You are on page 1of 19

OM SWASTYASTU

Pengaruh pH Pelarut
Terhadap Kelarutan Bahan
Obat

Kelompok 1
Gusti Agus Ariwidana
(141044)
I Gede Anggita Putra
(141045)
I Gede Ariek Andhika Kariadi (141046)
KD. Ayu Arieska Wati
(141047)
Ni Kadek Ayu Damayanti
(141048)
Dyas Ayu Bulan Trisna
(141049)

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh pH larutan terhadap
kelarutan bahan obat yang bersifat asam-asam lemah

Dasar Teori

OBAT DI
ABSORPSI

TERLARUT

MENINGKATKAN
KELARUTAN

Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat


terlarut(solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).
Kelarutan merupakan parameter yang perlu di ketahui dalam
penelitian pereformasi suatu obat menjadi sediaan farmasi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu
zat antara lain adalah pH.
pH digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda.
Kebanyakan bahan-bahan obat berupa senyawa organik yang
bersifat asam lemah atau basa lemah.
Kelarutan dari asam lemah akan bertambah dengan naiknya pH,
sedangkan kelarutan dari basa lemah akan bertambah dengan turunnya
pH

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan :
Gelas Kimia
Corong Kaca
Kertas Saring
Erlenmeyer
Gelas Ukur
Bahan yang digunakan :
Asam Benzoat
Buffer Sitrat dengan pH 4,5 dan 7

Cara Kerja
1. Pembuatan Dapar Sitrat pH 4,0 sebanyak 200 mL
Ditimbang asam sitrat sebanyak 1,5 gram, dilarutkan dalam
aquadest
Ditimbang NaOH sebanyak 325 mg, dilarutkan dalam aquadest
Dicampur kedua larutan dalam beaker glass dan ditambahkan
aquadest sampai 200 ml, aduk homogen

Cara Kerja
2. Pembuatan Dapar Sitrat pH 5,0 sebanyak 200 mL
Ditimbang asam sitrat sebanyak 897 mg, dilarutkan dalam
aquadest
Ditimbang NaOH sebanyak 392 mg, dilarutkan dalam aquadest
Dicampur kedua larutan dalam beaker glass dan ditambahkan
aquadest sampai 200 ml, aduk homogen

Cara Kerja
3. Pembuatan Dapar Sitrat pH 7,0 sebanyak 200 mL
Ditimbang asam sitrat sebanyak 189 mg, dilarutkan dalam
aquadest
Ditimbang NaOH sebanyak 75 mg, dilarutkan dalam aquadest
Ditimbang NaSitrat sebanyak 9,83 gram, dilarutkan dalam
aquadest
Dicampur ketiga larutan dalam beaker glass dan ditambahkan
aquadest sampai 200 ml, aduk homogen

Cara Kerja
B. Pengamatan kelarutan bahan obat dipengaruhi pH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ditimbang kertas saring sebanyak 3 lembar


Ditimbang 0,1 gram asam benzoate sebanyak 3 kali dan ditaruh
dalam beaker glass.
Ditambahakan larutan dapar sitrat 5 mL dengan pH 4,5,7 dalam
beaker glass yang berbeda.
Dikocok selama 20 menit
Disaring dengan menggunakan kertas saring campuran asam
benzoate dan dapar sitrat.
Diambil ampasnya dari kertas saring dan disimpan di talang.
Dikeringkan dengan oven pada 1000C selama 15 menit.
Ditimbang dan dihitung residunya.

