You are on page 1of 16

ROLE PLAY PEMBELAJARAN KLINIK DI RS.

AURA SYIFA
Pemeran Role Play:
1. Kepala Ruang Bersalin: Lucik Andika
2. Kepala Ruang Bayi : Efi Nofitasari
3. Clinical Instructure : Siska Tri Cahyani
4. Dosen Pendidikan
: Dinda Regina PP
5. Mahasiswa 1
: Stevani Basuki Putri
6. Mahasiswa 2
: Dwi Novitasari
7. Mahasiswa 3
: Dina Rosida Hastuti
8. Mahasiswa 4
: Merly Dyahika Puspitasari
9. Mahasiswa 5
: Fitra Yuli A P
10. Mahasiswa 6
: Muji Setyo Laili L
11. Bidan 1
: Choirida Nur A
12. Bidan 2
: Ayu Cahyani
13. Perawat 1
: Chaffa Hasna T
14. Perawat 2
: Trinanda Qonitah
15. Pasien Pre Ekalmpsia : Sridayanti
16. Pasien KPD
: Nadiya Ulfa
17. Keluarga Pasien BBLR:Tri Kusumaningtyas
18. Petugas IGD RS
: Tinta Julianawati
19. Keluarga Pasien Hiperbilirubin: Fatika Lisa Nurroh M

Poltekkes Kemenkes Malang Program Studi D-IV Kebidanan Kediri akan


mengadakan Praktik Klinik Kebidanan 3 atau Kegawatdaruratan di RS Aura Syifa
selama 4 minggu. Sehubungan dengan hal ini, Dinda Regina PP, S.Tr.Keb, M.Kes,
selaku dosen pendidikan akan melalukan penyerahan mahasiswa 1 hari sebelum praktik
dilaksanakan.
Di Ruang Pertemuan RS Aura Syifa semua telah berkumpul, mulai dari
mahasiswa, dosen pendidikan, CI serta kepala ruang.
CI Siska

:Asalamualaikum Wr. Wb. Terima kasih atas kedatangan rekan kerja,


dosen dan mahasiswa kebidanan. Pada kesempatan ini kita kedatangan
dosen dan adik-adik dari Poltekkes yang akan menjalankan praktik klinik
kebidanan selama 4 minggu kedepan. Dan saya harap teman- teman bisa
membimbing adik-adik ini untuk mencapai target yang telah ditentukan
dari pendidikan. Dan terima kasih telah memberikan kepercayaan untuk
praktik klinik di rumah sakit ini. Dan selanjutnya saya akan serahkan
waktu dan tempatnya pada pihak pembimbing pendidikan.

Dosen Dinda :Assalamualaikum Wr. Wb. Terima kasih atas kesempatan yang telah
diberikan Ibu Siska. Pada kesempatan ini saya mewakili pendidikan
untuk menyerahkan mahasiswi kami yang 4 minggu kedepan akan
melaksanakan praktik klinik kebidanan di RS Aura Syifa ini. Praktik
klinik kebidanan 3 ini bertujuan untuk memenuhi kompetensi
kegawatdaruratan di lapangan, untu itu kami mohon bantuan kepada para
bidan maupun perawat untuk membimbing mahasiswa kami. Selama
proses pembelajaran praktik ini, mahasiswa wajib mengenakan seragam
praktik lengkap dengan atributnya dan tentu saja wajib mematuhi
peraturan yang diberlakukan oleh Rumah Sakit. Mungkin itu yang bisa
saya sampaikan, untuk teknik bimbingan dan pengarahan selanjutnya
kami serahkan pada pembimbing klinik. Wassalamualaikum Wr. Wb.
CI Siska

:Terimakasih Ibu Dinda, untuk teman-teman


kembali keruangan masing-masing, dan untuk
setelah ini ikut saya untuk orientasi ruangan yang
Demikian acara ini, bila ada kurangnya
Wassalammualaikum Wr. Wb.

setelah ini silahkan


adik-adik mahasiswa,
ada dirumah sakit ini.
saya mohon maaf,

Acara serah terima mahasiswa selesai dan selanjutnya mahasiswa melakukan


orientasi ruangan dengan CI Siska. CI Siska menunjukkan dan menjelaskan kepala
ruangan dan fasilitas setiap ruangan yang akan digunakan mahasiswa praktik.
CI Siska

:Kita sampai pada ruang Bersalin. Disini Kepala Ruangnya adalah bu


Lucik Andika. Nanti untuk bagaimana cara menerima pasien baru,
tempat obat dan alat, dan lain-lain akan dijelaskan oleh bu Lucik.
Selanjutnya kita ke Ruang Bayi. Nah, disini kepala ruangnya adalah bu
Efi. Selanjutnya untuk konsultasi target askeb, LP dikonsulkan ke Kepala
Ruang atau Karu, konsultasi Askebnya ke saya. Untuk pembagian jadwal
dinas akan saya bagi nanti, karena saya baru mendapatkan daftar nama
mahasiswanya. Ada pertanyaan?

