You are on page 1of 29

Focus Grup Discussion (FGD)

Tingginya Angka Kejadian Thypus pada Mahasiswa FK UMM

Kelompok Skill 6

Jeliny Bintan Maisuri

201410330311046

Aisyah Cholifatur Rohmah

201410330311051

Muhamad Afan Amirul Arif

201410330311061

Hasna Nur Rofikawati

201410330311065

Fauhan Yuliana Iskandar

201410330311040

Inggit Luthfia Zahra

201410330311012

Lilian Rahma Ananda

201410330311014

Kartika Puji Rahayu

201410330311062

M.Ari Budi Perdana

201410330311038

Meutia Quin Latiefa G. E

201410330311071

Mia Mevi Charolina

201410330311089

Sabrina Azima

201410330311059

Dian Sella Rahmasari

201410330311099

Kusumaningdiah Sekar J

201410330311027

Fadhilah Arsyil

201410330311158

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terima Kaih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang,26 Mei 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

LAPIMPIRAN FGD
DOKUMENTASI

BAB I

PENDAHULUAN
Tipes adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di
Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Setiap tahun diseluruh dunia
terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera diobati, 1020% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi
carrier (pembawa).
Tipes ini merupakan penyakit yang dikarenakan bakteri. Bakteri penyebab tifus
(tipes), Salmonella typhi, masuk ke dalam usus melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dan kemudian berkembang biak dalam kelenjar getah bening dan pembuluh
darah. Beberapa situasi berikut juga dapat menjadi penyebab penyebaran tifus, yaitu: (1)
Mengonsumsi seafood dari air yang terkontaminasi urin dan tinja terinfeksi, (2)
Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri. Anda akan terinfeksi jika menyentuh mulut
sebelum mencuci tangan setelah buang air.
Dapat disimpulkan yang terpenting adalah sanitasi, dan juga imun yang kebal. Jika
dikaitkan dengan halnya di era sekarang ini sulit sekali untuk menghindari penyebabpenyebab tersebut. Pelajar dan mahasiswa sangat jarang mendapatkan sanitasi yang baik,
mereka memiliki akses yang sangat mudah untuk terkontaminasi oleh penyebab-penyebab
diatas. Maka dari itu, kasus penyakit tipes ini banyak dikalangan pelajar dan mahasiswa.
Maka dari itu, tujuan dari kelompok Skill kami mengkaji mengenai ini adalah untuk
mengetahui penyebab dari kalangan Mahasiswa yang menderita tipes, bagaimana
kesehariannya, bagaimana cara makannya, akan kami bahas dan diharapkan kedepannya
penyakit tipes dikalangan Mahasiswa bisa berkurang.

BAB II

GAMBARAN UMUM
Profil FK UMM

Fakultas Kedokteran (FK) UMM merupakan FK swasta pertama di kota Malang. Visi
FK UMM adalah menjadi fakultas terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi
kedokteran yang berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada
bidang kedokteran umum, keluarga, industri dan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Pendidikan di FK UMM dirancang secara profesional selama sebelas semester
(lima setengah tahun) yang terbagi dalam dua proses pendidikan, yaitu; Pendidikan Sarjana
Kedokteran

selama

tujuh

semester;

dan

Pendidikan

Profesi

selama

empat

semester.Pelaksanaan pembelajaran di FK UMM menerapkan paradigma baru pembelajaran


Pendidikan Dokter dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Research Based
Learning (RBL). Sedangkan pendidikan profesi berlangsung dengan sistem kepaniteraan
klinik di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Dokter Keluarga dan Industri. Untuk menambah
kapasitas kualitasnya, mahasiswa FK diwajibkan mengikuti program English for Specific
Purpose (ESP), pelatihan Emergency Trauma Life Support (ETLS) dan Clinical Skills
Refreshment (CSR) sebelum memasuki program profesi.
FK yang berdiri sejak 25 September 2001 mendapatkan Status Akreditasi B
berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Depdiknas No.017/BAN-PT/AkXV/S1/VII/2012. Bertempat di Jl. Bendungan Sutami 188 A Malang 65145, FK UMM
memiliki fasilitas yang lengkap. Proses pembelajaran FK-UMM menggunakan sistem PBL
(problem based learning) yang dijabarkan menjadi kegiatan tutorial, kuliah pakar, praktikum
dan skills. Kegiatan tutorial dilaksanakan diruang diskusi, FK UMM menyediakan ruang
diskusi sejumlah 12 ruang, ruang kuliah 5 ruang, ruang praktikum biomedik, ruang praktikum
farmakologi dan ruang praktikum fisiologi. Kegiatan skills dilakukan diruang Skills, Ruang
ETLS. FK UMM yang bertempat di Kampus II UMM ini juga memiliki ruang aula,
perpustakaan, kantin, lokasi parkir dan hotspot sebagai fasilitas mahasiswa. Mahasiswa FK
UMM jumlahnya umumnya selalu naik setiap tahunnya, dengan target pada penerimaan
tahun ajaran 2016/2017 ini sebanyak 200 orang.

BAB III

PELAKSANAAN FGD
FGD

: Tingginya Angka Kejadian Thypus pada Mahasiswa FK UMM

Waktu

: 23 MEI 2016

Lokasi

: Ruang Laringoskop Skill FK UMM

Tim

:
1. Moderator
2. Notulensi
3. Logistik
4. Dokumentasi
5. Penghubung Peserta

Responden

: Muhammad Afan Amirul


: Hasna Nur Rofikawati
: Inggit Luthfia Zahra
Dian Sella R
: Fauhan Iskandar
Mia Mevi Caroline
: Jeliny Bintan Maisuri
Kusumaningdyah sekar

:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mahasiswa Angkatan 2014


Mahasiswa Angkatan 2013
Ketua Sefa
Ketua Scientific Medico
Ketua FKI
Ketua Kebab
Petugas Kantin
:

: Meuthia Geraldine El fahmi


: Kartika Puji Rahayu
: Lilian Rahma Ananda
: Fadhilah Arsyil
: Aisyah Cholifatur
: Sabrina Azima
Ari Budi Perdana

Proses Pelaksanaan FGD :


Diskusi dilakukan pada ruang diskusi tertutup, Moderator adalah pemimpin jalannya diskusi
ini, dan pencatat dilakukan oleh notulensi dengan menggunakan recorde elektronik dan
pengetikan langsung dengan computer.
Analisis Hasil FGD :
1. Teridentifikasinya pola konsumsi makanan dan cara memperolehnya pada
mahasiswa FK UMM
Pola konsumsi makanan mahasiswa tampaknya perlu menjadi sorotan dalam
peningkatan konsentrasi belajar dan sebagai penurunan kekebalan sistem imun
mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa mempunyai waktu sarapan pagi
yang tidak tentu, bahkan banyak diantara mereka tidak sarapan dan makan hanya pagi
dan malam saja. Diketahui bahwa sarapan merupakan hal yang penting karena dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan menjaga agar tubuh tetap fit. Namun banyak

