Professional Documents
Culture Documents
Intervensi Keperawatan
Rasional
1) Sebagai data dasar untuk
berhubungan dengan
dan efisien.
imaturitas neurologis.
Kriteria hasil:
1) TTV dalam batas normal
(1) N = 120-140 x/menit
(2) RR = 30-50 x/menit
(3) S = 36.5-37.5 0C
2) Bayi tampak tenang
3) Bayi tidak tampak sesak
napas.
4) Tidak ada retraksi dinding
dada.
5) Tidak ada penggunaan
otot bantu pernapasan.
kolpas.
kepala sedikit di
ekstensikan.
yang ketat.
6) Berikan O2 kanul sesuai
secara maksimal.
6) Penggunaan oksigen kanul untuk
imatur.
Intervensi
1) Kaji adanya tanda-tanda
infeksi.
(pembengkakan), rubor
infeksi nosokomial.
Rasional
1) Sebagai data dasar untuk
fungsilaesa (kehilangan
fungsi)
3) Tidak mengalami
penurunan BB secara
drastis.
4) Tidak tampak lemah dan
pucat.
5) Hasil laboratorium
5) Meminimalkan adanya
infeksi nosokomial yang
dapat memperburuk
mencerita infeksi.
7) Ajarkan kepada orang tua
atau pun keluarga untuk
keadaan bayi.
6) Mencegah adanya transmisi
mikroorganisme dan infeksi
baru pada bayi.
melakukan tindakan
pencegahan infeksi
nosokomial.
nosokomial.
8) Mengurangi/mencegah bayi
terpajan dengan sumber
infeksi.
9) Lakukan personal hygiene
(memandikan) setiap hari.
9) Menjaga kebersihan bayi
10) Batasi pengunjung yang
terlalu banyak.
mikroorganisme.
pemeriksaan laboratorium.
12) Kolaborasi dalam pemberian
antibiotik.
transmisi infeksi.
11) Penunjang dalam
pemantauan keadaan bayi.
12) Membantu meningkatkan
kemampuan tubuh melawan
infeksi dan membantu
membunuh
mikroorganisme.
Diagnosa keperawatan
Resiko ketidakefektifan
termoregulasi berhubungan
dengan imaturitas.
Intervensi
1) Kaji keadaan umum bayi.
Kriteria hasil:
1) TTV dalam batas normal
(1) N = 120-140 x/menit
(2) RR = 30-50 x/menit
(3) S = 36.5-37.5 0C
2) Bayi tampak tenang
3) Akral hangat.
Rasional
1) Fluktuasi suhu tubuh yang
pada bayi.
2) Pemantauan bertujuan
mengetahui kefektifan terapi
atau perlunya intervensi yang
baru.
bayi.
3) Perubahan tingkat kesadaran
dapat terjadi akibat hipoksia
jaringan karena perubahan
perfusi jaringan. Hipertermia
meningkatkan edema serebral
sehingga TIK meningkat dan
menekan laju metabolik.
Sedangkan hipotermia
menurunkan denyut nadi dan
4) Observasi TTV.
5) Bila hipotermi:
(1) Pantau suhu
menyebabkan metabolisme
lingkungan/temperatur
jaringan meningkat
inkubator.
(metabolisme meningkat 7%
setiap peningkatan suhu 0.5 0C)
sehingga kebutuhan oksigen
dalam inkubator 1 C.
hangat.
dalam inkubator.
meningkat.
Tabel 2.8 Intervensi Keperawatan pada Masalah Resiko Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Resiko pemenuhan
Setelah dilakukan
1) Kaji kemampuan bayi untuk 1) Sebagai data dasar untuk
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
menelan bayi.
berhubungan dengan
optimal.
belum sempurna.
Kriteria hasil:
1) Bayi tidak mengalami
muntah.
2) Bayi memiliki refleks
mengisap yang kuat.
3) Adanya peningkatan BB.
4) Anjurkan kepada
keluarga/orang tua untuk
5) Kolaborasi dalam
suplemen makanan.
mengisap.
5) Meningkatkan kemampuan bayi
dalam menerima nutrisi.
2.1.9
Tabel 2.9 Implementasi dan Evaluasi pada Masalah Ketidakefektifan Pola Napas
Tanda Tangan
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
dan Nama
Perawat
Senin/25-01-16
22.00 WIB
Diagnosa Keperawatan 1
1) Melakukan pengkajian terkait
fungsi pernapasan bayi Ny. Z:
(1) Frekuensi napas 70 x/menit
(2) Irama napas reguler
(3) Tidak ada penggunaan otot
bantu napas
(4) Ada retraksi dinding dada
(suprasternal-epigastrium)
(5) Suara napas vesikuler.
01.00 WIB
(suprasternal-epigastrium).
pengembangan dada.
3) Membebaskan bayi Ny. Z dari
05.00 WIB
bedong.
4) Memberikan O2 kanul 1 lpm.
5) Melakukan evaluasi.
A:
Masalah ketidakefektifan pola napas belum teratasi.
P:
1) Lanjutkan intervensi
2) Posisikan bayi senyaman mungkin dan dalam posisi
sedikit ekstensi untuk membuka jalan napas.
3) Observasi keadaan pernapasan bayi.
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
dan Nama
Perawat
Senin/25-01-16
22.00 WIB
Diagnosa Keperawatan 2
S: -
O:
Ny. Z.
3) Melakukan cuci tangan sebelum
P:
1) Lanjutkan intervensi
2) Ajarkan orang tua/keluarga bayi bila ada berkunjung
tentang cara pencegahan infeksi nosokomial.
3) Pertahankan teknik bersih dan steril dalam melakukan
perawatan bayi dengan infeksi.
4) Kolaborasi dalam pemantauan nilai laboratorium
Tanda Tangan
dan Nama
Perawat
Senin/25-01-16
22.00 WIB
02.00 WIB
06.00 WIB
Diagnosa Keperawatan 3
1) Melakukan pengkajian keadaan
S: -
umum bayi.
2) Mengobservasi TTV:
R/ TTV:
(1) RR = 70 x/menit.
(2) HR = 152 xmenit.
(3) S = 36.7 0C
3) Memantau status neurologis bayi.
4) Mengobservasi suhu bayi setiap 4
O:
jam
R/ suhu:
(1) S = 36.6 0C
(2) S = 37 0C
5) Mengatur suhu dalam inkubator
tidak terlalu panas dan tidak terlalu
05.00 WIB
Tabel 2.12 Implementasi dan Evaluasi pada Masalah Resiko Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tanda Tangan
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
dan Nama
Perawat
Senin/25-01-16
22.00 WIB
Diagnosa Keperawatan 4
S: -
06.30 WIB
05.00 WIB
O:
1)
2)
3)
4)
tampak jernih.
5) Diit ASI/SF BBLR 12 x 7 cc.
7) Bayi mulai bergerak aktif dan masih tampak pucat.
6) Menggunakan infus D5% 7 tpm pada ekstremitas atas
dekstra.
7) By. Ny. Z memiliki kemampuan mengisap yang masih
lemah