Mhs Stevani :Bu, untuk jam pergantian tiap shift mohon dijelaskan lagi.
CI Siska

:Baik. Jadi shift pagi dimulai pukul 07.00 - 14.00 WIB. Shift siang
dimulai 14.00 - 21.00 WIB. Shift malam 21.00 07.00 WIB. Saya harap
untuk konsultasi kasus, baik yang untuk dipresentasikan maupun target
mingguan dikonsultasikan segera agar tidak mendadak. Jadi saya harap,
kita bisa bekerja sama dengan baik.

Seluruh Mahasiswa

:Baik, Bu. Terima kasih.

Setelah mereka kembali ke masih-masing ruangan, Karu memberikan orientasi


ruangan dan peraturan di ruangan.
Karu Lucik

:Selamat datang di ruang bersalin. Saya Bu Lucik sebagai kepala ruang


bersalin. Sebelum masuk ke ruangan, silahkan ganti sepatu kalian dengan
sendal. Saat masuk ruang bersalin, sudah harus pakai jas labnya. Untuk
tas silahkan diletakkan di almari. Untuk tempat obat berada di sebelah
sana, termasuk alat-alat seperti kateter, selang infus. Kendil atau tempat
plasenta ada di luar sebelah kamar mandi. Ini ada telfon penghubung ke
ruang bayi, jadi kalau ada pembukaan lengkap silahkan menghubungi
ruang bayi. Ada yang ditanyakan?

Mhs Fitra

:Saya ingin bertanya, untuk kasuk gadar disini yang paling sering terjadi
itu apa, Bu?

Karu Lucik

:Disini biasaya Ketuban Pecah Dini (KPD), Hyperemesis Gravidarum,


Abortus, yang biasanya butuh perawatan konservatif. Kalau untuk
persalinan biasanya yang gawat darurat kala II memanjang, tapi kalau
memang tidak ada kemajuan langsung Cyto Sectio.

Mhs Merly

:Bu, saya ingin bertanya untuk prosedur penerimaan basien baru,


bagaimana?

Karu Lucik

:Kalau ada pasien baru silahkan diperiksa tanda-tanda vitalnya terlebih


dahulu. Untuk proses ini kalian bisa belajar sambil melihat bidan-bidan
yang sudah bekerja disini saat melakukan anamnesa dan pemeriksaan.
Ada yang ditanyakan lagi? Kalau tidak ada, kita bisa melakukan pre
conference sebentar ya.

Mahasiswa

:Baik, Bu.

Karu Lucik

:Sebelumnya saya ingin kenalan dulu ya. Ini Merly, Muji Setyo, Fitra.
Baik, untuk praktik mengenai kegawatdaruratan kali ini. Sudah pernah
menemui kasus gadar sebelumnya?

Mhs Fitra

:Sudah, Bu. Ketuban pecah dini, Atonia Uteri, Abortus Imminen.

Mhs Muji

:Mastitis, IUFD, Retensio Plasenta.

Karu Lucik

:Untuk kasus Atonia Uteri, saat itu penanganannya bagaimana?

Mhs Fitra

:Dilakukan KBI, KBE, dan pemasangan kondom kateter, Bu.

Karu Lucik

:Untuk penanganan retensio palsenta, bagaimana?

Mhs Muji

:Dilakukan Manual Plasenta, Bu.

Karu Lucik

:Merly, bagaimana kamu mengetahui kalau pasien itu didiagnosa


ketuban pecah dini?

Mhs Merly

:Ibu mengalami ketuban pecah dan tidak diikuti tanda-tanda persalinan


selama 1 jam seperti pembukaan, bloody show, dan his.

Karu Lucik

:Kompetensi apa yang ingin kalian dapatkan pada kesempatan kali ini?

Mhs Muji

:Kalau saya, kompetensi pemberian MgSO4 belum terpenuhi, Bu. Ada


2 target. Untuk itu, jika nanti misalkan ada pasien Pre
Eklampsi/Eklampsia mohon bimbingannya untuk memberikan
penanganannya.

Karu Lucik

:Baik. Bagaimana dengan yang lain?

Mhs Merly

:Sama, Bu.

Tak lama kemudian CI Siska mengetuk pintu dan menyerahkan jadwal dinas.
CI Siska

: Permisi. Ini jadwal dinasnya, ya.

Karu Lucik

: Terima kasih, Bu. Ini jadwal dinasnya sudah jadi. Jadi saya harap
kalian bisa bekerja sama dengan baik, ya. Saat kalian dinas malam atau
sore, bisa dengan bimbingan bidan yang jaga saat itu. Meski saya juga
berbagi wewenang, kalian juga harus mengkomunikasikan dengan baik
kepada bidan yang nanti kalian membutuhkan bimbingannya.

Mahasiswa

:Baik, Bu. Terima kasih.

