You are on page 1of 18

LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK

METODE PRECEPTORSHIP DENGAN


TEKNIK BED SIDE TEACHING
PERAWATAN TALI PUSAT

Disusun Oleh:
MAFTUCHAH

PROGAM STUDI DIV KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA
SEMARANG
2014

PERENCANAAN BIMBINGAN KLINIK


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah

: Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita

Kode Mata Kuliah

: Bd.208

Pokok Bahasan

: Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita

Sub Pokok Bahasan

: Memberikan Perawatan Tali Pusat

Beban Studi

: 3 SKS

Waktu

: 30 menit

Pertemuan ke

: 1

Hari

: Kamis, 28 November 2014

Ruang

: R. Dewi Kunthi RSUD Kota Semarang

Koordinator

: Suratmi

Pembimbing

: Mey

Mahasiswa Bimbingan : Tiara


B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu
memberikan asuhan Perawatan Tali Pusat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu:
a. Memahami tentang pengertian Perawatan Tali Pusat
b. Memahami tujuan Perawatan Tali Pusat
c. Memahami persiapan untuk Perawatan Tali Pusat
d. Memahami langkah-langkah Perawatan Tali Pusat

C. Metode dan Tekhnik Bimbingan


1. Metode bimbingan klinik yang akan digunakan adalah perseptorship
2. Teknik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bedside
teaching, post conference.
D. Deskripsi Kasus
Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat 1 semester II yang sedang
menjalankan praktek klinik kebidanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang di Ruang Dewi Khunti dan mempunyai target memberikan asuhan
pada bayi dengan kebutuhan perawatan tali pusat. Mahasiswa tersebut belum
pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang
dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut, bimbingan diberikan menggunakan
metode preseptorsip dengan teknik preconference, bedside teaching dan post
conference.
E. Rincian Kegiatan
No

Kompetensi

Jenis Kegiatan

Waktu

Peserta
didik
mengetahui
tujuan tindakan
melakukan
perawatan tali
pusat

a. Pembimbing
klinik
menjelaskan
tentang
pengertian
perawatan tali
pusat

1 mnt

Metode/
Tekhnik
Preconference

b. Pembimbing
klinik
menjelaskan
tujuan
perawatan tali
pusat

1 mnt

Preconference

Hasil yang Diharapkan


Peserta
didik
memahami
pengertian perawatan tali pusat
adalah pengobatan dan pengikat
tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik terakhir antara
ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril,
bersih, kering, puput dan
terhindar dari infeksi tali pusat
Peserta didik memahami tujuan
dari perawatan tali pusat:
Mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir,
sehingga tali pusat tetap bersih,
kuman-kuman tidak masuk
sehingga tidak terjadi infeksi
pada tali pusat bayi

Preconference

Peserta
didik
memahami
persiapan untuk perawatan tali
pusat:
1. Pasien
2. Alat-alat

5 mnt

Preconference

5 mnt

Bedside
teaching

Peserta
didik
memahami
langkah-langkah Perawatan Tali
Pusat
Perawatan Tali Pusat dilakukan
dengan langkah-langkah:
1. Cuci
tangan
dengan
menggunakan air bersih dan
sabun
sebelum
membersihkan tali pusat.
2. Lap dengan air hangat. Dari
pangkal tali pusat dengan
sedikit mengangkat (bukan
menarik) tali pusat.
3. Tutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali
pusat dengan kain kasa
steril.
4. Pastikan bagian pangkal tali
pusat dapat terkena udara
dengan leluasa
5. Rapikan pasien dengan
memakaikan perlengkapan
bayi seperti baju dan popok.
Peserta
didik
memahami
persiapan untuk perawatan tali
pusat:
1. Persiapan:
Pasien
a. Menjelaskan tujuan dan
prosedur perawatan tali
pusat
b. Memberikan posisi yang
nyaman pada pasien
2. Alat-alat
a. Sarung tangan 1 pasang
b. bengkok
c. Kasa steril
d. Lidi kapas/kasa
e. Baskom Kecil

2mnt

c. Pembimbing
klinik
menjelaskan
persiapan
untuk
memberikan
perawatan tali
pusat
d. Pembimbing
klinik
menjelaskan
langkahlangkah
perawatan tali
pusat

Mahasiswa
mampu
mempersiap
kan
peralatan
yang dibutuhkan

Pembimbing
mempersiap
kan
alat
perawatan tali
pusat

f. Air hangat
g. Perlengkapan bayi
Mahasiswa
mampu
melakukan
tindakan
perawatan tali
pusat
dengan mandiri
dan
secara
runtut

