You are on page 1of 21

NUTRISI GGA,

GGK,
HEMODIALISA

GGA
Penyebab :
1. Prerenal : perdarahan, luka bakar, muntahber,

infark jantung
2. Intrarenal : glomerulonefritis akut, penyakit

kolagen,nefritis akut karena obat atau zat kimia.


3. Post renal : obstruksi ginjal

GAGAL GINJAL KRONIK


Penyebab :
Nefropati diabetik
Nrefrosklerosis
Glomerulonephritis
Ginjal obstruksi

HEMODIALISA
Dialisis atau cuci darah merupakan salah satu metode

untuk memperlama umur pasien gagal ginjal. Selain


itu, dialisis dapat digunakan untuk memperlama
waktu pasien gagal ginjal sebelum dilakukan
transplantasi ginjal. Dialisis juga dapat
mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit.

PENYEBAB MALNUTRISI
PADA GAGAL GINJAL
Penurunan intake makanan
Anorexia
Gastroparesis
Uremia
Peningkatan leptin

Pembatasan diet
Kehilangan zat gizi selama cuci darah (dialisis)
Demam akibat infeksi

LANJUTAN
Meningkatnya inflamasi dan sitokin katabolik
Kehilangan darah kronis
Akumulasi zat racun seperti aluminium
Gangguan endokrin (hormonal)
Resistensi insulin

Hyperglucogenemia

KEBUTUHAN NUTRISI
PASIEN GAGAL GINJAL

KEBUTUHAN ENERGI
Menurut National Kidney Foundation's, kebutuhan

kalori pada pasien gagal ginjal pada hemodialisis


dalam kondisi metabolik yang seimbang adalah 30-35
kalori/Kg. Sedangkan pada pasien yang dihemolisis
dengan menggunakan metode CAPD, sekitar 200-300
kalori dari dekstrose dalam larutan diasylate

KEBUTUHAN PROTEIN
1. pada pasien dengan gagal ginjal akut adalah
sekitar 0,6-0,8 gram per kilogram berat badan tubuh
apabila fungsi ginjal sudah menurun dan tidak
mengalami dialisis. Sedangkan apabila fungsi ginjal
sudah membaik dan terdapat perlakuan dialisis maka
lebutuhan protein adalah 1,2-1,3 gram per kilogram
berat badan.

LANJUTAN
2. Gagal ginjal kronis yang tidak menerima dialisis,
maka konsumsi nitrogen per kilogram bahan makanan
adalah 0,6 gram apabila kebutuhan kalori terpenuhi
dan protein yang dikonsumsi harus berasal dari protein
dengan nilai biologis yang tinggi.

LANJUTAN
3. Pada pasien dengan Hemodialisis, maka
lebutuhan kalori sebesar 1,2 gram per kilogram
berat badan per hari untuk pasien dengan
dialisis yang stabil dan sebesar 1,2-1,3 gram
untuk pasien dengan heodialisis peritoneal
yang stabil.

KEBUTUHAN VITAMIN
Pasien dengan gagal ginjal sangat riskan untuk

defisiensi beberapa mikronutient. Pasien dengan


dialisis dapat kehilangan vitamin larut air seperti
thiamine, asam folate, pyridoxine dan asam askorbat
(vitamin C). Akan tetapi, pasien dengan gagal ginjal
akan menyebabkan turunnya ekskresi vitamin A dan
menyebabkan hypervitaminosis A. Sehingga
konsumsi vitamin A perlu mendapat perhatian.
Vitamin E sangat dibutuhkan sebagai antioxidant
sehingga mencegah asidosis pada pasien.

LANJUTAN
Vitamin D merupakan vitamin yang mengalami

defisiensi karena salah satu fungsi ginjal adalah untuk


aktivasi dari vitamin D. Selain itu, meningkatnya level
PTH (Pituitary Hormon) akan menyebabkan vitamin D
menurun. Pasien dengan kadar 25-OH vitamin D <75
nmol/L maka harus mendapat suplementasi vitamin D
standar. Akan tetapi, pada pasien dengan GFR <20
mL/min atau dilisis, maka jenis vitamin D yang
digunakan sebagai suplementasi adalah 1,25dihydroksikolekalsiferol.