Hal serupa juga dilakukan di ruang bayi. Karu Efi memberikan orientasi ruangan
dan peraturan yang berlaku di ruangan. Setelah mendapatkan pengarahan dari CI,
mahasiswa yang bertugas di ruang bayi menemui Karu ruangan untuk mendapatkan
orientasi ruangan dan peraturan di ruang bayi.
Karu Efi

:Selamat datang di ruang bayi. Perkenalkan saya ibu Efi, disini saya
sebagai kepala ruang bayi. Peraturan disini sebelum kalian masuk ke
ruangan, silahkan ganti sepatu kalian dengan sendal. Dan setiap bertugas
kalian harus memakai jas lab. Tas kalian dapat diletakkan di sebelah
lemari pendingin. Saya akan menjelaskan alat dan fasilitas yang ada
diruang bayi. Ini adalah tempat pembuatan susu dan alat sterilisasi botol
susu, pembuatan susu, jagan lupa mengecek setiap pembuatan dan
pemberian susu untuk setiap bayi. Ini adalah tempat untuk tindakan bayi,
dan disebelahnya terdapat peralatan bayi sehari-hari dan beberapa alat
4

untuk tindakan medis. Dan apabila kalian telat wajib menghubungi ruang
bayi. (Karu Efi berkeliling ruangan dengan mahasiswa, dan Karu Efi
menunjukkan ruang dan fasilitas)
Mhs Stevani :Bu, saya ingin bertanya untuk prosedur penerimaan bayi baru,
bagaimana?
Karu Efi

:Untuk bayi baru lahir menanyakan tindakan apa saja yang telah
diberikan dan memanggil keluarga bayi untuk mengadzani bagi yang
beragama Islam. Kemudian pemberian vit K dan salep mata. Lalu kalian
dapat meletakan bayi di inkubator. Untuk pemeriksaan TTV meliputi
HR, RR, dan suhu, dilakukan pukul 05.00, 12.00, 16.00, 20.00 dan
00.00. apabila terdapat bayi dengan kondisi kurang baik maka kalian
dapat melakukan observasi 1-2 jam sekali. Untuk proses ini kalian bisa
belajar sambil melihat perawat yang sudah bekerja disini saat melakukan
pemeriksaan. Ada yang ditanyakan lagi? Kalau tidak ada, kita bisa
melakukan pre conference sebentar ya.

Mahasiswa

:Baik, Bu.

Tak lama kemudian CI Siska mengetuk pintu dan menyerahkan jadwal dinas.
CI Siska

: Permisi. Ini jadwal dinasnya, ya.

Karu Efi

:Terima kasih, ini jadwal dinasnya sudah jadi. Jadi saya harap kalian
bisa bekerja sama dengan baik. Apabila saya sedang tidak bertugas
waktu shift sore dan malam. Kalian dapat melakukan bimbingan dengan
perawat jaga pada saat itu. Sebelumnya saya ingin mengenal nama kalian
dulu. Untuk praktik kegawatdaruratan kalian sudah pernah menemui
kasus gadar sebelumnya?

Mhs Ita

:Ya Bu, saya Ita. Saya sudah menemui kasus atresia ani.

Mhs Dina

:Saya Dina, Bu. Saya baru menemui kasus hipotermia.

Mhs Stevani :Kalau saya Stevani, Bu. Saya baru menemui kasus cepal hematom.
Karu Efi

:Kalau misalkan kalian menemukan kasus BBLR, apa yang kalian


lakukan?

Mhs Dina

:Dilakukan pemberian nutrisi berupa ASI dan pemantauan ketat suhu


bayi.

Karu Efi

:Kompetensi apa yang belum tercapai?

Mhs Stevani :Kalau saya, kompetensi observasi bayi dengan terapi sinar, Bu. Ada 2
target. Untuk itu, jika nanti misalkan ada pasien bayi yang mengalami
ikhterus mohon bimbingannya memberikan penanganannya.
Karu Efi

:Baiklah. Disini kasus yang banyak ditemukan yaitu BBLR, ikhterus


dan asfiksi. Untuk saat ini, sudah ada kasus bayi Ny. T lahir dengan berat
badan 2100 gram.

Mhs Dina

:Bayi Ny T berusia berapa hari, Bu? Dan bagaimana asuhan


selanjutnya?

Karu Efi

:Usia 1 hari. kalian dapat melakukan asuhan lanjutan meliputi


pemberian ASI, pemantauan tanda-tanda vital, perawatan bayi sehari-hari
dan menggunakan metode kanguru. Kalian dapat melakukan bimbingan
dengan saya atau perawat yang saat itu berjaga.

Mahasiswa

:Baik, Bu.

Karu Efi

:Saya rasa cukup sekian, kalau nanti ada yang kurang jelas silahkan
ditanyakan. Di lapangan seperti ini kalian harus aktif, jujur, dan
bertanggung jawab. Jadi, saya harap kalian bisa melakukan dengan baik
dan selamat belajar.

Mahasiswa

:Baik, Bu. Terima kasih.

