You are on page 1of 17

MAKALAH ETIKA

ETIKA DAN KARAKTER KEPRIBADIAN

DISUSUN OLEH :
HARDINA APRI SAPUTRI

(03031481518007)

KELAS : DIII

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul dan bersosialisasi
satu sama lain. Dalam melangsungkan sosialisasi dengan sesamanya, tidak jarang
manusia mengalami perbedaan cara pandang dan cara berpikir. Terkadang
perbedaan-perbedaan itulah yang membuat manusia sering bersitegang satu sama
lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala dan tidak mau disalahkan, titik temu
perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga masalah tidak akan selesai.
Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak dan mampu membantu mereka
menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Penengah ini harus memberi
pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa setiap orang punya kepribadian
yang berbeda-beda sehingga bisa menimbulkan cara pandang dan cara berpikir
yang berbeda pula, sehingga kedua pihak tersebut bisa lebih bertoleransi kepada
perbedaan-perbedaan yang terjadi diantara mereka.
Tak dapat dipungkiri bahwa kepribadian manusia berperan penting dalam
kelangsungan hidup tiap individu. Kepribadian mempengaruhi banyak hal seperti
yang sudah dipaparkan di atas, yaitu menghasilkan cara pandang dan cara pikir
yang berbeda pada setiap manusia. Kepribadian membuat seseorang berbeda
dengan yang lainnya. Ada yang menganggap bahwa kepribadian seseorang telah
terbentuk semenjak ia lahir. Sedangkan pihak lain menganggap kepribadian
terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitarnya. Namun, ada pula yang
menggabungkan kedua hal tersebut.
Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat
dilihat dari tampak luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar tidak
sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, dan semua yang
tampak dari luar hanyalah sebagai topeng saja.

Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk memahami manusia.


Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya pemahaman
tentang manusia tetap memiliki arti penting dan tetap harus dilaksanakan. Bisa
dikatakan bahwa kualitas hidup manusia, tergantung kepada peningkatan
pemahaman kita tentang manusia. Dan psikologi, baik secara terpisah maupun
sama-sama dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan secara mendalam dalam
penganganan masalah kemanusiaan ini.
Kepribadian sering disamakanatau digunakan secara bergantian dengan
istilah watak atau karakter dan tempramen, padahal masing-masing dari hal
tersebut merupakan sesuatu yang berbeda. Watak adalah aspek sosial dari
kepribadian manusia, sedangkan tempramen adalah aspek badaniah dari
kepribadian. Masing-masing hanyalah salah satu aspek kepribadian, disamping
aspek-aspek yang lain.
Menurut ilmuAntropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa
manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang
disebut sebagai kepribadian atau personality. Hal itumemberikan suatu identitas
sebagai individu yang khusus kepada masing-masing manusia. Kepribadian
memiliki 3 unsur penting, yaitu pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Tiga
unsure nilah yang berperan dalam pembentukan kepribadian tiap-tiap manusia.
1.2 PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah pengertian kepribadian?


Apa saja yang berhubungan dengan kepribadian?
Unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam kepribadian?
Faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian?
Bagaimanakah pembagian kepribadian?
Bagaimana usaha-usaha untuk mempelajari kepribadian?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEPRIBADIAN


Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan
personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah satu
atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani kuno.
Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang
diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar,
dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Dari sejarah pengertian kata
personality tersebut, kata persona yang semua berarti topeng, kemudian diartikan
sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan peranan seperti digambarkan dalam
topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk
menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa
manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang
disebut sebagai kepribadian atau personality.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa
diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian kepribadian menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. G.W.Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam diri
individu, yang menentukan tingkahl aku yang khas (unik) dari orang tersebut.
2. R.B. Cattell
Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa
yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.
3. A.Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu
tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.
4. J.P. Chaplin
Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan
dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu.
Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:

Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek


psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek fisik,

seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.


Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang
mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah

laku yang khas atau unik.


Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi

dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.


Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh
individu.
Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah kepribadian adalah

sesuatu yang menggambarkan cirri khas (keunikan) dari seseorang, yang


membedakan orang tersebut dari orang lain.
2.2 KONSEP-KONSEP

YANG

BERHUBUNGAN

DENGAN

KEPRIBADIAN
Abin

Syamsuddin

(2003)

mengemukakan

tentang

aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten


tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi


terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau
ambivalen.

Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan


dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus
asa

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari


tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara
wajar atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan


interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain.

