Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan
untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin. Agar dapat menjalankan dan
mengoperasikan organisasi yang besar dan komplek secara efesien maka pihak
manajemen membutuhkan berbagai informasi yang diperlukan sehubungan
dengan aktivitas operasi perusahaan. Pengendalian manajemen adalah bagian dari
siklus kejadian yang berkesinambungan.
Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran
finansial. Sedangkan penganggaran itu sendiri adalah proses atau metode yang
digunakan
dalam
menentukan
atau
mempersiapkan
anggaran
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Penyusunan Anggaran
Menurut Mulyadi (2001), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang
dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan
satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun
Jadi, anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan
rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan
program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu
tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Menurut Supriyono (1990, p.15) penganggaran merupakan perencanaankeuangan
perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan
perusahaan
untuk
periode
yang
akan
datang.
Jadi,
Penganggaran
2.2
tersebut
antara
lain
berupa
penjualan
tahun
lalu,
2.3
2.4
kinerja
yang
dilaporkan
terhadap
anggaran,
laporan ringkasan
Komite Anggaran
Komite anggaran terdiri dari manajemen senior, Chief Excecutif Officer
(CEO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer (CFO).
Dibeberapa perusahaan CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite
anggaran melaksanakan suatu peranan yang penting. Komite ini meninjau dan
menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran. Dalam perusahaan
besar yang terdiversivikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan
eksekutif operasi senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau
sekelompok unit bisnis. Namun, di beberapa perusahaan, masing-masing
manajer unit bisnis bertemu dengan komite anggaran dan mempresentasikan
menyusun
permintaan
anggaran.
Karena
kebanyakan
pusat
harga
jual
karena
perubahan
yang
sama
akan
mempengaruhi pesaing.
b) Perubahan kebijakan dan praktik internal
Perubahan biaya produksi, merefleksikan alat dan metode baru.
Perubahan biaya tak terukur, didasarkan pada perubahan yang
sudah diantisipasi pada kapasitas kerja.
Perubahan pembagian pasar dan produk campuran.
5. Negosiasi
Penyusunan anggaran mendiskusikan anggaran yang diajukan
dengan atasannya. Ini inti dari proses tersebut. Atasan menempatkan
dirinya
untuk
menilai
keabsahan
setiap
penyesuaian.
Biasanya
atau
anggaran
darurat,
yang
Profit Plan dalam bukunya Simons (2000) menjelaskan bahwa salah satu cara
9
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang
diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan
datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah
unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masingmasing daerah penjualan yang ada.
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana
penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat
dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah
tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan
produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun. Di
dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan
dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan
c. Anggaran Bahan Baku Langsung
Setelah menetukan jumlah produksi barang jadi perusahaan harus menghitung
jumlah sekaligus biaya bahan baku yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan produksi. Anggaran bahan baku yang disususn oleh perusahaan pada
dasarnya terdiri atas dua jenis anggaran yaitu:
11
12
Anggaran Keuangan, memuat rincian arus kas masuk & keluar, laba rugi dan
neraca.
a. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan
mengendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan menggunakan
kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat
utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek. Tujuan utama di
dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan atau
menentukan
kegiatan
operasional
perusahaan
sebagai
dasar
untuk
13
investasi
dalam
bentuk
tanah,
bangunan
atau
mesin,
diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan
datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit
yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah
penjualan yang ada.
Rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan
bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya. Tujuan utama dari anggaran
penjualan adalah :
14
15
daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran
penjualan.
Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan
suatu anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung pada
keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran
penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih mudah untuk
menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman pada anggaran penjualan.
2.8
Anggaran Produksi
Setelah anggaran penjualan
tersusun,
langkah
selanjutnya
adalah
berstugas
untuk
merencanakan
produksi
dan
mengkoordinir
pemanfaatan sumber daya yang dimilliki agar tingkat produksi yang sudah di
rencanakan dapat dicapai.