Pembimbing
klinik
melakukan
tindakan
perawatan tali
pusat

15 mnt

Bedside
teaching

Peserta
didik
memahami
langkah-langkah perawatan tali
pusat
Pelaksanaan:
1. Perawat mencuci tangan
2. Menyiapkan
dan
mendekatkan alat disamping
pasien
3. Menjelaskan tujuan dan
prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4. Mengatur posisi pasien
5. Memakai handscoon
6. Melepaskan
kasa
yang
digunakan pada tali pusat
7. Membuang kasa ke dalam
bengkok
8. Membersihkan tali pusat
dengan dilap menggunakan
lidi kapas /kasa air hangat
dari pangkal tali pusat
dengan sedikit mengangkat
(bukan menarik) tali pusat.
9. Menutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali
pusat dengan kain kasa
steril.
10. Memastikan bagian pangkal
tali pusat dapat terkena
udara dengan leluasa
11. Merapikan pasien dengan
memakaikan perlengkapan
bayi seperti baju dan popok.
12. Membereskan alat-alat
13. Mencuci tangan
14. Melakukan
evaluasi
tindakan
15. Mendokumentasikan hasil
tindakan
III. Evaluasi
Evaluasi respon pasien
IV. Dokumentasi
Tindakan dan respon

3.

Mahasiswa
mampu
mereview
tindakan yang
telah dilakukan

Pembimbing
mampu
mendokumentas
ikan
tindakan
yang
telah
dilakukan
Pembimbing
mampu
melakukan
review tindakan
yang
telah
dilakukan

5 menit

6 mnt

Post
Conference

pasien
Nama perawat yang
melakukan
waktu
perawatan tali pusat
Keadaan umum pasien.

Mahasiswa
memahami
penjelasan tentang prosedur
perawatan tali pusat

F. Evaluasi
1. Prosedur

: Preconference, bedsite teaching, postconference

2. Jenis test

: skill, attitude, cognitive

3. Bentuk

: observasi

4. Alat test

: SPO, checklist

G. Referensi
1. Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku Acuan: Pelatihan Klinik Asuhan
Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan. Hlm: 119-138.
2. Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Hlm: 18-29.
3. Lissauer, Tom dan Fanaroff, Avroy. 2008. At Glance Neonatologi. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Hlm: 44-45.
4. Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. 2001. Buku Asuhan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlm: 22-26.
H. Lampiran
1. Materi tentang perawatan tali pusat
2. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan.
3. Lembar check list tentang perawatan tali pusat.

Lampiran
Materi
(Perawatan Tali Pusat )
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi
tali pusat (IKA, 2005).
Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir,
sehingga tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak
terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh
clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun), yang nasuk
melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih
(Saifuddin, 2001).
B. Cara perawatan tali pusat
Perawatan adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan,
penyelenggaraan (Kamisa, 1997). Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya
juga sederhana. Hal yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat
adalah:
1. Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum
membersihkan tali pusat.
2. Selama tali pusatnya belum puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan
dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat.
Alasannya, untuk menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu
dibersihkan

adalah

pangkal

tali

pusat,

bukan

atasnya.

Untuk

membersihkan pangkal ini, anda harus sedikit mengangkat (bukan


menarik) tali pusat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam
sehari.

3. Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,
juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa di tutup, tutup atau
ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril.
Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa.
Prinsip perawatan tali pusat:
1. Jangan membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan
cairan atau bahan apapun kepuntung tali pusat.
2. Nasehati hal yang sama bagi ibu dan keluarganya.
3. Mengoleskan alcohol atau betadine (terutama jika pemotongan tali pusat
tidak terjamin desinfeksi tingkat tinggi atau steril) masih diperkenankan
tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau
lembab.
4. Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi
Ketika neonatus pertama kali tiba diruang perawatan, sekitar 5 cm tali
pusat biasanya masih terdapat pada abdomen dengan beberapa tipe penjepitan,
setelah beberapa hari tali pusat mengkerut dan menghitam. Kemudian setelah
beberapa minggu tali pusat akan lepas dengan sendirinya, meninggalkan area
kecil yang bergranulasi, dan biasanya menghilang. Jaringan parut yang kecil
dan kontraktur disebut umbilikus (Sodikin, 2009).
Segera setelah lahir, pembuluh darah umbilikus masih dapat
menyebabkan perdarahan yang fatal bila penjepitan atau pengikatan yang
dilakukan kendur. Untuk alasan inilah tali pusat harus diperiksa lebih awal dan
dalam interval yang sering selama 24 jam pertama setelah lahir. Bila terjadi
perdarahan, pengikaan ke dua atau penjepit ke dua dipasang segera dan
diawasi secara ketat.
Kadang bakteri memasuki daerah tali pusat sebelum adanya
penyembuhan.Oleh sebab itu diperlukan tindakan kewaspadaan untuk
menghindarinya.Pencegahannya dengan menutupi sekitarnya dan mengolesi
dengan zat warna atau alcohol 70%.Kasa atau perban kecil, kering, dan steril

