Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, praktikan dapat:
a. mengetahui dan mempelajari fungsi transistor sebagai penguat;
b. mengetahui dan karakteristik penguat konigurasi common emitter (CE).
A=
v L=
Z
V
Z + R s s
RC
r 'E
v out =A v
RL
v
RC + R L out
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Tabel 2.1 Alat dan Bahan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1
0.
Nama Komponen/Alat
Transistor
Resistor
Resistor
Multimeter
Osiloskop
Master Builder
Bridge board + Catu Daya +15 DC
(optional, bila (6) tidak tersedia)
Function Generator
Kapasitor
Kabel-kabel penghubung
Jenis/Merek/Nila
i
2N3904
10 k; 2,2 k
3,6k, 1k, & 1,5
k Sanwa
S300B
Jumla
h
(Unit)
2
@2
@2
2
1
1
1
100 F atau 10
F
1
5
Secukupnya
11. Langkah 8 dan 9 diulangi dengan frekuensi yang berbeda, misal 2, 5, dan
100 kHz serta 1 MHz
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Percobaan
(Terlampirkan)
3.2 Analisa Data
A. Amplitude 1%
Channel A (output)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,4 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,4 20 mV =8 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 8 mV =16 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,2 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,2 20 mV =4 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 2 mV =4 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
A out 8 mV
=
=2
A 4 mV
B. Amplitudo 2%
Channel A (output)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 1,2 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=1,2 20 mV =24 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 24 mV =48 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,4 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,4 20 mV =8 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 8 mV =16 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
A out 24 mV
=
=3
A
8 mV
C. Amplitudo 3%
Channel A (output)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 1,2 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=1,2 20 mV =24 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 24 mV =48 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,4 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,4 20 mV =8 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 8 mV =16 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
A out 24 mV
=
=3
A
8 mV
D. Amplitudo 4%
Channel A (output)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 1,6 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=1,6 20 mV =32mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 32 mV =64 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,5 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,5 20 mV =10 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 10 mV =20 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
A out 32 mV
=
=3,2
A 10 mV
E. Amplitudo 5%
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 1,9 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
Volt
=1,9 20 mV =38 mV
T =lebar gelombang
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 38 mV =76 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,6 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,6 20 mV =12mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 12 mV =24 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
F. Amplitudo 6%
A out 38 mV
=
=3,16
A 12 mV
Channel A (output)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 2 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=2 20 mV =40 mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 40 mV =80 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Channel B (input)
Dik:
Time/div = 500s
Volt/div = 20 mV
Tinggi gelombang = 0,6 div
Lebar gelombang = 1 div
Dit:
A, T, VPP, dan f
A=tinggi gelombang
T =lebar gelombang
Volt
=0,6 20 mV =12mV
Time
=1 500 s=500 s
V PP =2 A=2 12 mV =24 mV
1
1
f= =
=2 kHz
T 500 s
Gain=
A out 40 mV
=
=3,34
A 12 mV
3.3 Pembahasan
Pada Percobaan modul 5 ini kita membahas tentang rangkaian penguat
trasistor BJT. Pringsip yang dipakai didalam transistor sebagai penguat yaitu arus
kecil pada basis dipakai untuk mengontrol arus yang lebih besar yang diberikan ke
kolektor melalui trasistor tersebut. Langkah pertama dalam pratikum ini adalah
merangkai rangkaian seperti pada modul percobaan. kemudian, rangkaian tersebut
dihubungkan ke function generator kemudian amati bentuk gelombangnya.
Gelombang berwarna merah adalah gelombang input, dan gelombang
berwarna biru adalah sebagai output. Dari gelombang ii bisa dilihat fungsi
transistor sebagai penguat. Jika dilihat dari hasil percobaan, gelombang input
(merah) diperbesar atau proses penguatan oleh transistor. Hasil dari penguatan
gelombang input (merah) adalah gelombang warna biru. Misalnya pada percobaan
pertama, amplitudo input senilai 0,0001 s. Lalu gelombang input tersebut
mengalami proses penguatan oleh transistor sehingga besar amplitudonya menjadi
0,0002 s.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Frekuensi tidak mengalami perubahan nilai meskipun besar amplitudo
pada function generator diperbesar (frekuensi pada function generator
sebesaar 2 kHz)
Gelombang input tidak mengalami perubahan sama sekali meskipun pada
function generator amplitudonya diperbesar. Ini bisa dilihat dari besar
amplitudonya yang tidak berubah ( Frekuensi pada function generator
sebesar 2 kHz)
Perioda tidak mengalami perubahan meskipun besar amplitudo pada
function generator diperbesar ( Frekuensi pada function generator sebesar
2 kHz )
Hasil Gelombang Ouput dari gelombang input mengalami pembesaran.
Hal ini disebabkan oleh penguat transistor. Gelombang input berwarna
merah dan gelombang ouput berwarna biru.
Bentuk Gelombang output (biru) sangat dipengaruhi oleh besar amplitudo
yang diatur pada function generator. Jika amplitudo semakin besar, maka
bentuk gelombang outputnya semakin tinggi (vertikal).
Jika Besar frekuensi pada function generator diperbesar maka bentuk
gelombang input (merah) dan outputnya (biru) menjadi lebih tinggi
(vertikal) dan bentuk gelombangnya terlihat lebih runcing.
TUGAS