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datangyang
didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), waktu (kapan) produksi
akan dilaksanakan (Tendi haaruman: 2007)
2.8.1 Kegunaan dan Tujuan Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus
bekerja berdasar anggaran produksi.
Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan:
18
Persaingan
Kebijaksanaan pemerintah
19
Pengolahan
faktor-faktor
produksi
yang
ada
sebaiknya
dilakukan
2.9
Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek,adalah nilai estimasi biaya yang
c. Sebagai
alat
pengendalian,
misalnya
saat
pengevaluasiann
hasil
2.10 FORECASTING
Peramalan (forecasting) adalah perkiraaan mengenai sesuatu yang belum
terjadi. Peramalan (Forecasting) selalu bertujuan agar ramalan yang dihasilkan
mampu meminimumkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.
Dengan kata lain, peramalan (Forecasting) bertujuan mendapatkan perkiraan yang
dapat meminimumkan kesalahan meramal (forecast error), yang biasanya diukur
dengan mean squared error, mean absolute error dan sebagainya.
Metode-metode forecasting dikelompokkan menjadi :
22
23
Metode Korelasi
Metode Regresi
menghambat
daripada
membantu
perusahaan
daam
melakukan
24
dan pajak. Jika tidak ada anggaran, maka konsep ini mempergunakan Rolling
Forecast untuk melakukan fungsi tersebut. Contoh lainnya adalah, jika anggaran
dipergunakan untuk penentuan target, maka jika tidak ada anggaran, maka
penentuan target akan dilakukan dengan mempergunakan Balance Scorecard.
2.12
25
diantara laporan laba rugi, neraca serta laporan arus kas. Apa yang dibutuhkan
adalah suatu variable yang dapat menghubungkan data keseluruhan.
Walker mempertimbangkan untuk menggunakan Return-On-Assets sebagai
critical performance variable yang utama. Ia juga mentargetkan bahwa untuk
tahun fiskal selanjutnya yaitu 1998, ROA dapat mencapai 10 %. Seperti yang kita
ketahui, perusahaan penerbitan besar dapat meraih 15 % ROA. Selain itu, Walker
ingin menetapkan tujuan free cash flow dengan mengurangi working capital.
Setelah perubahan yang dilakukan Ramsey sejak tahun 1991, Walker and
Company telah menerbitkan 100 buku baru dalam setahun ke dalam lima segmen
editorial yang berbeda, yaitu nonfiction, mystery, westerns, religious and
inspirational, and childerns books.
Industri Penerbitan
Industri penerbitan buku di dunia menghasilkan pendapatan sebesar $ 80 milyar
selama tahun 1996 dengan lebih dari $ 25 milyar diperoleh dari pasar U.S. Trade
publisher biasanya dapat diklasifikasikan kedalam satu dari empat kategori :
1. Penerbit besar yang mencakup hampir semua segmen
2. Penerbit sedang yang dikhususkan pada satu segmen
3. Penerbit berukuran kecil sampai sedang yang mencakup berbagi macam
segmen
4. Penerbit kecil dan sangat terspesialisasi
Tren Industri
Bertolak belakang dengan bisnis hiburan lainnya seperti musik atau film,
penerbitan buku menghasilkan jumlah judul buku baru yang besar. Kurang lebih
50.000 judul buku baru diterbitkan setiap tahun; dan jumlah totalnya adalah 1,2
juta buku dicetak. Dengan begitu banyaknya buku yang ada di pasar, diferensiasi
penting untuk stratregi yang sukses. Setiap penerbit harus berhati-hati dalah
memilih segmen mana dapat bersaing, dan membuat setiap buku bertahan melalui
desain, kelengkapan, dan usaha publikasi.
26
Konsolidasi
Industri buku telah dikonsolidasikan dengan cepat di tahun 1980an dan
1990an: sekarang delapan penerbit terbesar dikendalikan oleh kira-kira 40
% dari pasar. Konsolidasi terjadi baik di retail maupun wholesale.
