Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Dwi Nurrohmah
P1337420615059
Hari Kusuma
P1337420615062
Rima Nugrahaini
P 1337420616069
P 1337420615078
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada stadium lanjut,
ditambah dengan ditemukannya kasus-kasus yang tidak mendapatkan pengobatan
kanker menyebabkan angka harapan hidup yang lebih pendek. Pasien-pasien
dengan kondisi tersebut mengalami penderitaan yang memerlukan pendekatan
terintegrasi berbagai disiplin agar pasien memiliki kualitas hidup yang baik dan
pada akhirnya meninggal secara bermartabat. Integrasi perawatan paliatif ke
dalam tata laksana kanker terpadu telah lama dianjurkan oleh Badan Kesehatan
Dunia, WHO, seiring dengan terus meningkatnya jumlah pasien kanker dan angka
kematian akibat kanker. Penatalaksanaan kanker telah berkembang dengan pesat.
Walaupun demikian, angka kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker
belum seperti yang diharapkan. Sebagian besar pasien kanker akhirnya akan
meninggal karena penyakitnya. Pada saat pengobatan kuratif belum mampu
memberikan kesembuhan yang diharapakan dan usaha preventif baik primer
maupun sekunder belum terlaksana dengan baik sehingga sebagian besar pasien
ditemukan dalam stadium lanjut, pelayanan paliatif sudah semestinya menjadi
satu satunya layanan fragmatis dan jawaban yang manusiawi bagi mereka yang
menderita akibat penyakit- penyakit tersebut di atas.
Sebagai disiplin ilmu kedokteran yang relatif baru, pelayanan paliatif
merupakan filosofi dan bentuk layanan kesehatan yang perlu terus dikembangkan,
sehingga penatalaksanaan pasien kanker menjadi efektif dan efisien. Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus tentang Perawatan
Paliatif Pada Pasien Kanker.
B. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan paliatif pada pasien kanker.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pelayanan paliatif ?
2. Apa saja tahapan program pencegahan pada kanker ?
3. Apa saja penderitaan pada pasien kanker ?
4. Apa saja prinsip pelayanan paliatif pada pasien kanker ?
5. Apa saja indikasi pelayanan paliatif pada pasien kanker ?
6. Bagaimana langkah dalam pelayanan paliatif pada pasien kanker ?
7. Siapa tim kesehatan yang mampu melayani pasien paliatif dengan kanker ?
8. Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien kanker?
BAB II
PELAYANAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER
A. Konsep Dasar Kanker
Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel,
mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) dan menyebabkan
penyebaran liar dan pertumbuhan sel-sel. Kanker adalah istilah umum untuk
petumbuhan sel tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
tidak berirama) yang dapat menyusup (invasive) dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang
belakang ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker
bukan merupakan penyakit menular. Kanker merupakan penyakit atau kelainan
pada tubuh sebagai akibat dari sel sel tubuh yang tumbuh dan berkembang
abnormal, di luar batas dan sangat liar.
1. Etiologi
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti, karena
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun
ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko kanker, sebagai berikut
a. Faktor Keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih
tinggi menderita kanker tertentu dibandingkan keluarga lainnya.
b. Faktor Lingkungan
Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, laring
(pita suara), dan kandung kemih.Faktor lingkungan lainnya, yaitu Sinar
Ultraviolet matahari serta radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik)
digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga
nuklir dan ledakan bom atom hingga menjangkau jarak sangat jauh.
c. Faktor Makanan Berbahan Kimia
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
terutama kanker pada saluran pencernaan. Seperti makanan junkfood,
snack, dan makanan yang mengandung bahan kimia.
d. Faktor Terserang Virus
e. Infeksi
f. Faktor Perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga
peminum minuman beralkohol. Selain itu, perilaku seksual yaitu
melakukan hubungan intim diusia dini dan sering ganti pasangan.
g. Gangguan Keseimbangan Hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya
kanker,
sedangkan
progesteron
melindungi
Cancer Staging
Setelah terdeteksi adanya kanker dalam tubuh seseorang, maka dokter akan
melakukan biopsy (pengambilan sampel tubuh) untuk mengetahui seberapa ganasnya
tumor tersebut. Ada beberapa metode untuk menentukan tahap-tahap kanker.Sistem
yang banyak digunakan adalah sistem TNM, singkatan dari tumor (T), node (N), dan
metastasis (M). TNM didasarkan pada tiga faktor :
a. Berapa besar tumor utama dan dimana letaknya? (T). Menggunakan angka
(0-2) untuk ukuran dan huruf (a-b) untuk lokasinya.
T1: Ukuran tumor adalah 5 cm (cm) atau lebih kecil.
