Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang
yang
professional,
baik
untuk
keperluan
pemasangan,
serta mandiri dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar kepada mahasiswa
dalam bentuk nyata.
Untuk mengembangkan dan merealisasikan semua itu, Program Studi Teknik
Elektro konsentrasi Elektromedik, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas
Respati Yogyakarta mewajibkan adanya Praktek Kerja Lapangan II bagi
mahasiswa agar mahasiswa mengerti dan mengetahui secara langsung bagaimana
dunia kerja, berbagai macam dan fungsi peralatan elektromedik serta penanganan
dalam perawatan dan perbaikan. Salah satu alat elektromedik yang dapat
dipelajari pada saat Praktek Kerja Lapangan II adalah Mobile X-Ray.
Alat sinar-X adalah alat yang menghasilkan gelombang elektromagnetik
frekuensi tinggi untuk digunakan dalam diagnostik atau terapi. Alat sinar-X
diagnostik digunakan untuk melihat organ bagian dalam tubuh seperti tulang,
paru-paru, jantung dan sebagainya. Alat jenis ini dapat mendeteksi adanya
keretakan tulang maupun tumor pada jaringan tubuh. Sedangkan Alat sinar-X
terapi digunakan untuk merusak jaringan kanker atau tumor. Alat sinar-X jenis ini
menggunakan tegangan tabung lebih besar dari alat jenis diagnostik yaitu berkisar
dari 400 kV hingga belasan MV.
Ada beberapa jenis alat sinar-X salah satu diantaranya adalah Mobile X-Ray.
Sesuai dengan namanya alat sinar-X mempunyai fleksibelitas yang tinggi karena
bisa dibawa mobile kemana-mana sesuai dengan keinginan dari user yang akan
menggunakan. Alat sinar-X ini biasanya terdapat di ruangan ICU dan UGD yang
membutuhkan diagnosa yang cepat untuk memberi penanganan pada pasien yang
sedang dalam keadaan darurat.
Sinar-X bisa dibagi menjadi 2 sesuai dengan proses terjadinya yaitu Sinar-X
karakteristik dan Sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X karakteristik terjadi jika
proyektil elektron berinteraksi dengan elektron lintasan terdalam atom target
kemudian terjadi ionisasi, atom elektron bagian dalam yang terionisasi tergantikan
elektron pada lintasan terluarnya sambil memancarkan sinar-X karakteristik.
Ketika proyektil elektron mengionisasi atom target pada lintasan K, sehingga
terjadi ketidaksetabilan atom target yang kemudian untuk mencapai kesetabilan
dengan cara mengisi kakosongan elektron pada kulit K yang terionisasi. Transisi
dari lintasan elektron terluar ke lintasan terdalam ini sambil mengemisikan sinarX karakteristik (Bushong, 2001). Sedangkan sinar-X bremsstrahlung ditimbulkan
setelah berkas elektron melintasi medan ini atom dan dipengaruhi oleh gaya tarik
coulom sehingga mengalami perlambatan, pada peristiwa perlambatan tersebut
disertai dengan pembentukan spektrum radiasi sinar-X yang bersifat kontinyu
(Bushong, 2001).
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalahnya
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalahnya yang dikaitkan dengan pengamatan yaitu:
a. Bagaimana menganalisis sistem kerja pada alat Mobile X-Ray HF 16.
1.4.
Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan II dapat dijabarkan menjadi tujuan khusus
b. Tujuan Umum :
1. Memahami lebih mendalam proses pemeliharaan peralatan Elektromedik
dan sarana kesehatan.
2. Memahami berbagai struktur dan proses yang terjadi di lapangan.
3. Meningkatkan minat dan perhatian terhadap lapangan pekerjaan yang
harus dihadapi saat telah memasuki dunia kerja.
1.5.
Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan II ini yaitu :
1.6.
tiga
metode, yaitu :
a. Metode Wawancara
Berdasarkan permasalahan yang diteliti , maka untuk mengumpulkan data
membutuhkan komunikasi (wawancara) oleh mahasiswa terhadap
pembimbing lapangan.
b. Metode Analisis
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara peninjauan
langsung pada alat yang akan diteliti. Peninjauan dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi dan pengamatan langsung pada alat yang
diamati.
c. Metode kearsipan
Metode kearsipan dibutuhkan sebagai pembanding dalam pada alat dari
tiap-tiap generasi yang telah digunakan.
