Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Maya Deorita D.S.
Mila Trisna Sari Muchtar
Feby Nur Syamsyah
Riany Adhi Pratiwi
Melfa Siti Asyary
Syafira Salsabila
P17331113404
P17331113411
P17331113422
P17331113429
P17331113431
P17331113440
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena atas rahmat dan
hidayah-Nya pembuatan makalah ini dapat diselesaikan. Laporan Studi Kelayakan
Usaha merupakan tugas mata kuliah Kewirausahaan Penyelenggaraan Makanan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang
membantu dalam pembuatannya, makalah ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimah kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Gambaran umum perusahaan...........................................................1
1.3 Tujuan penyusunan studi kelayakan usaha....................................3
BAB II ASPEK PEMASARAN................................................................................4
2.1. Daerah Pemasaran...........................................................................4
2.2. Pasar sasaran................................................................................... 4
2.3. Harga jual.......................................................................................... 4
2.4. Volume Penjualan............................................................................ 5
2.5. Sistem Penjualan dan Pembayaran...............................................5
2.6. Saluran Distribusi............................................................................ 6
2.7. Promosi.............................................................................................. 6
2.8. Analisis Pesaing............................................................................... 6
BAB III............................................................................................................... 7
GAMBARAN UMUM PRODUK............................................................................. 7
3.1.
Gambaran Produk.........................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran umum perusahaan
Membuat suatu perusahaan khususnya dalam bidang makanan seringkali
harus merasakan jatuh bangun terlebih dahulu. Perusahaan cakwe ini bermula saat
pemilik harus mengakhiri bisnis bakso tahu yang sudah tidak lagi menjual.
Kemudian pemilik berinovasi membuat bakso tahu ber-topping cakwe. Saat itu,
justru cakwe lah yang lebih menjual dibanding bakso tahunya. Akhirnya pada
tanggal 20 maret 2014, pemilik mengembangkan cakwe yang diisi berbagai
macam topping. Proses pembuatan pertama kali dilakukan di rumah pemilik yaitu
di Jl. Gatot subroto. Kemudian produk tersebut dipasarkan secara online melalui
media Instagram sampai sekarang.
Pemilik tidak mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan
berbentuk hukum karena skala produksi yang kecil dan belum terpikirkan untuk
sampai kesana. Sampai saat ini, perusahaan masih berbentuk UKM (Usaha Kecil
Menengah). Tidak ada perizinan yang dibuat oleh pemilik sebelum perusahaan
berjalan. Namun, saat ini perusahaan sedang dalam proses pengajuan PIRT, HAKI
dan sertifikat halal MUI.
Modal awal untuk menjalankan produksi cakwe menghabiskan dana
sekitar 10-12 juta rupiah. Modal ini diperoleh dari dana yang tersisa setelah
tutupnya bisnis bakso tahu dan gaji semasa pemilik masih bekerja, namun nilai
tersebut masih kurang mengingat masih ada beberapa alat yang harus dimiliki.
Untuk mencapai produksi yang ideal, maka pemilik membutuhkan tambahan
sekitar 15 juta rupiah.
1.2.
sekolah, ia lebih aktif pada kegiatan olahraga basket dan fokus menjadi atlet
daripada kegiatan belajar mengajar. Setelah lulus SMA pada bulan Mei 2010, ia
memilih bekerja dibandingkan kuliah karena Ayahnya
meninggal dan
memutuskan keluar dari PT. KAI untuk menjalankan sebuah bisnis, keluarganya
mengharapkan pemilik tidak melakukan hal tersebut yang menyebabkan
ketidakharmonisan diantara keduanya beberapa saat. Pemilik pernah ada dalam
masa surplus dalam menjalankan bisninya, seringkali,SDM yang pemilik rekrut
melakukan hal-hal yang tidak terpuji seperti mencuri uang perusahaan dan
membawa kabur uang tersebut namun dia tidak menyerah akan hal itu dan sikap
itu membawanya pada kesuksesan yang ia rasakan saat ini.
dijalankan,
dalam
rangka
untuk
menilai
kelayakan
dalam
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1. Daerah Pemasaran
Pemasaran Cakue Ceuenox ke masyarakat umum melalui Reseller yang
berada di berbagai kota. Daerah pemasaran cakue ceuenox ini di dalam negeri dan
luar negeri. Untuk wilayah di Indonesia yaitu Bandung dan sekitarnya, Jakarta,
Surabaya, Semarang, dan luar negri yaitu Singapura dan Arab Saudi.
