You are on page 1of 21

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI LAKI-LAKI USIA 4 BULAN DENGAN


TUMBUH KEMBANG FISIOLOGIS

DISUSUN OLEH :
DEWI PURWATI
1250014093

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2015

BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

A.

KONSEP TUMBUH KEMBANG

1.

Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang
dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh
yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh.

2.

Tahap Tahap Tumbuh Kembang Bayi dan Balita

a.

Usia 1 bulan
1. Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya. Namun
setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
2. Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
3. Memiliki gerakan refleks alami.
4. Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
5. Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
6. Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.

7. Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan
Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal
lainnya.
8. Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari
tersebut.
9. Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
b.

Usia 2 bulan
1. Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara.
2. Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
3. Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.

c.

Usia 3 bulan
1. Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
2. Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
3. Tertawanya sudah mulai keras.
4. Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
5. Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.

d.

Usia 4 bulan
1. Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
2. Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
3. Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
4. Mulai memperluas jarak pandangannya.

e.

Usia 5 bulan
1. Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
2. Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.

3. Sudah bisa bermain sendiri.


4. Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
f.

Usia 6 bulan
1. Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
2. Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
3. Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.

g.

Usia 7 bulan
1. Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
2. Mulai belajar merangkak.
3. Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.

h.

Usia 8 bulan
1. Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
2. Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
3. Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
4. Bisa memegang dan makan kue sendiri.
5. Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.

i.

Usia 9 bulan
1. Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat
badannya.
2. Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
3. Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
4. Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.

j.

Usia 10 bulan
1. Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
2. Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
3. Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.

k.

Usia 11 bulan
1. Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan
kursi atau meja selama 30 detik.
2. Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
3. Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
4. Senang diajak bermain cilukba.

l.

Usia 12 bulan
1. Mulai berjalan dengan dituntun.
2. Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
4. Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
5. Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
6. Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
7. Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.

B.

PERKEMBANGAN BAYI UMUR 0-1 TAHUN


Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan

terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari
sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.

Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;


1.

Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan
dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik
kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat
berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus
merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera.
Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga
latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.

2.

Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin sehingga
dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Kemampuan bicara
bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan dengan cara menangis,
mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini
lebih sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara
untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan bereaksi
pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi
dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan
ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah
dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti
selalu gembira, santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi
terhadap sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan.
Sebaliknya

jika

orang

dewasa

mengkondisikan

dengan

situasi

yang

tidak

menyenangkan maka suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada
bayi sebenarnya ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi
menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam
pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan dahi,
sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf
(neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi
pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami

sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi
namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian,
menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah
lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka
bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya
sambil terus mengajak berbicara.
3.

Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan sosialisasi
pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga terjadi hubungan
timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui perhatian dan perilaku
orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang
terpenting bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang.
Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk,
yang diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya
mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan
mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari.

C. CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK


Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat berbagai ciri khas yang
membedakan komponen satu dengan yang lain. Proses pertumbuhan anak memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1.Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran
fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada dan
yang lainnya.
2. Dalam Pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan, hilang ciri-ciri lama yang ada selama
pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, gigi susu atau hilangnya refleks tertentu.

Proses Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan
fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2. Perkembangan memilki pola yang konstan yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah
kepala kedaerah kaki.
3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan mulai dari melakukan hal yang sederhana
sampai melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian yang berbeda.

D. KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG ANAK


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH) meliputi:
a.

Pangan/gizi

b.

Perawatan Kesehatan

c.

Tempat tinggal yang layak.

d.

Kebersihan Individu

e.

Sandang/pakaian

f.

Kesegaran jasmani/rekreasi

2. Kebutuhan emosi anak (ASIH)


Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada
anak, stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental, psikososial, kecerdasan,
keterampilan, kemandirian, kreativitas, moral, etika, produktivitas dan sebagainya.

BAB 2
LANDASAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DENGAN TUMBUH KEMBANG FISIOLOGIS

Dalam pendokumentasian Tumbuh kembang meliputi :

Tanggal : untuk mengetahui kapan dilakukan pemeriksaan pada anak supaya dapat

mengetahui umur anak.


Jam
: untuk mengetahui kapan pasien datang supaya memantau perkembangan

tumbuh kembang anak.


