Professional Documents
Culture Documents
1964
Linsley, Kohler dan Paulhus, Hydrology of Engineers, Mc Grow-Hill Book Co., New
York, 1969
Wiesner, C. J. Hydro Metereology, Chapman and Hall Ltd., London, 1970
Buku 2
Katalog:
Kadir, Abdul
Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi/Abdul
Kadir. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press), 1995.
xix, 808 hal ; 23
I.
I. Judul
333,79
Buku 3
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).
RP ASSIGNMENT
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan
dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Outline :
1. Latar belakang pembangunan PLTA
PLTA dapat beroperasi bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam
pengoperasian PLTA tersebut.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.
Keberadaan Air
4. Klasifikasi PLTA
UNIT 10
TAKING NOTES
RP ASSIGNMENT
1. Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi bila mempunyai daerah aliran
sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan
dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga air tersebut.
2. Pengoperasian PLTA memerlukan perhitungan yang teliti terhadap besar
bukaan pintu saluran air yang mengalirkan air keturbin, sesuai air yang
tersedia dalam waduk / dam, dan sesuai dengan kebutuhan.
3. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya
hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi
permukaan dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar
aliran permukaan dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi,
sehingga semakin besar volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.
4. Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang
dialirkan keturbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut,
dipengaruhi debit air yang dialirkan beserta konstruksi dan penempatan
saluran air yang mengalirkan air tersebut. Semakin lebar diameter dan
semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air yang
dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin.
UNIT 11
REVISED THESIS STATEMENT
RP ASSIGNMENT
Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi bila mempunyai daerah aliran sungai
(DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam
pengoperasian pembangkit listrik tenaga air tersebut.
UNIT 13
STARTING THE PRELIMINARY DRAFT
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
(http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html)
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila
mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut.
(http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm)
Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi. Dam berfungsi untuk menampung, untuk pengendalian banjir.Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Travo
digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak
terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step
down.
(http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html)
Parameter yang mempengaruhi operasi PLTA, disebabkan oleh :
Keberadaan Air
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan
musim penghujan .maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar
volume air yang tersedia dalam waduk/dam, guna perhitungan berapa besar debit air
yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir,
berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu
pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan
demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya.
Konstruksi Saluran Air ke Turbin
Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan ke
turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang
dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air
tersebut. Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka,
semakin besar debit air yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk
ke turbin. Selain hal tersebut diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut,
juga mempengaruhi tekanan air yang dialirkan ke turbin.
(http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-00104-0904.pdf)
Hampir setiap proyek tenaga air mempunyai sesuatu yang menarik perhatian,
dan untuk memudahkan pembahasannya diadakan klasifikasi tergantung aspek
istimewa yang ditinjau klasifikasinya. Jadi pembangkit tenaga air dapat
diklasifikasikan atas dasar lokasi, keadaan topografi, ada atau tidaknya kolam
penampungan, tingkatan pengoperasian tinggi jatuh air, keadaan hidrolisis
pembangkitnya sendiri dan sebagainya.
(Pembangkit Listrik Tenaga Air, M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D.
Bambang Setyadi, Sutanto. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UIPress), 1991.)
UNIT 14
COMPLETING THE PRELIMINARY DRAFT
RP ASSIGNMENT
THESIS STATEMENT
Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi sesuai dengan rancangan
sebelumnya, bila mempunyai daerah aliran sungai (DAS) yang potensial sebagai
sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam pengoperasian pembangkit listrik
tenaga air tersebut.
OUTLINE
1. Latar belakang pembangunan PLTA
PLTA dapat beroperasi bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam
pengoperasian PLTA tersebut.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.
Keberadaan Air
4. Klasifikasi PLTA
Oleh:
Nama
NIM
: 03061004076
Mata Kuliah
Instruktur
Tanggal
: 14 Desember 2008
melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber
listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol
terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA
tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air
maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi
sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.
(http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm)
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6
milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan
oleh lebih 1 milyar orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi
pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau
salju
Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut
Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau
jaringan transmisi
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).
Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk
pengendalian banjir.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi
dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan
cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi
baru yang dikenal dengan pumped-storage plant .
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.
(http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html)
Parameter yang mempengaruhi operasi PLTA, disebabkan oleh :
Keberadaan Air
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan
musim penghujan .maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar
volume air yang tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit
air yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir,
berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu
pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan
demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk
maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter
yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam
waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar
pada DAS dalam waduk / dam tersebut.
berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu
pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan
demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk
maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter
yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam
waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar
pada DAS dalam waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada
stasiun pengukuran, ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke
pusat kontrol operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol
tersebut.
Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Aliran permukaan ( surface flow)
b. Aliran dasar ( Base flow)
c. Tinggi muka air
Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan
lama turunnya hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu
turunnya hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi
permukaan dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran
permukaan dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin
besar volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.
d. Kehilangan air karena keadaan lingkungan
Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi
antara lain :
o Suhu udara : semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air
o Kelembaban : semakin kecil kelembaban (humidity),semakin besar kehilangan air
Berdasarkan tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk
mensuplai air, irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi
utamanya yaitu tenaga listrik.
100 kW
1000 kW
10000 kW
10000 kW
di bawah 15 m
15 m 70 m
71 m 250 m
diatas 250 m
BIBLIOGRAPHY
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto.
Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
( UI-Press)
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi
ekonomi. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UIPress).
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Rancangan Sistem Kontrol Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air
http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm
Listrik Tenaga Air
http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-00104-0904.pdf
Berita Iptek
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html
BAB I PENDAHULUAN