KEBUTUHAN KALORI
Pada GGK Total kalori yang harus diberikan adalah

penjumlahan dari kebutuhan kalori pada keadaan


basal dengan kebutuhan kalori pada keadaan stres.
Pada umumnya kalori yang dibutuhkan oleh pasien
GGK akan berkisar antara 40-50 kkal/kgBB/hari. Perlu
diperhatikan bahwa pada keadaan GGK biasanya
jumlah cairan perlu dibatasi mengingat produksi urin
yang rendah. Menurut Locatelli dkk (2000) kalori tidak
perlu diberikan terlalu tinggi karena tidak berguna
dan akan menyebabkan stress metabolic.

RESUME TERAPI NUTRISI


PADA PENDERITA GGK
PROTEIN

Jumlah : 0,8 1 g/kgBB/hari


Jenis : Campuran asam amino esensial dan non-esensial
KALORI

Jumlah : 30-35 kkal/kgBB/hari


Jenis : 1/3-1/2 dalam bentuk lipid
ELEKTROLIT : Natrium 70 meq/L.

Kalium, dibatasi
Fosfat 500-600 mg/hari

TERAPI NUTRISI PADA


GGK DENGAN DIALISIS
Tujuan Terapi Nutrisi pada Dialisis
1. Mengurangi akumulasi toksin uremi, cairan,

elektrolit diluar waktu dialisis.


2. Memperbaiki status nutrisi , mencegah

defisiensi asam amino, vitamin, dan lain-lain.

KALORI
Jumlah kalori yang dianggap adekuat untuk pasien

HD adalah : 30 35 kkal/kgBB/hari Bila diberikan


kalori yang kurang dari kebutuhan, akan terjadi
proses katabolisme protein endogen. 40-50% dari
total kalori seharusnya diperoleh dari karbohidrat. 3050 % dari total kalori yang diperhitungkan diperoleh
dari lemak dan dipilih jenis lemak tak jenuh.

PROTEIN
Pada proses HD perlu diperhitungkan adanya

kehilangan asam amino sebesar 1-2 gram/jam


dialisis. Pada CAPD kehilangan protein dapat
mencapai 8 12 gram/hari.Oleh karena itu asupan
protein harus dinaikkan menjadi :

HD = 1 - 1,2 g/kg BB/hari


CAPD = 1,2 - 1,4 g/kg BB/hari 75 % dari protein

sebaiknya diberikan dalam bentuk protein dengan


nilai biologis tinggi.

AIR DAN NATRIUM


Dengan dialisis atau fungsi ginjal yang tersisa, air

atau cairan lain dalam tubuh dapat diregulasi.


Metabolisme air berhubungan erat dengan natrium
yang pada pasien dialisis dapat diproyeksikan
sebagai kenaikan berat badan
Bila asupan air atau natrium melebihi

daya regulasi
akan terjadi akumulasi dalam tubuh yang dapat
menimbulkan komplikasi edema paru akut, krisis
hipertensi, atau payah jantung kiri. Kenaikan berat
badan diantara 2 waktu dialisis (= interdialytic weight

KALIUM
Hiperkalemi pada pasien dialisis dapat terjadi akibat :
Kelebihan asupan kalium dalam diet
Peningkatan katabolisme protein endogen (infeksi, terapi steroid, operasi,

dan lain-lain)
Asidosis metabolik (terutama pada HD-Asetat)
Penggunaan obat-obat kalium sparing diuretics atau ACE-inhibitors.
Kadar kalium dalam sayur-sayuran dapat dikurangi sampai 30 % dengan

cara direbus dalam air mendidih.

TERIMAKASIH

You might also like