebagai balasan terhadap
pujianmu tadi, hai Adam."
Nyawa berangsur menuju ke kerongkongan;
terus ke dada; dan ke pusar Adam. Adam
mulai ingat makan tatkala nyawa sudah
berada di perut. Tangan Adam mulai dapat
digerakkan. Adam pun berusaha duduk,
namun masih belum mampu.
Malaikat berkomentar: " (Karena) setengah
badannya masih tanah, bahwa hendak duduk
pun (tidak bisa). Perangai ini amat tergesagesa".
Allah SWT berfirman: "Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa". (Q.S. 17:11 )
Akhirnya, sampailah nyawa itu pada setiap
rongga tubuh Adam, dan lengkaplah nyawa
itu pada setiap organ tubuhnya. Daging dan
darah pun mulai tumbuh. Lalu hiduplah
Adam a.s.
Kemudian Allah SWT menciptakan asap
dari ruh Adam. Allah menyuruh Jibril untuk
menyimpannya. Sesungguhnya terdapat
hikmah Allah di dalamnya, yaitu kelak Allah
SWT akan menciptakan seseorang yang
bernama Isa a.s. dari asap tersebut. Jibril pun
menuruti perintah Nya. Dipeliharanya asap
itu hingga datang masanya Isa menjadi
Nabi.
Nabi Adam a.s. mulai berdiri.
Dianugerahkan kepadanya pakaian
kebesaran. Nabi Adam pun banyak berbuat
kebajikan setiap harinya. Tidak berbuat dosa

sedikit pun. Itulah kesempurnaan Nabi


Adam. Diberikan pula pakaian dari sorga,
yaitu makat dan qomar, dan sejumlah
perhiasan.
Nabi Adam a.s. diperintahkan untuk
melilingi langit bersama para Malaikat agar
dapat menyaksikan segala kebesaran Allah
SWT. Dengan menunggang seekor kuda
yang bernama Mihun. Kuda tersebut
diciptakan dari kapur, kasturi, zafuur. Bulu
kuduknya dari zabarjad. Kedua sayapnya
terbuat dari mutiara dan marjan. P elananya
dari marjan dan kekangnya dari yakut. Pada
mulut kuda itu terdengar ucapan-ucapan
tasbih, tahlil, takbir, dan tahmid. Jibril
mengawal di sebelah depan. Mikail di
sebelah kanan. Israfil di sebelah kiri, dan
Izrail dari belakang. Mereka mulai
berkeliling untuk melihat segala keajaiban
Allah SWT yang akan membuatnya semakin
yakin terhadap kebesaran-Nya. Segala apa
pun yang melihat Adam, terkesima seraya
memuji keindahan Adam. Pada setiap
perjumpaannya dengan para Malaikat, Adam
a.s. selalu mengucapkan salam kepada
mereka.
Allah SWT berfirman, "Hai Adam, bahwa
salam inilah pegangan (ucapan) bagimu dan
seluruh anak cucumu hingga datang pada
han kiamat(kelak)."
Dikisahkan tatkala Nabi Adam a.s. sudah
diarak mengelilingi langit, kemudian diarak
pula menuju bumi. Di bumi ini pada waktu
itu terdapat para Malaikat bersama Iblis.
Allah SWT memerintahkan kepada para
Malaikat dan Iblis untuk bersujud hormat,

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman


kepada para Malaikat: Sujudlah kamu
kepada Adam, maka sujudlah mereka
kecuali Iblis" (Q.S. 2:34). Para malaikat
yang melihat Iblis tidak bersujud, bergumam
di dalam hatinya:
"Siapa yang telah tidak mau bersujud, itulah
Iblis, dan ialah (akan) menjadi Iblis."
Para malaikat sekali lagi bersujud, sujud
syukur kali ini, yaitu memuji karunia Tuhan
terhadap Nabi Adam a.s. Para malaikat akan
selalu menjujung tinggi dan menuruti segala
apa yang difirmankan-Nya, serta tidak akan
mengikuti segala apa yang tidak
diperintahkannya. Oleh karena itu, para
malaikat hingga kini selalu taat terhadap
perintah Allah SWT.
Perilaku Iblis yang tidak menuruti perintah
Allah SWT menjadi pertanyaan Allah SWT,
"Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan
kedua tangan-Ku? (Q.S. 38:75)
Jawab lblis; "Aku lebih baik darinya, karena
Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia
Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S. 38:76)
Hai Iblis, keluarlah engkau di bawah
langit-Ku dan dari atas bumi-Ku, dan
keluarlah engkau dari rupa malaikat-Ku,
masuklah engkau pada rupa Iblis, dan
engkau kaku tiada berkesudahan."
Maka Azazil(nama sebelum menjadi Iblis)
pun berubah menjadi rupa Iblis. Matanya
menjadi menonjol keluar.