Hasil Praktikum
a. Menggunakan dapar pH 4
Bobot awal asam benzoate = 0,1 gram
Bobot kertas saring = 0,28 gram
Bobot akhir asam benzoate (residu)
0,36g - 0,28g
= 0,08 gram
Bobot asam benzoate yang terlarut
= 0,02 gram
Persentase kelarutan =
=
= 20%

= 0,1 g 0,08 g

Hasil Praktikum
b. Menggunakan dapar pH 5
Bobot awal asam benzoate = 0,1 gram
Bobot kertas saring = 0,27 gram
Bobot akhir asam benzoate (residu)
- 0,27g
= 0,06 gram
Bobot asam benzoate yang terlarut
= 0,04 gram
Persentase kelarutan =
=
= 40%

=0,33g

= 0,1 g 0,06 g

Hasil Praktikum
c. Menggunakan dapar pH 8
Bobot awal asam benzoate = 0,1 gram
Bobot kertas saring = 0,29 gram
Bobot akhir asam benzoate (residu)
0,31g - 0,29g
= 0,02 gram
Bobot asam benzoate yang terlarut
= 0,08 gram
Persentase kelarutan =
=
= 80%

= 0,1 g 0,02 g

Hasil Praktikum
Tabel % kelarutan
pH

Bobot awal

Bobot terlarut

%terlarut

0,1 gram

0,02 gram

20%

0,1 gram

0,04 gram

40%

0,1 gram

0,08 gram

80%

Pembahasan
Kelarutan suatu bahan obat sangat dipengaruhi oleh pH. Penambahan pH
pada asam-asam organik lemah akan bertambah kelarutannya, karena
terbentuknya garam yang mudah larut dalam air, sedangkan basa-basa
organik lemah pada umumnya sukar larut dalam air. Apabila pH larutannya
diturunkan maka akan terbentuk garam yang mudah larut dalam air.
Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengujian mengenai pengaruh
pH larutan terhadap kelarutan asam benzoat dengan ditambahkan dapar
sitrat dengan pH 4, 5, dan 7. Hal pertama yang kami lakukan yaitu
pembuatan dapar sitrat dengan pH 4, 5, dan 7. Cara pembuatan dapar sitrat ini
dengan mencampur asam sitrat dengan aquades dan kedua larutan tersebut
dicampur lalu ditambah aquades sampai 200 mL. Sedangkan pada pembuatan
dapar sitrat pH 7, ditambah NaSitrat dalam pembuatannya . Setelah dapar
sitrat selesai dibuat, kemudian dilakukan pengujian dengan indikator
universal untuk melihat apakah dapar yang dibuat sudah sesuai dengan pH
yang diinginkan.

Namun, pada pengujian dapar sitrat pH 7, pH yang di dapat tidak sesuai


dengan pH yang diinginkan yaitu menghasilkan pH 8. Hal ini mungkin
dikarenakan wadah pembuatan dapar masih basah (mengandung air), dapar
sitrat belum tercampur
homogen atau
adanya kesalahan dalam
penimbangan.
Setelah selesai dalam pembuatan dapar sitrat , kemudian selanjutnya
dilakukan pelarutan asam benzoat dengan masing-masing dapar sitrat pH 4,
5, dan 8. Kemudian dilakukan pengocokan selama 20 menit selanjutnya
dilakukan penyaringan setelah itu dikeringkan didalam oven selama kurang
lebih 30 menit dengan suhu 100oC
Setelah kering dilakukan penimbangan pada masing-masing sampel dimana
hasil yang didapat berbeda-beda setiap pH. Pada penggunaan pH 4 didapat
hasil yang paling sedikit asam benzoat yang terlarut yaitu sebanyak 20% ,
pada pH 5 asam benzoat yang terlarut sebanyak 40% , dan pada pH 8 didapat
hasil yang paling banyak asam benzoat yang terlarut yaitu sebanyak 80%.
Dari hasil yang kami dapat tersebut maka secara teori dan praktikum
berbanding lurus. Karena semakin tinggi pHnya semakin besar jumlah asam
benzoat yang terlarut.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Semakin tinggi nilai pH, semakin besar jumlah asam
benzoat yang terlarut.
2. pH sangat mempengaruhi kelarutan suatu zat/bahan.
3. Hasil percobaan dan teori berbanding lurus.

OM SHANTHI, SHANTHI, SHANTHI OM

You might also like