Hari ke tiga di ruang bersalin datang seorang pasien rujukan Ny. Nadiya
bersama petugas IGD Bu Tinta. Ny. Nadiya 25 tahun UK 35 minggu G IIP1001 pukul 15.00
WIB. Petugas IGD telah melaporkan kondisi Ny. Nadiya pada Bidan Choirida dan
petugas IGD Tinta menyerahkan Ny. Nadiya untuk dilakukan pemeriksaan dan
diberikan penanganan lanjutan.
Ptg IGD Tinta :Bu, ini pasien atas rujukan Bidan Fatma. Ny. Nadiya 25 tahun UK 35
minggu GIIP1001. Diagnosa masuk KPD. Ketuban pecah sejak jam 13.30
WIB.
Bidan Choirida:Tadi di IGD sudah dicek lakmus atau belum?
Ptg IGD Tinta :Cek lakmus sudah dilakukan bidan perujuknya dan sudah dicek ulang
di IGD. Lakmusnya tetap biru.
Bidan Choirida:Tolong ditensi ya, Fit. Konservatif, ya.
Mhs Fitra

:Baik, Bu.

Ptg IGD Tinta :Ini buku KIA dan rekam mediknya, Bu.

Bidan Choirida:Terima kasih.


Mhs Fitra

:Ada keluhan, Bu Nadiya?

Bu Nadiya

:Tidak ada, Mbak. Mbak, saya masih bisa bersalin normal, kan? Saya
tidak mau operasi.

Mhs Fitra

:Kemungkinan masih bisa, Bu. Setelah pemeriksaan ini pasti akan


dilaporkan dokternya. Nanti dokter yang akan memutuskan
penanganannya. Biasanya diberikan perangsang lewat infus dan
diobservasi keadaannya dulu, kalau memang tidak ada kontraksi dan
pembukaan, jalan keluarnya memang harus operasi, Bu.

Bu Nadiya

:Oh, begitu ya, Mbak.

Mhs Fitra

:Ibu jangan terlalu banyak bergerak ya, kalau misalkan mau BAK nanti
silahkan panggil saya atau petugas lainnya agar bisa mengambilkan
pispot. Karena Ibu harus istirahat total dan tidak boleh turun dari tempat
tidur. Hal tersebut untuk menghindari agar cairan ketuban yang keluar
tidak semakin banyak.

Bu Nadiya

:Iya, Mbak.

Pukul 16.30 WIB dosen Dinda datang untuk supervisi.


Dosen Dinda

:Assalamualaikum, saya dosen dari Poltekkes, ingin supervisi untuk


mahasiswa kami.

Bidan Choirida:Waalaikumsalam. Silahkan duduk disini, Bu. Dik Fitra, ada dosennya
supervisi.
Dosen Dinda :Bu Choi, bagaimana mahasiswa kami disini?
Bidan Choirida:Mereka bisa diajak kerja sama, Bu. Karena sudah semester 6 ya saya
rasa tidak terlalu sulit untuk membimbing mereka. Mereka disiplin dan
bertanggung jawab. Saat ditanya bisa menjawab, hanya saja saat
melakakukan perasat memang masih membutuhkan bimbingan dan minta
didampingi.
Dosen Dinda :Begitu ya, Bu. Ya untuk itu sekali lagi kami mohon kerja samanya
untuk membimbing mereka, Bu.
Bidan Choirida:Iya, Bu. Kalau begitu silahkan dilanjutkan supervisnya. Saya permisi
dulu.

Dosen Dinda :Bagaimana rasanya? Sudah dapat kasus apa saja? Saya lihat
laporanmu.
Mhs Fitra

:Alhamdulillah, Bu. Disini sudah dapat 2 partus. Ini tadi baru dapat
pasien patologi, KPD. Ini laporan saya.

Dosen Dinda :Untuk LP nya ini kalau menurut saya teorinya sudah cukup, sumbernya
juga dari buku 5 tahun terakhir. Untuk pasienmu yang KPD, kamu sudah
melakukan apa?
Mhs Fitra

:Terapi konservatif, Bu.

Dosen Dinda :Konservatif itu yang bagaimana?


Mhs Fitra

:Untuk KPD ini, Ny. N harus istirahat total. Tidak boleh turun dari
tempat tidur, kalau ingin BAK/BAB menggunakan pispot.

Dosen Dinda :Apakah diberi antibiotik?


Mhs Fitra

:Iya, Bu. Karena usia kehamilannya sudah 35 minggu jadi diberikan


atibiotik dan kehamilannya dipertahankan kalau bisa sampai 36 atau 37
minggu.

Dosen Dinda :Yasudah kalau begitu. Jadi segera dibuat asuhannya ya, biar bisa segera
konsul. Ingat, jangan sampai mendadak.
Mhs Fitra

:Baik, Bu. Terima kasih sudah menyempatkan supervisi.

Dosen Dinda :Assalamualaikum.


Mhs Fita

:Waalaikumsalam.

