Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan upaya
kesehatan. Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin
meningkat, walaupun pada kenyataanya derajat kesehatan masyarakat
Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Sementara itu pemerintah telah
mencanangkan Indonesia Sehat 2010, yang merupakan paradigm baru yaitu
paradigm sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan dan preventif dan
mengatasi permasalah di masyarakat.
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kea rah promotif dan
peventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola. J Pender dengan
menghasilkan karya tentang “Health Promotion Model” atau model promosi
kesehatan. Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan
(expectancy value) dan teori kognitif social (social cognitive theory) yang
konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis. Makalah
ini akan mengemukakan tentang model promosi kesehatan dari Nola J.Pender
serta komponen paradigm keperawatan tentang model promosi kesehatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
D. METODE PENULISAN
Makalah ini disusun dengan melakukan studi pustaka dari berbagai referensi
melalui buku referensi dan internet.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dari makalah ini adalah Bab I. Pendahuluan terdiri dari;
latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, metode penulisan dan
sistematika penulisan. Bab. II. Berisi tinjauan teori dan Bab.III. Penutup terdiri
dan kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima
bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas
State Michigan di East Lansig, dan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan
perkembangan di Universitas Michigan di raih paa tahun 1965. Gelar Ph.D di
bidang psikologo dan pendidikan diraih tahun 1969 dari Universitas North Western
di Evanston. Illinois.
Pernihakannya dengan Albert Pender seorang asisten professor di bidang bisnis dan
ekonomi memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan
dalam perpektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model
konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam konteks
keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi factor-faktor yang ditemukan dalam
pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan individu dalam pencegahan
penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam praktek
keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan dan
perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama kali diterbitkan
tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996
B. PROMOSI KESEHATAN
Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang lebih
sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat tindakan
masyarakat, mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan membangun
kebijakan public yang sehat. (Pender, 1997:3). Kesehatan individu dan keluarga
ditandai dengan efektifnya dalam komunitas, linkungan dan masyarakat dimana
mereka perlu hidup. Perawat mengerti dan memikirkan dan memikirkan dan usaha
peningkatan derajat kesehatan. Dunn telah menetapkan skema untuk upaya
peningkatan derajat kesehatan.:
1. Kesehatan individu.
Individu berperan dalam penentuan status kesehatan mereka sendiri.
Peningkatan derajat kesehatan individu itu pada tingkat membuat keputusan
pribadi dan praktek. Setiap derajat peningkatan harus mempertimbangkan dalam
formulasi kesehatan. nasional melalui usaha peningkatan derajat kesehatan.
1. Kesehatan keluarga.
Keluarga berperan dalarn perkembangan dad kepercayaan kesehatan dan tindakan
kesehatan. Masing-masing keluarga mempunyai sebuah karalcter yang berbeda ,
nilai, peran, dan kekuatan struktur. Gaya orang tua dan lingkungan keluarga
dapat memberikan kesehatan atau sebaliknya. Lebih banyak perhatian harus
diberikan kepada perkembangaan strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan
keluarga.
1. Kesehatan komunitas.
1. Kesehatan lingkungan.
Tingkat dari kesehatan lingkungan yang balk berefek luaske individu, keluarga ,
dan komunitas dapat sampai kepotensi optima! mereka. Kesehatan lingkungan
yang balk adalah manifestasi dalam keharmonisan dan keseimbangan diantara dua
manusia dan disekeliling mereka.
5. Kesehatan masyarakat.
Sebuah model perilaku meliputi afektif dan psikologis dalam kekuatan habit
yang menerangkan perilaku ini merupakan factor yang memberikan
perhatian dalam model-model perilaku lainnya.
2. Cognitive Evaluation Theory
Partisipasi
Faktor
Definisi
Persepsi
Karakteristik
Factor
interpersonal
Menetapkan
Syarat modifikasi
situasi
persepi
untuk
kesehatan
control
efektifitas
status
manfaat
hambatan
dlm
biologi
kognitif
diri
kesehatan
terhadap
demografi
bertindak
perilaku promosi
perilaku
promosi kesehatan
kesehatan
peningkatan
kesehatan
Sumber : Tommey dan Alliod, 2006. Nursing Theorist and Their Work Philadelphia,.
