You are on page 1of 12

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY S

DENGAN ASFIKSIA BERAT


DI RUANG NICU RSUP NTB
TANGGAL 13-15 AGUSTUS 2009
Tanggal Masuk

: 26 Oktober 2009

Pukul

Tanggal Pengkajian

: 26 Oktober 2009

Pukul

: 16.00 wita

I.

wita

Pengumpulan Data Dasar


A. Data Subyektif
Hari I, tanggal 26 Oktober 2009, pukul : 16.00 wita
1. Biodata
Nama pasien
: By Ny D
Umur
: 1 hari
Jenis Kelamin
: Laki- laki
Anak ke
: I (Pertama)
Lahir
: 26 Oktober 2009, pukul 09.25 wita
No RM
: 16.48.26
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku / bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Ny D
Nama Bapak : Tn M
: 21 tahun
Umur
: 26 tahun
: Islam
Agama
: Islam
: Sasak / Indonesia Suku / Bangsa : Sasak / Indonesia
: SMA
Pendidikan
: SMA
: IRT
Pekerjaan
: Buruh
: Batu Rimpang, Narmada

2. Keluhan utama
K/u lemah, tangis (+) merintih, sesak (-), cyanosis (-), hopotermi (-), retraksi
(+), nafas tidak teratur, slym (+) kental tidak bercampur darah.
3. Riwayat perjalanan penyakit
Bayi lahir SC di OK IRD pukul 09.25 wita dengan indikasi APB + Anemia,

January
January 2010
2010

lahir tidak segera menangis, A-S : 1-3-5, JK : , anus (+). Masuk NICU : k/u
lemah, tangis (-), retraksi (+), tali pusat masih basah.
4. Riwayat kehamilan, kelahiran dan nifas yang lalu :

Hamil

Jenis

Tempat

Ke

Persalinan

Persalinan

Ini

Penolong

Riwayat

J
K

penyakit
H B N
- - -

BBL

Umur

Ket

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran


a. Prenatal
Ibu mengatakan hamil pertama, umur kehamilan aterm, HPHT : lupa, HTP
: ?, Anc 4x di bidan, TT 2x lengkap. Ibu selalu minum obat yang diberikan
oleh bidan seperti tablet penambah darah (Fe). Keluhan saat hamil seperti
mual, pusing serta ibu tidak pernah mengalami riwayat penyakit keturunan
seperti hipertensi, jantung, dll.
b. Natal
Bayi lahir secara seksio cesarean, tanggal 26 Oktober 2009, pukul 09.25
wita di OK IRD RSUP NTB di tolong oleh dokter dan bidan dengan
indikasi APB + Anemia
c. Post Natal
Bayi lahir dengan asfiksia berat, tangis merintih, nafas tidak teratur, ada
retraksi, hipotermi (-), cyanosis (-), anus (+), slym (+) coklat kental tidak
bercampur darah, BB : 2750 gram, PB : 48 cm, Lika : 32 cm, Lila : 9 cm,
A-S : 1-3-5, JK : laki-laki ()
6. Riwayat psikososial
- Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu belum melakukan kontak dini dengan bayinya serta belum di beri ASI,
-

menyentuh serta melakukan kontak mata dengan bayinya.


Respon orang tua
Orang tua beserta keluarga merasa sangat senang dan bersyukur dengan
kelahiran bayinya, dan merasa khawatir dengan keadaan bayinya
sekarang.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum bayi
: Lemah
Tanda-Tanda vital
Laju jantung
: 120x/menit