Tempat : untuk mengetahui tempat dimana dilakukan pemeriksaan pada pasien yang
berkaitan dengan kewenangan yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan tentang

memberi pelayanan.
A. DATA SUBJEKTIF
Data subyektif diperoleh dengan cara anamnesa pada ibu dari anak (auto anamnesa)
ataupun keluarganya. Adapun data yang diperoleh adalah :
1. Biodata
a. Biodata Anak
Nama Anak

: Untuk mengetahui identitas anak sehingga dapat

mencegah kekeliruan bila ada nama anak yang sama.


tanggal Lahir
: Untuk mengetahui tanggal lahir anak supaya dapat

menghitung umur anak.


Umur
: Untuk mengetahui umur anak sehingga dapat

mengetahui perkembangn dan pertumbuhan anak sesuai usianya


Jenis Kelamin
: Untuk mengetahui jenis kelamin sehingga dapat

mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.


b. Biodata orang tua
Nama
: Untuk mengetahui nama orang tua anak supaya dapat

menghindari tertukarnya identitas nama pasien orang tua dari anak.


Agama
: Untuk mengetahui agama apa yang di anut sehingga

dapat memudahkan memberi nasehat dalam perawatan


Suku/bangsa
: Untuk mengetahiu suku bangsa orang tua anak
sehingga dapat memudahkan bidan dalam menyesuaikan adat orang tua
dan anak tersebut yang berkaitan dengan perawatan anak.

Pendidikan

tua, sehingga dapat menyesuaikan pemberian asuhan.


Pekerjaan
: Untuk mengetahui taraf sosial ekonomi orang tua anak

: Untuk mengetahui tingkat pendidikan orang

tersebut, sehingga dapat menyesuaikan pemberian gizi seimbang dan

pemberian asuhan.
Alamat
: Untuk mengetahui dimana orang tua dan anak menetap
sehingga bisa diketahui seberapa jauh pengaruh lingkungan terhadap orang

tua dalam pertumbuhan dan perawatan anak.


2. Alasan datang
Merupakan alasan dari orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
anaknya.
3. Keluhan utama
Untuk mengetahui apa yang sedang dikeluhkan terhadap anak dan untuk mengetahui
apakah anak mengalami permasalahan kesehatan yang mengganggu dalam tumbuh
kembang anak.
4. Riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan keluarga
Untuk mengetahui riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan keluarga yang
hubunganya dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Riwayat kehamilan
Untuk mengetahui apakah pada saat hamil ibu mengalami komplikasi kehamilan atau
tidak, karena apabila ibu mengalami komplikasi pada saat hamil akan mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
6. Riwayat persalinan
Menguraikan tentang riwayat persalinan ibu, terdiri atas :
jenis persalinan apakah ibu mendapatkan penanganan persalinan khusus seperti
SC, Vacum dan Forcep.,
penolong, apakah ibu ditolong oleh bidan dukun, dan dokter.
tempat persalinan, apakah ibu bersalin di rumah, BPS atau di Rumah sakit
komplikasi, Apakah ibu mengalami komplikasi dalam proses persalinan
BB, untuk mengetahui BB bayi saat lahir
PB, untuk mengetahui PB bayi saat lahir,
LK Untuk mengetahui LK bayi saat lahir,
kelainan, untuk mengetahui apakah bayi mengalami kelainan saat lahit seperti
kelainan kongenetal.
Sehingga dapat mengetahui riwayat kelahiran anak yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan saat ini.
7. Riwayat imunisasi

Untuk mengetahui imunisasi yang pernah didapati anak, sehingga dapat mengetahui
resiko penyakit yang mungkin terkena pada anak yang dapat mempengaruhi
kekebalan tubuh anak dan tumbuh kembang anak.
8. Pola sehari-hari
a. Pola nutrisi
Frekuensi : untuk mengetahui frekuensi makan anak sehingga dapat
mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak. Jika kebutuhan
nutrisi anak terpenuhi maka berat badan anak Bertambah sesuai dengan

bertambahnya usia
Porsi: untuk mengetahui berapa banyak porsi yanng diberikan kepada anak,
sehingga dapat dijadikan sebagai gambaran asupan makanan apakah sesuai

dengan yang dibutuhkan.


Jenis : untuk mengetahui jenis makanan apa yang diberikan macam asupan

yang dimakan tiap harinya apakah sudah memenuhi asupan gizi seimbang.
Jumlah : Untuk mengetahui berapa banyak anak makan dalam sehari, sehingga
dapat mengetahui apakah nutrisi yang dibutuhkan anak sudah terpenuhi atau

belum.
b. Pola eliminasi
Frekuensi : Untuk mengetahui berapa banyak anak BAB dalam sehari,
sehingga dapat menggetahui apakah anak ada komplikasi atau tidak, apabila

BAB lebih dari 4X dapat dikarenakan Diare.


