Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
DEWI PURWATI
1250014093
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
A.
1.
2.
a.
Usia 1 bulan
1. Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya. Namun
setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
2. Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
3. Memiliki gerakan refleks alami.
4. Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
5. Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
6. Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
7. Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan
Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal
lainnya.
8. Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari
tersebut.
9. Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
b.
Usia 2 bulan
1. Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara.
2. Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
3. Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
c.
Usia 3 bulan
1. Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
2. Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
3. Tertawanya sudah mulai keras.
4. Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
5. Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
d.
Usia 4 bulan
1. Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
2. Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
3. Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
4. Mulai memperluas jarak pandangannya.
e.
Usia 5 bulan
1. Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
2. Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
Usia 6 bulan
1. Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
2. Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
3. Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
g.
Usia 7 bulan
1. Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
2. Mulai belajar merangkak.
3. Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
h.
Usia 8 bulan
1. Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
2. Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
3. Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
4. Bisa memegang dan makan kue sendiri.
5. Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
i.
Usia 9 bulan
1. Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat
badannya.
2. Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
3. Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
4. Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
j.
Usia 10 bulan
1. Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
2. Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
3. Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.
k.
Usia 11 bulan
1. Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan
kursi atau meja selama 30 detik.
2. Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
3. Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
4. Senang diajak bermain cilukba.
l.
Usia 12 bulan
1. Mulai berjalan dengan dituntun.
2. Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
4. Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
5. Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
6. Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
7. Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.
B.
terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari
sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan
dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik
kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat
berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus
merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera.
Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga
latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.
2.
jika
orang
dewasa
mengkondisikan
dengan
situasi
yang
tidak
menyenangkan maka suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada
bayi sebenarnya ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi
menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam
pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan dahi,
sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf
(neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi
pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami
sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi
namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian,
menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah
lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka
bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya
sambil terus mengajak berbicara.
3.
Pangan/gizi
b.
Perawatan Kesehatan
c.
d.
Kebersihan Individu
e.
Sandang/pakaian
f.
Kesegaran jasmani/rekreasi
BAB 2
LANDASAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DENGAN TUMBUH KEMBANG FISIOLOGIS
Tanggal : untuk mengetahui kapan dilakukan pemeriksaan pada anak supaya dapat
memberi pelayanan.
A. DATA SUBJEKTIF
Data subyektif diperoleh dengan cara anamnesa pada ibu dari anak (auto anamnesa)
ataupun keluarganya. Adapun data yang diperoleh adalah :
1. Biodata
a. Biodata Anak
Nama Anak
Pendidikan
pemberian asuhan.
Alamat
: Untuk mengetahui dimana orang tua dan anak menetap
sehingga bisa diketahui seberapa jauh pengaruh lingkungan terhadap orang
Untuk mengetahui imunisasi yang pernah didapati anak, sehingga dapat mengetahui
resiko penyakit yang mungkin terkena pada anak yang dapat mempengaruhi
kekebalan tubuh anak dan tumbuh kembang anak.
8. Pola sehari-hari
a. Pola nutrisi
Frekuensi : untuk mengetahui frekuensi makan anak sehingga dapat
mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak. Jika kebutuhan
nutrisi anak terpenuhi maka berat badan anak Bertambah sesuai dengan
bertambahnya usia
Porsi: untuk mengetahui berapa banyak porsi yanng diberikan kepada anak,
sehingga dapat dijadikan sebagai gambaran asupan makanan apakah sesuai
yang dimakan tiap harinya apakah sudah memenuhi asupan gizi seimbang.
Jumlah : Untuk mengetahui berapa banyak anak makan dalam sehari, sehingga
dapat mengetahui apakah nutrisi yang dibutuhkan anak sudah terpenuhi atau
belum.
b. Pola eliminasi
Frekuensi : Untuk mengetahui berapa banyak anak BAB dalam sehari,
sehingga dapat menggetahui apakah anak ada komplikasi atau tidak, apabila
Keramas
Ganti baju
terhadap anaknya
9. Riwayat pertumbuhan
Menguraikan tentang riwayat pertumbuhan anak, dengan tujuan untuk mengetahui
pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan Berat badan, tinggi badan.
10. Riwayat perkembangan
Menguraikan tentang riwayat perkembangan anak, apakah anak mengalami
gangguan tumbuh kembang atau tidak yang diperoleh dari data anamnesa yang terdiri
dari perkembangan baik dari segi bahasa, motorik halus, dan motorik kasar.
B. DATA OBJEKTIF
Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik umum,yaitu tinggi badan,berat
badan,nadi, suhu,pernafasan,dan melalui pemeriksaan fisik khusus.