sekali alasan yang mengakibatkan tidak dilakukannya sarapan seperti masuk kuliah
jam 7 pagi, malas, menghemat uang dan mahalnya makanan dikantin. Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut :
Mahasiswa 2014 tidak selalu makan tiga kali sehari, apalagi saat
sarapan tidak tepat waktu. Mereka lebih sering ngemil. Makan siang
pukul 12. Makan malam bervariasi waktunya yaitu jam 11, jam 9 dll.
Mahasiswa Fk umm sedikit sekali yang makan teratur 3 kali sehari.
Alasannya malas dan beberapa kemungkinan lainnya.
Pagi sudah kuliah, tidak ada waktu sarapan tapi membeli cemilan
yang dijual dikelas, makan makanan pokok saat siang hari, bila ada
rapat jarang untuk makan sebelum rapat.
mahasiswa 2013 semester ini sudah memulai skripsi dan
memerlukan uang yang besar untuk melakukan experimen skripsi
dan mereka lebih memilih untuk hemat dan rela memotong uang
makan demi lancarnya dana skripsi, sehingga makan tidak 3 kali
sehari.
Menu makanan yang dikonsumsi juga beragam dan bervariasi tergantung
mahasiswa. Mereka cenderung membeli di luar kantin yang tidak diketahui
nilai gizinya, padahal makanan dikantin lebih bernilai gizi dan terjamin
dibandingkan di warung sekitar kampus. Namun faktor mahalnya
makanan dikantin menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa sehingga
jarang untuk ke kantin. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai
berikut :
Kantin menyediakan makanan yang cukup gizi karena ada instruksi
khusus dari Dekan FK UMM. Makanan yang bergizi harganya cukup
mahal misal daging 120.000 per kg. Sehingga sulit untuk memberi
harga yang dibawah 10.000.
jarang sekali mahasiswa kekantin saat sarapan. Ada 2 kemungkinan
bahwa mahasiswa sudah sarapan dari rumah atau tidak
sarapan/malas sarapan, makanan dikantin sudah sesuai dengan gizi
yang dibutuhkan oleh semua mahasiswa, staff dkk. Kantin sudah
buka mulai 6 pagi karena waktu subuh sudah persiapan masak.
Kantin siang hari ramai.

menu makanan tidak selalu sama, selalu berubah ubah. Jika saat
rapat disediakan gorengan, snack dan saat pulang rapat biasanya
membeli nasi goreng.
menurut teman teman kos, variasi menu tidak ada kendala dan
masih bergizi. Saat pagi juga membuat susu. Sarapan tidak harus
dengan makanan pokok seperti nasi, namun bisa diganti dengan
susu, roti atau yang mengandung karbohidrat.
Selain menggantungkan makan di luar, ada sebagian mahasiswa yang
melengkapi gizinya dengan jasa catering. Sehingga kecukupan gizi dan
keterjaminan makanan lebih terjamin dapat membantu meningkatkan
kesehatan dan kekebalan tubuh mahasiswa. Hal ini diangkat dari contoh
pendapat sebagai berikut :
mahasiswa 2015 masih tahap adaptasi, belum ada banyak kegiatan.
Kebanyakan teman teman makan dikos dengan diantar oleh catering
dengan menu yang bervariasi gizi seimbang.
Kebanyakan mahasiswa mendapatkan makanannya dengan membeli
makanan siap makan di sekitar kampus dan sekitar kos mereka. Karena
sebagian besar dari mereka adalah anak rantau sehingga jarang sekali
mereka masak sendiri. Ini membuktikan bahwa perlu kewaspadaan dan
pemilihan makanan yang dijual di warung warung setempat. Namun ada
juga yang beberapa memilih masak sendiri jika jadwal kuliah tidak padat
dan di kos mereka terdapat dapur. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut :
beli di warung dekat kampus dan kos.
Karena dalam tahap penghematan uang saku, jika ada waktu luang
misal kuliah masuk siang, lebih disempatkan untuk memasak
makanan sendiri, tetapi kalau jadwalnya padat maka memilih
membeli makanan cepat saji yang berharga minimalis.
Kebanyakan mahasiswa adalah anak rantau yang tinggal dari orang
tua rata rata cara mendapatkan makan juga tergantung dimana
mereka tinggal untuk anak yang kos kosan yang ada dapurnya
mungkin bisa masak sendiri tapi untuk yg tidak ada dapur beli
makan di luar.

Kebanyakan dari teman-teman membeli masakan, karena kalau


masak sendiri memakan waktu lama dan tidak praktis. Kalaupun
masak sendiri, paling memasak mie instan kalau sudah akhir bulan.
Memang ada beberapa orang yang masak sendiri. Tapi itu tidak
intens setiap hari, jadi sesempatnya saja
Biasanya hampir semua teman yang saya kenal mempunya rice
cooker sendiri tetapi mereka juga jarang menggunakannya karena
jadwal yang cukup padat sehingga mereka lebih memilih membeli
makanan diluar karena lebih praktis.
Sepengetahuan saya hampir seluruh anggota SM dan mahasiswa
pada umumnya membeli makanan dan tidak memasak makanan.
Hal tersebut karena biasanya di tempat kos jarang yang
menyediakan dapur yang terdapat kompor, selain tiu karena
kesibukan di kampus yang sangat menyita waktu, sehingga lebih
memilih membeli makanan di warung-warung terdekat
Tempat membeli makanan pun beragam mulai dari di warung sekitar
kampus, kantin kampus dan jajanan yang dijual di dalam kelas. Namun
tergantung waktu dan keadaan mereka saat dikampus . Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut :
karena sarapan jarang jadi lebih sering ngemil yang dibeli di teman
teman yang jualan dikelas. untuk makan siang sering nya di kantin
kampus, warung nasi sebelah kampus. makan malang cenderung
mencari yang dekat kos atau rumah.
Bermacam-macam ada yang suka beli di kantin, di depan lab
farmasi, di luar kampus.
Biasanya pada saat jam istirahat atau jam makan siang hampir
seluruh warung disekitar kampus ramai diserbu mahasiswa. Tanpa
ketercuali kantin kampus kita, juga selalu ramai dikunjungi.
Selain itu ada juga yang memilih di tempat tempat makan yang
terjangkau harganya namun masih memiliki nilai gizi yang tinggi. Hal ini
diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut :
Yang pasti tempat - tempat makan yang harganya terjangkau
dengan uang saku mahasiswa.

Kebanyakan kalau siang-sore makan du warung sebelah kampus.


Dan ada juga yang di kantin kampus, tapi tidak banyak. Kalau soremalam banyak yang makan di caf-caf cepat saji kalau sedang
tanggal muda.
Mahasiswa lebih menyukai tempat yang murah, enak, banyak,
bergizi dan bersih tetapi tidak semua tempat memiliki semua
kriteria tersebut jadi yang penting murah, kenyang dan enak.
Keadaan tempat makan atau warung makan merupakan salah satu faktor
dalam pemilihan tempat makan. Mahasiswa biasanya memilih tempat
makan yang bersih namun harganya bersahabat di kantong. Mereka setuju
bahwa Pemilihan tempat makan yang bersih berarti menjaga diri dari
berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri yang ada dalam warung
makan tersebut, selain melihat dari gizi yang dibutuhkan dalam tubuh dan
kebersihan warung makan, mereka juga melihat dari sisi
menghidangkannya seperti cara bungkus makanan dan tempat pencucian
piringnya piring. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut :
dibungkus dengan kertas minyak dan memakai piring bersih secara
garis besar.
Mungkin jika dikantin makanan lebih terjaga kebersihannya,
begitupula jika membeli makanan didepan lab farmasi karena
makanan dalam kemasan tertutup, tetapi jika membeli makanan
diluar kampus mungkin perlu lebih selektif dalam mencari tempat
makan, karena tidak semua warung makan bersih.
Yang pasti kalo dari saya sendiri harus bersih karena terkait dengan
gizi dan kalau gak bersih takut berimbas ke kesehatan daripada
ambil resiko nantinya akan sakit mending cari yang bersih.
Rata-rata penampilan makanan dan tempat makannya bersih.
Sebagian besar tempat makan yang murah dan ramai kurang
menjaga kebersihan, baik bejana bejana makanannya maupun
tempat pengolahannya maka dari itu banyak yang lebih memilih
membungkusnya.
Menurut saya cara menghidangkan makanannya sudah cukup
bersih dan higienis.