Jenis : Untuk mengetahui bagaimana jenis dan konsistensinya untuk
mengetahui apakah anak ada komplikasi atau tidak, apabila konsistensi cair

dapat dikarenakan Diare.


c. Pola istirahat
1. Siang
Untuk mengetahui berapa lama anak tidur siang hari normalnya 2 jam,
sehingga dapat mengetahui anak cukup dalam tidur atau tidak karena masa
pertumbuhan anak-anak terjadi pada saat tidur.
2. Malam
Untuk mengetahui berapa lama anak tidur malam hari normalnya 8 jam.
sehingga dapat mengetahui anak cukup dalam tidur atau tidak karena masa
pertumbuhan anak-anak terjadi pada saat tidur.
d. Personal hygiene
Mandi
: Untuk mengetahui berapa kali anak mandi dalam sehari karena
Gosok gigi

untuk mengetahui kebersihan anak tersebut


: Untuk mengetahui berapa kali anak Gosok gigi dalam sehari

Keramas

karena untuk menilai kebersihan gigi


: Untuk mengetahui berapa kali anak Keramas dalam sehari
karena untuk menilai kebersihan rambut

Ganti baju

: Untuk mengetahui berapa kali anak Ganti baju dalam sehari


karena untuk menilai tingkat kebersihan dan perawatan ibu

terhadap anaknya
9. Riwayat pertumbuhan
Menguraikan tentang riwayat pertumbuhan anak, dengan tujuan untuk mengetahui
pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan Berat badan, tinggi badan.
10. Riwayat perkembangan
Menguraikan tentang riwayat perkembangan anak, apakah anak mengalami
gangguan tumbuh kembang atau tidak yang diperoleh dari data anamnesa yang terdiri
dari perkembangan baik dari segi bahasa, motorik halus, dan motorik kasar.
B. DATA OBJEKTIF
Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik umum,yaitu tinggi badan,berat
badan,nadi, suhu,pernafasan,dan melalui pemeriksaan fisik khusus.
1. Pemeriksaan fisik umum
Pengukuran tinggi badan : pengukuran tinggi badan dilakukan tiap kali kunjungan
pemeriksaan anak,untuk mengetahui pertambahan tinggi anak.
Berat badan : ditimbang tiap kali kunjungan pemeriksaan anak, untuk mengetahui
perkembangan pertambahan berat badan anak,menilai keadaan gizi baik yang akut
maupun kronis, tumbuh kembang dan kesehatan.
Nadi : Untuk mengetahui kerja jantung anak, normalnya 120-160 x/menit. Jika
kurang dari 120-160 x/menit atau lebih dari itu maka anak mengalami gangguan
kardiovaskuler
Suhu : Suhu tubuh yang normal adalah 36,5- 37,5 C, jika suhu tubuh lebih dari 37,5
C perlu diwaspadai adanya infeksi.
Pernapasan : Untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan. Normalnya 30-60
x/menit, jika pernapasan lebih dari 30 x/menit dengan disertai batuk perlu
diwaspadai adanya gangguan sistem pernapasan, atau tidak disertai batuk perlu
diwaspadai adanya pneumonia.
2. Pemeriksaan fisik khusus
Pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada anak dimulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
Kepala : pemeriksaan dilakukan untuk menilai warna rambut hitam maka asupan
gizi anak terpenuhi dan apabila warna rambut anak berwarna merah maka
kebutuhan gizi anak kurang terpenuhi dan bisa juga dinilai dengan apakah rambut
rontok atau tidak dengan melihat bentuk kepala anak,untuk mengetahui apakah di
kepala anak ada benjolan atau tidak.
Muka : Pemeriksaan dilakukan dengan melihat muka anak. Apabila muka anak
terlihat Pucat bisa dikarenakan anak mengalami anemia.