Allah SWT menghardiknya, "Ikrarkanlah


terhadap diri engkau, hai Iblis!"
Iblis menyanggupinya. Lalu berucap:
"Karena Adamlah maka aku Engkau
murkai, dan nikmat dari-Mu Engkau
ambil dari hamba-Mu. Akan tetapi, mulai
hari ini hingga datang hari kiamat, aku
minta janji ke hadirat- Mu, ya Tuhanku,
perkenankan pinta hamba-Mu, maka
beranilah hamba- Mu datang sembah ke
hadirat-Mu, ya Tuhanku."
Jawab Allah SWT, "Telah-Ku perkenankan
pintamu itu Berdatang sembahlah engkau,
hai Iblis."
Ibils menjawab, Demi kekuasaan Engkau,
aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di
antara mereka". (Q S. 38:82-83)
Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah
sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah
yang Kukatakan". (Q.S. 38:84)
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi
neraka Jahanam dengan jenis kamu dan
dengan orang-orang yang mengikuti kamu
di antara mereka kesemuanya. (Q..S.
38:85)
Sejak kejadian itu, dendam mulai merasuki
hati Iblis terhadap Nabi Adam as. dan anak
cucunya. Iblis berupaya dengan segala cara
untuk menyesatkan mereka semua. Dan
itulah pekerjaan tetapnya hingga hari kiamat
datang.
Ketahuilah, semuga engkau diberi taufik
kepada segala yang dicintai dan diredhai
allah, Makhluk yang pertama yang

diciptakan Allah adalah Ruh Muhammad


s.a.w. Ia diciptakan daripada Cahaya Jamal
Allah. Sebagaimana firman Allah didalm
Hadis Qudis Aku ciptakan ruh Muhammad
dari cahaya-Ku. Nabi s.a.w bersabda:-Yang
pertama diciptakan oleh Allah ialah ruhku.
Dan yang pertama diciptakan oleh Allah
ialah cahayaku dan yang pertama diciptakan
oleh Allah ialah Qalam. Dan yang pertama
diciptakan oleh Allah ialah akal. Ruh,
cahaya, qalam dan akal pada dasarnya satu
iaitu Hakikat Muhammad. : Telah datang
kepadamu cahaya dan kitab penerang dari
Allah Hakikat Muhammad disebut NUR,
kerana bersih dari segala kegelapan yang
menghala firman Allah Hakikat Muhammad
disebut juga akal, kerana ia yang
menemukan segala sesuatu. Hakikat
Muhammad disebut Qalam, kerana ia yang
menjadi sebab perpindahan ilmu seperti
halnya mata pena sebagai pengalih ilmu di
alam huruf. Ruh Muhammad adalah ruh
yang termurni sebagai makhluk pertama dan
asal seluruh makhluk, sesuai dengan sabda
Rasulullah s.a.w Aku dari Allah dan
makhluk lain dari aku. Dan dari ruh
Muhammad itulah Allah menciptakan semua
ruh di alam Lahut dalam bentuk yang
terbaik yang hakiki. Itulah nama seluruh
manusia di alam Lahut. Alam Lahut adalah
negeri asal setelah 4,000 tahun dari
penciptaan Ruh Muhammad maka Allah
menciptakan Aras dari Nur Muhammad.
Begitu pula seluruh makhluk lainnya
diciptakan dari Nur Muhammad.
Selanjutnya ruh-ruh diturunkan kealam yang
terendah, dimasukkan pada makhluk yang
terendah, iaitu jasad. Sebagaimana firman
Allah Kemudian Ku-turunkan manusia ke
tempat yang terendah. Proses turunnya
adalah setelah ruh diciptakan di alam Lahut,
maka diturunkan kealam Jabraut dan dibalut
dengan cahaya Jabraut, Sebagai pakaian
antara dua haram lapis kedua ini disebut ruh
Sultani. Selanjutnya diturunkan lagi ke alam
Malakut dan dibalut dengan cahaya malakut