2. Teridentifikasinya Aktifitas sehari hari mahasiswa FK UMM


Aktifitas sehari hari mahasiswa FK UMM terbilang cukup padat karena
mereka menghabiskan waktu antara jam 07.00-18.00 di kampus dan
masih ada tambahan untuk berorganisasi, ini membuktikan bahwa
padatnya jadwal yang dilakukan sehingga kemungkinan mempengaruhi
kesehatan. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut :
Dari jam 07.00 sampai 16.10 ini adalah jam kuliah. Belum lagi jika
ada rapat atau latihan basket bisa sampai jam 21.00.
Sekitar 8 jam sehari jika ditambah ke laboratorium untuk melakukan
penelitian maka lebih dari itu
8 jam rata rata mahasiswa beraktifitas di kampus
Aktivitas perkuliahan kami normalnya mulai pukul 07.00 sampai
pukul 16.00 Namun, teman-teman organisasi tidak jarang
menghabiskan waktu sampai larut malam untuk agenda rapat,
karena program kerja juga lumayan banyak. Biasanya sampai pukul
8 atau 9 malam.
Kalau setau saya,mereka ada aktivitas di kampus mulai jam 07.0016.00 lalu biasanya ada rapat oragnisasi
Dalam sehari sekitar 8 jam lebih apabila jadwal full belum ditambah
dengan rapat-rapat lso lain yang biasanya diadakan pagi maupun
sore hingga malam hari.
Kalau untuk kuliahya sendiri kurang lebih 9 jam, apabila ada
kegiatan LSO maka bias sampai lebih dari 12 jam aktivitas di
kampus.
Kegiatan organisasi umumnya merupakan kegiatan yang dilakukan diluar
akademik, terkadang pada setiap mahasiswa dapat menyita waktunya
untuk sebuah organisasi, dan jika organisasi tersebut akan mengadakan
sebuh event. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut :
Menurut saya pribadi dengan padatnya jadwal perkuliahan dan
masih harus meluangkan waktu untuk berorganisasi memang cukup
menyita waktu karena jatah waktu untuk beristirahat juga
berkurang, karena sisa waktu lainnya juga dipakai untuk belajar dan
mengerjakan tugas, namun sebanding dengan ilmu keorganisasian
yang di dapat. Tinggal bagaimana persepsi kita untuk memanage
dan menghargai waktu secara bijak.
ya. Dalam berorganisasi pasti harus menyisihkan sebagian waktunya
untuk organisasi.
Namun, pada sebagian mahasiswa organisasi tidak terlalu menyita waktu
belajar maupun waktu sehari harinya. Hal ini diangkat dari contoh
pendapat sebagai berikut :
Tidak selalu, tapi sebagian besar iya terutama rapat organisasi yang
akan mengadakan sebuah event.
Tidak selalu, tergantung manajemen waktu setiap mahasiswa,
apabila bisa mengatur waktu dengan baik maka kegiatan organisasi
dan kegiatan lain akan berjalan seimbang.
Ya lumayan menyita waktu tapi gak selalu

Saya melihat banyak contoh anak mahasiswa yang suka ke kantin,


dia sibuk di organisasi tapi akademiknya bagus. Tapi kembali lagi
tergantung manajemen waktu mahasiswa tersebut
Menurut saya kegiatan organisasi di kampus tidak menyita waktu,
karena tidak setiap hari suatu organisasi mengadakan perkumpulan.
Akan tetapi kembali pada diri pribadi masing-masing dalam
membagi waktu untuk beraktivitas, makan, dan istirahat.
3. Teridentifikasinya perilaku Hygiene kebersihan diri mahasiswa FK
UMM
Perliaku hygiene kebersihan diri mahasiswa FK UMM sudah cukup baik,
kebanyakan dari mereka menggunakan sendok garpu saat makan ataupun
handsanitizer, meskipun di kantin FK UMM disediakan wastafel akan tetapi
hal tersebut masih dirasa kurang oleh mahasiswa maka dari itu dari
mereka kebanykan makan menggunakan sendok garpu dan jika makanan
ringan, mereka selalu menggunakan tissue. Hal ini didapat dari pendapat
sebagai berikut :
Tidak selalu, biasanya kami menggunakan tissue kering. Atau jika
memakai sendok kami tidak mencuci tangan
jika jauh kami biasanya lebih sering menggunakan handsanitizer
atau jika makanan ringan (tahu bakso) memegangnya tidak
langsung dengan tangan melainkan dengan tisu
Kalau makan makanan ringan atau cemilan kebanyakan tidak
mencuci tangan terlebih dahulu. Tapi kalau makan pakai tangan,
misal lalapan pasti cuci tangan terlebih dahulu
Sebagian besar lebih suka menggunakan sendok dan garpu karena
lebih praktis tanpa harus mencuci tangan dan ada pula yang
menggunakan sendok dan garpu tetapi juga mencuci tangan serta
memakai handsanitizer
Perilaku cuci tangan menggunakan sabun mahasiswa FK UMM masih
dirasa kurang, karena tidak tersedianya sabun cuci tangan di wastafel
kampus FK UMM, mereka cuci tangan dengan air mengalir saja meskipun
beberapa menggunakan hand sanitizer. Hal ini didapat dari pendapat
sebagai berikut :
Tidak selalu, jika di tempat cuci tangan itu ada sabun ya dipakai
kalau nggak ada ya tidak pakai
Seharusnya iya tapi disaat mungkin di tempat makan yang tidak ada
tempat cuci tangan gunakan hand sanitizier
Menurut yang saya amati jarang yang cuci tangan menggunakan
sabun

Kebanyakan yang saya kenal mencuci tangan hanya dengan air


mengalir tanpa menggunakan sabun karena ketidaksediaan sabun
di kampus
Menurut saya, cuci tangan dengan air saja tidak apalagi cuci tangan
pakai sabun. Kalau saya pribadi saya selalu mengusahakan untuk
cuci tangan menggunakan sabun
Mahasiswa FK UMM hanya sedikit saja yang membawa hand sanitizer
sebagai alat yang digunakan untuk membersihkan tangan sebagai
pengganti air. Hal ini didapat dari pendapat sebagai berikut :
tidak selalu, yang membawa handsanitizer lebih banyak mahasiswi
nya. Tissue basah
juga sering dibawa tp yang membawa mahasiswa putri
Ya selalu, untuk mengantisipasi ketiadaan keran air
Tidak semua dan mungkin hanya mahasiswi saja yg biasanya
membawa tapi para
mahasiswa biasanya tidak
Ada beberapa yang membawa handsanitizer, namun hanya
sebagian kecil saja
Tidak semua, saya kurang tau juga
Ya. Ada yang suka menggunakan handsanitizer dibandingkan
dengan sabun
Sepengetahuan saya sangat sedikit yang selalu membawa
handsanitizer kemana-mana
4. Teridentifikasinya kebersihan dan keadaan kantin di FK UMM
Kebersihan dan keadaan kantin di FK UMM perlu diperhatikan karena
secara langsung mempengaruhi kesehatan mahasiswa FK UMM terutama
yang mengonsumsi makanan atau minuman dari kantin. Karena banyak
nya jumlah mahasiswa yang makan di kantin FK UMM. Hal ini diangkat dari
contoh pendapat sebagai berikut:
Tidak sering tapi kantin akan terlihat selalu ada mahasiswa yang
makan disana
Untuk teman-teman saya jarang sekali yang makan di kantin,
mungkin kurang menarik. Tetapi yang saya lihat adik-adik
mahasiswa baru lumayan banyak yang makan di kantin
Alhamdulillah kantin selalu ramai ketika istirahat siang hari atau
waktu pulang dan hujan. Sekarang ada wifi juga di kantin, jadi ramai
sekali
Sepenglihatan saya, kantin selalu ramai pada jam makan siang. Jadi,
sangat banyak mahasiswa yang makan siang di kantin.
Yang perlu ditelaah selanjutnya adalah apakah makanan dan minuman
tersebut dibuat dalam keadaan fresh atau tidak dan dimasak pada hari itu
juga atau tidak. Bila makanan yang dibuat dimasak dengan bahan

