Professional Documents
Culture Documents
Kelompok Skill 6
201410330311046
201410330311051
201410330311061
201410330311065
201410330311040
201410330311012
201410330311014
201410330311062
201410330311038
201410330311071
201410330311089
Sabrina Azima
201410330311059
201410330311099
Kusumaningdiah Sekar J
201410330311027
Fadhilah Arsyil
201410330311158
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terima Kaih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang,26 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
LAPIMPIRAN FGD
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
Tipes adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di
Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Setiap tahun diseluruh dunia
terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera diobati, 1020% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi
carrier (pembawa).
Tipes ini merupakan penyakit yang dikarenakan bakteri. Bakteri penyebab tifus
(tipes), Salmonella typhi, masuk ke dalam usus melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dan kemudian berkembang biak dalam kelenjar getah bening dan pembuluh
darah. Beberapa situasi berikut juga dapat menjadi penyebab penyebaran tifus, yaitu: (1)
Mengonsumsi seafood dari air yang terkontaminasi urin dan tinja terinfeksi, (2)
Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri. Anda akan terinfeksi jika menyentuh mulut
sebelum mencuci tangan setelah buang air.
Dapat disimpulkan yang terpenting adalah sanitasi, dan juga imun yang kebal. Jika
dikaitkan dengan halnya di era sekarang ini sulit sekali untuk menghindari penyebabpenyebab tersebut. Pelajar dan mahasiswa sangat jarang mendapatkan sanitasi yang baik,
mereka memiliki akses yang sangat mudah untuk terkontaminasi oleh penyebab-penyebab
diatas. Maka dari itu, kasus penyakit tipes ini banyak dikalangan pelajar dan mahasiswa.
Maka dari itu, tujuan dari kelompok Skill kami mengkaji mengenai ini adalah untuk
mengetahui penyebab dari kalangan Mahasiswa yang menderita tipes, bagaimana
kesehariannya, bagaimana cara makannya, akan kami bahas dan diharapkan kedepannya
penyakit tipes dikalangan Mahasiswa bisa berkurang.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Profil FK UMM
Fakultas Kedokteran (FK) UMM merupakan FK swasta pertama di kota Malang. Visi
FK UMM adalah menjadi fakultas terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi
kedokteran yang berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada
bidang kedokteran umum, keluarga, industri dan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Pendidikan di FK UMM dirancang secara profesional selama sebelas semester
(lima setengah tahun) yang terbagi dalam dua proses pendidikan, yaitu; Pendidikan Sarjana
Kedokteran
selama
tujuh
semester;
dan
Pendidikan
Profesi
selama
empat
BAB III
PELAKSANAAN FGD
FGD
Waktu
: 23 MEI 2016
Lokasi
Tim
:
1. Moderator
2. Notulensi
3. Logistik
4. Dokumentasi
5. Penghubung Peserta
Responden
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
sekali alasan yang mengakibatkan tidak dilakukannya sarapan seperti masuk kuliah
jam 7 pagi, malas, menghemat uang dan mahalnya makanan dikantin. Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut :
Mahasiswa 2014 tidak selalu makan tiga kali sehari, apalagi saat
sarapan tidak tepat waktu. Mereka lebih sering ngemil. Makan siang
pukul 12. Makan malam bervariasi waktunya yaitu jam 11, jam 9 dll.
Mahasiswa Fk umm sedikit sekali yang makan teratur 3 kali sehari.
Alasannya malas dan beberapa kemungkinan lainnya.
Pagi sudah kuliah, tidak ada waktu sarapan tapi membeli cemilan
yang dijual dikelas, makan makanan pokok saat siang hari, bila ada
rapat jarang untuk makan sebelum rapat.
mahasiswa 2013 semester ini sudah memulai skripsi dan
memerlukan uang yang besar untuk melakukan experimen skripsi
dan mereka lebih memilih untuk hemat dan rela memotong uang
makan demi lancarnya dana skripsi, sehingga makan tidak 3 kali
sehari.
