You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI INHALASI SEDERHANA PADA ANAK ISPA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEC. BEJI

KELOMPOK 3 B :

ENDRY JULIYANTO
DEWI KARTIKA SUCIWATI
HESY OKTAVIANI

OKA ELGA VIRLENDA


TRI PUSPITO WINARTI
YULIA REKHANINA PAUL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI INHALASI SEDERHANA PADA ANAK ISPA
Topik

: Keperawatan Anak

Sub topik

: Terapi Inhalasi Sederhana

Sasaran

: Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji

Tempat

: Rumah Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji

Hari/Tanggal

: Rabu, 23 Maret 2016

Waktu

: 1 x 60 menit

A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,
faringitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah seperti laryngitis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14
hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit
tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli
beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes RI,
2008).
Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit
saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronik
merupakan panyakit penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah
penyakit pembuluh darah (Ikawati, 2007). World Health Organization (WHO)
memperkirakan insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara
berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup
adalah 15-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta
anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian
tersebut terdapat di negara berkembang dan ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kematian dengan membunuh 4 juta anak balita setiap tahun
(WHO, 2007).Angka kejadian ISPA di provinsi Jawa Barat mencapai 24,73%.

Jumlah penderita ISPA di Jawa Barat pada tahun 2012 diperkirakan mencapai
20.687 kasus.
Pemberian obat pada penyakit ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
yaitu : secara oral, parenteral atau inhalasi. Pada pengobatan penyakit
penafasan terapi inhalasi telah banyak digunakan (Yunus, 1995). Terapi
inhalasi merupakan teknik yang sederhana dan efektif, yang bisa memberikan
obat dalam dosis tertentu secara langsung pada tempat yang dituju di dalam
paru paru (Ikawati, 2007).
Inhalasi sederhana adalah menghirup uap hangat dari air mendidih
telah ditetesi minyak penghangat, misalnya minyak kayu putih (Akhavani,
2005). Inhalasi aman untuk segala usia, para ahli paru anak sangat
menganjurkan inhalasi sebagai pengobatan yang berhubungan dengan paru.
Inhalasi sederhana mampu mengurangi gejala dari flu ringan yang baru
saja terjadi, batuk berdahak, paru-paru basah, batuk berdahak berat dan lama,
batuk kronis atau batuk yang berulang-ulang. Inhalasi juga tidak memiliki
efek negatifnya serta boleh dilakukan sekali pun orang tersebut mempunyai
alergi terhadap sesuatu, karena bekerja langsung pada sumber pernapasan
yaitu paru-paru.
Penguapan secara tradisional atau inhalasi sederhana ini hanya
berfungsi untuk melonggarkan saluran napas, bukan untuk mengeluarkan
lendir, karena bahan-bahan dalam minyak kayu putih yang terhirup melalui
uap air panas itu tidak mengandung zat penghancur lendir (Karnaen, 2011).
Hasil wawancara Ibu dengan anak yang menderita ISPA bahwa Ibu
tidak mengetahui tentang Inhalasi Sederhana dan tidak pernah diberikan
penyuluhan tentang Inhalasi Sederhana. Oleh sebab itu perawat ingin
melakukan penyuluhan kegiatan terapi inhalasi sederhana yang merupakan
intervensi unggulan yang diberikan oleh perawat.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x pertemuan
diharapkan pengetahuan Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas
Kec.Beji tentang anak ISPA dan penanganannya dapat meningkat dan
tidak terjadi kasus ISPA kembali di masyarakat

2. Tujuan Khusus:
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 60 menit,
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menjelaskan:
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Melakukan redemonstrasi inhalasi sederhana
C. Sasaran
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji
D. Target
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat memahami, dan
mengetahui tentang pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi, kekurangan,
kelebihan, terapi modalitas inhalasi sederhana
E. Materi
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Demonstrasi inhalasi sederhana
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi dan redemonstrasi
G. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Poster
Baskom
Air panas
Handuk kecil
Minyak aromaterapi (Minyak kayu putih)
Botol

H. Materi (terlampir)
I. Kegiatan Penyuluhan
No.
1

Fase Kegiatan
Orientasi

a.
b.
c.
d.
e.

Kegiatan Penyuluhan
Mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri.
Menjelaskan tujuan dari kegiatan penyuluhan.
Menyebutkan materi yang akan disampaikan.
Memberikan pre test pertanyaan tentang

Waktu

10 menit

pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap


2

Kerja

materi yang akan disampaikan


a. Menjelaskan
pengertian
terapi

inhalasi

sederhana
b. Menjelaskan tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Menjelaskan indikasi penggunaan terapi
inhalasi sederhana

20 menit

d. Menjelaskan kekurangan terapi inhalasi


sederhana
e. Menjelaskan kelebihan terapi inhalasi sederhana
3

Evaluasi &

f. Demontrasi terapi modalitas inhalasi sederhana


a. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang

Terminasi

diluangkan, perhatian serta peran aktif klien


selama mengikuti kegiatan penyuluhan.
b. Kontrak selanjutnya untuk mengevaluasi
kegiatan penyuluhan yang sudah dilakukan
apakah sudah diterapkan dengan baik dan benar
c. Salam penutup