makanan yang selalu fresh dan matang di hari itu maka kesehatan
mahasiswa FK UMM akan dalam kondisi baik. Hal ini diangkat dari contoh
pendapat sebagai berikut:
Iya selalu hangat dipagi hari. Dan bisa dilihat langsung karena
dapurnya bisa dilihat secara jelas
Ya, selalu matang hari itu karena langsung dijual hari itu juga.
Selalu, seperti yang sudah saya ucapkan tadi, Kantin selalu
menyediakan makanan yang terbaik, fresh dan bergizi setiap
harinya, Karena itu adalah instruksi dari bu dekan.
Ya. Makanan dikantin selalu baru
Menurut saya makanan yang dijual di kantin selalu fresh, karena
saya tahu sendiri bahwa setiap hari makanan yang dijual selalu
habis.
Dan yang paling penting adalah mengetahui makanan apa saja yang
mahasiswa FK UMM beli dan konsumsi. Bisa dikatakan mahasiswa FK UMM
membeli makanan yang bisa mengganjal perut disaat tidak memiliki
waktu banyak untuk makan, membeli makanan yang cepat matang nya.
Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut:
Tahu bakso, gabin, risol mayo, nasi jamur kepel, air putih, the tarik
mang, bubble tea, lalapan, nasi campur, nasi goreng
Makanan yang sering dibeli oleh mahasiswa adalah makanan yang
tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses memasaknya dan
harganya terjangkau. Misalnya mie goreng, bakso, mie ayam,
lalapan ayam, bebek, lele, dan soto ayam.
Bakso dan gorengan karena lebih praktis jika lapar tetapi masih ada
kuliah atau rapat
Lalapan, nasi goreng, tahu telur, tahu bakso, nasi kepal.
5. Teridentifikasinya Kondisi Perekonomian Mahasiswa FK UMM
Kondisi perekonomian mahasiswa FK UMM teridentifikasi masuk dalam
golongan menengah ke atas, hal ini dibuktikan dengan > 80% mahasiswa
FK UMM memiliki kendaraan bermotor roda dua dan > 40% mahasiswa FK
UMM memiliki kendaraan bermotor roda empat, tidak jarang 1 mahasiswa
memiliki kendaraan roda dua dan roda empat sekaligus. Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut:

saya tidak tahu pasti, tapi mayoritas hamper 80% mahasiswa


memakai motor ke kampus dan ada 3 orang di angkatan saya yang
membawa mobil. Tapi mahasiswa yang biasanya memakai motor ke
kampus ternyata juga memiliki mobil dan dipakai di aktivitas diluar
kuliah
rata rata memiliki 1 motor
Hampir semua mempunyai kendaraan roda 2, untuk kendaraan roda
4 hanya beberapa
Hampir sebagian besar mereka memiliki motor. Dan banyak juga
yang mempunyai mobil. Hanya beberapa yang tidak memiliki
sepeda motor karena alasan tidak bisa mengendarainya, bukan
karena tidak mampu membelinya.
Sebagian kecil mahasiswa membawa mobil karena tidak
diperolehkan membawa mobil ke kampus sedangkan untuk sepeda
motor hampir semua mahasiswa memiliki sepeda motor
Menurut saya lebih dari 80% memiliki kendaraan pribadi
Ditinjau dari barang elektronik yang biasa dimiliki oleh mahasiswa,
sebagai tolak ukurnya adalah televisi dimana televisi menjadi barang
elektronik yang belum tentu dimiliki mahasiswa FK UMM di kosnya, namun
sebagian besar mahasiswa FK UMM memilikinya. Hal ini diangkat dari
contoh pendapat sebagai berikut:
Saya tidak tahu pasti, tapi ada yang punya
Dari hasil pengamatan saya saat berkunjung ke kos teman-teman,
rata - rata mereka memiliki televisi dikamar
Ada yang punya, tapi ada juga yang nggak punya
saya rasa semuanya pasti memiliki televisi dirumah, karena sudah
merupakan kebutuhan penting sebagai media hiburan
Saya juga kurang tau
Sebagian besar mahasiswa disini mengontrak atau indekost maka
dari itu hanya sedikit yang memiliki fasilitas televisi di temat
tinggalnya
Menurut saya seluruh mahasiswa UMM memiliki televisi di rumah.
Walaupun sebagian mahasiswa FK UMM memasak sendiri makanan yang
dikonsumsinya dengan efek tentunya pengeluaran yang lebih minim
daripada harus membeli makanan sendiri diluar, namun hal tersebut

bukan merupakan alasan kuat untuk penghematan pengeluaran karena


hasil tinjauan aspek-aspek diatas menunjukkan bahwa perekonomian
mahasiswa FK UMM adalah golongan menengah ke atas. Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut:
tidak selalu, kadang jika waktunya sempat ya masak sendiri. Tapi
biasanya hanya masak telur goring, nasi putih, nasi goring, mie
instan
Tidak terkadang masak sendiri, tergantung waktu
Bisa di katakan seperti itu bisa dilihat dari teman teman.
Kebanyakan memang selalu membeli/jajan di luar
Pasti, tidak semua mahasiswa fkumm makan di kantin, karena
barangkali bosan dengan masakan atau suasana kantin. Itu hal
yang wajar
Sebagian besar mahasiswa beli makanan dan minuman diluar
kampus karena lebih murah dan variasi makanan cukup banyak
6. Teridentifikasinya Fasilitas Kesehatan di kampus FK UMM
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor dalam sebuah
konsep sehat sakit. Yankes memberikan suatu fungsi pelayanan kepada
masyarakat yang membutuhkan pengobatan. Tentunya mutu yankes
merupakan suatu kualitas yang selalu dicari oleh para konsumen, salah
satunya dengan melihat fasilitas kesehatan. Dikampus FK UMM jarak antar
fasilitas kesehatan terbilang cukup dekat namun tidak dalam satu area
kampus yaitu di UMC, yang terletak bersebrangan dengan kampus 2 FK
UMM. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut:
Relative, karena letak UMC yang diluar area kampus untuk beberapa
orang terlalu jauh seharusnya kampus 2 UMM memiliki poliklinik
yang berada di area kampus yang mudah dijangkau mahasiswa
tanpa harus keluar area kampus.
Fasilitas kesehatan disini cukup dekat karena didepan kampus ada
UMC
Sangat terjangkau, karena letak klinik kesehatan milik FK UMM tidak
jauh dari kampus
Ya karena pada beberapa sekertariat organisasi juga sudah ada
persediaan obat, kemudian jika dalam keadaan darurat bisa dibawa
ke klinik UMC yang letaknya hanya diseberang kampus, tapi
sayangnya kampus UMM belum memiliki UKS sendiri
Selain ke UMC, banyak diantara mereka memilih ke sekretariat TBMM
yang berada di area kampus untuk sekedar meminta obat dan jika

