Hubungan ekonomi dan kesehatan Hubungan ekonomi dan kesehatan sangatlah erat, yaitu bisa dilihat dari ketercapaian pembangunan ekonomi, jika pembangunan ekonomi dinilai berhasil maka pendapatan negara dan masyarakat meningkat. Apabila pendapatan masyarakat meningkat akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat akan meningkat jika pendapatan yang diperoleh masyarakat juga meningkat. Daya beli masyarakat berupa daya beli barang dan jasa umum serta kepedulian mereka tentang gizi dan kesehatan akan lebih baik. Setelah daya beli mayarakat meningkat, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu kesehatan, gizi dan sanitasi, lingkungan akan menjadi lebih baik. Jika ketiga hal tersebut berjalan lancar maka status kesehatan dan status gizi meningkat. Ketika seseorang memiliki tubuh yang sehat maka tingkat produktivitas juga ikut untuk meningkatkan status kesehatan dan status. Ketika status gizi seseorang baik maka produktivitasnya juga akan baik. Begitu pula sebaliknya, apabila ditemukan suatu permasalahan kemiskinan maka akan timbul lingkaran kemiskinan, berawal dari pendidikan masyarakat yang rendah yang otomatis akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang rendah, sehingga tingkat daya beli masyarakatnya pun akan rendah. Masyarakat dengan kemampuan daya beli rendah akan mengakibatkan status kesehatan dan status gizi masyarakat rendah pula. Jika status kesehatan rendah maka akan timbul permasalahan menyangkut morbiditas dan moralitas yang tinggi. Dengan keadaan tersebut otomatis tingkat produktivitas masyarakat remdah sehingga masyarakat hanya akan memperoleh pendapatan yang rendah pula.