Di ruang bayi, yang bertugas shift sore saat itu mahasiswa Stevani dan
mahasiswa Ita. Kemudian Ny Tri datang ke ruang bayi untuk menyusui bayinya.
Ibu Tri

:Permisi, Bu. Saya Bu Tri, saya ingin menyusui bayi saya.

Prwt Chaffa

:Iya, Bu silahkan masuk. Silahkan duduk, ditunggu sebentar ya, Bu.

Ibu Tri

:Iya, Bu.

Perawat Chaffa menghampiri mahasiswa.


Prwt Chaffa

:Dik, bu Tri ingin menyusui bayinya. Tolong diajarkan cara menyusui


bayi dengan benar dan ajarkan pada Ny Tri metode Kanguru. Apakah
kalian sudah mendapatkan materi dan mempraktikkan metode kanguru
pada ibu?
8

Mhs Ita

:Sudah, Bu. Kami sudah mendapatkan pelajarannya dan saya juga sudah
mempraktikannya. Tapi saya masih perlu bimbingan, Bu.

Prwt Chaffa

:Ya sudah nanti saya akan membimbing kalian untuk melakukan metode
kanguru. Sekarang persiapkan alat untuk membersihkan putting susu ibu
dan siapkan alat metode kanguru.

Setelah itu, mhasiswa Ita dan Stevani melakukan metode perawatan kanguru
dengan bimbingan perawat Chaffa dan juga mengajari ibu tentang perawatan metode
kanguru untuk dipraktikkan di rumah. Hal ini, sekaligus dapat memenuhi kompetensi
mahasiswa dalam mengajarkan metode kanguru.
5 menit berselang setelah Ny. T keluar dari ruang bayi dan selesai menyusui
bayinya. Pukul 17.00 WIB dosen Dinda datang untuk supervisi.
Dosen Dinda

:Assalamualaikum, saya dosen dari Poltekkes, ingin supervisi untuk


mahasiswa kami.

Prwt Chaffa

:Waalaikumsalam. Silahkan duduk disini, Bu. Dik, ada dosennya


supervisi.

Dosen Dinda :Bu Chaffa, bagaimana mahasiswa kami disini?


Prwt Chaffa

:Mereka berperilaku baik, Bu. Mereka disiplin dan bertanggung


jawab.Teorinya sudah cukup baik, hanya saja saat melakakukan perasat
memang masih membutuhkan bimbingan dan minta didampingi.

Dosen Dinda :Begitu ya, Bu. Ya untuk itu sekali lagi kami mohon kerja samanya
untuk membimbing mereka, Bu.
Prwt Chaffa

:Iya, Bu. Kalau begitu silahkan dilanjutkan supervisnya. Saya permisi


dulu.

Dosen Dinda :Bagaimana rasanya? Sudah dapat kasus apa saja? Saya lihat
laporanmu.
Mhs Stevani :Alhamdulillah, Bu. Ini tadi baru dapat pasien patologi, perawatan
BBLR. Ini laporan kami.
Dosen Dinda :Untuk LP nya ini kalau menurut saya teorinya sudah cukup, sumbernya
juga dari buku 5 tahun terakhir. Untuk pasienmu yang BBLR, kamu
sudah melakukan apa?
Mhs Ita

:Pemberian ASI dan Perawatan kanguru, Bu.

Dosen Dinda :Perawatan Kangurunya seperti apa?


Mhs Stevani :Kontak kulit ke kulit, Bu. Dengan adanya skin to skin ini diharapkan
bayi mendapatkan kehangatan dan terjadi bounding attachment.
Dosen Dinda :Saat ibunya menyusui, apa yang kalian perhatikan?
Mhs Ita

:Pertama kebersihan payudaranya, apakah ASInya keluar lancar atau


tidak. Kemudian reflek menghisap dan reflek menelan bayi. Untuk bayi
Ny. T ini kedua reflek tersebut sudah baik.

Dosen Dinda :Yasudah kalau begitu. Jadi segera dibuat asuhannya ya, biar bisa segera
konsul. Ingat, jangan sampai mendadak.
Mhs Ita

:Baik, Bu. Terima kasih sudah menyempatkan supervisi.

Dosen Dinda :Assalamualaikum.


Mhs Stevani :Waalaikumsalam.
Hari ke empat di ruang bersalin, datang seorang ibu berusia 23 tahun, G IP000 UK
35 minggu pukul 20.30 WIB. Datang ke RS atas saran dokter Sp.OG. Bu Srida
kemudian menyerahkan buku KIA dan selembar kertas catatan kepada bidan Choirida
yang berisi rujukan dan hasil pemeriksaannya selama kehamilan ini.
Mhs Muji

:Selamat malam, Bu. Silahkan berbaring, saya periksa tensinya dulu.

Setelah melakukan pemeriksaan ternyata didapatkan hasil pemeriksaan TD:


170/110 mmHg, RR:17x/menit, N: 80x/menit, S: 36,5C.
Bidan Ayu

:Ibu rutin periksa ke dr. Nugraha, Sp.OG, ya Bu?