darurat ke RS UMM segera. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai
berikut:
Saya rasa mudah sekali di jangkau krna hanya perlu berjalan kaki ke
umc ada yang lebih dekat lagi ada yaitu temen teman tbmm yg
menyediakan obat obat untuk mahasiswa yang sakit
Sulit sekali di jangkau jika di kampus dua. Disini kami sebagai
mahasiswa kedokteran yang berkecimpung di dunia kesehatan,
namun sayang sekali kenapa kita tidak memiliki poliklinik untuk
memfasilitasi dan mengcover kesehatan mahasiswa disini. Jadi
Kalau sakit, kami selalu pergi ke UMC (Klinik terdekat) ataupun ke
RS UMM dengan biaya mandiri.
Kesadaran untuk berobat merupakan hal yang sangat mendukung
individu untuk periksa dan dapat mendeteksi dini suatu penyakit
sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dengan tepat. Mahasiswa
memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang sangat bagus karena selain
merupakan mahasiswa kedokteran yang faham akan kesehatan, mereka
sadar akan kesehatan diri sendiri. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut:
Tingkat kesadaran nya bagus, jika sudah lebih dari 3 hari demam
atau merasa sudah tidak kuat mayoritas mahasiswa akan ke dokter
untuk periksa.
Menurut saya mahasiswa FK UMM cukup sadar akan pentingnya
berobat ketika
sakit.
Sangat besar sekali tingkat kesadarannya sampai kadang hanya
sakit biasa sangking khawatir kalo kenapa kenapa langsung
berobat.
Namun, ada sebagian mahasiswa yang mencegah dengan melakukan
minum obat seadanya dan menunggu hingga sakit nya terasa dan mulai
timbul beberapa komplikasi baru mereka berkunjung ke tempat
pengobatan. Ada beberapa alasan yaitu faktor harga dan faktor
kemalasan pada diri sendiri. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut:

Selama sakitnya bisa ditangani sendiri, jarang dari kami yang


langsung pergi berobat ke klinik, itung-itung menerapkan ilmu yang
sudah diajarkan dikampus. Namun jika belum dapat tertangani,
maka kami segera pergi ke klinik terdekat.
Yang saya amati, jika teman2 sakit, mereka tidak langsung
berobat ke pelayanan
kesehatan. Mereka selalu menunggu sampai dirasa telah parah baru
berobat.
Walaupun faskes cukup dekat tetapi banyak teman saya yang
mengeluh tentang
harga yang cukup mahal karena uang saku mahasiswa yang
terbatas dan harus serba irit.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN

Pertanyaan :
A. Bagaimana Pola Konsumsi Makanan dan cara memperolehnya pada
mahasiswa FK UMM selama ini?
- Apakah Mahasiswa FK UMM selalu Makan 3 kali sehari ?
1. (meuthia ,2014) mahasiswa 2014 tidak selalu makan tiga kali
sehari, apalagi saat sarapan tidak tepat waktu. Mereka lebih
sering ngemil. Makan siang pukul 12. Makan malam bervariasi
waktunya yaitu jam 11, jam 9 dll
2. ( arsyil , SM) mahasiswa Fk umm sedikit sekali yang makan
teratur 3 kali sehari. Alasannya malas dan beberapa
kemungkinan lainnya
3. (lilian, sefa) Pagi sudah kuliah, tidak ada waktu sarapan tapi
membeli cemilan yang dijual dikelas, makan makanan pokok
saat siang hari, bila ada rapat jarang untuk makan sebelum
rapat.

4. (ari, petugas kantin) jarang sekali mahasiswa kekantin saat


sarapan. Ada 2 kemungkinan bahwa mahasiswa sudah sarapan
dari rumah atau tidak sarapan/malas sarapan, makanan dikantin
sudah sesuai dengan gizi yang dibutuhkan oleh semua
mahasiswa, staff dkk. Kantin sudah buka mulai 6 pagi karena
waktu subuh sudah persiapan masak. Kantin siang hari ramai.
5. (kartika,2013) mahasiswa 2013 semester ini sudah memulai
skripsi dan memerlukan uang yang besar untuk melakukan
experimen skripsi dan mereka lebih memilih untuk hemat dan
rela memotong uang makan demi lancarnya dana skripsi,
sehingga makan tidak 3 kali sehari.
6. (aisyah, fki) jadwal FK tidak menentu dan ditambah lagi oleh
organisasi. Di FKI biasanya rapat diadakan jam 6 7 pagi dan
biasanya disediakan gorengan.
7. (sabrina, kebab) mahasiswa jarang membeli makanan dikantin
dikarenakan harganya mahal dan warung makan sekitar kampus
jarang yang buka pagi inilah alasan nya mahasiswa jarang
sarapan pagi, jadi makan tidak teratur 3 kali sehari.
Apa menu makanan yang sering di konsumsi oleh mahasiswa FK
UMM ?
1. (ari, petugas kantin) kantin menyediakan makanan yang cukup
gizi karena ada instruksi khusus dari Dekan FK UMM. Makanan
yang bergizi harganya cukup mahal misal daging 120.000 per
kg. Sehingga sulit untuk memberi harga yang dibawah 10.000
2. (lilian, sefa) kantin jarang dikunjungi saat pagi, dikarenakan
mahal. Biasanya dikelas ada yang berjualan camilan yang murah
dan dekat sehingga lebih diminati untuk sarapan atau makan
siang. Mahasiswa lebih suka makan di warung makan sekitar
kampus dan harganya lebih murah
Komentar : (ari, petugas kantin ) harga dikantin jika
dibandingkan dengan salah satu warung di samping warung
pink lebih murah apalagi di kantin bisa ambil sendiri /
prasmanan
3. (arsyil SM) mahasiswa 2015 masih tahap adaptasi, belum ada
banyak kegiatan. Kebanyakan teman teman makan dikos
dengan diantar oleh catering dengan menu yang bervariasi gizi
seimbang
4. (aisyah,fki) menu makanan tidak selalu sama, selalu berubah
ubah. Jika saat rapat disediakan gorengan, snack dan saat
pulang rapat biasanya membeli nasi goreng.
5. (sabrina, kebab) menurut teman teman kos, variasi menu tidak
ada kendala dan masih bergizi. Saat pagi juga membuat susu.
Sarapan tidak harus dengan makanan pokok seperti nasi, namun
bisa diganti dengan susu, roti atau yang mengandung
karbohidrat.
6. (kartika, 2013) mahasiswa 2013 lebih memilih makanan yang
murah namun masih bernilai gizi yang baik misal saat sarapan
membeli nasi kepal, yang dalam kemasan sudah tertera label
informasi gizi. Makan siang biasanya tidak makan karena
terkendala jadwal kuliah. Makan malam tergantung rasa lapar.

