Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
HARDINA APRI SAPUTRI
(03031481518007)
KELAS : DIII
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
KEPRIBADIAN
Abin
Syamsuddin
(2003)
mengemukakan
tentang
aspek-aspek
Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau
ambivalen.
Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bias membentuk mereka sesuai
dengan keinginan saya.Saya bias menjadikannya sebagai seorang
pengemis, seorang jendral, pengusaha atau apapun saja.
3. Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan kedua aliran yang
muncul terdahulu. Baik factor bawaan maupun factor lingkungan, sama-sama
punya andil dalam membentuk kepribadian. Pengaruh factor genetika tidak
kita sangsikan, dan karena manusia berinteraksi dengan lingkungannya, serta
dapat menarik manfaat dari hasi lpengalamannya itu, maka peran lingkungan
dalam pembentukan kepribadian menjadi jelas adanya.
2.5 PEMBAGIAN KEPRIBADIAN
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi
dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai,
mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan
membutuhkan.
3. Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan
diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan
menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu
dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta
menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan,
merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan
hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri
sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu
dengan orang lain dan menghindari konflik.
Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat
jenis yaitu:
1. Tipe Sanguin
Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup,
bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah
cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang
dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya
dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri
atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang
sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar
bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.
2. Tipe Flegmatik
Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak
beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi
naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa
menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke
dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi
di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang
tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini
membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka
salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati.
Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe Melankolik
Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan
perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah
orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah
bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa
terbahak-bahak.
4. Tipe Kolerik
Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah
seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya
adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab
dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya
terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena perasaannya kurang
bermain.
2.6 USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian
manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara yang
sederhana. Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuanpengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang
menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebutjuga
ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai
berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):
2.8 SIFAT
KEPRIBADIAN
YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU
ORGANISASI
Sifat kepribadian yang mempengaruhi perilaku organisasi diantaranya :
1.
Evaluasi diri
Adalah tingkat dimana Individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai
apakah mereka menyukai dirinya atau tidak menyukai diri mereka dan apakah
mereka menganggap diri mereka sendiri cakap dan efekfif. Perspektif diri ini
merupakan konsep inti dari evaluasi inti diri ( Core Self-Evaluation ).
Evaluasi inti diri seseorang ditentukan oleh dua elemen utama yanitu :
Harga diri tngakat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri
mereka sendiri dan sampai mana mereka sendiridan sampai dimana mereka
menganggap diri mereka berharga sebagai manusia.
Lokus diri tngkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu
nasib mereka sendiri.
2. Machiavelliansme
Karakteristik kepribadian machiavelliansme berasal dari nama Nicolo
7. Kepribadian proaktif
Sikap yang cenderung opurtunitis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun
hingga berhasil mencapai cita-citanya disebut dengan kepribadian proaktif.
Mereka menciptakan perubahan tanpa memperdulikan batasan atau halangan.
Sebagai contoh individu proaktif cenderung menantang status quo atau
menyuarakan ketidaksenangan mereka dalam situasi yang tidak mereka sukai.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa
kepribadianadalahsesuatu
yang
menggambarkancirikhas
(keunikan)
3.2 SARAN
Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika dipelajari. Tentunya
makalah ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari
dan baca referensi tentang kepribadian di berbagai buku-buku psikologi atau dari
internet agar wawasan kita tentang kepribadian bisa dikembangkan lebih jauh lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009.
Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Renee Baron dan Elizabeth Wagele. Eneagram: Mengenal 9 Kepribadian Manusia
dengan Lebih Asyik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.
Drs. Kuntjojo, M.Pd. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan
Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2009.
Waluyo,
S.Pd,
MM.
Kepribadian,
Slide
Share.
Universitas
Pamulang.Online.http://agungdermawan.blogspot.com/2008/07/makalahkepribadian.html.diakses pada tanggal 28 April 2016