2.3 UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN


Unsur-unsur kepribadian ada 3, yaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam
jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang
diterimanya melalui panca inderanya, yang masuk ke berbagai sel di bagianbagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses
menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Didalamp
sikologi, hal tersebut dikenal sebagai persepsi yaitu; seluruh proses akal
manusia yang sadar.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu
penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.
Penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan secara lebih
intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut denganpengamatan.
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai
macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang
melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan.
Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan
negatif.
Perasaan, disamping segala macam pengetahuan juga mengisi alam
kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan adalah suatu keadaan
dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan
yang positif atau negatif.
3. Dorongan naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak
ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang

sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai


naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluridisebutdorongan.
Ada 7 macam dorongan naluri:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan seks.
3. Dorongan untuk berupaya mencari makan.
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.
5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan untuk berbakti.
7. Dorongan akan keindahan.
2.4 FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk
kepribadian dan ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut,
yaitu:
1. Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan
oleh factor bawaan. Tokohnya adalah Lombroso, yang dikenal dengan
istilahnya a born criminal. Seseorang menjadi penjahat, karena memang ia
sudah dilahirkans ebagai penjahat. Pengaruh lingkungan sama sekali tidak
diperhatikan oleh aliran ini. Faktorbawaan memang adakalanya memberikan
pengaruh yang dominan. Kita bias melihat bagaimana misalnya, factor genetik
(kromosom), kelenjar endokrin (hormon) mempengaruhi tingkah laku atau
kepribadian seseorang. Sebagai contoh: seorang anak yang dilahirkan dengan
gen tertentu yang dikenal sebagai down syndrome. Hal ini menyebabkan
dimilkinya Intelligence Quotient (IQ) yang sangat rendah dan mempengaruhi
kepribadiannya.
2. Aliran yang mengagungkanpengaruhfaktorlingkungan.
Tokohnya:
a. John Locke
Yang dikenal dengan teori tabula rasa. Bayi yang dilahirkan adalah
ibarat selembar kertas putih. Lingkunganlah yang dapat menentukan
apakah kertas putih itu akan dijadikan hitam, kuning, merah atau apapun
juga.
b. J.B Watson.

Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bias membentuk mereka sesuai
dengan keinginan saya.Saya bias menjadikannya sebagai seorang
pengemis, seorang jendral, pengusaha atau apapun saja.
3. Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan kedua aliran yang
muncul terdahulu. Baik factor bawaan maupun factor lingkungan, sama-sama
punya andil dalam membentuk kepribadian. Pengaruh factor genetika tidak
kita sangsikan, dan karena manusia berinteraksi dengan lingkungannya, serta
dapat menarik manfaat dari hasi lpengalamannya itu, maka peran lingkungan
dalam pembentukan kepribadian menjadi jelas adanya.
2.5 PEMBAGIAN KEPRIBADIAN
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi
dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai,
mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan
membutuhkan.
3. Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan
diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan
menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu
dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta
menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.

6. Pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan,
merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan
hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri
sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu
dengan orang lain dan menghindari konflik.
Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat
jenis yaitu:
1. Tipe Sanguin
Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup,
bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah
cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang
dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya
dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri
atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang
sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar
bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.
2. Tipe Flegmatik
Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak
beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi
naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa
menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke
dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi
di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang
tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini

membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka
salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati.
Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe Melankolik
Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan
perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah
orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah
bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa
terbahak-bahak.

4. Tipe Kolerik
Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah
seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya
adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab
dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya
terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena perasaannya kurang
bermain.
2.6 USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian
manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara yang
sederhana. Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuanpengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang
menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebutjuga
ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai
berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):

1. Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian manusia


berdasarkan gurat-gurat tangan.
2. Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas
dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang terjadi di alam,
termasuk waktu kelahiran seseorang.
3. Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepri-badian
atas dasar tulisan tangan.
4. Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas
dasar keadaan wajah.
5. Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian
berdasarkan keadaan tengkorak.
6. Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar
keadaan kuku.
2.7 MENILAI KEPRIBADIAN
Terdapat 3 cara utama untuk menilai kepribadian seseorang diantaranya
adalah sebagai berikut:
a) Survei mandiri
Survei yang diisi oleh individu adalah cara paling umum yang digunakan
untuk menilai kepribadian. Kekurangan dari survei jenis ini adalah individu
mungkin berbohong atau mungkin hanya menunjukan kesan yang baik. Individu
berbohong guna mendapatkan hasil test yang baik.
b) Survei peringkat oleh pengamat
Survei ini dikembangkan untuk memberikan suatu penilain bebas
mengenai kepribadian seseorang. Survei ini dapat pula dilakukan oleh rekan kerja.
Survei peringkat terbukti merupakan dasar pertimbangan yang yang lebih baik
atas keberhasilan suatu pekerjaan.
c) Ukuran proyeksi (Rorshach Inkbolt Test dan Tematic Apperception Test)
Beberapa contoh ukuran proyeksi adalah Rorshach Inkbolt Test dan
Tematic Apperception Test. Dalam Rorshach Inkbolt Test individu diminta untuk
menyatakan menyerupapi apakah inkbolt yang disediakan. TAT adalah
serangkaian gambar pada kartu. Individu yang diuji diminta untuk menuliskan
kisah dari setiap gambar yang dilihatnya.

2.8 SIFAT

KEPRIBADIAN

YANG

MEMPENGARUHI

PERILAKU

ORGANISASI
Sifat kepribadian yang mempengaruhi perilaku organisasi diantaranya :
1.