7. (meuthia, 2014) sarapan pagi: gabin,risol dan tahu bakso. Makan


siang :makan di warung sekitar kampus. Makan malam: lalapan
dan nasi goreng.
Bagaimana Cara memperoleh makanan tersebut ? masak sendiri
atau beli ?
1. (meuthia, 2014) beli di warung dekat kampus dan kos.
2. (kartika,2013) Karena dalam tahap penghematan uang saku, jika
ada waktu luang misal kuliah masuk siang, lebih disempatkan
untuk memasak makanan sendiri, tetapi kalau jadwalnya padat
maka memilih membeli makanan cepat saji yang berharga
minimalis
3. (sabrina, kebab) Kebanyakan mahasiswa adalah anak rantau
yang tinggal dari orang tua rata rata cara mendapatkan makan
juga tergantung dimana mereka tinggal untuk anak yang kos
kosan yang ada dapurnya mungkin bisa masak sendiri tapi untuk
yg tidak ada dapur beli makan di luar.
4. (lilian, sefa) Kebanyakan dari teman-teman membeli masakan,
karena kalau masak sendiri memakan waktu lama dan tidak
praktis. Kalaupun masak sendiri, paling memasak mie instan
kalau sudah akhir bulan. Memang ada beberapa orang yang
masak sendiri. Tapi itu tidak intens setiap hari, jadi sesempatnya
saja
5. (ari, petugas kantin) Kami dari kantin selalu masak sendiri,
karena kami bekerja mulai jam 5 pagi supaya sarapan pagi bisa
terpenuhi, paling tidak jam 6 sudah matang semua.
6. (asiyah,fki) Biasanya hampir semua teman yang saya kenal
mempunya rice cooker sendiri tetapi mereka juga jarang
menggunakannya karena jadwal yang cukup padat sehingga
mereka lebih memilih membeli makanan diluar karena lebih
praktis.
7. (arsyil, sm) Sepengetahuan saya hampir seluruh anggota SM
dan mahasiswa pada umumnya membeli makanan dan tidak
memasak makanan. Hal tersebut karena biasanya di tempat kos
jarang yang menyediakan dapur yang terdapat kompor, selain
tiu karena kesibukan di kampus yang sangat menyita waktu,
sehingga lebih memilih membeli makanan di warung-warung
terdekat
Dimana tempat makan yang paling sering di kunjungi oleh
mahasiswa FK UMM ?
1. (meuthia,2014 ) karena sarapan jarang jadi lebih sering ngemil
yang dibeli di teman teman yang jualan dikelas. untuk makan
siang sering nya di kantin kampus, warung nasi sebelah kampus.
makan malang cenderung mencari yang dekat kos atau rumah.
2. (kartika,2013) Bermacam-macam ada yang suka beli di kantin,
di depan lab farmasi, di luar kampus
3. (sabrina, kebab) Yang pasti tempat - tempat makan yang
harganya terjangkau dengan uang saku mahasiswa
4. (lilian, sefa) Kebanyakan kalau siang-sore makan du warung
sebelah kampus. Dan ada juga yang di kantin kampus, tapi tidak
banyak. Kalau sore-malam banyak yang makan di caf-caf
cepat saji kalau sedang tanggal muda

5. (ari, petugas kantin) Mahasiswa ketika pagi hari memang sedikit


yang mengunjungi kantin, ketika jam istirahat siang baru banyak
yang ke kantin
6. (asiyah,fki) Mahasiswa lebih menyukai tempat yang murah,
enak, banyak, bergizi dan bersih tetapi tidak semua tempat
memiliki semua kriteria tersebut jadi yang penting murah,
kenyang dan enak
7. (arsyil, sm) Biasanya pada saat jam istirahat atau jam makan
siang hampir seluruh warung disekitar kampus ramai diserbu
mahasiswa. Tanpa ketercuali kantin kampus kita, juga selalu
ramai dikunjungi.
- Bagaimana keadaan tempat makan tersebut dari segi kebersihan
menghidangkan makanannya?
1. (meuthia,2014 ) dibungkus dengan kertas minyak dan memakai
piring bersih secara garis besar.
2. (kartika,2013) Mungkin jika dikantin makanan lebih terjaga
kebersihannya, begitupula jika membeli makanan didepan lab
farmasi karena makanan dalam kemasan tertutup, tetapi jika
membeli makanan diluar kampus mungkin perlu lebih selektif
dalam mencari tempat makan, karena tidak semua warung
makan bersih.
3. (sabrina, kebab) Yang pasti kalo dari saya sendiri harus bersih
karena terkait dengan gizi dan kalau gak bersih takut berimbas
ke kesehatan daripada ambil resiko nantinya akan sakit mending
cari yang bersih
4. (lilian, sefa) Rata-rata penampilan makanan dan tempat
makannya bersih
5. (ari, petugas kantin) Kami dari pihak kantin mendapat instruksi
khusus dari bu dekan supaya menjadikan kebersihan dan
kesehatan nomor 1, karena kami adalah kantin dilingkungan
kesehatan maka harus menomor satukan hal tersebut
6. (asiyah,fki) Sebagian besar tempat makan yang murah dan
ramai kurang menjaga kebersihan, baik bejana bejana
makanannya maupun tempat pengolahannya maka dari itu
banyak yang lebih memilih membungkusnya.
7. (arsyil, sm) Menurut saya cara menghidangkan makanannya
sudah cukup bersih dan higienis.
B. Bagaimana Aktivitas setiap hari Mahasiswa FK UMM ?
- Berapa jam sehari biasanya mahasiswa FK UMM beraktifitas di
kampus?
1. (meuthia ,2014 ) Dari jam 07.00 sampai 16.10 ini adalah jam
kuliah. Belum lagi jika ada rapat atau latihan basket bisa sampai
jam 21.00.
2. (kartika,2013) Sekitar 8 jam sehari jika ditambah ke
laboratorium untuk melakukan penelitian maka lebih dari itu
3. (sabrina, kebab) 8 jam rata rata mahasiswa beraktifitas di
kampus
4. (lilian, sefa) Aktivitas perkuliahan kami normalnya mulai pukul
07.00 sampai pukul 16.00 Namun, teman-teman organisasi
tidak jarang menghabiskan waktu sampai larut malam untuk

agenda rapat, karena program kerja juga lumayan banyak.


Biasanya sampai pukul 8 atau 9 malam.
5. (ari, petugas kantin) Kalau setau saya,mereka ada aktivitas di
kampus mulai jam 07.00-16.00 lalu biasanya ada rapat
oragnisasi
6. (asiyah,fki) Dalam sehari sekitar 8 jam lebih apabila jadwal full
belum ditambah dengan rapat-rapat lso lain yang biasanya
diadakan pagi maupun sore hingga malam hari.
7. (arsyil, sm) Kalau untuk kuliahya sendiri kurang lebih 9 jam,
apabila ada kegiatan LSO maka bias sampai lebih dari 12 jam
aktivitas di kampus.
- Apakah kegiatan organisasi di kampus FK UMM selalu menyita
waktu mahasiswa FK UMM ?
1. (meuthia ,2014 ) Tidak selalu, tapi sebagian besar iya terutama
rapat organisasi yang akan mengadakan sebuah event.
2. (kartika,2013) Tidak selalu, tergantung manajemen waktu
setiap mahasiswa, apabila bisa mengatur waktu dengan baik
maka kegiatan organisasi dan kegiatan lain akan berjalan
seimbang.
3. (sabrina, kebab) Ya lumayan menyita waktu tapi gak selalu
4. (lilian, sefa) Menurut saya pribadi dengan padatnya jadwal
perkuliahan dan masih harus meluangkan waktu untuk
berorganisasi memang cukup menyita waktu karena jatah waktu
untuk beristirahat juga berkurang, karena sisa waktu lainnya
juga dipakai untuk belajar dan mengerjakan tugas, namun
sebanding dengan ilmu keorganisasian yang di dapat. Tinggal
bagaimana persepsi kita untuk memanage dan menghargai
waktu secara bijak.
5. (ari, petugas kantin) Saya melihat banyak contoh anak
mahasiswa yang suka ke kantin, dia sibuk di organisasi tapi
akademiknya bagus. Tapi kembali lagi tergantung manajemen
waktu mahasiswa tersebut
6. (asiyah,fki) Ya. Dalam berorganisasi pasti harus menyisihkan
sebagian waktunya untuk organisasi.
7. (arsyil, sm) Menurut saya kegiatan organisasi di kampus tidak
menyita waktu, karena tidak setiap hari suatu organisasi
mengadakan perkumpulan. Akan tetapi kembali pada diri pribadi
masing-masing dalam membagi waktu untuk beraktivitas,
makan, dan istirahat.
C. Bagaimana perilaku Hygiene kebersihan diri mahasiswa FK UMM ?
- Apakah mahasiswa FK UMM selalu mencuci tangan saat memulai
makan?
1. (meu,2014 ) Tidak selalu, biasanya kami menggunakan tissue
kering. Atau jika memakai sendok kami tidak mencuci tangan.
2. (kartika,2013) Tergantung ditempat tersebut dekat dengan
tempat untuk mencuci tangan atau tidak, jika jauh kami
biasanya lebih sering menggunakan handsanitizer atau jika
makanan ringan (tahu bakso) memegangnya tidak langsung
dengan tangan melainkan dengan tisu

