You are on page 1of 6

Standar Operasional Prosedur

Pelatihan ROM (Range Of Motion)

A. Definisi
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan
kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau
trauma. Dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan
normal baik secara aktif ataupun pasif. Atau juga dapat di definisikan sebagai jumlah
maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan
tubuh: sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati
tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian
depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
B.

Tujuan
1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
2. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.

C. Manfaat
a) Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
b) Mengkaji tulang sendi, otot
c) Mencegah terjadinya kekakuan sendi
d) Memperlancar sirkulasi darah
D. Jenis ROM
1. ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal (klien aktif).
2. ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klien pasif).
E.

Indikasi

1.

Klien dengan tirah baring yang lama.

2.

Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.

3.

Kelemahan otot.

4.

Fase rehabilitasi fisik.

F.

Kontra Indikasi

1. Klien dengan fraktur.


2. Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial.
3. Trombus/emboli pada pembuluh darah.
4. Kelainan sendi atau tulang.
5. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).

GERAKAN ROM AKTIF


1.

Fleksi

2.

Ekstensi

3.

Hiperekstensi

4.

Rotasi

5.

Sirkumsisi

6.

Supinasi

7.

Pronasi

8.

Abduksi

9.

Adduksi

10. Oposisi

LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH


a.

Latihan I

Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat ke atas.

Letakkan kedua tangan diatas kepala.

Kembalikan tangan ke posisi semula.

b.

Latihan II

Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan yang sehat.

Kembalikan keposisi semula.

c.

Latihan III

Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas.

Kembalikan ke posisi semula.

d.

Latihan IV

Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat.

Luruskan siku kemudian angkat ke atas.

Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.

e.

Latihan V

Pegang pergelangan tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat


angkat ke atas dada.
f.

Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah keluar.


Latihan VI

Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat kemudian luruskan.

Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat.

g.
-

Latihan VII
Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur.

Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat dibawah
pergelangan kaki yang kontraktur.
Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian
turunkan pelan-pelan.
h.

Latihan VIII

Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat ke atas sekitar
3cm.
Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang
satunya lagi.
-

Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.

i.

Latihan IX

Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada lutut yang
kontraktur dengan tangan yang lain.
-

Dengan tangan yang lainnya penokong memegang oinggang pasien.

Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.

Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan0609.blogspot.com

www.infofisioterapi.com/info/definisi-Range-Of-Motion.html

Levine, BD. Yoshimura, K et, al, Dexamethasone in the Treatment of Acute


Mountain sincleress, The New England Journal of Medicine, vol 321.
No.25, Doc, 21 1989, pt. 1707-1713.

Reed, Charles E, Basic Mechanism of Asthma, Role of Inflanation;


CHEST/94/1/July/1988, p 175-177

Santosa, Andy, et at; Aktivitas pada waktu Luang yang dilakukan secara Teratur,
pada Seminar Nasional VIII Ikatan Ahli Ilmu Fai Indonesia (IAIFI); Surabaya; 1986.

Thibodeau, Gary A, An ilomy and Physiology, edisi I, Msby, 1987.

You might also like