yang disebut ruh Rohani. Kemudian


diturunkan lagi kealam Mulki dan dibalut
dengan cahaya Mulki, lapis keempat ini
disebut ruh Jasmani. Selanjutnya allah
mencipta Adam dari Mulki seperti firam
Allah. Dari bumi aku mencipta kamu,
kepada bumi aku mengembalikanmu dan
dari bumi pulalah aku mengelurakanmu.
Ketika ruh berada didalam jasad dan merasa
senang berada pada jasad, ruh lupa akan
perjanjian awal di alam lahut, iaitu hari
perjanjian Alastu birabbikum? ruh
menjawab Benar engkau adalah tuhan kami.
Kerana ruh lupa pada perjanjian awal, maka
ruh tidak dapat kembali ke alam Lahut
sebagai tempat asal, Dengan kasihnya Allah
menolong mereka dengan menurunkan
kitab-kitab samawi sebagai perintah tentang
peringatan tentang negeri asal bagi mereka
sesuai dengan firman Allah Berikanlah
peringatan pada mereka tentang hari-hari
Allah iaitu hari pertemuan Allah dengan
seluruh ARWAH di alam lahut. Lain halnya
dengan para nabi, mereka datang ke bumi
dan kembali ke ahkirat badanya di bumi,
sedangkah ruh intinya berada di negeri asal
kerana adanya peringatan ini. Sangat sedikit
orang yang sedar dan kembali serta
berkeinginan dan sampai kealam asal. Nabi
mengajak mereka agar kembali dan sampai
serta bertemu dengan Jamal Allah yang azali
sesuai dengan firman Allah katakanlah ini
adalah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah
dengan pandangan yang jelas aku dan para
pengikutku. Nabi bersabda Para sahabatku
seperti bintang-bintang, mengikut yang
mana pun kamu akan mendapat petunjuk.
Pandangan yang jelas yang disebut didalam
AlQuran disebut basyirah. Basyirah adalah
dari ruh asli yang terbuka pada mata hati
bagi para aulia. Basyirah tidak akan terbuka
hanya dengan ilmu zahir sahaja, tetapi untuk
membuka harus dengan ilmu laduni batin,
sesuai dengan firman Allah kepada dia ku
berikan ilmu yang langsung dari aku. Wahai
saudaraku, masuklah pada jalan kembali

kepada allah dan kembalikah kepada


tuhanmu bersama golongan ahli rohani.
Waktu sangat sempit jalan hampir tertutup
dan sulit mencari teman untuk kembali ke
negeri asal. Firman Allah dalam surah Ar
Rahman ayat 19-20 Dia membirakan dua
lautan mengalir yang keduan bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing. Firman
Allah dalam surah Adz Dzariyat ayat 56:Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan mereke supaya menyembahKu.
Yang dimaksudkan dengan ibadah disini
ialah Marifat, yang dimaksudkan dengan
Alam Marifat adalah Alam Lahut iaitu
negeri asal tempat diciptakan ruh Al-Qudsi
dalam wujud terbaik. Yang dimaksudkan ruh
Al Qudsi ialah hakikat manusia yang
disimpan di lubuk hati, keberadaannya akan
diketahui dengan taubat dan talqin dan
mudawamah kalimah Pertama
dengan lidah fiziknya, kemudian bila
hatinya sudah hidup beralih dengan lidah
hatinya. Ahli tasauf menamakan ruh AlQudsi dengan sebutan Tiflul Maani (bayi
manawi) kerana ia dari manawiayah
qudsiyyah. Pemberian nama tiflul maani
didasarkan kepada:- 1) Ia lahir dari hati,
seperti lahirnya bayi dari Rahim seorang ibu
dan ia diurus dan dibesarkan hingga
dewasa.Ia lahir dari hati, seperti lahirnya
bayi dari Rahim seorang ibu dan ia diurus
dan dibesarkan hingga dewasa.Ia lahir dari
hati, seperti lahirnya bayi dari Rahim
seorang ibu dan ia diurus dan dibesarkan
hingga dewasa. 2) Dalam mendidik anakanak tentang keislaman, ilmu yang
didahulukan adalah ilmu maarifat. Begitu
pula bagi bayi maanawiah ini. 3) Bayi
bersih dari segala kotoran dosa lahirah.
Begitulah pula bayi manawi, ia bersih dari
syirik dan ghaflah (lupa kepada allah) 4)
Perumpamaan bayi manawi merupaka
gambaran kesucian kerana anak-anak lebih
banyak yang suci daripada yang lainnya.
Oleh kerana itu bayi manawi terlihat dalam