1. Pemeriksaan fisik umum
Pengukuran tinggi badan : pengukuran tinggi badan dilakukan tiap kali kunjungan
pemeriksaan anak,untuk mengetahui pertambahan tinggi anak.
Berat badan : ditimbang tiap kali kunjungan pemeriksaan anak, untuk mengetahui
perkembangan pertambahan berat badan anak,menilai keadaan gizi baik yang akut
maupun kronis, tumbuh kembang dan kesehatan.
Nadi : Untuk mengetahui kerja jantung anak, normalnya 120-160 x/menit. Jika
kurang dari 120-160 x/menit atau lebih dari itu maka anak mengalami gangguan
kardiovaskuler
Suhu : Suhu tubuh yang normal adalah 36,5- 37,5 C, jika suhu tubuh lebih dari 37,5
C perlu diwaspadai adanya infeksi.
Pernapasan : Untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan. Normalnya 30-60
x/menit, jika pernapasan lebih dari 30 x/menit dengan disertai batuk perlu
diwaspadai adanya gangguan sistem pernapasan, atau tidak disertai batuk perlu
diwaspadai adanya pneumonia.
2. Pemeriksaan fisik khusus
Pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada anak dimulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
Kepala : pemeriksaan dilakukan untuk menilai warna rambut hitam maka asupan
gizi anak terpenuhi dan apabila warna rambut anak berwarna merah maka
kebutuhan gizi anak kurang terpenuhi dan bisa juga dinilai dengan apakah rambut
rontok atau tidak dengan melihat bentuk kepala anak,untuk mengetahui apakah di
kepala anak ada benjolan atau tidak.
Muka : Pemeriksaan dilakukan dengan melihat muka anak. Apabila muka anak
terlihat Pucat bisa dikarenakan anak mengalami anemia.
Mata : Memeriksa apakah konjungtiva pucat atau atau merah muda, ini untuk
mengetahui keadaan anak apakah anemia atau tidak. melihat bagian sclera untuk
memeriksa apakah bagian sclera kuning atau tidak, ini untuk mengetahui keadaan
anak apakah anak megalami ikterik atau tidak.
Hidung : Untuk memeriksa Kondisi hidung, Pemeriksaan meliputi kebersihan
karena untuk menilai fungsi pernafasan seperti apabila adanya retraksi dinding
dada dapat terjadi sesak nafas.
Telinga : Untuk pemeriksaan telinga Apakah bersih, tidak ada serumen,ini untuk
menilai kebersihan dan fungsi sistem pendengaran jika adanya serumen dapat juga
mempengaruhi kepekaan pendengaran.
Mulut : Untuk mengetahui kondisi mulut apakah bersih atau tidak. Pada anak
biasanya akan tumbuhan gigi pertama kali pada usia 7 bulan. Menilai ada atau
tidak nya caries gigi untuk mengetahui adanya defisiensi kalsium
Leher : Untuk menilai keadaan leher, apakah terlihat ada pembesaran kelenjar
paratiroid atau tidak, apabila terjadi pembengkakan dapat mengarah adanya
defisiensi yodium.
Dada : Untuk peemeriksaan Dada yaitu memeriksa dengan melihat apakah dada
simetris dan dengan memeriksa pada pernapasan,apakah normal,dan ada atau
tidaknya retraksi dinding dada yang merupakan tanda pneumonia.
Perut : Untuk pemeriksaan perut yaitu dengan memeriksa apakah perut pengalami
pembesaran hepar, atau tidak yang ditandai dengan buncitnya perut karena
defisiensi gizi.
Genetalia : Untuk pemeriksaan Genetalia, Pada laki-laki apakah testis sudah turun
atau belum, Pada perempuan apakah labia mayor sudah terbentuk, dan menilai
apakah kebersihanya terjaga atau terdapat tidakkah kelainan kelamin ganda
(hermaprodit).
Anus : Untuk pemeriksaan Anus, yaitu memeriksa bagian anus anak, untuk menilai
apakah terdapat hemoroid atau tidak.
Ekstremitas : Untuk pemeriksaan Ekstremitas anak, yaitu memeriksa bagaimana
gerak anak, apakah jari-jari lengkap atau tidak, apakah ada kelainan atau cacat, dan
menilai apakah kuku pucat atau tidak yang mempengaruhi anemia, dan apakah
oedem atau tidak..