Mosby
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis.
Seseorang akati mulai bertindak dari perilakunya akan tetap diguriakan dalaiii
dirinya, ada 2 hal pokok yaitu :
Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan perilaku yang
saling menipengaruhi. Teori ini tnenekankan pada:
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi dan refleksi
diri. Kepercayaan diri terdiri dari :
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar mereka tetap hidup dan dapat
mengekspresikan keurtikanitya.
a. Manusia lebih suka nielakukan prornosi kesehatan ketika model perilaku itu
menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang
sudah ada.
1. Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber
interpersonal yang penting yag mempengaruhi, menambah atau mengurangi
keinginan untuk berperilaku prorriosi kesehatan.
j. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau
mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
a. Kotnitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu
yang lama.
1. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukan perilaku
yang diharapkan dimana seseorang mempunyai kontrol yang sedikit kebutuhan
yang diinginkan tidak tersedia.
m. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada
perilaku yang diharapkan.
n. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan
lingkungan fisik yang mendorong rnelakukan tindakaii kesehatan.
Faktor
Keuntungan2
Penghambat2
Kemajuan
Tindakan
Pengaruh
Hasil
Komitment
Metode
Hubungan
Perilaku
Kebutuhan
Sifat2
Perilaku
Pribadi;
yang
hubungan
situasional;
diri
&Spesifik
dari
yang
untuk
biologi,psikologis
tindakan
bertindak
dirasakan
terkait
interpersonal
pilihan,
dengan
pd
bersaing
Perilaku
Pengalaman
Pengetahuan
Rencana
yang
sifat
perilaku
yang
yang
segera
(klg,
dan
,kebutuhan;
dirasakan
mempengaruhi
kelompok,
(control
Promosi
Tindakan
sebelumnya
Individu
rendah)
Sikap
provider),
estetika
&
social budaya
norma
Kesehatan
Pilihan2dukungan
(Kontrol dan
model
(HPM)tinggi
Revisi Model Promosi Kesehatan (Dan Pender, N.J, Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A
(2002). Promosi kesehatan dalam praktik keperawatan dikutip dart Tomey & Alligood
(2006)
hal 458.
a. Perilaku sebelumnya
b. Faktor Personal
Bila kesiapan untuk bertindak rendah dan hambatan tinggi maka tindakan
ini tidak mungkin terjadi. Jika kesiapan untuk bertifidak tinggi dan harnbatan
rendah kemungkinan untuk melakukan tindakan lebih besar. Barier tindakan
seperti yang dilukiskan dalam HPM mempengaruhi prornosi kesehatan secara
langsung dengan bertindak sebagai blocks terhadap tindakan seperti
penurunan komitmen untuk n-ierencanakan tindakan.
c. Kemajuan Diri (Perceived Self Efficacy)
Self efficacy seperti didefinisikan oleh Bandura adalah judgment / keputusan
dari kapabilitas seseorang untuk mengorganisasi dan menjalankan tindakan
secara nyata. Tidak ada concern dengan satu ketrampilan yang dimiliki tetapi
alasan dari apa yang dapat dilakukan dengan apapun ketrampilan yang
dimiliki. Judgment dari personal efficacy dibedakan dari harapan yang ada
dalarn tujuan. Perceived self efficacy adalah adalah judgment dari
kemampuan untuk menyelesaikan tingkat performance yang pasti, dimana
tujuannya atau harapannya adalah suatu judgment dari suatu konsekuensi
(contohnya benefit dan cost ) sebanyak perilaku yang akan dihasilkan. Persepsi
dari ketrampilan dan kompetensi dalam domain Motivasi individu untuk
melibatkan perilaku-perilaku yang mereka lalui. Perasaan efficacy dan dan
ketrampilan dalam performance seseorang sepertinya mendorong untuk
melibatkan/ menjalankan perilaku yang lebih banyak daripada perasaan
ceroboh dan tidak terampil.