Laju nafas
Suhu

: 38x/menit
: 35C

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Masih kotor, distribusi rambut merata, tidak ada luka/lesi, terdapat sutura,
tidak ada molase, benjolan (-), caput sucsedaneum (-), fontanel mayor :
teraba lunak, berdenyut, batasnya tegas, datar dan tidak menonjol/cekung,
sutura sagitalis : teraba tepat/rapat dan tidak terpisah. Lika : 33 cm
b. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada luka, daya pegas daun telinga kembali cepat,
pina melengkung dengan sempurna.
c. Mata
Simetris, bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak ikterus, mata tidak cekung, reflek terhadap cahaya (reaksi
pupil : normal)
d. Hidung dan mulut
Bersih, tidak ada lelehan saliva berlebih, nafas cuping hidung (+),
labioskisis (-), labiopalatoskisis (-), labiogenatoskisis (-), reflex hisap (-),
terpasang oksigen 1 liter/menit
e. Leher
Tidak terdapat pembengkakan ataupun penonjolan, tidak ada fraktur
klavikula
f. Dada
Simetris, klavikula normal, putting susu menonjol, ada tarikan dinding
dada saat bernafas, RR : 46x/menit, denyut jantung 140x/menit
g. System syaraf
Bayi tanggap, reflex morro (+), reflex menggenggam (+), tanggap
terhadap reflex rooting, dan reflex hisap lemah.
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, perdarahan tali pusat tidak ada, tali pusat masih basah, perut
teraba lunak/lembek (saat tidak menangis), tidak ada penonjolan
i. Punggung dan anus
Tidak terdapat pembengkakan dan cekungan pada punggung, anus (+),
tidak kelainan, terdapat mekonium.
j. - Ekstermitas atas
: simetris, gerakan lemah, jumlah jari normal
- Ekstermitas bawah : simetris, gerakan lemah, jumlah jari normal
k. Genetalia

Jenis kelamin laki-laki, testis berada dalam skrotum, terdapat rugae pada
scrotum, penis dan uretra berlubang
l. Kulit
Warna merah / tidak pucat, tanda lahir tidak ada, tidak terdapat
pembengkakan dan bercak-bercak hitam, tidak terdapat verniks caseosa
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
II.

Interpretasi Data Dasar


a. Diagnosa
: Bayi lahir cukup bulan dengan asfiksia sedang
Dasar
: - Bayi lahir tanggal 13 agustus 2009 pukul : 21.15 wita
- Bayi lahir secara seksio cesarean dengan, A-S : 5-7, tangis
merintih, retraksi (+), BBL : 3500 gram, PB : 48 cm, Lk : 33
cm,
JK : laki laki ()
- Tanda vital :
Suhu : 37,2C, R : 46x/menit, DJ : 140x/menit
b. Masalah

Gangguan pemenuhan nutrisi


Gangguan nafas

c. Kebutuhan
Bebaskan jalan nafas, kepala posisi ekstensi, ganti selimut setiap kali

basah
Pemasangan oksigen
Pemasangan NGT
Pemberian PASI

III.

Identifikasi Diagnosa dan masalah potensial


a. Potensial gangguan pernafasan

IV.

Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera


Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : Advice. Dr.Tatang S.P.A
Rujukan : Tidak ada

V.

Rencana Tindakan
Tanggal
: 13 agustus 2009
Pukul
: 21.30 wita
a. Observasi k/u dan tanda-tanda vital
b. Letakkan bayi di atas radia warmer
c. Atur posisi bayi

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
VI.

Ganti selimut
Bersihkan lendir
Beri rangsangan taktil
Beri oksigen 1 liter/menit
Pemenuhan nutrisi
Pasang NGT
Kolaborasi dengan Dr.Tatang, pemberian gentamycin 1x10
Beri vit k 1 mg

Pelaksanaan
Tanggal
: 13 Agustus 2009
Jam
: 21.40 wita
a. Mengobservasi k/u bayi dan tanda-tanda vital bayi yaitu bayi masih tampak
lemah, tangis merintih, nafas tidak teratur, tarikan dinding dada (+), cyanosis (-),
suhu : 36,7C, respirasi : 46x/menit, DJ : 140x/menit
b. Letakkan bayi di atas radian warmer dan atur pengaturan suhunya secara normal
c.
d.
e.
f.

yaitu 36,5C.
Atur posisi bayi yaitu posisi kepala ekstensi untuk membebaskan jalan nafas
Mengganti selimut bayi
Bersihkan lendir dengan sedot lendir (suction)
Memberikan rangsangan taktil dengan cara menggosok punggung bayi dan

g.
h.
i.
j.
k.

seluruh tubuh sambil mengeringkannya


Memberikan oksigen
Coba minum PASI 10 cc
muntah
Memasang NGT
Retraksi : lendir hijau + susu
Injeksi ampicilin 2x100 dan gentamycin 1x10 per I.V
Memberikan vit K pada bayi

Jam
a.
b.
c.
d.