Original
Cheesy
Sausage
Meatball
Bondage
Monsterkoxx
3 some
Harga
:
Rp 20.000/box (isi 8)
:
Rp 25.000/box (isi 8)
:
Rp 25.000/box (isi 8)
:
Rp 25.000/box (isi 8)
:
Rp 25.000/box (isi 8)
:
Rp 13.000/pcs
:
Rp 15.000/pcs
jual yang ditawarkan kepada reseller berbeda dengan harga yang
tertera. Owner menentukan harga jual untuk perbox yang akan dijual oleh reseller.
Dari harga jual perbox tersebut reseller mendapatkan keuntungan hingga 30% dari
harga jual. Adapun harga jual produk untuk distributor dan reseller adalah :
Distributor
- Original
: Rp 13.000/box (isi 8 pcs)
- Isian
: Rp 16.500/box (isi 8 pcs)
- Monsterkoxx : Rp 9.000/pcs
- 3Some
: Rp 11.000/pcs
Reseller
- Original
: Rp 16.500/box (isi 8 pcs)
- Isian
: Rp 20.500/box (isi 8 pcs)
- Monsterkoxx : Rp 10.500/pcs
- 3Some
: Rp 12.500/pcs
Semakin banyak reseller di setiap kota maka semakin banyak income yang
didapatkan.
2.7. Promosi
Promosi cakue ceuenox dilakukan melalui media sosial Instagram dan
Line @Cakue Ceuenox. Untuk reseller akan mendapatkan rewards berupa uang
dari owner jika dapat menjual cakue sebanyak 100 box/2 minggu. Dengan
rewards yang akan diberikan kepada reseller diharapkan dapat meningkatkan
kinerja reseller dalam mempromosikan cakue ceuenox kepada masyarakat
FAKTOREKSTERNAL
ACTIONPLAN
Strength
Weakness
Opportunities
Threats
Solution
Program
Dapat
memproduksi
dengan jumlah
yangbanyak
Masih
menggunakan
alat produksi
sederhana
Dapat menjual
produk keluar
kota dengan
jumlahbesar
Bumbu cepat
basi jika
dibiarkan
beberapa
hari.
Mengirimkan
produk
dengan
ekspedisi
yangcepat
Mengirim produk
dengan kendaraan
umum seperti bis,
kereta,danpesawat
BAB III
GAMBARAN UMUM PRODUK
3.1.
Gambaran Produk
Cakue ceuenox merupakan produk yang dihasilkan dari bahan baku
tepung terigu. Cakue merupakan makanan camilan yang dapat dijadikan sebagai
6
teman minum teh atau dapat dikonsumsi untuk sarapan pagi. Cakue ceuenox
memiliki 7 varian yaitu original (ayam + udang + sayuran), Cheesy (ayam +
udang + sayuran + keju), Sausage (ayam + udang + sayuran + sosis), Meatball
(ayam + udang + sayuran + bakso), Bondage (ayam + udang + sayuran + rawit),
Monsterkoxx (cakue sepanjang 25 cm 1 rasa), 3some (cakue sepanjang 25 cm 3
rasa) dengan disirami saus yang terdiri dari 2 varian, yaitu kacang dan asam
manis.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan cakue ini adalah tepung
terigu sedangkan bahan olesan atau topping cakue disesuaikan dengan aneka
macam varian cakue yang bahan utamanya terdiri dari tepung tapioca, wortel,
ayam, udang, bakso, cabai, dan keju.
produk dapat disimpan dalam waktu lebih lama tanpa mengurangi kualitas
produk. Cakue yang telah dikemas menggunakan vacuum press sealer kemudian
dapat disimpan dalam freezer. Walaupun tidak menutup peluang bahwa cakue
yang diolah dapat diproduksi hingga menjadi produk yang siap makan. Namun
untuk saat ini proses produksi yang dilakukan hanya sampai menghasilkan cakue
dalam bentuk frozen.