Bu Srida

:Iya, Bu. Karena saya memang punya riwayat tekanan darah tinggi dari
ibu saya, jadi dokter Nugraha menyarankan untuk bersalin di rumah
sakit.

Bidan Ayu

:Iya, tadi siang setelah visite, beliau juga sudah menyampaikan tentang
hal ini. Jadi ibu sudah bersiap-siap untuk opname di rumah sakit ini ya,
Bu?

Bu Srida

:Iya, Bu Bidan. Dulu saya ingin bersalin normal saja di bidan. Periksa
pertama di bidan desa, tapi kemudian disarankan untuk periksa juga ke
dokter spesialis kandungan karena saya punya tekanan darah tinggi. Tapi
demi kelancaran persalinan saya, jadi saya jalani saja yang terbaik.

Mhs Muji

:Saat ini apa yang dikeluhkan, Bu?


10

Bu Srida

:Tidak ada, Mbak.

Mhs Muji

:Hari ini kira-kira sudah BAK berapa kali, Bu?

Bu Srida

:Mungkin 6-7 kali, soalnya saya suka minum air putih. Tadi sebelum
kesini sudah BAK juga.

Bidan Ayu

:Baik, Bu. Kami ingin melaporkan pada dokter Nugraha terlebih


dahulu. Ibu silahkan istirahat dulu.

Setelah bidan Ayu melaporkan kasus tersebut pada dokter Nugraha, didapatkan
advice dokter berupa pemberian SM (Sulfat Magnesikus) 20% MgSO4 bolus IV pelan.
Bidan Ayu

:Sesuai terapi dari dokter Nugraha, Ny. Srida diberikan MgSO4 20%
atau 4 gram IV bolus pelan. Sudah pernah memberikan MgSO4
sebelumnya?

Mhs Muji

:Belum pernah, Bu. Mohon maaf sebelumnya, saya ada target untuk
perasat pemberian MgSO4 ini, Bu. Apakah saya boleh
melakukannya?

Bidan Ayu

:Kamu tahu kan kalau MgSO4 ini adalah obat khusus? Dan karena
kamu juga belum pernah melihat pemberian MgSO4, untuk kali ini
kamu perhatikan caranya dulu, ya.

Mhs Muji

:Baik, Bu. Akan saya perhatikan.

Bidan Ayu

:Kalau MgSO4 nya 20% 4 gram, berarti yang dimasukkan berapa


cc?

Mhs Muji

:20 cc, Bu.

Bidan Ayu

:Dan jangan lupa diberikan secara bolus IV, pelan sambil mengajak
pasiennya bicara.

Dengan bimbingan bidan Ayu, mahasiswa Muji dapat memperhatikan bidan Ayu
saat memberikan MgSO4. Karena jarak pemberian full dose dengan maintenance dose
adalah 30 menit dan pemberian maintenance dose nya pukul 21.15 WIB yang sudah
masuk pada shift malam. Maka pada saat operan shift, bidan Ayu melakukan pre
conference saat operan shift. Bidan Ayu menjelaskan tentang jumlah pasien, rencana
asuhan apa saja yang pelu diberikan pada pasien, termasuk pasien Ny. S untuk terapi
lanjutan MgSO4 nya dan memberikan masukan pada bidan jaga untuk memberikan
bimbingan saat melakukan perasat MgSO4 kepada mahasiswa praktik. Meski
mahasiswa praktik tidak bisa memberikannya secara langsung, setidaknya mereka
dibimbing mengenai dosis dan cara pemberiannya.
11

Bidan Choirida :Pemberian maintenance dose nya sekarang ya. Saya akan
menyuntikkan pada boka-boki. Diperhatikan, ya.
Mhs Merly

:Baik, Bu. Saya akan memperhatikannya.

Bidan Choirida :Karena ini maintenance dose, apa yang kamu ketahui tentang
bagaimana cara pemberiannya dan juga dosisnya?
Mhs Merly

: Maintenance diberikan 30 menit setelah full dose. jika MgSO4 nya


40% seperti ini maka diberikan 5 gram atau 25 cc, 12,5 cc boka dan
12,5 cc boki.

Bidan Choirida :Saat memberikannya, apa yang harus kamu lakukan?


Mhs Merly

:Disuntikkan pelan-pelan, Bu.

Bidan Choirida :Dan jangan lupa mengajak pasiennya berbicara.


Mhs Merly

:Baik, Bu.

Mhs Merly akhirnya dapat mengetahui cara pemberian dan dosis pemberian
MgSO4 dengan bimbingan bidan Choirida.
Hari ke 4 ruang bayi mendapatkan rujukan dari bidan Ratna dengan kasus
Ikhterus. Perawat yang menjaga pada saat itu adalah perawat Nanda dan mahasiswa
Dina. Sebelumya, bidan Ratna menghubungi IGD RS Aura Syifa untuk merujuk bayi
Ikhterus patologis sebelum Bu Tinta menghubungi ruang bayi.
Ptg IGD Tinta :Hallo ruang bayi, ini dari IGD ada pasien rujukan dari bidan Ratna
dengan kasus ikhterus
Prwt Nanda

:Iya, kami siap menerima pasien

Tidak lama kemudian petugas IGD, bu Ttinta mengantarkan bayi ikhterus


patologis yang dirujuk oleh bidan Ratna.
Ptg IGD Tinta :Permisi. Ruang bayi ini bayi rujukan dari bidan Ratna dengan kasus
ikhterus patologis.
Prwt Nanda

:Iya. silahkan masuk.

