Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3 B :
ENDRY JULIYANTO
DEWI KARTIKA SUCIWATI
HESY OKTAVIANI
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI INHALASI SEDERHANA PADA ANAK ISPA
Topik
: Keperawatan Anak
Sub topik
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
: 1 x 60 menit
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,
faringitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah seperti laryngitis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14
hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit
tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli
beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes RI,
2008).
Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit
saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronik
merupakan panyakit penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah
penyakit pembuluh darah (Ikawati, 2007). World Health Organization (WHO)
memperkirakan insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara
berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup
adalah 15-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta
anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian
tersebut terdapat di negara berkembang dan ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kematian dengan membunuh 4 juta anak balita setiap tahun
(WHO, 2007).Angka kejadian ISPA di provinsi Jawa Barat mencapai 24,73%.
Jumlah penderita ISPA di Jawa Barat pada tahun 2012 diperkirakan mencapai
20.687 kasus.
Pemberian obat pada penyakit ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
yaitu : secara oral, parenteral atau inhalasi. Pada pengobatan penyakit
penafasan terapi inhalasi telah banyak digunakan (Yunus, 1995). Terapi
inhalasi merupakan teknik yang sederhana dan efektif, yang bisa memberikan
obat dalam dosis tertentu secara langsung pada tempat yang dituju di dalam
paru paru (Ikawati, 2007).
Inhalasi sederhana adalah menghirup uap hangat dari air mendidih
telah ditetesi minyak penghangat, misalnya minyak kayu putih (Akhavani,
2005). Inhalasi aman untuk segala usia, para ahli paru anak sangat
menganjurkan inhalasi sebagai pengobatan yang berhubungan dengan paru.
Inhalasi sederhana mampu mengurangi gejala dari flu ringan yang baru
saja terjadi, batuk berdahak, paru-paru basah, batuk berdahak berat dan lama,
batuk kronis atau batuk yang berulang-ulang. Inhalasi juga tidak memiliki
efek negatifnya serta boleh dilakukan sekali pun orang tersebut mempunyai
alergi terhadap sesuatu, karena bekerja langsung pada sumber pernapasan
yaitu paru-paru.
Penguapan secara tradisional atau inhalasi sederhana ini hanya
berfungsi untuk melonggarkan saluran napas, bukan untuk mengeluarkan
lendir, karena bahan-bahan dalam minyak kayu putih yang terhirup melalui
uap air panas itu tidak mengandung zat penghancur lendir (Karnaen, 2011).
Hasil wawancara Ibu dengan anak yang menderita ISPA bahwa Ibu
tidak mengetahui tentang Inhalasi Sederhana dan tidak pernah diberikan
penyuluhan tentang Inhalasi Sederhana. Oleh sebab itu perawat ingin
melakukan penyuluhan kegiatan terapi inhalasi sederhana yang merupakan
intervensi unggulan yang diberikan oleh perawat.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x pertemuan
diharapkan pengetahuan Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas
Kec.Beji tentang anak ISPA dan penanganannya dapat meningkat dan
tidak terjadi kasus ISPA kembali di masyarakat
2. Tujuan Khusus:
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 60 menit,
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menjelaskan:
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Melakukan redemonstrasi inhalasi sederhana
C. Sasaran
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji
D. Target
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat memahami, dan
mengetahui tentang pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi, kekurangan,
kelebihan, terapi modalitas inhalasi sederhana
E. Materi
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Demonstrasi inhalasi sederhana
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi dan redemonstrasi
G. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Poster
Baskom
Air panas
Handuk kecil
Minyak aromaterapi (Minyak kayu putih)
Botol
H. Materi (terlampir)
I. Kegiatan Penyuluhan
No.
1
Fase Kegiatan
Orientasi
a.
b.
c.
d.
e.
Kegiatan Penyuluhan
Mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri.
Menjelaskan tujuan dari kegiatan penyuluhan.
Menyebutkan materi yang akan disampaikan.
Memberikan pre test pertanyaan tentang
Waktu
10 menit
Kerja
inhalasi
sederhana
b. Menjelaskan tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Menjelaskan indikasi penggunaan terapi
inhalasi sederhana
20 menit
Evaluasi &
Terminasi
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
30 menit
mempraktekkan
kembali
terapi
modalitas
innhalasi
sederhana.
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali indikasi terapi inhalasi sederhana
d. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali kekurangan terapi inhalasi sederhana
Pernyataan
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke
2.
3.
dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana
Inhalasi sederhana berfungsi untuk melegakan pernafasan akibat lendir
Inhalasi sederhana tidak boleh dilakukan oleh orang yang menderita asma dan batuk
4.
pilek ringan
Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan minyak aromaterapi seperti
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Pernyataan
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke
2.
3.
dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana
Inhalasi sederhana berfungsi untuk melegakan pernafasan akibat lendir
Inhalasi sederhana tidak boleh dilakukan oleh orang yang menderita asma dan batuk
4.
pilek ringan
Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan minyak aromaterapi seperti
5.
6.
7.
8.
9.
10.
MATERI PENYULUHAN
TERAPI INHALASI SEDERHANA
1.
Wirjodiardjo,M.D.,Ph.D merupakan
3.
4.
5.
6.
7.
b. Cara Kerja
1) Beri si kecil minum air putih yang cukup sebelum diinhalasi
2) Persiapkan alat dan bahan
3) Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom
dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1
gelas) air hangat.
4) Agar balita dapat menghirup dengan baik dan untuk mengurangi
resiko balita terkena air panas, ibu dapat menggendong balita dengan
membantunya untuk telungkup pada kedua tangan ibu serta posisikan
balita dengan wajah berada di atas ember yang berisi air hangat.
5) Tempatkan balita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya
uap tidak tercampur dengan udara bebas.
6) Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau balita
sudah merasa lega dengan pernafasannya.
7) Setelah balita/anak diinhalasi, lendir yang ada di paru-parunya akan
mencair
8) Lendirnya terkadang tak bisa keluar dengan sendirinya karena
lemahnya reflek/kemampuan batuk balita.
9) Sehingga diperlukan tahapan fisioterapi dada selanjutnya. Perkusi,
vibrasi atau dadanya dihangatkan.
10) Setelah melanjutkan proses ini biasanya balita akan muntah. Jangan
panik karena muntah merupakan efek yang wajar dari terapi inhalasi.
Setelah muntah biasanya balita akan merasa lega. Sebaliknya kalau
tidak muntah ibu tidak perlu risau, yang penting lendir yang
mengganggu napasnya sudah keluar dan paru-paru.
11) Hal ini sedikitnya bisa membantu balita dalam melegakan hidung
yang tersumbat.