3.6. Teknologi
Walaupun
dalam
pembuatan
cakue
ceuenox
dapat
dikatakan
putaran tertentu. Kemudian dengan putaran tersebut minyak akan berkurang dan
mengalir melalui lubang yang sudah disediakan pada alat tersebut. Selain lebih
mudah dan cepat, kualitas makanan yang diolah juga tidak mengalami penurunan.
Dengan alat spinner peniris minyak tersebut akan menaikkan kualitas cakue
antara lain menjadikan cakue lebih awet, renyah tidak mudah tengik, dan cita rasa
tidak berubah. Selain itu, dibutuhkan pula mesin vacuum press sealer untuk
mengemas produk serta membutuhkan freezer untuk menyimpan produk yang
telah dikemas (divakum).
BAB IV
ASPEK PEMASARAN DAN YURIDIS
4.1 Struktur Organisasi
PEMILIK
Tenaga Pemasak
Distributor
Pemasak
Cakwe
Jadi
Pemasak
Umum &
Pengemasan
makanan.
Komunikasi : Keahlian dalam berbicara dan berkomunikasi sangat penting
10
Reseller
Persayaratan fisik
tugas-tugas berat.
Persyaratan mental : Inisiatif, kreatif, supel, loyal, dapat mengambil
keputusan dengan cepat, mampu menganalisa dan membuat sintesa
baku makanan.
Komunikasi : Keahlian dalam berbicara dan berkomunikasi sangat penting
spesifikasi.
Faktor-faktor Sumber Daya
Persayaratan fisik : Kesehatan baik untuk melakukan pekerjaan dan
mempunyai stamina serta daya tahan cukup kuat untuk melaksanakan
tugas-tugas berat.
Persyaratan mental : Cekatan, telaten, sigap, supel, loyal, dapat
barang belanjaan.
Kondisi kerja : Pekerjaan sebagian besar berada dan dilakukan di luar
kantor.
c. Seles Customer Cervice
11
membeli produk.
Komputer : Mampu menggunakan berbagai sosial media dalam
melakukan pemasaran dan menaggapi dengan cepat berbagai pertanyaan
konsumen.
Faktor-faktor Sumber Daya
Persayaratan fisik : Kesehatan baik untuk melakukan pekerjaan dan
mempunyai stamina serta daya tahan cukup kuat untuk melaksanakan
tugas.
Persyaratan mental : Inisiatif, kreatif, supel, loyal, cepat tanggap, mampu
12
ditetapkan.
Faktor-faktor Sumber Daya
Persayaratan fisik : Kesehatan baik untuk melakukan pekerjaan dan
mempunyai stamina serta daya tahan cukup kuat untuk melaksanakan
tugas.
Persyaratan mental : Cekatan, telaten, sigap, loyal, berkepribadian baik.
Kondisi kerja : Pekerjaan sebagian besar berada dan dilakukan didalam
dapur.
Pemasak Umum & Pengemasan
Nama jabatan : Pemasak umum dan pengemasan.
Lokasi
: Kantor pusat, Bandung.
Departemen : Pengolahan.
Pemeriksa : Pemilik.
Faktor-faktor keahlian
Pendidikan : Pengalaman : Memasak : Keahlian dalam membuat adonan tambahan (topping) setiap
varian rasa cakwe dan memasak cakewe menjadi matang sempurna
dengan keadaan garing (crispy) dalam jumlah banyak sesuai dengan
standar dan pesanan.
Faktor-faktor Sumber Daya
Persayaratan fisik : Kesehatan baik untuk melakukan pekerjaan dan
mempunyai stamina serta daya tahan cukup kuat untuk melaksanakan
tugas.
Persyaratan mental : Inisiatif, kreatif, supel, loyal, cepat tanggap, mampu
: Distributor.
: Kantor pusat, Bandung.
13
Departemen : Distribusi.
Pemeriksa : Pemilik.
Faktor-faktor keahlian
Pendidikan : Pengalaman : Mengendari kendaraan : Keahlian dalam mengendari kendaraan bermotor
pesawat.