mimpi dengan rupa yang tampan. 5) Ahli


syurga disifati dengan sifat anak-anak, 6)
Kerana bayi manawi itu halus dan suci. 7)
Pengunaan nama tiflul maani adalah majazi
ditinjau dari kaitannya dengan badan, ia
berwujud seperti rupa manusia, jua kerana
manisnya bukan kerana kecilnya, dan dilihat
dari awal adanya, ia adalah manusia hakiki
kerana dialah yang berhubung langsung
dengan Allah, sedangkan badan dan ruh
jasmani bukan mahramnya bagi dia
berdasarkan Hadis nabi s.a.w Aku punya
waktu khusus dengan Allah, Malaikat
terdekat, nabi dan rasul tidak akan dapat
memilikinya. Yang dimaksudkan dengan
malaikat terdekat dalam hadis tadi adalah
ruh ruhani yang diciptakan di alam Jabaraut,
seperti halnya malaikat yang dapat masuk ke
alam Lahut. Ketika Allah mencipta Ruh AlQudsi dalam wujud yang terbaik di alam
Lahut, maka berkehendak menurunkan
manusia kea lam yang terendah untuk
menyempurnakan kemanusiaannya dan
pendekatannya kepada Allah di Maqadi
Sidqin, Inda Malikin Muqtadir, itulah
maqam para wali dan para Nabi. Pertamatama Allah Menurunkan ruh Al-Qudsi yang
dicipta dari nur Muhammad ke alam Jabarut
dengan membawa bibit Tauhid, maka
dititipkan dari cahayanya di alam tersebut,
dan dibalut dengan pakaian cahaya, begitu
pula perpindahan dari alam Jabarut ke alam
Malakut dan dari alam Malakut kealam
Mulki, disetiap alam yang tiga ini Allah
Melapisi Ruh Al-qudsi dengan lapisanlapisan sampai ke lapisan Mulkiyah yang
disebut Qiswah Unsuriyah, agar jasad tidak
terbakar oleh Ruh Al-Qudsi. Lapisan yang
dibalutkan di alam Jabaraut disebut Ruh
Sultani. Lapisan di alam Malakut disebut
Ruh Sairani Rawani. Dan lapisan di alam
Mulki disebut Ruh Jasmani. Tujuan utama
didatangkan manusia kealam terendah ini,
agar manusia berupaya kembali
mendekatkan diri kepada Allah dan
mencapai darjat, dengan menggunakan hati

dan jasad. Maka ditanamkanlah Bibit Tauhid


di ladang hati agar tumbuh menjadi pohon
tauhid yang akarnya tertanam di dalam rasa
dan menghasilkan buah tauhid untuk
mencapai ridha Allah taala. Bibit Syariat
ditanamkan di ladang hati dan akan tumbuh
menjadi Pohon Syraiat dan buahnya adalah
Buah Darjat. Kemudian Allah
memerintahkan ruh dengan seluruh
lapisannya untuk masuk ke dalam jasad dan
Allah menentukan tempatnya masingmasing. Tempat Ruh Jismani adalah didalam
jasad antara daging dan darah. Tempat Ruh
Al qudsi adalah rasa. Setiap Ruh
mempunyai Hanut (tempat) didaerah
keberadaannya, dan bekal/alat untuk
pengolahannya dan keuntungannya/hasi
pengolahannya dan cara pengolahannya
yang tidak pernah sia-sia yang diketahui
secara tertutup /rahsia atau secara terbuka.
Mereke mengharapkan perjuangan yang
tidak sia-sia. Wajib bagi semua manusia
untuk mengetahui bagaimana cara mengolah
dirinya.

Jadi roh tidak perlu dilihat atau dicari , kerana yang melihat, mendengar,
berkata-kata,bergerak,merasa itu sendiri itu, adalah kerana adanya roh.
Persoalannya siapakah roh?

1. Roh Idofi (Roh Ilofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga
disebut JOHAR AWAL SUCI, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh
tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering
disebut NYAWA. Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnyapun akan turut
serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idofi tetap
akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah sampai
pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan
penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala
sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian,
tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.Alamnya roh idofi beruoa nur
terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat
menjumpainya bila sudah mencapai tingkat INSAN KAMIL.
2. Roh Rabani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada
dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak
mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.
3. Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini,
maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain

waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :
*Nafsu Luwamah (aluamah)
*Nafsu Amarah
*Nafsu Supiyah
*Nafsu Mulamah (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu
lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau
manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam
kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana
pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapt menjumpainya,
terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah
cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
4. Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai
pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi
terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya
menjaid gelap dan gelap pikirannya.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui
Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hat orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya,
tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila
ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.
5. Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini
mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama
manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai
dengan kepercayaan yang dianutnya.
6. Roh Rahmani : Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh
Pemurah. Karena diambil dari kata Rahman yang artinya pemurah. Roh ini
mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
7. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh
darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat
merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari
tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil

menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki
sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau
menang sendiri dan lain sebagainya.
8. Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan.
Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
9. Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh
maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila
orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi
itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan
otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh
Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi. Demikian juga roh-roh lainnya
dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.

You might also like