27
Tujuan Ramsey adalah meraih $ 500,000 untuk free cash flow di tahun
1999 dan komulatif $ 1 juta di tahun 2000. Setidaknya 50 % diperoleh dari
children books line. Ia percaya bahwa ada dua cara untuk mencapai cash
flow goals yaitu dengan menaikkan net income dan/atau menurunkan
jumlah working capital. Penekanan pada net income akan memaksa
kegiatan operasi untuk lebih efisien. Namun, untuk mencapai operasi yang
efisien membutuhkan keputusan yang sulit. Karyawan yang telah lama
mungkin harus diberhentikan. Ia juga mengetahui bahwa tingkat net
income di atas 8 % tidak realistis karena penerbitan buku bukan
merupakan bisnis yang memberikan margin keuntungan tinggi.
Ramsey percaya bahwa working capital gain bisa berdampak signifikan.
Ramsey juga percaya bahwa perusahaan mampu untuk memperoleh 10 %
ROA. Untuk menyiapkan profit plan untuk tahun 1998, Ramsey harus
memutuskan berapa banyak judul buku yang akan diterbitkan di tiap
formatnya dan apakah dampak dari keputusan tersebut terhadap profit dari
children books line. Ia harus menganalisis pengukuran keuangan: annual
sales growth, profit percent, unit sales, ROA, dan expenses.
Sekarang ramsey sedang dalam perjalanan untuk duduk dengan george dan ted
rosendfeld. Dia ingin membahas bagaimana mengelola garis buku anak-anak
untuk mencapai arus kas dan laba tujuan perusahaan.
George gibson (46) adalah presiden dan penerbit. George telah bekerja selama 25
tahun di penerbitan buku sebagai direktur pemasaran dan penjualan , direktur hak
anak, dan editor. Sementara george tidak memiliki pelatihan ekstensif dalam
bisnis atau manajemen teknik, dia sangat kreatif dan energik.
Ted Rosenfeld (54) adalah kepala financial officer. Ted telah bekerja di industri
penerbitan buku selama 28 tahun dan di perusahaan walker selama 15 tahun,
awalnya sebagai pengendali. Ted difokuskan pada keuangan dan operasi logistik
dari perusahaan, termasuk manajemen persediaan, menetapkan harga dan cetakan
berjalan, mengelola hutang dan piutang, pengiriman, pemenuhan, dan terkait
pribadi. Ted adalah lulusan dari NYU dengan bidang accouning.
28
Ramsey harus memutuskan berapa banyak judul baru untuk di publikasikan dalam
format buku anak-anak untuk tahun yang akan datang. Keputusan tentang bauran
produk dalam buku anak-anak akan memiliki dampak besar pada kinerja ekonomi
masa depan perusahaan. Walker menerbitkan buku anak-anak baru setiap tahun
dalam lima format yang berbeda:
- Illustrasi buku bergambar
- Foto Esai (Cerita diilustrasikan dengan foto)
- Buku bergambar hitam putih
- Nonfiksi Informational
- Fiksi
Setelah satu tahun, judul menjadi bagian dari blacklist tetapi terus menghasilkan
penjualan. Hasil keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Mei 1997 bervariasi
tergantung pada format.
Tujuan Ramsey untuk perusahaannya adalah untuk mencapai $ 5.000,000 arus kas
bebas pada tahun 1999 dan kumulatif $ 1 juta pada tahun 2000. Setidaknya 50%
harus datang dari lini buku anak-anak. Dia menyatakan bahwa ada dua cara untuk
mencapai tujuan arus kas tersebut; meningkatkan laba bersih dan / atau
mengurangi jumlah modal kerja berkomitmen untuk bisnis. Penekanan pada laba
bersih akan memaksa operasi yang lebih efisien. Namun, mencapai operasi yang
lebih efisien akan membutuhkan keputusan pribadi yang sulit. karyawan lama
mungkin harus di pecat. Dia juga menyadari bahwa tingkat laba bersih yang tinggi
- di atas sekitar 8% - yang tidak realistis karena perdagangan penerbitan buku
belum pernah menyentuh margin laba yang tinggi.