Faktor-faktor Sumber Daya
14
Persyaratan fisik
dan
dan
a.
b.
c.
d.
e.
4.6 Perizinan
Karena bisnis berupa Home Industry di mana merupakan usaha kecil dan
usaha perorangan yang berdiri sendiri sehingga saat diawal melakukan usaha
tidak memerlukan izin didaerah setempat. Hal ini dikarenakan bisnis dilakukan
17
didapur rumah sendiri dan produksi masih tidak banyak. Tetapi setelah bisnis
mulai berkembang beberapa bulan lalu sedang mengurusi perizinan yaitu
sertifikat halal dari MUI, industri RT, dan PIRT. Sedangkan perizinan yang lain
seperti badan POM tidak dilakukan karena bisnis tidak bergerak diproduk
minuman.
usaha kecil dan usaha perorangan yang berdiri sendiri dengan kegiatan ekonomi yang
dipusatkan dirumah, yaitu kegiatan pengolahan dan pengemasan dipusatkan di rumah.
4.7.2
:
:
23 Tahun
Laki-Laki
Jalan Binong Kulon No. 115 RT 03 /
Alamat
No. Hp
Alamat email
Pendidikan
:
:
SMA
Wirausaha
terakhir
Status pekerjaan
4.7.3
berbagai kota pulau Jawa dan melakukan transaksi pembayaran melalui ATM
kemudian produk makanan dikirimkan melalui agen distribusi yaitu bis, kereta
ataupun pesawat yang tidak membutuhkan waktu pengiriman lama sehingga
kualitas produk tetap terjamin. Kegiatan yang dilakukan pada kantor yaitu
pengolahan dan pengemasan produk makanan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
mengurangi anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan sarana dan prasarana
tempat makan dan meningkatkan jumlah konsumen diberbagai kota.
4.7.4
kulon no.115 RT 03/ RW 01, Batu Nunggal (tempat tinggal rumah sendiri) Waktu
pelaksanaan proses pengolahan dan pengemasan beroperasi setiap hari dan jam
kerja tergantung dari jumlah porsi yang dipesan reseller.
Sedangkan waktu
pelayanan pre order dilakukan setiap hari dengan batas waktu yang tidak
ditentukan tergantung dari kecepatan dan ketanggapan masing-masing reseller.
4.7.5
dari menjual diwilayah sendiri alias dirumah, selama 2 tahun kurang berdiri tanpa
izin yang formal dan sekarang sedang mengurusi izin yaitu sertifikat halal dari
MUI, industri RT, dan PIRT yang telah diajukan beberapa bulan lalu. Dan
perizinan ini memakan waktu yang cukup lama ( bertahun-tahun ).
4.7.6
19
BAB 5
ASPEK LINGKUNGAN
5.1 Program Pencegahan Limbah Pabrik
Sampah anorganik memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat
terdegradasi secara alami. Beberapa sampah anorganik diantaranya styrofoam, plastik,
kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu pemanfaatan sampah anorganik adalah
dengan cara proses daur ulang (recycle) dan pemakaian sampah anorganik yang
seminimal mungkin. Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang.
Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan
lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat
dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah
plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu
yang sangat lama. Pada usaha cakue ceuenox ini karena diperjualbelikan secara oline dan
minimal pembuatan sekitar 400-800 buah perminggu. Dan membeli bahan baku cakue
setengah jadi sehingga sampah yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan bahan organik
saja yang dihasilkan, Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan
limbah plastik dengan program pencegahan dilakukan dengan meminimalisir penggunaan
kantung plastik. Walaupun pada dasarnya tidak ada program yang khusus dicanangkan
untuk mencegah limbah pabrik.
20
Adapun Tahapan Pengelolaan Sampah yang dilakukan oleh usaha cakue ceuenox
sama dengan tahapan untuk sampah Anorganik yaitu :
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah
organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan
anorganik disetiap rumah.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1. Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan).