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

30 menit

a. Kesepakatan dengan Ibu yang mempunyai anak sakit di wilayah kerja


Puskesmas Kec.Beji
b. Kesiapan materi penyaji
c. Laporan pendahuluan sudah dikonsulkan dan sudah disetujui oleh
pembimbing
d. Sudah didapatkan izin dari Kepala Puskesmas Kec. Beji dan
penyuluhan dilakukan di rumah kediaman Ibu dengan anak sakit di
wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji
e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji bersedia
dilakukan penyuluhan sebelum pengkajian sesuai dengan kontrak
waktu yang ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Selama kegiatan berlangsung Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja
Puskesmas Kec.Beji antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
b. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir
c. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
d. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
memahami dan mengaplikasikan penyuluhan yang telah diberikan oleh
mahasiswa
f. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
mencoba

mempraktekkan

kembali

terapi

modalitas

innhalasi

sederhana.
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali indikasi terapi inhalasi sederhana
d. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali kekurangan terapi inhalasi sederhana

e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu


menyebutkan kembali kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
melakukan redemonstrasi inhalasi sederhana
K. Daftar Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan inhalasi sederhana?
2. Sebutkan tujuan penggunaan inhalasi sederhana?
3. Sebutkan indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana?
4. Sebutkan keuntungan terapi inhalasi sederhana?
5. Sebutkan kekurangan terapi inhalasi sederhana?
6. Peragakan kembali pembuatan terapi inhalasi sederhana!

Kuesioner Pre dan Post


Penyuluhan Terapi Inhalasi Sederhana
No.
1.

Pernyataan
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke

2.
3.

dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana
Inhalasi sederhana berfungsi untuk melegakan pernafasan akibat lendir
Inhalasi sederhana tidak boleh dilakukan oleh orang yang menderita asma dan batuk

4.

pilek ringan
Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan minyak aromaterapi seperti

5.
6.
7.
8.
9.
10.

minyak kayu putih dan minyak telon


Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan air es
Inhalasi sederhana dapat menyembuhkan demam
Inhalasi sederhana hanya untuk orang dewasa
Inhalasi sederhana mahal harganya dan menyusahkan
Inhalasi sederhana membahayakan balita
Inhalasi sederhana dapat dilakukan di ruangan terbuka

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Kuesioner Pre dan Post


Penyuluhan Terapi Inhalasi Sederhana
No.
1.

Pernyataan
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke

2.
3.

dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana
Inhalasi sederhana berfungsi untuk melegakan pernafasan akibat lendir
Inhalasi sederhana tidak boleh dilakukan oleh orang yang menderita asma dan batuk

4.

pilek ringan
Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan minyak aromaterapi seperti

5.
6.
7.
8.
9.
10.

minyak kayu putih dan minyak telon


Inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan air es
Inhalasi sederhana dapat menyembuhkan demam
Inhalasi sederhana hanya untuk orang dewasa
Inhalasi sederhana mahal harganya dan menyusahkan
Inhalasi sederhana membahayakan balita
Inhalasi sederhana dapat dilakukan di ruangan terbuka

MATERI PENYULUHAN
TERAPI INHALASI SEDERHANA

1.

Definisi inhalasi sederhana


Inhalasi
menurut Muljono

Wirjodiardjo,M.D.,Ph.D merupakan

bagian dari fisioterapi paru-paru (chest physiotherapy). Tepatnya, cara


pengobatan dengan memberi obat (sejenis aerosol) dalam bentuk uap secara
langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru. Berikut beberapa macam
terapi inhalasi: Metered Dose Inhaler (MDI), Dry Powder Inhaler (DPI),
Nebulizer, Inhalasi sederhana/tradisional
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam
bentuk uap ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan
cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga.
2.

Tujuan penggunaan inhalasi sederhana


Membuat pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau tengah
mengalami sesak napas menjadi kembali normal

3.

Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana


a. Asma akibat bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3
hari).

4.

Kontra Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana


a. Tidak dilakukan setelah balita makan atau minum susu untuk menghindari
efek muntah dan makanan masuk ke dalam saluran pernapasan
b. Balita tidak sedang tidur, karena ketika tidur nafas balita menjadi teratur
dan pelan sekali, sehingga obat yang terhirup tidak akan maksimal.

5.

Keuntungan terapi inhalasi sederhana


a. Lebih mudah untuk dilakukan
b. Biaya lebih terjangkau

6.

Kekurangan terapi inhalasi sederhana


a. Kurang efektif di berikan pada balita karena uap air panas dan bau minyak
penghangatnya terlalu kuat
b. Risiko kecelakaan terkena tumpahan air panas

7.

Pembuatan terapi inhalasi sederhana


a.

Alat Dan Bahan


1) Ruangan tertutup
2) Baskom ukuran sedang/botol
3) Obat-obatan aromatherapi seperti minyak kayu putih
4) Air panas
5) Handuk kecil

b. Cara Kerja
1) Beri si kecil minum air putih yang cukup sebelum diinhalasi
2) Persiapkan alat dan bahan
3) Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom
dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1
gelas) air hangat.
4) Agar balita dapat menghirup dengan baik dan untuk mengurangi
resiko balita terkena air panas, ibu dapat menggendong balita dengan
membantunya untuk telungkup pada kedua tangan ibu serta posisikan
balita dengan wajah berada di atas ember yang berisi air hangat.
5) Tempatkan balita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya
uap tidak tercampur dengan udara bebas.
6) Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau balita
sudah merasa lega dengan pernafasannya.
7) Setelah balita/anak diinhalasi, lendir yang ada di paru-parunya akan
mencair
8) Lendirnya terkadang tak bisa keluar dengan sendirinya karena
lemahnya reflek/kemampuan batuk balita.
9) Sehingga diperlukan tahapan fisioterapi dada selanjutnya. Perkusi,
vibrasi atau dadanya dihangatkan.
10) Setelah melanjutkan proses ini biasanya balita akan muntah. Jangan
panik karena muntah merupakan efek yang wajar dari terapi inhalasi.
Setelah muntah biasanya balita akan merasa lega. Sebaliknya kalau

tidak muntah ibu tidak perlu risau, yang penting lendir yang
mengganggu napasnya sudah keluar dan paru-paru.
11) Hal ini sedikitnya bisa membantu balita dalam melegakan hidung
yang tersumbat.

You might also like