You are on page 1of 2

ANALISA JURNAL

1. Judul Jurnal
Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rsud Dr. Moewardi.
2. Nama Peneliti
Annisa Yuliana Salim dan Anjar Nurrohmah.
3. Tempat Dan Waktu Penelitian
RSUD Dr Moewardi. Penelitian di laksanakan pada bulan Juli 2012.
4. Alamat Jurnal
GASTER Vol. 10 No. 1 Februari 2013.
5. Tujuan
Mengetahui hubungan olahraga dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr Moewardi.
6. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena
penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi
keduanya. Latihan olahraga merupakan suatu aktivitasaerobik, yang terutama bermanfaat
untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung. Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan, menunjukkan bahwa pada tahun 2010 jumlah penderita
PJK di RSUD Dr Moewardi sebanyak 282 orang.
7. Metodologi
Penelitian analitik dengan rancangan Retrospektif (kasus kontrol). Pengambilan sampel
menggunakan tehnik Purposif sampling.
8. Subjek
30 pasien PJK dan 30 pasien stroke (non PJK).
9. Hasil Dan Pembahasan
Hasil uji bivariate dengan chi-square membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang
signikan antara olahraga dengan PJK, akan tetapi pada orang yang rutin olahraga dapat
menurunkan risiko jantung koroner dengan nilai OR=2.250. Hasil penelitian ini, tidak ada
hubungan antara olahraga dengan penyakit jantung koroner di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Responden yang tidak rutin melakukan olah raga berisiko mengalami kejadian
PJK 2.250 lebih besar dibandingkan dengan responden yang rutin melakukan olahraga. Jadi
olahraga bukan merupakan penyebab utama terjadinya PJK, akan tetapi olahraga merupakan
salah satu faktor resiko yang pada kejadian PJK.
10. Kelemahan
a. Tidak dicantumkannya lama penelitian.
b. Latar belakang masalah penelitian minim teori.
c. Tidak disebutkan instrumen penelitian.
d. Pada hasil penelitian, peneliti hanya menekankan pada teori tentang tidak adanya
hubungan olah raga dengan PJK namun peneliti tidak menjabarkan olahraga menjadi
faktor resiko PJK.
11. Kelebihan
a. Jumlah kata dalam abstrak 197 ( 200 kata).
b. Prevalensi angka kejadian PJK mampu dijabarkan dari dunia sampai tempat penelitian.

12. Implikasi
Penelitian ini mampu menggambarkan bahwa olahraga bukanlah hal yang dapat
menyebabkan kejadian PJK. Tapi dengan olahraga mampu menurunkan angka kejadian
PJK, walaupun peneliti tetap menyebutkan olahraga sebagai fator resiko penyebab PJK. Jadi
bijaklah dalam memilih olahraga karena olahraga juga mampu menyehatkan jantung dan
menurunkan angka menderita PJK di imbangi dengan pola makan sehat dan istirahat yang
cukup.

You might also like