You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu.
Perkembangan itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman
dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman
John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan
wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak
menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit
semata tetapi hal-hal baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan
penyakit, serta masalah kesehatan secara umum dan perkembangan ilmu
pengetahuan lainnya.
Pengetahuan kedokteran klinik berkembang begitu pesat disamping
perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku.
Perkembangan

ilmu-ilmu

ini

juga

membuat

ilmu

epidemiologi

semakin

berkembang.Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan dasar


berpikir para ahli kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi dari masa ke
masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?
2. Apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi?
3. Menjelaskan bagaimana terjadinya penyakit/ masalah?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian epidemiologi.
2. Mengetahui apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi.
3. Mengetahui bagaimana terjadinya penyakit dan masalah.

D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, tujuan, dan manfaat
epidemiologi

dalam

pelayanan

kebidanan,

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


2. Untuk pembaca

serta

mahasiswa

dapat

Untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang epidemiologi dalam


pelayanan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis
sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu
serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut
untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti:
Epi= di atas/ di antara/ yang ada diantara Demos = populasi, orang, masyarakat,
Logos = ilmu.
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat/populasi atau
ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan
mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005).
Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam
layanan kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan
determinan

morbiditas

dan

mortalitas

dalam

bidang

kebidanan

secara

komprehensif. Artinya secara menyeluruh menyangkut seluruh sistem kebidanan


termasuk kesehatan ibu dan anak.
B. Tujuan
Tujuan epidemiologi dalam kebidanan yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi etiologi atau penyebab penyakit atau faktor-faktor risiko
terjadinya penyakit yang biasa menyerang ibu selama masa kehamilan, persalinan
dan masa nifas (42 hari setelah persalinan) serta pada bayi dalam kandungan
hingga dilahirkan sampai masa balita.
2. Bertolak dari nomer 1 tersebut diatas, diharapkan akan didapatkan teknik
pencegahannya.

C. Manfaat
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit
a. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang
mungkin akan terjadi.

b. Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan


kesehatan dan kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat
Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa
sajakah yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di
dalam suatu komunitas atau wilayah.
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi.
a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi
kelompok atau populasi.
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan
menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan,
pemeriksaan , skrining kesehatan, tes kesehatan, dll.
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam
mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan
layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera,
ketidakmampuan atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang
ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu.
b. Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.
6. Identifikasi sindrom
Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom,
misalnya sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan
epidemiologi
memungkinkan
pencegahan,

dan

pemusnahan

penyebab

dilakukannya
penyakit,

pengendalian,

kondisi,

cedera,

ketidakmampuan atau kematian. (Timmreck, 2004).


D. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yaitu sebagai hasil akhir interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan. Berikut uraian tentang penjamu, agen, dan lingkungan.
1. Penjamu ( Ibu Hamil )
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya,
antara lain :

a. Faktor keturunan
Dalam dunia kebidanan dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti
penyakit alergi, kelainan jiwa, dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas batas tertentu beberapa jenis
menyakit akan dapat diatasi.
c.

Umur
Pada ibu hamil yang primigravida dibawah umur 20 tahun rentan terjadi abortus, ini

di sebabkan karena sistem reproduksinya yang belum matang.


d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja
misalnya kanker serviks atau tumor ovarium hanya ditemukan pada wanita.
e.

Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu
misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang barat, atau

rhesus negatif yang prosentasenya lebih banyak pada oraang barat.


f. Status perkawinan
Status perkawinan tentu berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, misalnya
orang yang sudah menikah berkali-kali tentu mempunyai risiko yang lebih besar
terhadap penyakit sistem reproduksi dibandingkan dengan orang yang baru
menikah satu kali.
g.

Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit

ketegangan jiwa daripada bawahan.


h. Kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit
infeksi.
2. Agen ( hasil konsepsi)
Yaitu janin atau fetus yang ada dalam kandungan ibu hamil.
3. Lingkungan
Adalah lingkungan sosial budaya, ekonomi, serta pelayanan kesehatan yang
diterima oleh ibu hamil.
E. Faktor-Faktor Resiko Dalam Pelayanan Kebidanan

Faktor-faktor resiko bagi kematian ibu hamil dapat di klasifikasikan menjadi 4


kategori :
1. Faktor-faktor Reproduksi
a) Usia
Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun. Jika kurang dari 20
tahun atau lebih dari 30 tahun, maka akan terdapat faktor risiko yang lebih tinggi
yang dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi.
b) Paritas
Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi resikonya untuk
mengalami komplikasi.
c) Kehamilan tak di inginkan
KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko tinggi. Karena
bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan berusaha untuk melakukan
terminasi kehamilan, yang selanjutnya akan menimbulkan komplikasi-komplikasi
lain.
2. Faktor-faktor resiko kehamilan
a) Perdarahan pada abortus spontan
Dimana terjadi perdarahan ringan atau bercak yang menunjukkan ancaman
terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dimana sebagian atau keseluruhan hasil
konsepsi telah keluar melalui kavum uteri melalui kanalis servikalis.
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi di
luar endometrium kavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba
uterina.kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptura apabila masa
kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya : tuba).
c) Perdarahan pada trimester III kehamilan
Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen kesehatan
melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60% dari
keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih. Strategi ini
dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menaggulangi gangguan kehamilan dan
persalinan sedini mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat
merupakan langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin mengancam
keselamatan ibu. Adapun masalah yang sering ditemukan dalam trimester III
kehamilan adalah Perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga menjelang
persalinan, perdarahan intrapartum, dan prematuritas serta mortalitas perinatal.

d) Perdarahan post partum


Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml. Ditandai dengan perubahan tanda vital
pasien mengeluh lemah, berkeringat dingin, mengigil, sesak nafas, sistolik kurang
dari 90 mmHg, nadi lebih dari 100 kali/menit, kadar HB kurang dari 8 gr % .
e) Infeksi nifas
Infeksi Puerperalis, dalah infeksi pada traktus genetalia setelah persalinan,
biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.
f) Distosia bahu
Adalah suatu keadaan dimana tertahannya bahu bayi pada jalan lahir saat
persalinan, dikarenakan ada masalah tertentu.
g) Abortus Provokatus
Abortus yang terjadi dengan sengaja.

3. Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan


a) Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal
b) Asuhan medis yang kurang baik
c) Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
d) Faktor-faktor sosial budaya
1) Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik
2) Ketidaktahuan dan kebodohan
3) Status wanita yang rendah
4) Pantangan makan tertentu pada wanita hamil.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan
bahwa di dalam suatu pupulasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit,
ketidakmampuan, cedera, atau bahkan angka kematian.
Sedangkan epidemiologi dalam pelayanan kebidanan yaitu mengkaji adanya
penyebab morbiditas dan mortalitas dalam pelayanan kebidanan. Dimana layanan
kebidanan merupakan hal utama untuk mengidentifikasi adanya faktor risiko yang
dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan dapat menimbulkan adanya
morbiditas dan mortalitas.
B. Saran

Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan dapat


memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada proses penyebaran penyakit. Serta dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kebidanan selama ini.

You might also like