Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
MAFTUCHAH
: Bd.208
Pokok Bahasan
Beban Studi
: 3 SKS
Waktu
: 30 menit
Pertemuan ke
: 1
Hari
Ruang
Koordinator
: Suratmi
Pembimbing
: Mey
Kompetensi
Jenis Kegiatan
Waktu
Peserta
didik
mengetahui
tujuan tindakan
melakukan
perawatan tali
pusat
a. Pembimbing
klinik
menjelaskan
tentang
pengertian
perawatan tali
pusat
1 mnt
Metode/
Tekhnik
Preconference
b. Pembimbing
klinik
menjelaskan
tujuan
perawatan tali
pusat
1 mnt
Preconference
Preconference
Peserta
didik
memahami
persiapan untuk perawatan tali
pusat:
1. Pasien
2. Alat-alat
5 mnt
Preconference
5 mnt
Bedside
teaching
Peserta
didik
memahami
langkah-langkah Perawatan Tali
Pusat
Perawatan Tali Pusat dilakukan
dengan langkah-langkah:
1. Cuci
tangan
dengan
menggunakan air bersih dan
sabun
sebelum
membersihkan tali pusat.
2. Lap dengan air hangat. Dari
pangkal tali pusat dengan
sedikit mengangkat (bukan
menarik) tali pusat.
3. Tutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali
pusat dengan kain kasa
steril.
4. Pastikan bagian pangkal tali
pusat dapat terkena udara
dengan leluasa
5. Rapikan pasien dengan
memakaikan perlengkapan
bayi seperti baju dan popok.
Peserta
didik
memahami
persiapan untuk perawatan tali
pusat:
1. Persiapan:
Pasien
a. Menjelaskan tujuan dan
prosedur perawatan tali
pusat
b. Memberikan posisi yang
nyaman pada pasien
2. Alat-alat
a. Sarung tangan 1 pasang
b. bengkok
c. Kasa steril
d. Lidi kapas/kasa
e. Baskom Kecil
2mnt
c. Pembimbing
klinik
menjelaskan
persiapan
untuk
memberikan
perawatan tali
pusat
d. Pembimbing
klinik
menjelaskan
langkahlangkah
perawatan tali
pusat
Mahasiswa
mampu
mempersiap
kan
peralatan
yang dibutuhkan
Pembimbing
mempersiap
kan
alat
perawatan tali
pusat
f. Air hangat
g. Perlengkapan bayi
Mahasiswa
mampu
melakukan
tindakan
perawatan tali
pusat
dengan mandiri
dan
secara
runtut
Pembimbing
klinik
melakukan
tindakan
perawatan tali
pusat
15 mnt
Bedside
teaching
Peserta
didik
memahami
langkah-langkah perawatan tali
pusat
Pelaksanaan:
1. Perawat mencuci tangan
2. Menyiapkan
dan
mendekatkan alat disamping
pasien
3. Menjelaskan tujuan dan
prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4. Mengatur posisi pasien
5. Memakai handscoon
6. Melepaskan
kasa
yang
digunakan pada tali pusat
7. Membuang kasa ke dalam
bengkok
8. Membersihkan tali pusat
dengan dilap menggunakan
lidi kapas /kasa air hangat
dari pangkal tali pusat
dengan sedikit mengangkat
(bukan menarik) tali pusat.
9. Menutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali
pusat dengan kain kasa
steril.
10. Memastikan bagian pangkal
tali pusat dapat terkena
udara dengan leluasa
11. Merapikan pasien dengan
memakaikan perlengkapan
bayi seperti baju dan popok.
12. Membereskan alat-alat
13. Mencuci tangan
14. Melakukan
evaluasi
tindakan
15. Mendokumentasikan hasil
tindakan
III. Evaluasi
Evaluasi respon pasien
IV. Dokumentasi
Tindakan dan respon
3.
Mahasiswa
mampu
mereview
tindakan yang
telah dilakukan
Pembimbing
mampu
mendokumentas
ikan
tindakan
yang
telah
dilakukan
Pembimbing
mampu
melakukan
review tindakan
yang
telah
dilakukan
5 menit
6 mnt
Post
Conference
pasien
Nama perawat yang
melakukan
waktu
perawatan tali pusat
Keadaan umum pasien.
Mahasiswa
memahami
penjelasan tentang prosedur
perawatan tali pusat
F. Evaluasi
1. Prosedur
2. Jenis test
3. Bentuk
: observasi
4. Alat test
: SPO, checklist
G. Referensi
1. Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku Acuan: Pelatihan Klinik Asuhan
Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan. Hlm: 119-138.
2. Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Hlm: 18-29.
3. Lissauer, Tom dan Fanaroff, Avroy. 2008. At Glance Neonatologi. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Hlm: 44-45.
4. Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. 2001. Buku Asuhan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlm: 22-26.
H. Lampiran
1. Materi tentang perawatan tali pusat
2. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan.
3. Lembar check list tentang perawatan tali pusat.
Lampiran
Materi
(Perawatan Tali Pusat )
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi
tali pusat (IKA, 2005).
Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir,
sehingga tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak
terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh
clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun), yang nasuk
melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih
(Saifuddin, 2001).
