1. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah suatu kelainan heterogen
berupa anovulasi kronik dan hiperandrogenik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, di mana semua penyebab sekunder (neoplasma yang mensekresi androgen) telah disingkirkan. 2. Etiologi PCOS masih belum jelas, namun diduga berhubungan dengan resistensi insulin, obesitas dan DM tipe 2. 3. PCOS merupakan kumpulan gejala, bukan merupakan suatu penyakit. Diagnosis PCOS ditegakkan berdasarkan dengan minimal dua kriteria mayor yang meliputi: anovulasi kronik, hiperandrogenemia, tanda-tanda klinis dari hiperandrogenisme, dan tidak ada penyebab lain (etiologi lain telah disingkirkan). Atau 1 kriteria mayor ditambah kriteria minor yang meliputi: resistensi insulin, onset saat permenarke pada hirsutisme dan obesitas, adanya peningkatan rasio LH dan FSH, dan anovulasi intermiten yang berhubungan dengan hiperandrogenemia (testosterone bebas, DHEAS). 4. Penanganan PCOS meliputi terapi medikamentosa dan penanganan bedah. Terapi medikamentosa meliputi kontrasepsi oral, Progestin, Agen yang mesensitisasi
insulin
(metformin)
dan
Klomifen
sitrat.
Sedangkan
penanganan bedah meliputi ovarian drilling dengan menggunakan laser atau
diatermi, serta dengan pengangkatan rambut secara mekanik [vaporasi laser, elektrolisis (elektrocauter), krim depilatori]. 5. Penderita PCOS beresiko mengalami
gangguan
kardiovaskular
(aterosklerotik), infertilitas dan gangguan metabolic (DM tipe 2).