Mata : Memeriksa apakah konjungtiva pucat atau atau merah muda, ini untuk
mengetahui keadaan anak apakah anemia atau tidak. melihat bagian sclera untuk
memeriksa apakah bagian sclera kuning atau tidak, ini untuk mengetahui keadaan
anak apakah anak megalami ikterik atau tidak.
Hidung : Untuk memeriksa Kondisi hidung, Pemeriksaan meliputi kebersihan
karena untuk menilai fungsi pernafasan seperti apabila adanya retraksi dinding
dada dapat terjadi sesak nafas.
Telinga : Untuk pemeriksaan telinga Apakah bersih, tidak ada serumen,ini untuk
menilai kebersihan dan fungsi sistem pendengaran jika adanya serumen dapat juga
mempengaruhi kepekaan pendengaran.
Mulut : Untuk mengetahui kondisi mulut apakah bersih atau tidak. Pada anak
biasanya akan tumbuhan gigi pertama kali pada usia 7 bulan. Menilai ada atau
tidak nya caries gigi untuk mengetahui adanya defisiensi kalsium
Leher : Untuk menilai keadaan leher, apakah terlihat ada pembesaran kelenjar
paratiroid atau tidak, apabila terjadi pembengkakan dapat mengarah adanya
defisiensi yodium.
Dada : Untuk peemeriksaan Dada yaitu memeriksa dengan melihat apakah dada
simetris dan dengan memeriksa pada pernapasan,apakah normal,dan ada atau
tidaknya retraksi dinding dada yang merupakan tanda pneumonia.
Perut : Untuk pemeriksaan perut yaitu dengan memeriksa apakah perut pengalami
pembesaran hepar, atau tidak yang ditandai dengan buncitnya perut karena
defisiensi gizi.
Genetalia : Untuk pemeriksaan Genetalia, Pada laki-laki apakah testis sudah turun
atau belum, Pada perempuan apakah labia mayor sudah terbentuk, dan menilai
apakah kebersihanya terjaga atau terdapat tidakkah kelainan kelamin ganda
(hermaprodit).
Anus : Untuk pemeriksaan Anus, yaitu memeriksa bagian anus anak, untuk menilai
apakah terdapat hemoroid atau tidak.
Ekstremitas : Untuk pemeriksaan Ekstremitas anak, yaitu memeriksa bagaimana
gerak anak, apakah jari-jari lengkap atau tidak, apakah ada kelainan atau cacat, dan
menilai apakah kuku pucat atau tidak yang mempengaruhi anemia, dan apakah
oedem atau tidak..
C. ANALISA DATA
Untuk Menentukan diagnosa yaitu dengan menggunakan analisa data yaitu
kemampuan menguraikan, mengaitkan dan menghubungkan data tersebut dengan
konsep,teori,dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dan menentukan
masalah kesehatan
Yaitu : a. Siapa nama anak

b. Apa jenis kelaminnya


c. Berapa umur anak
d. Penilaian pertumbuhan atau status gizi
e. Penilaian perkembangan
D. PENATALAKSANAAN
Untuk melakukan tindakan yang direncanakn sesuai dengan analisa data.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal

: 16 Oktober 2015

Pengkaji

: Bidan Dewi

Tempat

: Puskesmas Lontar

A.

Data Subyektif

1.

Biodata Anak
Nama Anak

: An. N

Tanggal Lahir

: Surabaya, 8 Juni 2015

Pukul : 08.00 WIB

Jenis Kelamin : Laki-laki


Alamat

2.

: jl. Raya Lontar

Biodata Orang Tua


Nama ibu

: Ny. D

Nama Ayah

: Tn. M

Umur

: 30 tahun

Umur

: 35 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: D-III

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Pelaut

Alamat

: jl. Raya Lontar

Alamat

: jl. Raya Lontar

3. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan pertumbuhan anaknya


4. Keluhan Utama : Tidak ada
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya pernah mengalami demam akan tetapi tidak sampai dirawat
dirumah sakit hanya mendapat obat dari bidan.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan Anaknya sekarang tidak sedang menderita penyakit apapun
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu menyatakan bahwa dari pihak ibu, suami, dan keluarga tidak ada yang menderita
penyakit TBC, HIV, ISPA, Hepatitis
6.

7.

Riwayat Persalinan
a. Jenis Persalinan

: Spontan

b. Penolong

: Bidan

c. Tempat persalinan

: Di Rumah Bidan Ny.Diana

d. Komplikasi

: tidak ada

e. BB Saat Lahir

: 3400 gr

f. PB Saat Lahir

: 40 cm

g. Lk Saat Lahir

: 34 cm

h. Kelainan

: tidak ada

Riwayat Imunisasi
Jenis
Hepatitis B
BCG
DPT I, II
Polio I, II, III

Usia
Saat lahir
1 Bulan
2,3 Bulan
1,2,3 Bulan

Tempat
Bidan
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas

8.