Jam

: 22.00 wita
Mengobservasi pemberian O2 sebanyak 1 liter
Mengganti selimut
Mengatur posisi bayi
Memberi PASI 5-10 cc

: 24.00 wita

a. Mengganti selimut bayi


b. Mengatur posisi bayi

Jam

: 02.00 wita

a. Mengganti selimut
b. Mengatur posisi bayi
c. Coba minum PASI 5-10 cc
Jam : 05.00 wita
a. Mengukur tanda-tanda vital, Suhu : 37C, Respirasi : 60x/menit, DJ : 115x/menit.
b. Mengganti selimut
Jam

: 06.00 wita
a. Mengobservasi keadaan bayi
b. Mengganti selimut

VII. Evaluasi
Tanggal : 14 Agustus 2009
Jam
: 06..00 wita
1. k/u bayi lemah, tangis (+), hipotermi (-), minum pasi 5-10 cc, muntah
(+), BAB/BAK
k/u bayi lemah, tangis merintih, BAB (+), BAK (+), terpasang oksigen dan infuse D
5% serta terpasang NGT.
Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 36,9C, R : 40x.menit, DJ : 140x/menit

Hari ke 2
I.

Pengumpulan Data
A. Data Subyektif
B. Data obyektif
Keadaan umum lemah, tangis merintih, sianosis(-), muntah (-), kembung

II.

(-).
Tanda tanda vital
S : 37,4C
DJ : 138x/menit
R : 54x/menit
Infuse masih terpasang D 10% 8 tetes/menit
Oksigen masih terpasang
BAB (+), BAK (+)

Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan kebutuhan


a. Diagnosa
: Bayi umur 8 hari dengan BBLR
Dasar
:
k/u lemah

Infus dan O2 masuh terpasang


BAB (+), BAK (-)
Tanda-tanda vital, S : 37,4C, R : 84x/menit, Dj : 138x/menit
b. Masalah
Gangguan pemenuhan nutrisi
Gangguan pernapasan
c. Kebutuhan
Observasi lanjut tanda-tanda vital
Infuse dan O2 dilanjutkan
III.

Diagnosa dan masalah potensial


a. Masalah potensial
: Terjadi infeksi, hipotermi
b. Antisipasi penanganan : Memberikan antibiotik, pemenuhan kebutuhan cairan

IV.

Kebutuhan untuk tindakan segera


Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi :
Ada, intruksi dari dokter ganti cairan infuse D 5% menjadi D 10% dengan 8
tetes/menit. Injeksi ampisilin 2 x 100 gr, gentamisin 1 x 10 gr.
Rujukan : Tidak ada

V.

Rencana Asuhan Menyeluruh


a. Observasi k/u bayi dan tanda-tanda vital
b. Mengobservasi pemenuhan kebutuhan cairan melalui infuse
c. Atur posisi bayi
d. Observasi aliran oksigen
e. Jaga personal hygiene dan kehangatan bayi

VI.

Pelaksanaan
Tanggal : 5 agustus 2009
Jam
: 14.00 wita
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Observasi O2 dan infuse
c. Ganti selimut

Jam
a.
b.
c.
d.
e.

: 15.00 wita

Mengobservasi k/u bayi


Mengobservasi pemberian O2 sebanyak 1 liter
Observasi infuse cairan D 10% dengan 8 tetes/menit
Mengganti selimut
Mengatur posisi bayi

Jam

: 18.00 wita

a. Mengganti selimut
b. Mengobservasi jumlah tetesan infuse
c. Mengatur posisi bayi

Jam

: 19.00 wit

a. Mengobservasi k/u bayi


b. Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 37,2 C, R : 54x/menit, Dj : 120x/menit
c. Mengganti selimut
d. Menaikkan grafik
VII.

