Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fathul Risqy
Heru Prastiyawan
Ibnu Habib Zein
Indah Qolbyati
Jeli Renaldy
Jeni Lupita
Juna
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDIKIA MEDIKA
JOMBANG
2016
A. Persiapan
1. Topik
2. Tujuan Umum :
Klien dapat menyebutkan manfaat dan cara melaksanakan
latihan rentang gerak sendi (ROM)
3. Tujuan Khusus
:
a. Klien mampu menyebutkan pengertian Latihan rentang
gerak sendi (ROM).
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Latihan rentang
gerak sendi (ROM)
c. Klien mampu melaksanakan contoh Latihan rentang
gerak sendi (ROM).
4. Landasan Teori :
Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi
cairan sinovia pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi
menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi
penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi gerakan
persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya
pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut. Penurunan
kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik
(physical
activity)
dan
latihan
(exercise),
sehingga
akan
mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan seharihari (activity daily living/ ADL). Latihan dan aktivitas fisik pada
lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan persendian,
tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas (Wold, 1999).
Range of Motion (ROM) merupakan salah satu indikator fisik yang
berhubungan dengan fungsi pergerakan. Menurut Kozier (2004),
ROM
dapat
diartikan
sebagai
pergerakan
maksimal
yang
Adanya
pemakaian
keterbatasan
sendi,
dapat
pergerakan
memperparah
dan
berkurangnya
kondisi
sistem
Mendemonstrasikan
cara
melaksanakan
latihan
6.
Persiapan lingkungan
a. Menyiapkan tempat pelaksanaan TAK (di beranda rumah Ny.Mardiah)
b. Peralatan yang dibutuhkan: Tape recorder, kaset lagu, kursi, poster
latihan rentang gerak sendi (ROM).
Rencana Kegiatan
a. Waktu : 30 menit
b. Tempat: kediaman Ny.Mardiah RW.02 Borong
Skema Ruang Terapi
Keterangan :
L
= leader
= Fasilitator
= Observer
= tape recorder
= Klien
c.
Perkenalan :
Salam teraupetik
d.
e.
f.
b.
dan
memberi pertanyaan
LATIHAN R O M
Tujuan :
1. Mempertahankan / memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi sirkulasi
Petunjuk :
1. Ada dua jenis latihan Range of Motion
-
Latihan pasif
Latihan aktif
Pasien bedrest
a. Atur posisi lengan klien menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk dengan
lengan
b. Pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang
pergelangan tangan klien
c. Tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin
LATIHAN R O M PASIF
Latihan pasif seringkali dilakukan oleh perawat epada klien yang menderita
paralysis atau lemah otot pada salah satu bagian tubuh. Pemilihan latihan yang
spesifik tergantung batas kemampuan klien.
Petunjuk dalam melakukan latihan pasif terdiri dari :
-
Gerakkan kepala dari posisi tedak lurus ke belakang sejauh mungkin. Jarak
normal yaitu 10o. Otot utama adalah trapezius.
4. Flexi lateral :
Gerakkan kepala secara lateral ke kanan dan ke kiri bahu, sedangkan wajah
tetap menghadap ke depan. Jarak normalnya yaitu 40o dari garis tengah tubuh.
Otot utama adalah sternocleidomastoideus.
5. Rotasi :
Putar kepala sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan. Jarak normal yaitu 80o dari
garis tengah tubuh. Otot utama adalah sternocleidomastoideus dan trapezius.
Bahu sendi peluru
1. Flexi :
Angkat tangan dari arah depan dan atas ke posisi samping kepala. Jarak
normal yaitu 180o dari sisi tubuh. Otot utama adalah pectoralis major,
coracobrachialis, dan deltoideus.
2. Extensi :
Gerakkan tangan dari posisi vertical di samping kepala ke atas dan ke bawah
pada posisi istirahat di samping tubuh. Jarak normal yaitu 180o dari posisi
vertical di samping kepala. Otot utama adalah latissimus dorsal, deltoideus,
dan teres major.
3. Hiperextensi :
Gerakkan masing-masing tangan ke belakang tubuh. Jarak normal yaitu 50 o
dari sisi. Otot utama adalah latissimus dorsi, deltoideus, dan teres major.
4. Abduksi :
Gerakkan tiap lengan dari posisi istirahat ke atas, di samping kepala, telapak
tangan menghadap keluar. Jarak normal yaitu 180o. Otot utama adalah
deltoideus dan supraspinatus.
5. Anterior addukasi :
Gerakkan tiap lengan dari samping kepala ke bawah secara lateral dan ke arah
depan tubuh sejauh mungkin. Jarak normal yaitu 230o. Otot utama adalah
pectoralis major, dan teres major.
6. Abduksi posterior :
Gerakkan tiap lengan dari posisi di samping kepala ke bawah samping dan ke
arah samping sejauh mungkin. Jarak normal yaitu 230o. Otot utama adalah
latissimus dorsi dan teres major.
7. Fleksi horizontal (adduksi horizontal) :
Lebarkan tiap lengan ke arah lateral dengan berat badan pada bahu dan
pindahkan melalui garis horizontal menyilang depan tubuh sejauh mungkin.
Jarak normal : 130o 135o. Otot utama : pectoralis major dan coracobrachialis.
8. Ekstensi horizontal (abduksi horizontal) :
Lebarkan tiap lengan secara lateral dengan berat badan pada bahu dan
pindahkan melalui garis horizontal ke sebelah tubuh sejauh mungkin. Jarak
normal : 360o. Otot utama : latissimus dorsi, teres major dan deltoideus.
9. Cirkumduksi :
Pindahkan tiap lengan ke depan atas, belakang dan atas secara berputar. Jarak
normal : 360o. Otot utama : deltoideus, coracobrachialis, latissimus dorsi dan
teres major.
10. Rotasi eksternal :
Tiap lengan ditahan sehingga bahu dan siku dapat ditekuk pada sendi yang
tepat, jari mengarah ke bawah, pindahkan lengan ke atas sehingga jari
mengarah ke atas. Jarak normal : 90o. Otot utama : infranfinatus dan teres
minor.
11. Rotasi internal :
Tiap lengan ditahan sehingga bahu dan siku dapat ditekuk pada sendi yang
tepat, jari mengarah ke atas, angkat lengan ke atas dan ke bawah. Jarak
normal : 90o. Otot utama : subscapularis, pectoralis major, latissimus dorsi
dan teres major.
Sendi engsel
1. Fleksi :
Angkat tangan mendekati bahu. Jarak normal : 150o. Otot utama : biceps
brachii, brachialis dan brachioradialis.
2. Ekstensi :
5. Rotasi : Lekukkan tubuh dari bagian atas, dari samping ke samping. Jarak
normal : 30 45o dari samping. Otot utama : erector spinae.