T1a: Tumor ini dangkal.
T1b: Tumor ini dalam.
T2: Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm.
T2a: Tumor ini dangkal.
T2b: Tumor ini dalam.
b. Apakah sel menyebar ke kelenjar getah bening ? (N). Setiap jenis tumor
mengalir ke kelenjar getah bening di dekatnya disebut kelenjar getah bening
regional
N0: Kanker belum menyebar
jawab
terhadap
5. Pemeriksaan
a. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang).
b. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan
c.
d.
e.
f.
g.
Kondisi lain yang menyertai yang telah ada sebelumnya juga dapat
menambah gejala yang muncul.
2. Psikologis
Gangguan psikologis dapat juga muncul akibat gejala fisik, progresifitas
penyakit, kecacatan yang timbul, perubahan bentuk tubuh, ketergantungan
fisik, kelelahan fisik, kegagalan pengobatan, biaya yang harus dibayarkan,
komunikasi yang buruk dengan petugas kesehatan.
3. Spiritual dan Agama
Masalah spiritual dan agama seperti menganggap penyakit akibat
hukuman, menyalahkan diri sendiri, hidup tidak berguna dapat menjadi
sumber penderitaan.
E. Prinsip Pelayanan Paliatif Pasien Kanker
Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang penting dalam membuat
keputusan yang akan diambil. Tujuan pelayanan paliatif bagi setiap pasien
berbeda dan dibuat dengan memperhatikan hal yang ingin dicapai oleh pasien bila
memungkinkan, hal ini biasanya disampaikan dalam bentuk fungsi tubuh
misalnya Aku ingin bisa melakukan.atau kejadian penting misalnya Aku ingin
melihat anakku menikah. Secara umum pelayanan paliatif bertujuan untuk
menghilangkan nyeri dan gejala lain, meningkatkan kualitas hidup, memberikan
dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga
selama pasien sakit dan selama masa dukacita. Prinsip-prinsip pada pelayanan
paliatif pasien kanker yaitu :
1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
2. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal
3. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
4. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
5. Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
EVALUASI, apakah
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa
memiliki
kemampuan
untuk
surat
dan
keperluan
pemakaman
c. Dukungan masa duka cita ( berkabung )
memainkan
peran
penting
dalam
pelayanan
paliatif
penting bagi pasien, dan untuk membantu pasien mengatasi dampak kemajuan
penyakit. Perawat dapat bekerja sama dengan pasien dan keluarganya dalam
membuat rujukan sesuai dengan disiplin ilmu lain dan pelayanan kesehatan.
Peran perawat dalam
a. Konsultasi layanan paliatif
b. Penanggulangan nyeri
c. Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer
d. Bimbingan psikologis, social dan spiritual
e. Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien dirumah
f. Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
g. Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarga
h. Membantu penyediaan tenaga perawat homecare
i. Membantu penyediaan pelaku perawat (caregiver)
j. Membantu kesiapan akhir hayat dengan tenang dalam iman
k. Membantu dukungan masa duka cita
l. Konsultasi melalui telepon.
3. Pekerja sosial dan psikolog
Perannya membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi masalah
pribadi dan sosial, penyakit dan kecacatan, serta memberikan dukungan
emosional/konseling selama perkembangan penyakit dan proses berkabung.
Masalah pribadi biasanya akibat disfungsi keuangan, terutama karena
keluarga mulai merencanakan masa depan.
4. Konselor spiritual
Konselor spiritual harus menjadi pendengar yang terampil dan tidak
menghakimi, mampu menangani pertanyaan yang berkaitan dengan makna
kehidupan. Sering juga berfungsi sebagai orang yang dipercaya sekaligus
sebagai sumber dukungan terkait tradisi keagamaan, pengorganisasian ritual
keagamaan dan sakramen yang berarti bagi pasien kanker. Sehingga konselor
spiritual perlu dilatih dalam perawatan akhir kehidupan
I.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian
mencakup
data
yang
dikumpulkan
melalui
wawancara,
diagnostik,
serta
review
catatan
sebelumnya.
Langkah-langkah
i. Pengkajian
pola
kebiasaan
hidup
sehari-hari
meliputi
Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap
penyakitnya.
2) Tinjau ulang efek pembedahan
3) Berikan dukungan emosi klien.
4) Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1) Kaji adanya tanda tanda infeksi.
2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
4) Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi
dan
aktivitas
yang
telah
dicatat
dalam
rencana
perawatan
klien.
Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya,
pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila
perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien
terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada
penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan data,
dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap proses
keperawatan berikutnya
5. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi
keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan
pasien ke arah pencapaian hasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC : Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman teknis pelayanan paliatif kanker.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Jakarta