Sampah
yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
2. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan
yang
berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan
pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang
bekas
seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol
air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar
tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar 10%. Kegiatan ini tentu
saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan,
mengurangi
luasan
kebutuhan
tempat
untuk
lokasi
TPS,
serta
22
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
6.1 Besarnya Kebutuhan Modal Investasi
Modal awal untuk menjalankan produksi cakwe menghabiskan dana sekitar 10-12
juta rupiah. Modal ini diperoleh dari dana yang tersisa setelah tutupnya bisnis bakso tahu
dan gaji semasa pemilik masih bekerja, namun nilai tersebut masih kurang mengingat
masih ada beberapa alat yang harus dimiliki. Untuk mencapai produksi yang ideal, maka
pemilik membutuhkan tambahan sekitar 15 juta rupiah.
1 MINGGU 4X
1X PRODUKSI 20 BOX
JADI 4 X 20 BOX= 80 BOX/MINGGU
1 BOX = Rp 16.500
Maka 80 box X Rp 16.500 = Rp 1.320.000/minggu
= Rp 188.571/ hari
= Rp 5.280.000 / bulan
= Rp 63.360.000/ tahun
23
= 120 x Rp 16.500
= Rp 1.980.000/ minggu
= Rp 7.920.000/ bln
= Rp 95.040.000/ tahun
= 150 x Rp 16.500
= Rp 118.800.000/tahun
Cash in Flow
Tahun
%r
Arus kas
-10.000.000
1,1
63.360.0000
1,21
95.040.000
1,331
118.800.000
NPV =215.401.000
24
= 4 X 20 BOX= 80 BOX/MINGGU
1 BOX
= Rp 16.500
JADI,
= 80 box X Rp 16500
= Rp 1.320.000/minggu
FC + VC = TC
= Rp 1.320.000 Rp 528.000
= Rp 792.000/Minggu
= Rp 3.168.000/Bulan
= Rp 38.016.000/tahun
25
Kesimpulan (artinya): titik impas diperoleh jika harga jual produk pada Rp
6600/box dan volume produksi mencapai 80 box.
BEP
Rp 528.000
10,2
= Rp 660.000
Kesimpulan (artinya):
Jadi titik impas terjadi pada saat tingkat penjualan Rp 660.000.
Untuk memperoleh keuntungan harus melampaui penjualan tersebut.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa penjualan
tersebut diperoleh sebesar Rp 1.320.000
6.4.4 Benefit/Cost
Kesimpulan (artinya):
setiap penambahan biaya produksi sebesar Rp.1,00 akan
Laba setahun
: Rp 38.016.000
Investasi
: Rp 12.000.000
26
PBP
6.4.6 ROI
Kesimpulan (artinya):
Berarti usaha cakue ceu enox yang nilainya 2,5 menunjukkan
27
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Usaha Cakue Ceuenox memberikan manfaat bagi perusahaan, maka
proyek bisa atau layak
dijalankan.
secara online seperti instagram, melalui Reseller yang berada di berbagai kota baik
luar dan dalam negeri dengan untung 30%. Harga cakwe ini bervariasi mulai dari 13.00025.000 dengan produksi cakue minimal 480-640 pieces. Serta tenaga pekerja sebanyak
4 orang ( 2 orang Pemasak Cakwe Jadi dan 2 orang Pemasak Umum & Pengemasan )
dan program penanggulangan limbah yang dilakukan owner dengan meminimalisir
penggunaan kantung plastik.
7.2 Saran
Cakue Ceuenox dapat dibesarkan kembali pemasarannya dengan memperluas area
promosi seperti promosi di beberapa web untuk meningkatkan penjualan. Serta saat
penjualan sudah meningkat cakwe ini bisa menambahkan beberapa varian lagi atau pun
menggunakan bahan bahan yang memiliki kualitas tinggi agar rasa cakwe lebih baik
sehingga menarik minat pembeli. Serta mempertahankan dan meningkatkan standar
kelayakan usaha yang sudah baik
28
LAMPIRAN
(Layout Dapur)
29
(Foto wawancara)
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber
Widy
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan pengolahan sampah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Undang-Undang No.23 Tahun.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
30
https://thesains.wordpress.com/2013/11/19/pemanfaatan-limbah-rumah-tangga-sampahanorganik-sebagai-bentuk-implementasi-dari-pendidikan-lingkungan-hidup/
31