You are on page 1of 2

BAB I

LATAR BELAKANG

Sumber Daya Geologi yang meliputi kekayaan Energi dan Minerba sangat penting untuk
dilestarikan sebagai ketahanan suatu Negara. Dalam rangka pemenuhuan kebutuhan primer
Negara berkembang yaitu pembangunan dalam segala sektor. Pembangunan sektor dan aset
Negara tentunya membutuhkan pengembangan fasilitas berupa gedung dan bangunan. Selain itu
pembangunan pemukiman penduduk akan selalu dibutuhkan. Oleh sebab itu, ketersediaan bahan
baku pembangunan sangat bergantung pada sumber daya alam dalam negeri yang jumlahnya
termasuk melimpah. Namun pada beberapa bahan galian memiliki jumlah yang terbatas serta
keterdapatannya di alam memiliki peranan yang sangat penting. Yang apabila dieksploitasi
berlebihan dan tak bertanggung jawab tentunya akan dapat merusak keseimbangan ekosistem
yang ada. Manusia sebagai salah satu komponen ekosistem tentunya akan merasakan dampaknya
apabila hal ini tidak dicegah dan dilakukan suatu tindakan tegas mengenai hal tersebut.
Salah satu bahan galian minerba yang sangat penting adalah batu kapur yang merupakan
bahan campuran utama semen. Batu Kapur atau biasa dikenal sebagai Batu Gamping ini
merupakan jenis batuan sedimen kaya akan unsur karbonat hasil proses lithifikasi organisme laut
dangkal purba yang terangkat ke permukaan. Organisme laut dangkal ini dapat berupa terumbu,
cangkang moluska, maupun mikroorganisme seperti foraminifera dengan kelimpahan yang
sangat banyak. Kelimpahan batuan gamping ini sangat melimpah di Indonesia. Bahkan karena
kelimpahannya yang luas secara regional dapat membentuk suatu bentuk lahan karst. Bentuk
lahan karst ini memiliki bentukan-bentukan khas sebagai penciri. Seperti bukit kerucut karst,
sink hole, sungai aliran bawah tanah (multi basinal), goa karst dengan ornamen seperti
stalagmite, stalaktit dan speleothem, dan penciri lainnya yang menunjukkan gejala pelarutan
batuan oleh air permukaan.
Bentuk lahan Karst ini secara tidak langsung membentuk suatu ekosistem khusus yang
memiliki keanekaragaman flora-fauna khusus yang perlu dijaga kelestariannya. Komponen
abiotiknya.pun memiliki ciri khas yang manusia pun memanfaatkan keberadaannya. Seperti
halnya sungai bawah tanah yang air.nya sangat melimpah sehingga manusia dapat dengan mudah
membuat sumur ataupun memanfaatkannya dari mata air terdekat. Flora endemik seperti pohon

jati dapat dijadikan suatu bisnis perkebunan yang menghasilkan keuntungan. Belum juga sektor
pariwisata yang tentunya akan sangat menarik wisatawan dengan adanya goa-goa karst yang
unik. Oleh karena itu, sangat diperlukan peraturan pemerintah yang mengatur mengenai
penambangan batugamping pada wilayah karst.
Sebelumnya telah ada peraturan pemerintah Indonesia yang mengatur mengenai
penambangan wilayah karst pada KEPMEN ESDM No.1456 K/20/MEM/2000, namun setela
sekian lama bertahan kini dinilai kurang dapat melindungi sumber daya karst di Indonesia. Oleh
sebab itu dilakukan pengkajian ulang mengenai hal tersebut yang kemudian menetapkan
PERMEN ESDM No.17 Tahun 2012.

You might also like