1.7.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan II, sebagai
berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,
metode pemecahan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan praktek kerja
lapangan II dan sistematika penulisan
blok
BAB II
PT. POLY JAYA MEDIKAL
yang dijual lebih mudah dan juga untuk proses pemesanan bisa menjadi lebih
mudah dan efisien.
PT. Poly Jaya Medikal telah mendapatkan lisensi produksi dan izin dari
Manistry Of Departement Kesehatan Republik Indonesia. Dan system manajemen
mutu yang telah bersertifikat ISO 9001 dari Komite Akreditasi Nasional dan juga
menjadi satu-satunya perusahaan yang mengantongi izin dari BAPETEN untuk
memproduksi berbagai macam alat radiologi pertama di Indonesia sampai pada
saat ini.
PT. Poly Jaya Medikal memulai memproduksi peralatan beberapa
peralatan rumah sakit. Pada saat ini PT. Poly Jaya Medikal memiliki 5 devisi
antara lain adalah :
1. Hospital Furniture :
Devisi ini mempunyai tanggung jawab untuk memproduksi segala
jenis furniture rumah sakit seperti tempat tidur pasien, meja operasi pasien,
kitchen set, dan laundry set untuk rumah sakit dan juga menangani untuk
pemasangan dan instalasi langsung unutk kitchen set dan laundray set.
2. Fasility :
Devisi ini mempunyai tanggung jawab untuk memproduksi segala
jenis fasilitas penunjang medis rumah sakit seperti Oxygen Generator
yang berfungsi untuk supply untuk alat ventilator dan alat anasthesi,
Incenerator yang berfungsi untuk pembakaran limbah atau sampahsampah medis rumah sakit, dan Central Medical Gas yang biasanya
3. Radiologi :
Devisi radiologi atau indoray
untuk proses produksi segala jenis alat radiologi. Alat yang di produksi
antara lain seperti IR 100 D, Mobile X-Ray HF 16, IRT (Indo Ray Table)
dan juga bertanggung jawab untuk pengembangan alat-alat radiologi
sesuai dengan kebutuhan pasar. Indoray juga adalah satu-satunya produsen
di Indonesia yang mempunyai izin untuk memproduksi pesawat sinar-X
dari BAPETEN.
4. Incubator :
Devisi ini mempunyai tanggung jawab untuk memproduksi
incubator. Alat yang di produksi antara lain Incubator Servo, Incubator
Digital Control, dan Incubator Transport.
5. Spesial devision :
Devisi ini mempunyai tanggung jawab untuk memproduksi alat
medis yang termasuk special di PT. Poly Jaya Medikal yaitu Hyperbaric
atau alat untuk terapi oksigen yang diberikan untuk pasien dengan tekanan
atmosphir tertentu sesuai dengan kebutuhan dosis pasien.
10
Sebagai bagian dari kepedulian PT. Poly Jaya Medikal untuk lingkungan
sekitar pabrik dan masyarakat. PT. Poly Jaya Medikal menbangun sekolah
menengah kejuruan dengan memberikan beasiswa kepada siswa yang kurang
mampu. Selain mendapat beasiswa nantinya lulusan dari sekolah menengah
kejuruan tersebut juga bisa langsung bekerja pada PT. Poly Jaya Medikal
langsung setelah lulus.
2.2. Produk-produk di PT. Poly Jaya Medikal
Berikut adalah produk-produk yang terdapat pada PT. Poly Jaya Medikal
yaitu sebagai berikut :
a. Furniture Rumah Sakit :
1. Hospital Bed
2. Instrumen Cabinate
3. Operating table
4. Food Trolly
5. Linen Trolly
6. Laundray Trolly
7. Tiang infus
8. Oxygen trolly.
9. Gin chair
10. Blue light/phototherapy
11. UV lamp
12. Bed Site Cabinet
11
12
13
Radiology
Product Devision.
14
Mempunyai tugan sebagai administrasi segala bentuk berkasberkas yang masuk ke perusahaan seperti order peralatan dan juga
bertanggung jawab untuk finasnsial atau uang yang dihabiskan untuk
biaya produksi atau biaya operasional perusahaan.
4. Techical Director
Mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan peralatanperalatan dan bahan baku alat untuk di produksi agar selalu tersedia
sehingga proses produksi alat tidak mengalami keterlambatan.