Evaluasi diri
Adalah tingkat dimana Individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai
apakah mereka menyukai dirinya atau tidak menyukai diri mereka dan apakah
mereka menganggap diri mereka sendiri cakap dan efekfif. Perspektif diri ini
merupakan konsep inti dari evaluasi inti diri ( Core Self-Evaluation ).
Evaluasi inti diri seseorang ditentukan oleh dua elemen utama yanitu :

Harga diri tngakat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri
mereka sendiri dan sampai mana mereka sendiridan sampai dimana mereka
menganggap diri mereka berharga sebagai manusia.

Lokus diri tngkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu
nasib mereka sendiri.
2. Machiavelliansme
Karakteristik kepribadian machiavelliansme berasal dari nama Nicolo

Machivelli penulis abad 16 yang menulis tentang cara mendapatkan kekuasaan.


Individu dengan sifat ini cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional
dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Jika hal ini berguna maka
manfaatkanlah inilah prinsip para mach. Mzch yang tinggi melakukan lebih
banyak manipulasi, lebih banyak memperoleh kemenangan, tidak mudah terbujuk
akan tetapi sangat pandai dalam membujuk dibandingkan dengan individu yang
mempunyai tingkat yang rendah.
3. Narsisme
Narsisisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.
Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan
mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia
mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan

tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang


disebut bunga narsis.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew
Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang
cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara
kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki
sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti
bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.
Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian
yang bersifat patologis.
4. Pemantau diri
Pemantau diri merujuk pada kemampuan seorang individu untuk
menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Individu
dengan tingkat pemantau diri yang tinggi menunjukan kemampuan yang sangat
baik dalm menyesuaikan perilaku mereka dengan faktor situasional eksternal.
5. Pengambilan resiko
Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk mengammbil
keputusan. Kecenderungan untuk mengambil atau menghindari risiko telah
terbukti berpengaruh terhadap berapa lama untuk membuat suatu keputusan.
6. Kepribadian tipe a dan kepribadian tipe b
Karakteristik individu tipe A :
a. Selalu bergerak, berjalan dan makan dengan cepat
b. Merasa tidak sabaran
c. Berusaha keras untuk melakukan dan memikirkan dua hal atau lebih pada saat
bersamaan.
d. Tidak dapat menikmati waktu luang
e. Terobsesi dengan angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang
bias mereka peroleh.
Karakteristik individu tipe B

a. Tidak pernah mengalami keterdesakan waktu atau ketidaksabaran


b. Merasa tidak perlu memperhatika atau

mendiskusikan pencapaian maupun

prestasi mereka kecuali atas tuntutan situasi


c. Bersenang senang dan bersantai daripiada berusaha menunjukan keunggulan
mereka.
d. Bias santai tanpa merasa bersalah.

7. Kepribadian proaktif
Sikap yang cenderung opurtunitis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun
hingga berhasil mencapai cita-citanya disebut dengan kepribadian proaktif.
Mereka menciptakan perubahan tanpa memperdulikan batasan atau halangan.
Sebagai contoh individu proaktif cenderung menantang status quo atau
menyuarakan ketidaksenangan mereka dalam situasi yang tidak mereka sukai.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa
kepribadianadalahsesuatu

yang

menggambarkancirikhas

(keunikan)

dariseseorang, yang membedakan orang tersebutdari orang lain.


Kepribadian memiliki beberapa aspek, yaitu: karakter, temperamen, sikap,
stabilitas emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas, dimana keenam hal tersebut

berkaitan erat dengan kepribadian.


Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian adalah

pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.


Faktor bawaan dan faktor lingkungan adalah dua aliran bertentangan yang
dianggap mampu membentuk suatu kepribadian. Namun, ada satu pendapat
yang menggabungkan keduanya sehingga keduanya punya andil dalam

membentuk sebuah kepribadian.


Macam-macam kepribadian juga dapat dibedakan secara spesifik, seperti
pengamat, perfeksionis, dan lain-lain. Ada pula yang membaginya secara tidak

spesifik, seperti tipe melankolik, flegmatik, dan lain sebagainya.


Usaha-usaha untuk menyingkap kepribadian banyak dilakukan dengan cara
sederhana, seperti melihat garis tangan, keadaan/struktur wajah, dan lain-lain.

3.2 SARAN
Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika dipelajari. Tentunya
makalah ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari
dan baca referensi tentang kepribadian di berbagai buku-buku psikologi atau dari
internet agar wawasan kita tentang kepribadian bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009.
Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Renee Baron dan Elizabeth Wagele. Eneagram: Mengenal 9 Kepribadian Manusia
dengan Lebih Asyik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.
Drs. Kuntjojo, M.Pd. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan
Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2009.
Waluyo,
S.Pd,
MM.
Kepribadian,
Slide
Share.
Universitas
Pamulang.Online.http://agungdermawan.blogspot.com/2008/07/makalahkepribadian.html.diakses pada tanggal 28 April 2016

You might also like