3. (sabrina, kebab) Kembali ke subjek masing-masing orang ada


yang walaupun mahasiswa FK yg paham sekali masalah
kebersihan tapi jorok ada yg memang tipe orang pembersih
4. (lilian, sefa) Kalau makan makanan ringan atau cemilan
kebanyakan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Tapi kalau
makan pakai tangan, misal lalapan pasti cuci tangan terlebih
dahulu
5. (ari, petugas kantin) Dikantin ada wastafelbuat cuci tangan,
saya rasa mahasiswa sudah mengetahui dan selalu cuci tangan
sebelum makan
6. (asiyah,fki) Sebagian besar lebih suka menggunakan sendok
dan garpu karena lebih praktis tanpa harus mencuci tangan dan
ada pula yang menggunakan sendok dan garpu tetapi juga
mencuci tangan serta memakai handsanitizer
7. (arsyil, sm) Sepengetahuan saya ketika di kantin kampus sangat
jarang sekali yang ke wastafel yang telah disediakan untuk cuci
tangan. Apalagi ketika makan di warung sekitar kampus yang
hampir seluruhnya tidak difasilitasi dengan wastafel
-

Apakah mahasiswa FK UMM selalu mencuci tangan menggunakan


sabun ?
1. (meuthia,2014 ) Tidak selalu, jika di tempat cuci tangan itu ada
sabun ya dipakai kalau nggak ada ya tidak pakai
2. (kartika,2013) Jika ditempat cuci tangan tersedia sabun, maka
kami akan menggunakannya
3. (sabrina, kebab) Seharusnya iya tapi disaat mungkin di tempat
makan yang tidak ada tempat cuci tangan gunakan hand
sanitizier
4. (lilian, sefa) Menurut yang saya amati jarang yang cuci tangan
menggunakan sabun
5. (ari, petugas kantin) di wastafeljuga tersedia sabun cair, jadi
saya lihat ketika mereka cuci tangan selalu memakai sabun
6. (asiyah,fki) Kebanyakan yang saya kenal mencuci tangan hanya
dengan air mengalir tanpa menggunakan sabun karena
ketidaksediaan sabun di kampus.
7. (arsyil, sm) Menurut saya, cuci tangan dengan air saja tidak
apalagi cuci tangan pakai sabun. Kalau saya pribadi saya selalu
mengusahakan untuk cuci tangan menggunakan sabun
Apakah Mahasiswa FK UMM selalu membawa Handsanitizer atau
sejenisnya kemanapun?
1. (meuthia,2014 ) tidak selalu, yang membawa handsanitizer
lebih banyak mahasiswi nya. Tissue basah juga sering dibawa tp
yang membawa mahasiswa putri.
2. (kartika,2013) Ya selalu, untuk mengantisipasi ketiadaan keran
air.
3. (sabrina, kebab) Tidak semua dan mungkin hanya mahasiswi
saja yg biasanya membawa tapi para mahasiswa biasanya tidak.
4. (lilian, sefa) Ada beberapa yang membawa handsanitizer,
namun hanya sebagian kecil saja.
5. (ari, petugas kantin) Tidak semua, saya kurang tau juga
6. (asiyah,fki) Ya. Ada yang suka menggunakan handsanitizer
dibandingkan dengan sabun

7. (arsyil, sm) Sepengetahuan saya sangat sedikit yang selalu


membawa handsanitizer kemana-mana.
D. Bagaimana Kebersihan dan keadaan Kantin di FK UMM ?
- Apakah makanan yang dijual di kantin FK UMM selalu fresh atau
dalam keadaan matang hari itu ?
1. (meuthia,2014 ) Iya selalu hangat dipagi hari. Dan bisa dilihat
langsung karena dapurnya bisa dilihat secara jelas
2. (kartika,2013) Ya, selalu matang hari itu karena langsung dijual
hari itu juga.
3. (sabrina, kebab) Saya tidak bisa memastikannya karena saya
jarang sekali mungkin di kantin karena harganya terlalu mahal
4. (lilian, sefa) Saya sendiri belum pernah makan masakan kantin
di kampus. Tetapi sepertinya fresh.
5. (ari, petugas kantin) Selalu, seperti yang sudah saya ucapkan
tadi, Kantin selalu menyediakan makanan yang terbaik, fresh
dan bergizi setiap harinya, Karena itu adalah instruksi dari bu
dekan.
6. (asiyah,fki) Ya. Makanan dikantin selalu baru
7. (arsyil, sm) Menurut saya makanan yang dijual di kantin selalu
fresh, karena saya tahu sendiri bahwa setiap hari makanan yang
dijual selalu habis.
- Apakah Mahasiswa FK UMM sering makan dikantin?
1. (meuthia,2014 ) Tidak sering tapi kantin akan terlihat selalu ada
mahasiswa yang makan disana
2. (kartika,2013) jarang, karena harganya mahal
3. (sabrina, kebab) Mungkin untuk dikatakan sering terlalu
berlebihan mungkin bisa di ganti sesekali lah makan dikantin
4. (lilian, sefa) Untuk teman-teman saya jarang sekali yang makan
di kantin, mungkin kurang menarik. Tetapi yang saya lihat adikadik mahasiswa baru lumayan banyak yang makan di kantin
5. (ari, petugas kantin) Alhamdulillah kantin selalu ramai ketika
istirahat siang hari atau waktu pulang dan hujan. Sekarang ada
wifi juga di kantin, jadi ramai sekali
6. (asiyah,fki) Sebagian mahasiswa lebih memilih diluar kampus
karena lebih terjangkau kecuali kalau terpaksa baru kekantin
7. (arsyil, sm) Sepenglihatan saya, kantin selalu ramai pada jam
makan siang. Jadi, sangat banyak mahasiswa yang makan siang
di kantin.
- Makanan apa saja yang sering di beli oleh mahasiswa FK UMM ?
1. (meuthia,2014 ) Tahu bakso, gabin, risol mayo, nasi jamur kepel,
air putih, the tarik mang, bubble tea, lalapan, nasi campur, nasi
goreng
2. (kartika,2013) nasi dan lauk pauk
3. (sabrina, kebab) jajanan dan gorengan
4. (lilian, sefa) Lalapan, nasi goreng, tahu telur, tahu bakso, nasi
kepal.
5. (ari, petugas kantin) Sejauh ini tahu telor dan bakso menjadi
favorit bagi mahasiswa FKUMM meskipun menu lain juga banyak
yang suka
6. (asiyah,fki) Bakso dan gorengan karena lebih praktis jika lapar
tetapi masih ada kuliah atau rapat

