You are on page 1of 4

BAB III

HASIL PENGAMATAN
A. Faktor Bahaya Fisika
1. Bising
Secara umum dari hasil pengamatan langsung tanpa menggunakan
standar alat noise dosimeter, factor kebisingan tidak dapat dievaluasi
dengan baik karena keterbatasan waktu dan ruang gerak. Hasil penilaian
derajat kebisingan ditemukan ditemukan di area pengolahan limbah. Pada
pengamatan kami terdapat bising dari mesin pengolahan limbah dan
mesin pengaduk bahan.
2. Penerangan
Sumber penerangan sebagian berasal dari sinar matahari dan sebagian
nya lagi berasal dari penerangan buatan yaitu lampu. Sinar matahari
masuk melalui jendela yang luas nya kurang lebih 1,5 x 1 m hampir
disetiap dinding ruangan. Pada penerangan buatan digunakan lampu jenis
neon panjang disetiap area nya, baik area produksi, area packing, maupun
gudang. Lampu neon panjang yang digunakan berwarna putih.
Secara umum penerangan cukup baik, menerangi daerah kerja secara
merata dan dapat mempermudah para pekerja melakukan pekerjaan nya.
3. Iklim Kerja
Suhu ruangan tidak dapat kami amati. Sumber panas berasal dari
mesin. Untuk mengurangi panas sudah terdapat kipas angin dan AC yang
bekerja dengan baik. Bagi tenaga kerja disediakan air minum dalam
bentuk air galon yang dapat diambil sesuai kemauan pekerja.
4. Getaran
Berdasarkan pengamatan kami terdapat sumber getaran terutama pada
mesin di bagian mixing dan pada penggunaan alat forklift. Namun tidak
dapat kami periksa secara obyektif disebabkan karena keterbatasan alat
yang dapat dipakai.
5. Radiasi
Ditemukan kemungkinan permasalahan dengan radiasi handphone.
Saat bekerja tidak sedikit kami temukan beberapa pekerja yang membawa
14

handphone saat bekerja yang seharusnya dapat dikumpulkan di suatu


tempat dan dapat diberikan jika ada keperluan ataupun pada saat istirahat.
Namun kami tidak dapat mengukur tinggi rendahnya jumlah radiasi,
dikarenakan keterbatasan alat yang dapat dipakai.
B. Faktor Bahaya Biologi
Setelah melakukan pengamatan (Walkthrough Survey) di PT mandom,
Tbk didapatkan adanya beberapa kemungkinan terdapatnya faktor-faktor
bahaya biologi yaitu pengadaan kantin yang menyediakan makanan bagi
seluruh pekerja yang pada saat pengolahannya berpotensi menyebarkan
bakteri patogen yang menyebabkan penyakit seperti diare dan keracunan
makanan.

Hasil

wawancara

dengan

pihak

perusahaan

bahwa

pengendaliannya dengan cara kerjasama dengan perusahaan katering yang


diganti tiap tahunnya dimana salah satu persyaratan perusahaan katering
rekanan tersebut sudah bersertifikat dari segi kehigienisan dalam pengolahan
makanan.
Potensi bahaya lain adalah pembuangan limbah kantin berupa sampah
dan sisa makanan yang dapat menjadi sumber berbagai macam bakteri dan
parasit penyebab penyakit serta keadaan kantin yang terbuka menyebabkan
lalat sebagai vektor dari penyebaran penyakit dapat hinggap ke makanan.
Pengendalian yang sudah dilakukan dari pihak perusahaan dengan
memberikan sekat pada tempat pengambilan makanan sehingga lalat tidak
dapat masuk ke tempat penyimpanan makanan.
Penyebaran penyakit menular juga merupakan potensi bahaya di
perusahaan ini, dimana dari top 10 disease perusahaan penyakit nomor 1
terbanyak adalah ISPA yang merupakan penyakit menular melalui udara.
Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan

15

penyuluhan ke pegawai yang menderita sakit untuk memakai masker ke


tempat kerja sehingga tidak menularkan penyakitnya ke pekerja lain.
C. Faktor Bahaya Kimia
Secara umum dari hasil pengamatan :
a. Bahan kimia sebagai bahan dari proses produksi disimpan di gudang
penyimpanan belakang dan kami tidak sempat masuk ke gudang
penyimpanan tersebut.
b. Bahan kimia yang telah diproses menjadi hasil produksi disusun di
dalam gudang penyimpanan dengan penataan yang baik namun
peletakannya cukup menghalangi akses ke arah tangga darurat yang
dikhawatirkan

apabila terjadi keadaan darurat hasil tersebut akan

tertabrak oleh tenaga kerja dan hasil produk kimia beupa serbuk atau
bubuk akan jatuh dan akan berhamburan sehingga bisa saja terhirup
langsung dalam jumlah yang cukup banyak oleh tenaga kerja.
c. Di dalam ruangan IPAL menggunakan zat yang bersifat asam kuat dan
basa kuat, dan dalam proses pembilasan dapat dirasakan keadaan di
dalam ruangan adalah pengap dan bisa jadi penguapan atau gas hasil
pengolahan terhirup oleh para tenaga kerja
d. Tenaga kerja dalam proses mixing dan packing belum menggunakan alat
pelindug diri dengan baik dan dikhawatirkan akan berefek dalam jangka
panjang kepada para tenanga kerja.
D. Kebersihan (Higiene Perusahaan) / Faktor Lingkungan
Daerah lingkungan kerja tampak bersih walaupun lokasi kerja
merupakan area produksi. Di lingkungan kerja disetiap lantai terdapat
beberapa toilet yang bersih dan nyaman untuk para karyawan nya. Tempat
makan karyawan disediakan kantin yang cukup luas dan bersih yang terletak
disamping dari gedung produksi. Sistem penyediaan makan dipabrik ini
menggunakan jasa catering yang berganti-ganti tiap tahun nya. Karyawan
diberikan makanan dengan empat macam menu yang sama setiap harinya
16

dengan system prasmanan, namun catering ini menggunakan peralatan makan


secara bersaaan yang sudah disediakan.
E. Petugas Higiene Industri
Pada pengamatan kelompok kami terdapat 50 orang sebagai petugas
kebersihan yang bekerja 2 kali sehari untuk membersihkan setiap ruangan di
PT. MANDOM IDONESIA Tbk, dan pembuangan sampah, sampah dikumpul
setiap hari.
F. Pengolahan Limbah
Terdapat tempat pengolahan limbah di tempat tertutup dalam area
perusahaan, limbah tersebut hasil dari bilasan yang ketiga dimana hasil
bilasan yang pertama dan kedua di kirim ke PT Wastex. Pengolahan limbah
cair pada perusahaan tersebut secara kimia, tempat pengolahan mengeluarkan
bau yang menyebar di sekitar area tersebut. Hasil bilasan limbah yang ketiga
pada perusahaan tersebut di nilai dalam batas aman diketahui dengan
menggunakan indikator ikan mas yang di pelihara pada kolam di samping
area pengelolahan limbah tersebut.

17

You might also like