Professional Documents
Culture Documents
Ig A
IgG
Ig M
IgM
PENDAHULUAN
TORCH : Kelompok organisme berpotensi melewati
barier plasenta infeksi gejala klinis mirip.
Toxoplasma
Others
Rubella
Cytomegalovirus
Herpes simpleks
TOKSOPLASMOSIS
Toksoplasma
Toxoplasma gondii
Protozoa obligat intraseluler
Epidemiologi:
Seluruh penjuru dunia
Iklim suhu rendah <
Iklim kering <
Indonesia : IgG = 51,58 %
IgM = 13,16 %
Infeksius
Permukaan Tanah
- Hujan
- Cacing Tanah
Kecoa
Lalat
Tangan
Ekspos Makanan
KISTA
DAGING
Setengah Matang
Dataran Rendah, Tropis berpantai
INGESTI
AKUT EKSASERBASI / RE INFEKSI
Fatigue
Nyeri otot
Limfadenopati
Seringkali infeksi subklinis
Wanita hamil
Abortus spontan
Bayi lahir mati
Bayi menderita
toxoplasmosis bawaan
MANIFESTASI KLINIS
Toxoplasmosis Bawaan
Kelainan mata dan telinga
Retardasi mental
Kejang-kejang
Ensefalitis
Hidrosefalus atau Mikrosefalus
Berat bayi lahir rendah
Hepatosplenomegali
Ikterus
Anemia
Kalsifikasi intrakranial
DIAGNOSIS
Isolasi parasit
Chorionic villus sampling, kordosentesis,
4.
IgG-, IgM-
IgG+, IgM+
Diulang skrining
Minggu ke- 3
IgG +
Ulang skrining
trimester ke 2 - 3
IgG Avid
>0,3
<0,3
IgG +, IgM+
IgG -, IgM-
IgG +, 4 X
Infeksi sebelum
konsepsi
Reaktivasi
Infeksi selama
kehamilan
Tak terinfeksi
pengobatan
Infeksi yg
lalu
Imunocompromise
Janin mungkin terinfeksi
USG
Diagnosis
prenatal
Infeksi janin
Pengobatan lebih lanjut
pemeriksaan neonatus
Pengobatan bayi
PENATALAKSANAAN
Pencegahan infeksi
Menjaga kebersihan : cuci tangan, sarung tangan, cuci
Spiramisin
Dosis 2-4 g/hari per oral
dibagi dalam 4 dosis untuk
3 minggu, diulang setelah 2
minggu sampai kehamilan
aterm
Profilaksis
RUBELLA
Rubella juga dikenal dengan
(German Measles)
PENYEBARAN
Lewat udara naso & oro faring
Inkubasi 11 14 hari
Viremia maternal ( replikasi dalam sel
trofoblas )
Hematogen barier plasenta infeksi pada
hasil konsepsi
Viremia fetal ( replikasi dalam sel endotel janin
) kelainan organ luas
90 % infeksius berbulan-bulan
PATOGENESIS
Penularan terjadi melalui oral droplet nasofaring
atau saluran pernafasan memasuki aliran darah
(puncak viremia) erupsi di kulit
Penularan
GEJALA KLINIK
DEWASA
RINGAN TANPA GEJALA
PRODROMAL : malaise, mialgia, sakit
kepala
ONSET : limfadenopati postaurikuler
Ruam ( stl 6-7 hari ), exanthema makulo
papular sentrifugal mulai dada atas, perut,
ekstremitas, artralgia 3 hari.
1.
2.
3.
Delayed
2.
3.
4.
5.
6.
DIAGNOSIS
Gejala tak khas ( ruam, adenopati
postaurikuler) sulit
Isolasi virus swab tenggorokan
sulit
Serologi terbaik
Fase akut Titer meningkat 4 kali
IgM spesifik 1 2 minggu setelah infeksi
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
asimptomatik
atau subklinik.
Gejala :
Wanita normal
Mononukleosis-like syndrome
Sindroma post transfusi
Penyakit sistemik luas
Hepatitis anikterik.
DIAGNOSIS
Metode serologik IgM dan IgG anti CMV
Metode virologik menggunakan uji imuno fluoresen, uji ini
terminasi kehamilan.
Terapi diberikan guna mengobati infeksi CMV yang serius
HERPES SIMPLEKS
Virus herpes yang
menyebabkan infeksi umum
pada mulut dan genital disebut
virus herpes simpleks
Herpes Simpleks
Virus DNA golongan herpesviridae
PENYEBARAN
Kontak tubuh terutama kontak seksual
Autoinokulasi
jarang
Penularan pada bayi saat persalinan
Transplasenta
PATOGENES
IS
Herpes simpleks menimbulkan infeksi pada sel yang
Lanjutan...
HSV
GEJALA KLINIK
Infeksi primer
Infeksi rekuren
Infeksi laten dalam ganglion saraf
Tanpa gejala (sering)
Lesi sedikit, tak begitu nyeri, khas timbul
adrenal )
Kematian > 50 %
DIC, pneumonitis, kerusakan otak, prematur
Lokalisata ( 15 %)
Kematian <, bila tak diobati 75 % disseminata
Gejala mata, kulit, otak kebutaan, 30 %
kelainan neurologis
Asimtomatik
Sebagian kecil
Diagnosis
Klinis :
PENATALAKSANAAN
Prinsip utama : Jangan biarkan virus dan
bayi bertemu
Wanita dengan infeksi dianjurkan tidak hamil
Wanita hamil dengan infeksi hati-hati ancaman
partus prematurus, viremia
Dianjurkan persalinan perabdominam pada lesi
genital.
Bayi boleh rawat gabung dengan menghindari
kontak dengan lesi
PENGOBATAN
Acyclovir :
Penghambat kompetitif
Dosis Acyclovir
Beberapa bentuk preparat :
Krim untuk topikal
o Dioleskan tiap 3 jam, 6X/ hari, selama 7 hari
penekanan rekurensi
o 200mg, 5 X/ hari, selama 10 hari