Ptg IGD Tinta :Ini rekam medis bayi Ny. Fatika. (menyerahkan map yang berisi
rekam medik Ny Fatika)
Prwt Nanda

:Iya, terimakasih. (sambil menerima map rekam medik)

12

Perawat Nanda memindahkan bayi Ny Fatika ke dalam incubator. Petugas IGD


meninggalkan ruang bayi dengan membawa kereta dorong bayi.
Prwt Nanda

:Ibu Fatika, bayi Ibu nanti akan dirawat disini. Untuk keperluan seharihari bayi Ibu, Ibu harus membawa popok, pakaian bayi, botol minum
untuk menaruh ASI Ibu dan ASI perahan Ibu.

Ibu Fatika

:Ya Bu, kira-kira berapa lama bayi saya dirawat disini?

Prwt Nanda

:Tergantung kondisi bayi Ibu dan perintah dari dokter spesialis Anak.
Nanti bayi Ibu akan dipantau perkembangannya oleh dokter.

Ibu Fatika

:Kapan saya dapat mengunjungi bayi saya?

Prwt Nanda

:Untuk jadwal kunjungan dapat dilakukan setiap hari pukul 10.00-12.00


dan sore 16.00-17.00 WIB. Pada saat ibu berkunjung kesini, Ibu
sekaligus membawa pakaian bersih dan ASI perah Ibu dalam botol susu.
Untuk pakaian kotornya, Ibu dapat membawanya pulang. Apa ada yang
perlu ditanyakan lagi?

Ibu Fatika

:Terima kasih penjelasannya, Bu. Saya titip anak saya disini, tolong
dirawat dengan baik.

Prwt Nanda

:Tentu kami akan merawat bayi Ibu dengan baik.

Setelah Ibu Fatika mmenitipkan anaknya di ruang bayi, Ibu Fatika pulang ke
rumah.
Prwt Nanda

:Dik, ini ada pasien baru bayi Ny F dengan kasus ikhterus patologis,
sesuai advice dokter Liana tadi, dilakukan tindakan penanganan dengan
terapi sinar. Sudah pernah melakukan terapi sinar?

Mhs Dina

:Saya belum pernah melakukannya, Bu.

Prwt Dina

:Baiklah saya akan mengajarkan bagaimana pemberian terapi sinar, jadi


perhatikanlah dengan baik.

Setelah itu, mahasiswa Dina melakukan terapi sinar dengan bimbingan perawat
Nanda. Hal ini, sekaligus dapat memenuhi kompetensi mahasiswa dalam observasi bayi
dengan terapi sinar.
Hari Sabtu pukul 13.30 WIB seluruh mahasiswa praktik bersama Karu
dikumpulkan oleh CI Siska untuk post conference dan evaluasi.
CI Siska

:Assalamualaikum wr.wb.

13

Karu & Mhs :Waalaikumsalam wr.wb.


CI Siska

:Selamat siang, pada kesempatan kali ini saya mengumpulkan saudara


sekalian untuk mengadakan post conference dan evaluasi. Langsung saja
ya, dimulai dari ruang bersalin, apakah menemui kendala yang berarti?
Saya ingin mendengar laporannya.

Karu Lucik

:Untuk ruang bersalin adik-adik mahasiswa tidak menemui kendala


yang besar. Mereka bisa beradaptasi dengan cepat dan sudah aktif.

Karu Efi

:Begitupun di ruang bayi. Meski saya tidak sedang dinas, mereka bisa
belajar dengan perawat-perawat yang jaga saat itu. Mereka bisa
berkomunikasi dengan baik.

CI Siska

:Lalu untuk satu minggu ini sudah ada kompetensi yang bisa
dimasukkan target?

Mhs Merly

:Kami yang di ruang bersalin sudah mendapatkan bimbingan mengenai


pemberian MgSO4 pada Ny. S, Bu. Meski kami tidak diberikan perasat
tersebut secara 100%, tapi setidaknya dengan bimbingan bidan yang ada
disini kami bisa mengetahui cara pemberian MgSO4.

CI Siska

:Iya, jadi kami mohon kalian memaklumi, karena memang ada perasat
yang memang tidak bisa dilepaskan atau dikerjakan oleh mahasiswa
100% karena memang terlalu berisiko dan itu adalah tanggung jawab
kami.

Mhs Muji

:Kami paham dan kami memakluminya, Bu.