5. General Affair & HRD
General Affair mempunyai tugas untuk mengurusi segala bentuk
inventaris yang ada di perusahaan seperti memberi izin untuk
mengeluarkan kendaraan dinas dan juga mempunyai tanggung jawab
untuk memelihara keadaan bangunan perusahaan sedangkan HRD
mempunyai tugas lebih condong ke SDM dari perusahaan yang
mengurusi kariawan baik itu untuk penerimaan kariawan baru maupun
untuk pemberhentian kariwan dan juga kesejahteraan kariawan.
6. Marketing Director
Mempunyai tugas untuk pemasaran produk, seperti melakukan
presentasi produk ke rumah sakit tertentu untuk memberikan
pengetahuan keunggulan produk yang dibuat atau di produksi di
perusahaan. Marketing juga menjadi jembatan pertama antara
konsumen ( Rumah Sakit ) dan juga produsen ( Perusahaan ).untuk
proses pemesanan alat.
15
16
17
BAB III
X-RAY MOBILE HF 16
18
19
gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X. sejak saat itu para ahli
fisika telah mengetahui bahwa sinar0x dapat dihasilkan apabila electron dengan
kecepatanyang sangat tinggi menabrak atom.
Dari penemuan yang tidak sengaja tersebut, Roentgen melakukan
penelitian lebih lanjut. Dari penelitian itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X
dapan memendar pada berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat
menembus berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak yang
sudah dikenal pada saat itu. Di samping iti. Roentgen juga bisa melihat bayanga
tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan
tangannya diantara tabung sinar katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan
berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus
tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan mangnet. Atas jasa-jasa
Roentgen dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun
1901 beliau dianugrahi hadiah Nobel dibidang fisika yang untu pertama kalinya
diberikan dalam bidang ini. Penemuan sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke
perubahan dasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medik, sinar-X dapat
dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X ini,
informasi mengenai tubuh manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu
melakukan operasi bedah.
20
21
22
23
dengan elektron dari tiap-tiap kulit atom. Elektron proyektil ini harus
mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi untuk melepaskan elektron pada
kulit atom tertentu dari orbitnya. Saat elektron dari kulit atom ini terlepas dari
orbitnya maka akan terjadi transisi dari orbit luar ke orbit yang lebih dalam.
Energi yang dilepaskan saat terjadi transisi ini dikenal dengan photon sinar-X
karakteristik. Energi photon sinar-X karakteristik ini bergantung pada besarnya
energi elektron proyektil yang digunakan untuk melepaskan elektron dari kulit
atom tertentu dan bergantung pada selisih energi ikat dari elektron transisi
dengan energi ikat elektron yang terlepas tersebut. Sinar-X Karakteristik.
Sinar-X Bremstrahlung terjadi ketika elektron dengan energi kinetik
yang terjadi berinteraksi dengan medan energi pada inti atom. Karena inti atom
ini mempunyai energi positif dan elektron mempunyai energi negatif, maka
terjadi hubungan tarik- menarik antara inti atom dengan elektron. Ketika
elektron ini cukup dekat dengan inti atom dan inti atom mempunyai medan
energi yang cukup besar untuk ditembus oleh elektron proyektil, maka medan
energi pada inti atom ini akan melambatkan gerak dari elektron proyektil.
Melambatnya gerak dari elektron proyektil ini akan mengakibatkan elektron
proyektil kehilangan energi dan berubah arah. Energi yang hilang dari elektron
proyektil ini dikenal dengan photon sinar X bremstrahlung.
3.1.5. Sifat-sifat Sinar-X
Sinar-X mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran,
penyerapan, efek fotografik, flouresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu
24
sinar-X tidak dapad dilihat dengan mata, bergerak lurus dimana pergerakannya
sama dengan kecepatan cahaya, tidak bisa difraksikan bersama lensa atau prisma
tetapi bisa difraksikan dengan kisi Kristal. Bisa diserap oleh timah hitam, dapat
dibelokkan setelah menembus logam atau benda padat, memiliki frekuensi
gelombang tinggi.
1. Daya tembus
Sinar x bisa menembus bahan atau massa yang padat bersama daya
tembus yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Semakin tinggi tegangan
tabung ( besarnya KV) yang dipakai, semakin besar daya tembusnya.
Semakin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, semakin besar daya
tembusnya.
2.
Pertebaran
Apabila berkas sinar x melewati suatu bahan atau suatu zat, maka
berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilewati. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak
pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi dampak radiasi
hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang
tipis.
3. Penyerapan
25
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat
atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau
berat atomnya makin besar penyerapannya
4. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat
atau zink sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2
jenis yaitu :
a. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar
x saja.
b. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa
saat walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after glow).
5. Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat
dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
6. Efek biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan.
Efek biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
26
jenis penyakit yang di derita pasien, sinar-X juga memiliki beberapa efek
samping yang merugikan bagi pasien.
Ketika radiasi mengenai tubuh manusia, akan terjadi 2 kemungkinan
yang dapat terjadi : radiasi akan berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya
akan melewati tubuh saja. Jika berinteraksi, radiasi akan dapat mengionisasi atau
dapat meneksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan
kehilangan sebagian energinya. Energy radiasi akan menghilang dan akan
menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang
berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energy yang
terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningktan
vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari perubahan
kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan.
Satuan paling dasar dari jaringan bilogis adalah sel. Sel mempunyai inti
sel yang merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20 %
senyawa biologis yang kompleks. Jika radiasi pengion menembus jaringan,
maka dapat terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya radikal
bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hydrogen. Secara
kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul
penting dalam sel.
DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang
terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta
menggandakan dirinya sendiri. Setidaknya terdapat dua cara bagaimana radiasi
dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi
27
28
waktu tunda yang relatif singkat dibandingkan dengan efek stokastik. Keparahan
efek ini akan meningkat apabila dosis yang diterima semakin besar. Dosis radiasi
yang masih rendah dari pada dosis ambang tidak akan menyebabkan efek
deterministik, sedangkan bila dosisnya di atas ambang maka akan terjadinya
efek ini.
Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama
setelah terkena radiasi, dan pada umumnya tidak akan berakibat fatal. Sebagai
contohnya, katarak dan kerusakan kulit akan terjadi pada beberapa minggu
setelah terkena radiasi 5 Sv atau lebih.
Beberapa contoh efek deterministik adalah eritema atau kulit akan
menjadi merah, pelepuhan dan akan terkelupas, katarak pada lensa mata,
peradangan akut pari-paru, gangguan proses pembentukan sel sperma, bahkan
sampai sterilitas, gangguan pembentukan sel-sel darah merah, dan gangguan
perkembangan janin dalam kandungan.
Jika dosis radiasi rendah atau diberikan dalam jangka waktu yang lama
(tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel dalam tubuh yang terkena radiasi
akan dapat memperbaiki dirinya-sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan
tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh
sebenarnya mengalami kerusakan dan akibat kerusakan tersebut baru muncul
dalam jangka waktu yang sangat lama ( mungkin bertahun-tahun kemudian) efek
radiasi yang tidak langsung terlihat inilah yang disebut dengan Efek Stokastik.
Paparan radiasi dosis rendah dapat meningkatkan risiko kanker dan efek
pewarisan yang secara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak
29
30
3.2.
X-Ray Mobile HF 16
Alat Mobile X-Ray IRM HF 16 adalah pesawat roentgen yang dibuat di
Indonesia mulai dengan desain dibuat seutuhnya oleh orang-orang Indonesia dan
juga pembuatan kerangka sampai perakitan.
d. X-Ray Tube
Focal spot
: +10C - +40C
: 30% - 75%
: 86 kPa - 106 kPa
: 220 Volt
: 50 Hz 1%
: 16 kW
: 40 125 kV
: 320 mAS
: 1.0/2.0
31
Target Angle
: 160
Anode Heat Capacity
: 140 KHU
e. User Interface
Display
: 10-Inch
Resolution
: 800 x 600 pixels
APR
: 16 pos, programmable.
f. Serial
Model
: IRM 16 HF
Serial Number
: IRM-16-HF - 1515
3.2.2. Bagian-bagian Alat
1. Power Switch
Sebagai tombol ON/OFF, saklar yang memutus dan menyambung
supply dari PLN ke alat.
2. Hand Switch
Gambar 3.5 Adalah tombol untuk preparasion dan expose alat setelah
mensetting kV, mA, Waktu, Focus, Bucky, AEC, Body Part Selection.
Bagian ini terdapat dua penekanan, untuk tekanan pertama maka rotating
anoda akan bekerja baru kemudian alat bisa di ekspose dengan penekanan
kedua.
32
Gambar 3.7 adalah tombol untuk preparasion dan expose alat setelah
mensetting kV, mA, Waktu, Focus, Bucky, AEC, Body Part Selection.
Bagian ini terdapat dua penekanan, untuk tekanan pertama maka rotating
anoda akan bekerja baru kemudian alat bisa di ekspose dengan penekanan
kedua.