Ramsey juga yakin capital gain bisa menjadi signifikan. Beberapa item modal
kerja seperti persediaan belum berhasil memaksimalkan kas. Keuntungan akan
terbatas di akun piutang, namun, tidak dapat dikumpulkan lebih cepat, dan hutang
yang tidak bisa dipertahankan lagi.
29
Ramsey juga yakin bahwa perusahaan harus mampu menghasilkan 10% ROA.
Perusahaan penerbitan besar - mereka yang dengan skala ekonomi yang signifikan
- mendapatkan 15% perbandingan untuk perusahaan lain dalam industri
penerbitan.
Untuk mempersiapkan perencanaan laba untuk tahun 1998, Ramsey harus
memutuskan dengan tepat berapa banyak judul untuk dipublikasikan di setiap
format dan efek dari keputusan pada keuntungan dari lini buku anak-anak. Dia
tahu bahwa dia harus menganalisis sejumlah langkah keuangan. pertumbuhan
tahunan penjualan, precent keuntungan, penjualan unit, ROA, dan biaya. Setiap
ukuran, bagaimanapun, memiliki keterbatasan:
Rata-rata penjualan per unit: tidak menunjukkan biaya rata-rata per judul.
Juga, rata-rata biaya tidak di tunjukan oleh salah satu judul yang sangat
sukses atau gagal.
ROI: tidak jelas apakah untuk di masukkan sebagai "investasi". Apakah itu
hanya uang muka di tangguhkan dan biaya produksi. Atau apakah
"investasi" pada staf dan biaya overhead. Salah satu cara untuk mengukur
30
Beban Usaha: Beban usaha yang tetap. Setidaknya 10 -20 judul baru akan
harus dipotong untuk mengurangi salah satu beban. Sebagai contoh,
jumlah kepala staf editorial tidak dapat dikurangi dengan hanya
menghilangkan tiga atau empat judul. Harus ada pengurangan. Tantangan
yang sulit adalah menemukan keluaran judul yang tepat dan baru untuk
diberikan dasar overhead tetap. Tak pelak lagi, harus ada beberapa
pengurangan beban.
Sebelum ia ingin lebih jauh, ramsey tahu bahwa ia harus memutuskan jumlah
judul baru yang akan diterbitkan di masing-masing format lima anak-anak, dan
menggunakan keputusan untuk menurunkan suatu perencanaan laba tahun 1998
untuk jalur buku seluruh anak-anak.
BAB III
31
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Agar bisnis memiliki arah dan patokan yang jelas menuju sasaran, Ramsey
harus menyusun perencanaan laba (profit plan). Profit Plan merupakan rencana
kerja
kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan untuk jangka pendek dan jangka
panjang.. Salah satu alasan utama melakukan profit plan adalah untuk dijadikan
kerangka bagi perusahaan dalam upaya mencapai sasaran dalam hal ini saasaran
yang berkaitan dengan penjualan dan laba yang diharapkan oleh perusahaan.
Untuk dapat mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaan, Walker and
Company perlu menyusun profit plan untuk tahun-tahun kedepannya. Dengan
perencanaan yang telah dibuat, perusahaan dapat mengontrol produk mana yang
tetap dipertahankan atau dihentikan produksinya.
Selain pembuatan profit plan, pengendalian internal perusahaan perlu
diperbaiki. Dengan pengendalian internal yang baik, maka target kerja perusahaan
yang diatur dari top manajemen menjadi jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard
Business School Press, 1989.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. Accounting Managerial, 8th Ed,
Salemba Empat: Jakarta. edisi 8 buku 2, 2009.
32
33