Riwayat Perkembangan
Ibu mengatakan : Anak sudah bisa mengangkat kepala, tengkurap, duduk dengan kepala
tegak, mengangkat dada dengan bertumpu pada lengan, memegang mainan

9. Pola Kehidupan Sehari-hari

a. Pola Nutrisi
Selama Bayi
b. Pola Aktifitas

: Aktif melakukan aktifitas (bermain dan belajar)

c. Pola Istirahat

Tidur malam : 11 Jam


Tidur siang
: 2 jam

d. Personal Hygine

Mandi
: 2X Sehari
Ganti pakaian : 2X sehari

e. Pola Eleminasi

B.

: ASI Saja

BAB
BAK

:
: 1X sehari konsistensi lunak warna kuning
: 5-6/hari warna kuning jernih

DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesadaran

: Composmentis

2. TTV
KU

: Baik

Nadi

: 140 X / menit

Pernafasan

: 45X/ menit

Suhu

: 36,5 C

3. BB

: 8100 gram

4. TB

: 56 cm

5. Lila

: 14 cm

b. Pemeriksaan fisik khusus :


1. Rambut

: Tidak merah, tidak rontok

2. Muka

: Tidak pucat, dan tidak bengkak

3. Mata

: Sklera tidak kuning, Konjungtiva tidak pucat

4. Hidung

: Bersih tidak ada lendir

5. Mulut

: Mukosa bibir tidak pucat, Mukosa tidak kering , belum tumbuh gigi

6. Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar paratiroid,

7. Dada

: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada

8. Abdomen

: Tidak ada pembesaran hepar dan limfe

9. Genital

: Bersih

10. Anus

: Bersih, tidak hemoroid

11. Ekstremitas atas

: Gerakan aktif, kuku tidak pucat, tidak odem

12. Ekstremitas Bawah

: Gerakan aktif, kuku tidak pucat, tidak odem

c. Data Perkembangan
Dari tes pada KPSP diperoleh hasil :
1. Saat telentang bayi mampu menggerakkan kedua tangan dan kakinya dengan
mudah
2. Saat telentang bayi mampu melihat dan menatap wajah petugas
3. Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) disamping menangis
4. Saat telentang bayi mampu mengikuti gerakan petugas dengan menggerakkkan
kepalanya kekanan dan kekiri

5. Saat diajak berbicara dan tersenyum, bayi mampu memberikan senyuman kembali
6.
7.
8.
9.

kepada petugas
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya hingga 45o
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya hingga tegak
Bayi mampu tertawa keras walaupun tidak digelitik atau diraba-raba

Hasil penilaian

: 9 (sesuai)

C. ANALISA DATA
An. N laki-laki umur 4 bulan dengan tumbuh kembang fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat dan
perkembanganya baik, Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
2. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan ASI ekslusif sampai dengan usia 6 Bulan, Ibu
mengerti dan mau untuk memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan stimulasi pada anaknya, salah satunya yaitu beri
benda berwarna dan besar agar diraih oleh bayi, Ibu mengerti penjelasan bidan dan mau
untuk melatih anaknya dalam memberikan stimulasi
4. Menganjurkan ibu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya dan
apabila ditemukan adanya salah satu yang menyimpang dari perkembangan seperti
Berat badan dibawah garis merah dan anak tidak mau menyusui, sering muntah,
panas/kejang untuk segera memeriksa ke tenaga kesehatan, Ibu mengerti dan mau
mengikuti anjuran bidan dan akan segera memeriksakan ke tenaga kesehatan apabila
ada tanda-tanda yang menyimpang dari perkembanganya
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan cara memandikan 2X sehari,
keramas minimal 3X seminggu, serta mengganti baju anak jika kotor, ibu mengerti dan
mau melaksanakan anjuran dari bidan
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menimbangkan anaknya setiap bulan ke posyandu
walaupun imunisasi anak sudah lengkap, dan untuk memantau pertumbuhan anak, Ibu
mengerti dan bersedia untuk menimbangkan anaknya setiap bulan

DAFTAR PUSTAKA

Engel, Joyce, 2008, Pengkajian Pediatrik, Jakarta : EGC


Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009, Pengantar Ilmu Kesehatan untuk Pendidikan Kebidanan,

Jakarta : Salemba Medika

You might also like