CI Siska

:Saat kemarin memberikan MgSO4, kalian tentu diminta untuk


mengajak pasiennya bicara. Nah, menurut kalian mengapa harus pasien
harus diajak biacara saat pemberian MgSO4, terutama maintenance
dose?

Mhs Fitra

:Agar pasiennya tidak merasa bosan, Bu. Karena penyuntikan MgSO4


nya harus pelan-pelan. Jadi diajak bicara agar pasien merasa nyaman.

CI Siska

:Ada yang punya pendapat lain?


Tidak ada yang menjawab.

CI Siska

:Iya, jawabannya Merly tadi memang benar, ya. Benar secara sisi
kemanusiaan. Tapi dari sisi medis, pasien yang diinjeksi MgSO4 diajak
bicara tujuannya adalah untuk mengetahui pasien ini tadi mengalami

14

intoksikasi MgSO4 atau tidak, yang mana intoksikasi tersebut ditandai


oleh sesak nafas.
Karu Lucik

:Benar yang disampaikan bu Siska. Jadi saat kalian mengajak pasien


bicara dan pasiennya menjawab dengan baik, tidak mengalami sesak,
berarti tubuhnya mampu menerima MgSO4.

CI Siska

:Untuk yang di ruang bayi, bagaimana? Perasat apa yang sudah kalian
dapatkan?

Mhs Dina

:Saya mendapatkan perasat observasi bayi dengan terapi sinar pada


kasus ikhterus, Bu. Saat itu saya dibimbing bu Nanda dan melakukan
observasi tiap 2 jam sekali. Selain itu saya juga membantu proses
pengambilan sampel darah untuk kemudian dikirim ke laboratorium
untuk diperiksa.

CI Siska

:Kalau Stevani dan Ita, bagaimana?

Mhs Ita

:Kebetulan saat itu kami dinas berdua dan mendapati kasus BBLR. Jadi
penanganannya saat itu memberikan ASI dengan menetekkan dan
melakukan perawatan kanguru.

CI Siska

:Ada kesulitan atau tidak saat melakukan penanganannya waktu itu?

Karu Efi

:Berdasarkan laporan yang saya terima dari perawat Chaffa yang hari
itu dinas bersama mereka sekaligus yang menjadi pembimbingnya,
mereka sudah mampu melakukannya dengan cukup baik. Hanya saja,
saat melakukan mereka melakukannya berdua dan meninggalkan bayibayi yang lain. Mungkin saking fokusnya ingin mendapatkan target, Bu.
Tapi tidak mengapa, karena masih ada perawat lain yang berjaga saat
itu.

CI Siska

:Jadi mereka antusias sekali, ya. Terima kasih karena kalian sudah
berusaha melakukan yang terbaik dan maksimal. Tetaplah belajar, jangan
merasa sakit hati saat kami marah karena kalian melakukan hal yang
tidak seharusnya dilakukan. Tanamkan motivasi yang kuat pada diri
kalian bahwa kalian disini menimba ilmu agar suatu saat nanti bisa
bermanfaat bagi orang lain.

Mahasiswa

:Baik, Bu. Terima kasih.

CI Siska

:Untuk target yang lain yang mungkin masih belum bisa kalian
dapatkan pada minggu ini, mungkin akan kalian dapatkan pada minggu
selanjutnya. Ada atau tidak, kalian harus tetap belajar dan menmantapkan

15

teori yang sudah kalian dapat di pendidikan. Agar nanti saat berhadapan
dengan pasien, kalian sudah tidak bingung bagaimana menanganinya.
Saya ingatkan kembali, fokus kalian PKK 3 ini adalah
kegawatdaruratan.
Mahasiswa

:Iya, Bu.

CI Siska

:Karena minggu ini kalian sudah menyelesaikan LP dan Askeb untuk


minggu ini, saya mengingatkan juga untuk segera konsultasi LP Askeb
yang akan dari kasus yang akan kalian presentasikan nanti. Sudah dapat
kasus atau belum?

Mhs Dina

:Ruang Bayi sudah, Bu.

Mhs Fitra

:Ruang Bersalin juga sudah, Bu. Mungkin kami akan konsultasi hari
Senin, karena masih ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki.

Karu Lucik

:Jadwal presentasinya hari apa?

Mhs Muji

:Rencananya hari Jumat, Bu. Kalau misalkan nanti ada perubahan


jadwal kami akan memberitahukannya.

CI Siska

:Baik, kalau begitu, ini sudah jam 14.00 WIB. Waktunya operan.
Diskusi ini saya rasa cukup sekian, ya. Setelah ini kalian bisa kembali ke
ruangan masing-masing untuk operan. Assalamualaikum wr. Wb.

Mahasiswa

:Baik, Bu. Terima kasih. Waalaikumsalam wr.wb.

Setelah itu, Karu masing-masing ruangan memimpin operan kepada shift siang
dan menjelaskan jumlah pasien, diagnosa, dan asuhan atau tindakan yang sudah
diberikan, dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Operan shift ini juga diikuti oleh
mahasiswa.

16

You might also like