B. Cara perawatan tali pusat
Perawatan adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan,
penyelenggaraan (Kamisa, 1997). Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya
juga sederhana. Hal yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat
adalah:
1. Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum
membersihkan tali pusat.
2. Selama tali pusatnya belum puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan
dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat.
Alasannya, untuk menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu
dibersihkan
adalah
pangkal
tali
pusat,
bukan
atasnya.
Untuk
3. Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,
juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa di tutup, tutup atau
ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril.
Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa.
Prinsip perawatan tali pusat:
1. Jangan membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan
cairan atau bahan apapun kepuntung tali pusat.
2. Nasehati hal yang sama bagi ibu dan keluarganya.
3. Mengoleskan alcohol atau betadine (terutama jika pemotongan tali pusat
tidak terjamin desinfeksi tingkat tinggi atau steril) masih diperkenankan
tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau
lembab.
4. Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi
Ketika neonatus pertama kali tiba diruang perawatan, sekitar 5 cm tali
pusat biasanya masih terdapat pada abdomen dengan beberapa tipe penjepitan,
setelah beberapa hari tali pusat mengkerut dan menghitam. Kemudian setelah
beberapa minggu tali pusat akan lepas dengan sendirinya, meninggalkan area
kecil yang bergranulasi, dan biasanya menghilang. Jaringan parut yang kecil
dan kontraktur disebut umbilikus (Sodikin, 2009).
Segera setelah lahir, pembuluh darah umbilikus masih dapat
menyebabkan perdarahan yang fatal bila penjepitan atau pengikatan yang
dilakukan kendur. Untuk alasan inilah tali pusat harus diperiksa lebih awal dan
dalam interval yang sering selama 24 jam pertama setelah lahir. Bila terjadi
perdarahan, pengikaan ke dua atau penjepit ke dua dipasang segera dan
diawasi secara ketat.
Kadang bakteri memasuki daerah tali pusat sebelum adanya
penyembuhan.Oleh sebab itu diperlukan tindakan kewaspadaan untuk
menghindarinya.Pencegahannya dengan menutupi sekitarnya dan mengolesi
dengan zat warna atau alcohol 70%.Kasa atau perban kecil, kering, dan steril
dapat dipasang di sekitar tali pusat yang basah.Walaupun demikian gurita dan
pembalut tidak lagi digunakan karena terbukti tindakan tersebut menyuburkan
bakteri dan tetap menyebabkan lingkungan sekitar tali pusat lembab, sehingga
menghambat penyembuhan.Penjepit terbuat dari logam, peniti, atau plastik
mungkin dilepas pada hari kedua atau ketiga.Pada saat ini pembuluh darah
umbilikus telah menutup dan tidak ada lagi bahaya perdarahan (Sodikin,
2009).
C. Lama pelepasan tali pusat
Tali pusat umumnya berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,55cm segera setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk
menghentikan perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat
sudah kering, biasanya sebelum keluar dari Rumah sakit atau dalam waktu 24
jam hingga 48 jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel diperut
bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri
dalam 1 minggu setelah lahir dan luka akan sembuh dalam 15 hari (Meiliya
dkk, 2008).
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke-5 dan hari ke-7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian ( Notoatmojo, 2010).
Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirinya.Jangan
memegang atau bahkan menariknya.Bila tali pusat belum juga puput setelah 4
minggu bisa menyebabkan tetanus neonatorum. Untuk mencegah terjadinya
infeksi tetanus selain menjaga prinsip pencegahan infeksi, ibu juga harus
mendapatkan suntik tetanus toxoid selama hamil (Wahyono, 1998).
Pada bayi yang memiliki tanda-tanda infeksi, seperti : pangkal tali
pusat dan daerah sekitarnya berwana merah, keluar cairan yang berbau, ada
darah yang keluar terus-menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka
KONTRAK BELAJAR
Nama
: Nurul Tiara
Sub Topik
Tujuan
Umum
Setelah
mengikuti
pembelajar
an klinik
ini peserta
didik
mampu
memberika
n asuhan
tentang
cara
perawatan
tali pusat.
Tujuan Khusus
Sumber
Strategi
Pencapaian
Kriteria
Penilaian
Jakarta: Penerbit
Erlangga. Hlm:
44-45.
4. PusdiknakesWHO-JHPIEGO.
2001.
Buku
Asuhan
Bayi
Baru
Lahir.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan
RI.
Hlm: 22-26.
Semarang, 28 November 2014
: Mey
NIM
: 1404040
Metode
: Preseptorsip
Kasus
No
1
Kegiatan
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
YA
v
TIDAK
Nama
: Tiara
NIM
: 1404040
Metode
: Mentorship
Kasus
No
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
C
1
2
3
4
Keterangan:
----------------------------------
Nama
: Mey
NIM
: 1404040
Metode
: Preseptorsip
Kasus
Kegiatan
YA
o
1
Pembimbing
klinik
menanyakan
perasaan
TIDAK
N
O
1
3.
Aspek Penilaian
Preconference
a. Ketepatan
waktu
Nilai
Bobot
sesuai
10
perencanaan bimbingan
b. Kesesuaian perencanaan kegiatan
30
10
20
berdasarkan SPO
Postconference
a. Ada refleksi
b. Penilaian CI
5
25
Keterangan:
Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1
0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai
Nxb