Pengetahuan individu tentang self efficacy didasarkan pada 4 type informasi :
1) Pencapaian performance dari perilaku yang dilaksanakan secara nyata dan
evaluksan akan secara nyata dan evalnasi performance yang berhubungan dengan
beberapa standar pribadi atau umpan balik yang diberikan oleh (wait lain.
sikap yang dikemukakan olch Fishbein dan Ajzen. Dimensi evaluasi terhadap
sikap lebih mencerminkan evaluasi afektif pada hasil spesifik dari suatu perilaku
dari pada respon terhadap sifat stimulus perilaku itu sendiri.
Untuk beberapa perilaku yang diberikan, rentang penuh dari perasaan
negative dan positif harus diuraikan sehingga keduanya dapat diukur secara akurat.
Dalam beberapa instrument untuk mengukur afek, perasaan negatif diuraikan
secara lebih luas dari pada perasaan positif. Hal ini tidak rnengherankan
karena kecemasan, ketakutan dan depresi telah diteliti lebih banyak
dibandingkan perasaan senang, gembira dan tenang. Berdasarkan teori
kognitif social, terdapat hubungan antara self:- efficacy dan activity-related
affect. McAulay dan Courneya menemukan bahwa respon afek positif saat
latihan merupakan predictor yang penting terhadap efficacy setelah latihan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Bandura bahwa respon emosional dan pengaruhnya
terhadap keadaan psikologis saat melaktikan suatu perilaku berperan sebagai sumber
informasi efficacy. Dengan demikian, activity-related Affect dikatakan
mempengaruhi perilaku kesehatan secara langsung maupun tidak langsung
melalui self-efficacy dan komitmen terhadap rencana tindakan.
e. Interpersonal Influences
Menurut HPM, pengaruh interpersonal adalah kesadaran mengenai perilaku,
kepercayaan atau pun sikap terhadap orang lain. Kesadaran ini bisa atau tidak
bisa sesuai dengan kenyataan. Sumber utama pengaruh interpersonal pada
perilaku promosi kesehatan adalah keluarga ( orang tua dan saudara kandung ),
tertian, dan petugas perawatan kesehatan. Pengaruh interpersonal meliputi :
norma ( harapan dari orang-orang yang berarti ), dukungan social ( dorongan
instrumental dan emosional) dan modeling ( pembelajaran melalui
mengobservasi perilaku khusus seseorang ). Tiga proses interpersonal ini
pada sejumlah penelitian kesehatan tampak mempredisposisi seseorang
untuk melaksanakan perilaku promosi kesehatan . Norma sosial mernbentuk
standar pelaksanaan yang dapat dipakai atau ditolak oleh individu. Dukungan
social untuk suatu perilaku menyediakan sumber-sumber dukungan yang
pada lingkungan yang tidak aman dan rnengancarn. Lingkungan yang menarik
juga lebih diinginkan untuk melaksanakan perilaku kesehatan.
Dalarn HPM, pengaruh situasional telah dikernukakan sebagai pengaruh
langsung atau tidak langsung pada perilaku kesehatan. Situasi dapat
secara langsung mempengaruhi perilakti dengan menyediakan suatu
lingkungan yang diisi dengan petunjuk-petunjuk yang akan menimbulkan
tindakan. Sebagai contoh, sutau lingkungan yang di tulis dilarang merokok
akan menciptakan klarakteristik perilaku tidak merokok dilingkungan tersebut
seperti yang diminta. Peraturan perusahaan
3. Hasil Perilaku
Tanggung jawab untuk merencanakan tindakan (POA) merupakan awal dari
suatu peristiwa perilaku. Tanggung jawab ini akan mendorong individu ke arah
perilaku kecuali kebutuhan berkompetisi yang tidak dapat dihindari oleh individu
atau pilihan berkompetisi tidak ditolak oleh individu.
a. Tanggung Jawab Untuk Merencanakan Tindakan (POA)
DAFTAR PUSTAKA
Nola J. Pender. (1996). Health Promotion in Nursing Practice. USA : A. Simon & Schuster
Company
Tomey, A,M (2006). Nursing theorists and their work,6th edition. St, Louis, Missouri; C.V.
Mosby Company