7. (arsyil, sm) Makanan yang sering dibeli oleh mahasiswa adalah


makanan yang tidak memerlukan waktu yang lama dalam
proses memasaknya dan harganya terjangkau. Misalnya mie
goreng, bakso, mie ayam, lalapan ayam, bebek, lele, dan soto
ayam.
E. Bagaimana tingkat perekonomian mahasiswa FK UMM ?
- Apakah mahasiswa FK UMM selalu membeli makanan atau jajan di
luar ?
1. (meuthia,2014 ) tidak selalu, kadang jika waktunya sempat ya
masak sendiri. Tapi biasanya hanya masak telur goring, nasi
putih, nasi goring, mie instan
2. (kartika,2013) Tidak terkadang masak sendiri, tergantung waktu
3. (sabrina, kebab) Bisa di katakan seperti itu bisa dilihat dari
teman teman.
4. (lilian, sefa) Kebanyakan memang selalu membeli/jajan di luar
5. (ari, petugas kantin) Pasti, tidak semua mahasiswa fkumm
makan di kantin, karena barangkali bosan dengan masakan atau
suasana kantin. Itu hal yang wajar
6. (asiyah,fki) Sebagian besar mahasiswa beli makanan dan
minuman diluar kampus karena lebih murah dan variasi
makanan cukup banyak
7. (arsyil, sm) menurut saya, YA
- Berapa jumlah mahasiswa FK UMM yang mempunyai kendaraan
pribadi ( motor dan mobil ) ?
1. (meuthia,2014 ) saya tidak tahu pasti, tapi mayoritas hamper
80% mahasiswa memakai motor ke kampus dan ada 3 orang di
angkatan saya yang membawa mobil. Tapi mahasiswa yang
biasanya memakai motor ke kampus ternyata juga memiliki
mobil dan dipakai di aktivitas diluar kuliah
2. (kartika,2013) rata rata memiliki 1 motor
3. (sabrina, kebab) Hampir semua mempunyai kendaraan roda 2,
untuk kendaraan roda 4 hanya beberapa
4. (lilian, sefa) Hampir sebagian besar mereka memiliki motor. Dan
banyak juga yang mempunyai mobil. Hanya beberapa yang
tidak memiliki sepeda motor karena alasan tidak bisa
mengendarainya, bukan karena tidak mampu membelinya.
5. (ari, petugas kantin) Saya kurang tau
6. (asiyah,fki) Sebagian kecil mahasiswa membawa mobil karena
tidak diperolehkan membawa mobil ke kampus sedangkan
untuk sepeda motor hampir semua mahasiswa memiliki sepeda
motor
7. (arsyil, sm) Menurut saya lebih dari 80% memiliki kendaraan
pribadi
- Berapa jumlah mahasiswa FK UMM yang mempunyai Televisi
dirumah?
1. (meuthia,2014 ) Saya tidak tahu pasti, tapi ada yang punya
2. (kartika,2013) Dari hasil pengamatan saya saat berkunjung ke
kos teman-teman, rata - rata mereka memiliki televisi dikamar
3. (sabrina, kebab) Ada yang punya, tapi ada juga yang nggak
punya

4. (lilian, sefa) saya rasa semuanya pasti memiliki televisi dirumah,


karena sudah merupakan kebutuhan penting sebagai media
hiburan
5. (ari, petugas kantin) Saya juga kurang tau
6. (asiyah,fki) Sebagian besar mahasiswa disini mengontrak atau
indekost maka dari itu hanya sedikit yang memiliki fasilitas
televisi di temat tinggalnya
7. (arsyil, sm) Menurut saya seluruh mahasiswa UMM memiliki
televisi di rumah.
F. Bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan di kampus UMM?
- Apakah pelayanan kesehatan di kampus UMM mudah dijangkau?
1. (meuthia,2014 ) Relative, karena letak UMC yang diluar area
kampus untuk beberapa orang terlalu jauh seharusnya kampus
2 UMM memiliki poliklinik yang berada di area kampus yang
mudah dijangkau mahasiswa tanpa harus keluar area kampus
2. (kartika,2013) Ya karena pada beberapa sekertariat organisasi
juga sudah ada persediaan obat, kemudian jika dalam keadaan
darurat bisa dibawa ke klinik UMC yang letaknya hanya
diseberang kampus, tapi sayangnya kampus UMM belum
memiliki UKS sendiri
3. (sabrina, kebab) Saya rasa mudah sekali di jangkau krna hanya
perlu berjalan kaki ke umc ada yang lebih dekat lagi ada yaitu
temen teman tbmm yg menyediakan obat obat untuk
mahasiswa yang sakit
4. (lilian, sefa) Sulit sekali di jangkau jika di kampus dua. Disini
kami sebagai mahasiswa kedokteran yang berkecimpung di
dunia kesehatan, namun sayang sekali kenapa kita tidak
memiliki poliklinik untuk memfasilitasi dan mengcover
kesehatan mahasiswa disini. Jadi Kalau sakit, kami selalu pergi
ke UMC (Klinik terdekat) ataupun ke RS UMM dengan biaya
mandiri
5. (ari, petugas kantin) namanya juga fasilitas, pasti akan selalu
baru dan diperbarui. Saya melihat fasilitas di fkumm cukup
bagus seperti wifi, wifi saat ini sangat dibutuhkan mahasiswa
untuk belajar dan lain sebagainya, sekarang di kampus fkumm
wifi sudah tersebar dimana-mana termasuk di kantin
6. (asiyah,fki) Fasilitas kesehatan disini cukup dekat karena
didepan kampus ada UMC
7. (arsyil, sm) Sangat terjangkau, karena letak klinik kesehatan
milik FK UMM tidak jauh dari kampus
- Bagaiamana tingkat kesadaran mahasiswa FKUMM untuk berobat ke
pelayanan kesehatan jika sakit?
1. (meuthia,2014 ) Tingkat kesadaran nya bagus, jika sudah lebih
dari 3 hari demam atau merasa sudah tidak kuat mayoritas
mahasiswa akan ke dokter untuk periksa
2. (kartika,2013) Selama sakitnya bisa ditangani sendiri, jarang
dari kami yang langsung pergi berobat ke klinik, itung-itung
menerapkan ilmu yang sudah diajarkan dikampus. Namun jika
belum dapat tertangani, maka kami segera pergi ke klinik
terdekat.

3. (sabrina, kebab) Sangat besar sekali tingkat kesadarannya


sampai kadang hanya sakit biasa sangking khawatir kalo kenapa
kenapa langsung berobat
4. (lilian, sefa) Yang saya amati, jika teman2 sakit, mereka tidak
langsung berobat ke pelayanan kesehatan. Mereka selalu
menunggu sampai dirasa telah parah baru berobat.
5. (ari, petugas kantin) Sepengatuhan saya banyak yang ke umc,
karena mahasiswa atau pekerja di umm dapat potongan disana
6. (asiyah,fki) Walaupun faskes cukup dekat tetapi banyak teman
saya yang mengeluh tentang harga yang cukup mahal karena
uang saku mahasiswa yang terbatas dan harus serba irit.
7. (arsyil, sm) Menurut saya mahasiswa FK UMM cukup sadar akan
pentingnya berobat ketika sakit.

DOKUMENTASI

You might also like