Menu makanan yang dikonsumsi juga beragam dan bervariasi tergantung
mahasiswa. Mereka cenderung membeli di luar kantin yang tidak diketahui
nilai gizinya, padahal makanan dikantin lebih bernilai gizi dan terjamin
dibandingkan di warung sekitar kampus. Namun faktor mahalnya
makanan dikantin menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa sehingga
jarang untuk ke kantin. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai
berikut :
Kantin menyediakan makanan yang cukup gizi karena ada instruksi
khusus dari Dekan FK UMM. Makanan yang bergizi harganya cukup
mahal misal daging 120.000 per kg. Sehingga sulit untuk memberi
harga yang dibawah 10.000.
jarang sekali mahasiswa kekantin saat sarapan. Ada 2 kemungkinan
bahwa mahasiswa sudah sarapan dari rumah atau tidak
sarapan/malas sarapan, makanan dikantin sudah sesuai dengan gizi
yang dibutuhkan oleh semua mahasiswa, staff dkk. Kantin sudah
buka mulai 6 pagi karena waktu subuh sudah persiapan masak.
Kantin siang hari ramai.
menu makanan tidak selalu sama, selalu berubah ubah. Jika saat
rapat disediakan gorengan, snack dan saat pulang rapat biasanya
membeli nasi goreng.
menurut teman teman kos, variasi menu tidak ada kendala dan
masih bergizi. Saat pagi juga membuat susu. Sarapan tidak harus
dengan makanan pokok seperti nasi, namun bisa diganti dengan
susu, roti atau yang mengandung karbohidrat.
Selain menggantungkan makan di luar, ada sebagian mahasiswa yang
melengkapi gizinya dengan jasa catering. Sehingga kecukupan gizi dan
keterjaminan makanan lebih terjamin dapat membantu meningkatkan
kesehatan dan kekebalan tubuh mahasiswa. Hal ini diangkat dari contoh
pendapat sebagai berikut :
mahasiswa 2015 masih tahap adaptasi, belum ada banyak kegiatan.
Kebanyakan teman teman makan dikos dengan diantar oleh catering
dengan menu yang bervariasi gizi seimbang.
Kebanyakan mahasiswa mendapatkan makanannya dengan membeli
makanan siap makan di sekitar kampus dan sekitar kos mereka. Karena
sebagian besar dari mereka adalah anak rantau sehingga jarang sekali
mereka masak sendiri. Ini membuktikan bahwa perlu kewaspadaan dan
pemilihan makanan yang dijual di warung warung setempat. Namun ada
juga yang beberapa memilih masak sendiri jika jadwal kuliah tidak padat
dan di kos mereka terdapat dapur. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut :
beli di warung dekat kampus dan kos.
Karena dalam tahap penghematan uang saku, jika ada waktu luang
misal kuliah masuk siang, lebih disempatkan untuk memasak
makanan sendiri, tetapi kalau jadwalnya padat maka memilih
membeli makanan cepat saji yang berharga minimalis.
Kebanyakan mahasiswa adalah anak rantau yang tinggal dari orang
tua rata rata cara mendapatkan makan juga tergantung dimana
mereka tinggal untuk anak yang kos kosan yang ada dapurnya
mungkin bisa masak sendiri tapi untuk yg tidak ada dapur beli
makan di luar.
makanan yang selalu fresh dan matang di hari itu maka kesehatan
mahasiswa FK UMM akan dalam kondisi baik. Hal ini diangkat dari contoh
pendapat sebagai berikut:
Iya selalu hangat dipagi hari. Dan bisa dilihat langsung karena
dapurnya bisa dilihat secara jelas
Ya, selalu matang hari itu karena langsung dijual hari itu juga.
Selalu, seperti yang sudah saya ucapkan tadi, Kantin selalu
menyediakan makanan yang terbaik, fresh dan bergizi setiap
harinya, Karena itu adalah instruksi dari bu dekan.
Ya. Makanan dikantin selalu baru
Menurut saya makanan yang dijual di kantin selalu fresh, karena
saya tahu sendiri bahwa setiap hari makanan yang dijual selalu
habis.
Dan yang paling penting adalah mengetahui makanan apa saja yang
mahasiswa FK UMM beli dan konsumsi. Bisa dikatakan mahasiswa FK UMM
membeli makanan yang bisa mengganjal perut disaat tidak memiliki
waktu banyak untuk makan, membeli makanan yang cepat matang nya.
Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai berikut:
Tahu bakso, gabin, risol mayo, nasi jamur kepel, air putih, the tarik
mang, bubble tea, lalapan, nasi campur, nasi goreng
Makanan yang sering dibeli oleh mahasiswa adalah makanan yang
tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses memasaknya dan
harganya terjangkau. Misalnya mie goreng, bakso, mie ayam,
lalapan ayam, bebek, lele, dan soto ayam.
Bakso dan gorengan karena lebih praktis jika lapar tetapi masih ada
kuliah atau rapat
Lalapan, nasi goreng, tahu telur, tahu bakso, nasi kepal.
5. Teridentifikasinya Kondisi Perekonomian Mahasiswa FK UMM
Kondisi perekonomian mahasiswa FK UMM teridentifikasi masuk dalam
golongan menengah ke atas, hal ini dibuktikan dengan > 80% mahasiswa
FK UMM memiliki kendaraan bermotor roda dua dan > 40% mahasiswa FK
UMM memiliki kendaraan bermotor roda empat, tidak jarang 1 mahasiswa
memiliki kendaraan roda dua dan roda empat sekaligus. Hal ini diangkat
dari contoh pendapat sebagai berikut:
darurat ke RS UMM segera. Hal ini diangkat dari contoh pendapat sebagai
berikut:
Saya rasa mudah sekali di jangkau krna hanya perlu berjalan kaki ke
umc ada yang lebih dekat lagi ada yaitu temen teman tbmm yg
menyediakan obat obat untuk mahasiswa yang sakit
Sulit sekali di jangkau jika di kampus dua. Disini kami sebagai
mahasiswa kedokteran yang berkecimpung di dunia kesehatan,
namun sayang sekali kenapa kita tidak memiliki poliklinik untuk
memfasilitasi dan mengcover kesehatan mahasiswa disini. Jadi
Kalau sakit, kami selalu pergi ke UMC (Klinik terdekat) ataupun ke
RS UMM dengan biaya mandiri.
Kesadaran untuk berobat merupakan hal yang sangat mendukung
individu untuk periksa dan dapat mendeteksi dini suatu penyakit
sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dengan tepat. Mahasiswa
memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang sangat bagus karena selain
merupakan mahasiswa kedokteran yang faham akan kesehatan, mereka
sadar akan kesehatan diri sendiri. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut:
Tingkat kesadaran nya bagus, jika sudah lebih dari 3 hari demam
atau merasa sudah tidak kuat mayoritas mahasiswa akan ke dokter
untuk periksa.
Menurut saya mahasiswa FK UMM cukup sadar akan pentingnya
berobat ketika
sakit.
Sangat besar sekali tingkat kesadarannya sampai kadang hanya
sakit biasa sangking khawatir kalo kenapa kenapa langsung
berobat.
Namun, ada sebagian mahasiswa yang mencegah dengan melakukan
minum obat seadanya dan menunggu hingga sakit nya terasa dan mulai
timbul beberapa komplikasi baru mereka berkunjung ke tempat
pengobatan. Ada beberapa alasan yaitu faktor harga dan faktor
kemalasan pada diri sendiri. Hal ini diangkat dari contoh pendapat
sebagai berikut:
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN
Pertanyaan :
A. Bagaimana Pola Konsumsi Makanan dan cara memperolehnya pada
mahasiswa FK UMM selama ini?
- Apakah Mahasiswa FK UMM selalu Makan 3 kali sehari ?
1. (meuthia ,2014) mahasiswa 2014 tidak selalu makan tiga kali
sehari, apalagi saat sarapan tidak tepat waktu. Mereka lebih
sering ngemil. Makan siang pukul 12. Makan malam bervariasi
waktunya yaitu jam 11, jam 9 dll
2. ( arsyil , SM) mahasiswa Fk umm sedikit sekali yang makan
teratur 3 kali sehari. Alasannya malas dan beberapa
kemungkinan lainnya
3. (lilian, sefa) Pagi sudah kuliah, tidak ada waktu sarapan tapi
membeli cemilan yang dijual dikelas, makan makanan pokok
saat siang hari, bila ada rapat jarang untuk makan sebelum
rapat.
DOKUMENTASI