34
6. High Voltage Cable + & High Voltage Cable adalah kabel penghubung tegangan tinggi yang
dihasilkan generator yang akan digunakan untuk proses terjadinya sinar-X
pada tabung. Terdapat dua buah kabel high voltage yaitu kabel untuk anoda
dan kabel untuk katoda sepertidi tunjukkan Gambar 3.9.
(a) Kabel Anoda (+)
(b) Kabel Katoda (-)
Gambar 3.9. High Voltage Cable + & 7. Kolimator
35
36
37
38
39
40
41
arus
tabung
mA
pada
Fokus
kecil
pada
fokus
besar
1620253240506380
b. Presetting
arus
tabung
mA
100125160200
Pengaturan mAs
Klik mAs terlebih dahulu unuk mengubah ke settingan mAs.
Perubahan nilai mA adalah 1 mA/step. setiap parameter telah diisikan
didalam generator ,click tombol mAs minus akan mengurangi nilai
mAs . Tekan tombol dan tahan untuk merubah nilai mAs secara cepat.
Rentang pemilihan nilai mAs adalah sebagai berikut :0.5, 1, 1.2, 1.6, 2,
2.5, 3.2, 4, 5, 6.3, 8, 10, 12, 16, 20, 25, 32, 40, 50, 63, 80, 100, 125, 160,
200, 250, 320
Agar operator dapat secara cepat melakukan setting parameter , telah
disediakan sistem APR ( automatic programable Radiography ) dapat disimpan
48 setting parameter radiography . Terdapat 12 kombinasi posisi radiography
yang dapat membentuk 48 nilai setting APR. Berikut ini adalah langkah-langkah
untuk memilih APR :
1.
Klik POS terdiri dari 2 pilihan yaitu Lat ( lateral ) atau AP (anterior
posterior) untuk arah radiography.
2.
Klik FORM terdiri dari 4 pilihan yaitu gemuk, sedang, kurus dan anakanak
42
3.
Klik PART terdiri dari 6 pilihan yaitu head, chest belly, butt, hand dan
leg. Tombol yang telah dipilih operator nantinya akan menyala lebih
terang. tampilan consule kondisi eksposi APR. diperlihatkan pada Gambar
3.16.
2.
3.
43
5.
Hindari
tangki minyak
membuka
tutup
7.
8.
resitansi
44
10.
Saat
Power
on,
jangan
11.
12.
Memeriksa
semua
13.
14.
15.
Dengan
menggunakan
multimeter untuk mengukur antara + kV, - kV dan GND masingmasing, resistansi harus 12 k; Nilai resistansi antara-mA dan GND
harus 500 .
16.
4.1. Kesimpulan
Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) II di PT. Poly Jaya Medikal dengan
mengambil pokok bahasan Alat Mobile X-Ray 16 Hf , dapat disimpulkan :
a. Mobile X-Ray 16 HF memiliki cara kerja dengan metode frekuensi tinggi
dimana tegangan listrik pertama-tama akan diubah menjadi tegangan DC
dan akan tersimpan di dalam kapasitor yang selanjutnya akan diubah
menjadi tegangan AC frekuensi tinggi dan dikuatkan oleh trafo tegangan
tinggi selanjutnya akan disearahkan kembali menjadi DC sehingga
menjadi sinar-X.
b. Mobile X-Ray 16 HF adalah alat radiologi yang kegunaanya sangat
fleksibel sehingga memudahkan untuk digunakan dan juga membutuhkan
daya yang relatif sedikit karena mengusung teknologi high frekuensi.
c. Alat sinar-X mobile merupakan alat kedokteran untuk keperluan
diagnostik yang menggunakan sinar-X.
46
seperti micropcontroler,
4.2. Saran
Saran saran yang dapat disampaikan setelah Praktek Kerja Lapangan
(PKL) II di PT. Poly Jaya Medikal :
1. Pada saat melakukan PKL di suatu instansi hendaknya mahasiswa harus
bisa bekerja sama dengan baik antara satu dengan yang lainnya.
2. Dalam melakukan PKL kita harus benar-benar mempersiapkan alat-alat
keperluan penunjang untuk PKL agar pekerjaan yang di bebankan bisa
terlaksana dengan cepat serta efisien dan tidak sampai membuang-buang
waktu.
3. Bimbingan dari instruktur dan pembimbing PKL II merupakan hal yang
penting, karena instruktur dan pembimbing dengan berbagai pengalaman
kerja selama di lapangan dapat membantu mahasiswa menambah ilmu
pengetahuan dan motivasi untuk mahasiswa.
47