You are on page 1of 18

A S U H A N K EP ER A W ATA N

PA D A K LIEN D EN G A N
P ER U B A H A N P R O S ES P IK IR :
W AH AM
By.
Rizki Fitryasari PK S.Kep.Ns.,M.Kep

D EFIN ISI
suatu keyakinan yang salah yang
dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan
kenyataan (Stuart, 2009)
Keyakinan seseorang berdasarkan
penilaian realitas yang salah (Keliat,
1999)

Faktor Predisposisi
Genetis (abnormalitas sistem saraf)
Neurobiologis (Gg. Korteks pre

frontal dan korteks limbik)


Neurotransmitter abnormalitas
dopamin, serotonin)
Paparan virus influensa pada
trimester III
Psikologis (ibu pencemas, ayah tidak
peduli)

Faktor Presipitasi
Proses pengolahan informasi yang

berlebihan
Mekanisme penghantaran impuls
yang abnormal

TAN D A D AN G EJALA
Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho.. atau Saya
punya tambang emas
Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan
Contoh: Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan
hidup
saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya

TAN D A D AN G EJALA
Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari
Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: Saya sakit kanker, setelah pemeriksaan laboratorium
tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus
mengatakan
bahwa ia terserang kanker

TAN D A D AN G EJALA
Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada
di dunia/meninggal,diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Contoh: Ini khan alam kubur ya, semua
yang ada disini adalah roh-roh

PRO SES TERJAD IN YA W AH AM


Fase of human need
Fase lack of self esteem
Fase control internal external
Fase environment support
Fase comforting
Fase improving

PEN G KAJIAN
1. Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-

ulang diungkapkan dan menetap?


2. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu,
atau apakah pasien cemas secara berlebihan tentang
tubuh atau kesehatannya?
3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda
disekitarnya aneh dan tidak nyata?
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar
tubuhnya?
5. Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan
oleh orang lain?
6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya
dikontrol oleh orang lain atau kekuatan dari luar?
7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan
fisik atau kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain
dapat membaca pikirannya?

D O KU M EN TASIPEN G KAJIAN
Proses pikir
Arus Pikir
[ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking
[ ] Kehilangan assosiasi [ ] Pengulangan bicara
Bentuk Pikir
[ ] realistik [ ] Non-Realistik
Isi pikir
[ ] Obsesi [ ] Fobia
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait
[ ] Hipokondria [ ] Pikiran magis
Waham
[ ] Agama
[ ] Somatic [ ] Kebesaran
[ ] Curiga

[ ] Nihilistik [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir


[ ] Kontrol pikir

M ASALAH KEPERAW ATAN


GANGGUAN PROSES PIKIR:
WAHAM.

INTERVENSI
Bina hubungan saling percaya
a). Mengucapkan salam terapeutik
b). Berjabat tangan
c). Menjelaskan tujuan interaksi
d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
setiap kali bertemu
pasien.

INTERVENSI
Membantu klien mengidentifikasi waham pasien
a) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
b) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
c) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas
sehari-hari
d) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang
tidak terpenuhi sehingga menimbulkan
kecemasan, rasa takut dan marah
e) Jika pasien terus menerus membicarakan
wahamnya dengarkan tanpa memberikan
dukungan atau menyangkal sampai pasien
berhenti membicarakannya
f) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi
pasien sesuai dengan realitas

INTERVENSI
Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang
benar
a) Diskusikan dengan pasien kemampuan realistis
yang dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini
b) Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas
sesuai kemampuan yang dimilikinya.
c) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang
tidak terpenuhi sehingga menimbulkan
kecemasan, rasa takut dan marah.
d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional pasien
e) Berbicara dalam konteks realitas
f) Bila pasien mampu memperlihatkan kemampuan
positifnya berikan pujian yang sesuai

INTERVENSI
Mengajarkan dan melatih cara minum obat
yang benar
a) Jelaskan pada pasien tentang program

pengobatannya (manfaat, dosis obat, jenis, dan


efek samping obat yang diminum serta cara
meminum obat yang benar)
b) Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien
berhenti minum obat tanpa konsultasi

Tindakan keperaw atan untuk keluarga


Tujuan
1. Keluarga mampu mengidentifikasi

waham pasien
2. Keluarga mampu memfasilitasi
pasien untuk memenuhi kebutuhan
yang dipenuhi oleh wahamnya.
3. Keluarga mampu mempertahankan
program pengobatan pasien secara
optimal

INTERVENSI
1) Diskusikan dengan keluarga tentang waham

yang dialami pasien


2) Diskusikan dengan keluarga tentang :
a) Cara merawat pasien waham dirumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.
3). Diskusikan dengan keluarga tentang obat
pasien (nama obat,dosis, frekuensi, efek
samping, akibat penghentian obat)
4). Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien
yang memerlukan konsultasi segera

EVALU ASI
A. Pasien mampu:
1. mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan
2. berkomunikasi sesuai kenyataan
3. menggunakan obat dengan benar dan patuh

B. Keluarga mampu:
1. Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya
sesuai kenyataan
2. Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan
kemampuan dan kebutuhan pasien
3. Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan
patuh

You might also like