Evaluasi
Jam
: 20.00 wita
k/u bayi lemah, tangis merintih, cianosisi (-), infuse terpasang D 10% 8 tetes/menit.
O2 terpasang 1 liter, BAB (+), BAK (-), tanda-tanda vital, S : 37,2 C, R : 54x/menit,
Dj : 120x/menit.

Hari ke 3
I.

Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Keadaan umum lemah, tangis merintih, sianosis (-), sesak (-), muntah (-),

II.

kembung (-).
Oksigen sudah di lepas

BAB (+), BAK (+)

Tanda-tanda vital, S : 37,0 C, R : 46x/menit, Dj : 130x/menit.

Bayi minum dari ibu


Infus sudah dilepas

Identifikasi Diagnosa, masalah dan kebutuhan


a. Diagnosa
: Bayi umur 9 hari dengan BBLR
Dasar
:
Keadaan umum lemah, tangis (+), sesak (-)

BAB (+), BAK (-)

Tanda-tanda vital S : 37,0 C, R : 46x/menit, Dj : 130x/menit.

b. Masalah
c. Kebutuhan

: Gangguan pemenuhan nutrisi


: Observasi lanjut tanda-tanda vital

III.

Diagnosa dan masalah potensial


a. Masalah potensial
: Terjadi infeksi, hipotermi
b. Antisipasi penanganan : memberikan antibiotic dan pemenuhan kebutuhan cairan.

IV.

Kebutuhan untuk tindakan segera


Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi :
Ada intruksi daru dokter, injeksi smpisilin 2 x 100 gr, gentamisan 1 x 10 gr
Rujukan : Tidak ada

V.

Rencana asuhan menyeluruh


a. Observasi k/u bayi
b. Observasi tanda vital
c. Observasi Berat badan
d. Jaga kehangatan suhu tubuh bayi
e. Jaga personal hygiene bayi

VI.

Pelaksanaan
Tanggal : 6 agustus 2009
Jam
: 07.00 wita
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 37,4 C, R : 46x/menit, Dj : 132x/menit.
c. Menimbang BB bayi yaitu 2150 gr
d. Menyeka bayi dan merawat tali pusat
e. Mengganti selimut
Jam
a.
b.
c.
d.
e.

: 09.00 wita

Mengganti selimut
Member minum PASI
Melakukan metode kangguru
Mengobservasi k/u bayi
Aff infuse

Jam

: 12.00 wita

a. Mengganti selimut
b. Mengobservasi k/u bayi

Jam
a.
b.
c.
d.
VII.

: 13.00 wita

Mengganti selimut
Mengobservasi k/u bayi
Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 36,7 C, R : 40x/menit, Dj : 132x/menit.
Menaikkan grafik

Evaluasi
Jam
: 14.00 wita
k/u bayi lemah, tidak sianosis, minum PASI tidak muntah, sudah BAB, sudah BAK,
tidak hipotermi, tanda-tanda vital S : 36,4 C, R : 40x/menit, Dj : 132x/menit.

BAB III
PENUTUP

BBLR sampai saat ini masih merupakan masalah di Indonesia, karena merupakan
penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal. Menurut SKRT 2001, 29% kematian
neonatal karena BBLR.
Masalah yang sering timbul sebagai penyulur BBLR adalah Hipotermia, hpoglikemia,
hiperbilirubinemia, infeksi atau sepsis dan gangguan minum. Persalinan kurang bulan/prematur
bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena
ada hambatan prtumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat).
Faktor predisposisi pada BBLR adalah sebagai berikut:
1. Faktor Ibu
Umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi, trauma, kelelahan,
merokok, kehamilan yang tak diinginkan.
2. Faktor Plasenta
Penyakit vaskuler, kehamilan ganda
3. Faktor Janin
Kelainan bawaan, infeksi

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo, (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta 2006 : Yayasan Bina Pustaka
Wibowo A. Alisjahbana A (1997). Risiko dan Penegahan Kelahiran Prematur. Penanganan
Mutahir Bayi Prematur. Jakarta 7 8 April 1997
Dr. H. Abdurrachman Sukadi, dr, Sp.A. (2000). Perinatologi. Bandung : FKUP

You might also like