Professional Documents
Culture Documents
PNEUMONIA
A. Pengetian Pneumonia
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan
dengan pengisian alveoli dengan cairan. Penyebabnya karena agen infeksi,
irirtan kimia dan terapi radiasi. bakterinya bernama pneumococcal pneumonia.
( Doenges, Marilynn E., 1999).
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.(Axton &
Fugate, 1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi,
disebut pneumonia. (Sylvia).
Pneumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi akibat adanya invaksi agen
atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran.
Trakhabrakialis adalah beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme
pertahanan sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur
tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian flora
endogen yangmenjadi patogen ketika memasuki saluran pernapasan.
( Ngasriyal,Perawatan Anak Sakit, 1997).
Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang terjadi pada
masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini timbul sebagai
penyakit primer dan dapat juga akibat penyakit komplikasi. (A. Aziz Alimul :
2006).
Pneumonia adalah infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini
adalah infeksi akut jaringan paru oleh mikroorganisme (Elizabeth J. Corwin).
kerusakan.
Virus penyebab
pneumonia
diantaranya
yaitu
virus
influenza,
usia.
Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans.
C. Manifestasi Klinis
Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak, sputum
kehijauan atau kuning, demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai
nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti
ditusuk. Salah satu nyeri atau kesulitan selama bernafas dalam atau batuk.
Orang dengan pneumonia, batuk dapat disertai dengan adanya darah, sakit
kepala atau mengeluarkan banyak keringat dan kulit lembab. Gejala lain
berupa hilang nafsu makan, kelelahan,kulit menjadi pucat, mual, muntah,
nyeri sendi atau otot. Tidak jarang bentuk penyebab pneumonia mempunyai
variasi gejala yang lain.
Misalnya pneumonia
yang
disebabkan
oleh
Legionella
dapat
D. Patofisiologi
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh
mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari
seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya
sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus.
Penyebab paling sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang
jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.
1. Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya
virus masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup
melalui mulut dan hidung. setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan
alveoli. Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus
langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang
syccytial
respiratory(RSV),adenovirus
dan
terhadap
pneumonia
yang
disebabkan
oleh
cytomegalovirus(CMV).
2. Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada
di udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui
aliran darah ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri
hidup
pada
bagian
atas
dari
saluran
pernapasan
atas
seperti
memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari
pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan dan
membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.
Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada
pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan
cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu
transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi
menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal
seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada
bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.
Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding
dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah
Streptococcus
pneumoniae,bakteri
gram
negatif
dan
bakteri
atipikal
umumnya
mempengaruhi
orang
yang
lebih
yang
disebabkan
bakteri
adalah
Streptococcus
atipikal
umumnya
mempengaruhi
orang
yang
lebih
gram
negatif.Beberapa
dari
bakteri
gram
negatif
yang
pneumonia
termasuk
Chlamydophila
pneumoniae,
oleh
neoformans,Pneumocystis
Histoplasma
capsulatum,Cryptococcus
jiroveci
Coccidioides
dan
immitis.
terhadap
infeksi
parasit.Eosinofil
pada
paru-paru
dapat
F.
Komplikasi
1. Gangguan pertukaran gas.
2. Obstruksi jalan napas.
3. Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia).
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial); dapat juga menyatakan abses.
9. Diagnosa medis
10. Rencana terapi
b. Keluhan utama
sesak napas
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
10
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Inspeksi
Amati bentuk thorax.
Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya.
Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan
diapragma, penggunaan otot Bantu pernapasan.
Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal.
Gerakan dada.
Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea.
Apakah daa tanda tanda kesadaran meenurun.
2. Palpasi
Gerakan pernapasan.
Raba apakah dinding dada panas.
Kaji vocal premitus.
Penurunan ekspansi dada.
3. Auskultasi
Adakah terdengar stridor?
Adakah terdengar wheezing?
Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan?
4. Perkusi
Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru
normal.
Hipersonor , adanya tahanan udara.
Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura.
Redup/Dullnes, adanya jaringan padat.
Tympani, terisi udara.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Aktivitas / istirahat.
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia.
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat.
3. Makanan / cairan
11
12
Batuk teratasi
Nafas normal
13
Intervensi :
dengan cairan.
Ajarkan teknik batuk efektif.
Rasional : Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami
14
Kriteria hasil :
Intervensi :
sistemik.
Kaji status mental.
15
Intervensi :
16
terjadi.
Tunjukkan teknik mencuci tangan yang baik
tekanan alamiah
Kolaborasi untuk pemberian antibiotic.
Berikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur
sputum/darah misal penicillin, eritromisin, tetrasiklin, amikalin,
sepalosporin, amantadin.
Rasional: Obat digunakan untuk membunuh kebanyakan microbial
pulmonia.
Kriteria hasil :
17
Nafas normal
Sianosis tidak terjadi
Irama jantung normal
Intervensi :
pasien
dan
meningkatkan istirahat.
Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat atau tidur.
Rasional: pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di
kursi.
Bantu
aktivitas
perawatan
diri
yang
diperlukan
18
Intervensi :
terlihat.
Berikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan posisi,
musik tenang/berbincangan.
Rasional: tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan
lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar
19
Intervensi :
20
Intervensi :
21
dehidrasi.
Kolaborasi : Beri obat indikasi misalnya antipiretik, antimitik.
Rasional: berguna menurunkan kehilangan cairan.
Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan.
Rasional: pada adanya penurunan masukan banyak kehilangan
penggunaan dapat memperbaiki/mencegah kekurangan.
G. Evaluasi
f. Bersihan jalan nafas efektif ditandai dengan :
Batuk teratasi.
Nafas normal.
Bunyi nafas bersih.
Tidak terjadi sianosis.
g. Tidak terjadi gangguan pertukaran gas ditandai dengan :
Tidak nampak sianosis.
Nafas normal.
Tidak terjadi sesak.
Tidak terjadi hipoksia.
Klien tampak tenang.
h. Tidak ada resiko terhadap infeksi ditandai dengan :
Waktu perbaikan infeksi/kesembuhan cepat.
Penularan penyakit ke orang lain tidak ada
i. Toleran terhadap aktivitas sehari-hari ditandai dengan :
Nafas normal.
Sianosis tidak terjadi.
Irama jantung normal
j. Nyeri (akut) teratasi ditandai dengan :
Nyeri dada teratasi.
Sakit kepala terkontrol.
Tampak tenang
k. Nutrisi adekuat ditandai dengan :
Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan.
Pasien mempertahankan meningkat BB.
l. Tidak ada tanda kurang volume cairan ditandai dengan :
Pasien menunjukkan keseimbangan cairan dibuktikan
dengan parameter individual yang tepat misalnya membran
mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda vital stabil.
22
DAFTAR PUSTAKA
Baughman C Diane. (2000). Keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Diagnosa Keperawatan edisi 8. Jakarta: EGC
Doenges E Mailyn. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaandan pendokumentasian perawatan pasien Ed3. Jakarta: EGC
Gabs, G. 2010. Askep Anak Pneumonia. (http://gardengab.com/, diakses tanggal
24 November 2012).
Mansjoer, Arif.,dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Auscalapius.
Nanda. 2007. Diagnose Nanda: Nic dan Noc.
23
24