C. ANALISA DATA
Untuk Menentukan diagnosa yaitu dengan menggunakan analisa data yaitu
kemampuan menguraikan, mengaitkan dan menghubungkan data tersebut dengan
konsep,teori,dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dan menentukan
masalah kesehatan
Yaitu : a. Siapa nama anak
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tanggal
: 16 Oktober 2015
Pengkaji
: Bidan Dewi
Tempat
: Puskesmas Lontar
A.
Data Subyektif
1.
Biodata Anak
Nama Anak
: An. N
Tanggal Lahir
2.
: Ny. D
Nama Ayah
: Tn. M
Umur
: 30 tahun
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: D-III
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Pelaut
Alamat
Alamat
3. Alasan Datang
7.
Riwayat Persalinan
a. Jenis Persalinan
: Spontan
b. Penolong
: Bidan
c. Tempat persalinan
d. Komplikasi
: tidak ada
e. BB Saat Lahir
: 3400 gr
f. PB Saat Lahir
: 40 cm
g. Lk Saat Lahir
: 34 cm
h. Kelainan
: tidak ada
Riwayat Imunisasi
Jenis
Hepatitis B
BCG
DPT I, II
Polio I, II, III
Usia
Saat lahir
1 Bulan
2,3 Bulan
1,2,3 Bulan
Tempat
Bidan
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
8.
Riwayat Perkembangan
Ibu mengatakan : Anak sudah bisa mengangkat kepala, tengkurap, duduk dengan kepala
tegak, mengangkat dada dengan bertumpu pada lengan, memegang mainan
a. Pola Nutrisi
Selama Bayi
b. Pola Aktifitas
c. Pola Istirahat
d. Personal Hygine
Mandi
: 2X Sehari
Ganti pakaian : 2X sehari
e. Pola Eleminasi
B.
: ASI Saja
BAB
BAK
:
: 1X sehari konsistensi lunak warna kuning
: 5-6/hari warna kuning jernih
DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesadaran
: Composmentis
2. TTV
KU
: Baik
Nadi
: 140 X / menit
Pernafasan
: 45X/ menit
Suhu
: 36,5 C
3. BB
: 8100 gram
4. TB
: 56 cm
5. Lila
: 14 cm
2. Muka
3. Mata
4. Hidung
5. Mulut
: Mukosa bibir tidak pucat, Mukosa tidak kering , belum tumbuh gigi
6. Leher
7. Dada
8. Abdomen
9. Genital
: Bersih
10. Anus
c. Data Perkembangan
Dari tes pada KPSP diperoleh hasil :
1. Saat telentang bayi mampu menggerakkan kedua tangan dan kakinya dengan
mudah
2. Saat telentang bayi mampu melihat dan menatap wajah petugas
3. Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) disamping menangis
4. Saat telentang bayi mampu mengikuti gerakan petugas dengan menggerakkkan
kepalanya kekanan dan kekiri
5. Saat diajak berbicara dan tersenyum, bayi mampu memberikan senyuman kembali
6.
7.
8.
9.
kepada petugas
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya hingga 45o
Saat bayi telungkup, bayi mampu mengangkat kepalanya hingga tegak
Bayi mampu tertawa keras walaupun tidak digelitik atau diraba-raba
Hasil penilaian
: 9 (sesuai)
C. ANALISA DATA
An. N laki-laki umur 4 bulan dengan tumbuh kembang fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat dan
perkembanganya baik, Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
2. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan ASI ekslusif sampai dengan usia 6 Bulan, Ibu
mengerti dan mau untuk memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan stimulasi pada anaknya, salah satunya yaitu beri
benda berwarna dan besar agar diraih oleh bayi, Ibu mengerti penjelasan bidan dan mau
untuk melatih anaknya dalam memberikan stimulasi
4. Menganjurkan ibu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya dan
apabila ditemukan adanya salah satu yang menyimpang dari perkembangan seperti
Berat badan dibawah garis merah dan anak tidak mau menyusui, sering muntah,
panas/kejang untuk segera memeriksa ke tenaga kesehatan, Ibu mengerti dan mau
mengikuti anjuran bidan dan akan segera memeriksakan ke tenaga kesehatan apabila
ada tanda-tanda yang menyimpang dari perkembanganya
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan cara memandikan 2X sehari,
keramas minimal 3X seminggu, serta mengganti baju anak jika kotor, ibu mengerti dan
mau melaksanakan anjuran dari bidan
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menimbangkan anaknya setiap bulan ke posyandu
walaupun imunisasi anak sudah lengkap, dan untuk memantau pertumbuhan anak, Ibu
mengerti dan bersedia untuk menimbangkan anaknya setiap bulan
DAFTAR PUSTAKA