dapat dipasang di sekitar tali pusat yang basah.Walaupun demikian gurita dan
pembalut tidak lagi digunakan karena terbukti tindakan tersebut menyuburkan
bakteri dan tetap menyebabkan lingkungan sekitar tali pusat lembab, sehingga
menghambat penyembuhan.Penjepit terbuat dari logam, peniti, atau plastik
mungkin dilepas pada hari kedua atau ketiga.Pada saat ini pembuluh darah
umbilikus telah menutup dan tidak ada lagi bahaya perdarahan (Sodikin,
2009).
C. Lama pelepasan tali pusat
Tali pusat umumnya berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,55cm segera setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk
menghentikan perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat
sudah kering, biasanya sebelum keluar dari Rumah sakit atau dalam waktu 24
jam hingga 48 jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel diperut
bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri
dalam 1 minggu setelah lahir dan luka akan sembuh dalam 15 hari (Meiliya
dkk, 2008).
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke-5 dan hari ke-7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian ( Notoatmojo, 2010).
Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirinya.Jangan
memegang atau bahkan menariknya.Bila tali pusat belum juga puput setelah 4
minggu bisa menyebabkan tetanus neonatorum. Untuk mencegah terjadinya
infeksi tetanus selain menjaga prinsip pencegahan infeksi, ibu juga harus
mendapatkan suntik tetanus toxoid selama hamil (Wahyono, 1998).
Pada bayi yang memiliki tanda-tanda infeksi, seperti : pangkal tali
pusat dan daerah sekitarnya berwana merah, keluar cairan yang berbau, ada
darah yang keluar terus-menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka

kondisi tersebut menandakan munculnya penyulit pada neonatus yang


disebabkan oleh tali pusat (Hidayat, 2008).
Gambaran klinis tetanus neonatorum biasanya 3-10 hari atau sampai
beberapa minggu jika infeksinya ringan. Dalam 48 jam penyakit menjadi
nyata jika adanya trismus (Manuaba, 1998). Gejalanya dapat terlihat apabila:
1. Kejang-kejang sampai otot pernapasan
2. Leher kaku diikuti spasma umum.
3. Dinding abdomen keras.
4. Mulut mecucu seperti mulut ikan
5. Suhu meningkat dan malas minum
6. Dahi berkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik kebawah dan muka
rhesussardonikus.
7. Tiba-tiba bayi sensitive terhadap ransangan, gelisah dan kadang-kadang
menangis (Sitowijoyo dkk, 2010).
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan tali pusat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan talu pusat menurut
Wawan (2009), yaitu:
1. Timbulnya infeksi pada tali pusat
Hal ini disebabkan karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi
syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bamboo atau
gunting yang tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat di bubuhi abu,
tanah, minyak, daun-daunan, kopi dan sebagainya.
2. Cara perawatan tali pusat
Pada penelitian menunjukan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air
dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) dari pada tali pusat yang
dibersihkan dengan alkohol.

3. Kelembaban tali pusat


Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,
juga menimbulkan resiko infeksi.
4. Kondisi sanitasi lingkungan
Daerah sekitar neonatus, kuman Spora C. tetani yang masuk melalui luka
tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat
kebersihan.

KONTRAK BELAJAR
Nama

: Nurul Tiara

Tempat: Ruang Dewi Khunti


Topik

: Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita

Sub Topik

: Perawatan Tali Pusat

Tujuan
Umum
Setelah
mengikuti
pembelajar
an klinik
ini peserta
didik
mampu
memberika
n asuhan
tentang
cara
perawatan
tali pusat.

Tujuan Khusus

Sumber

Strategi
Pencapaian

Kriteria
Penilaian

Setelah mengikuti 1. Departemen


a. Melakukan studi a. Penilaian
proses
Kesehatan
RI.
pustaka sebelum
penampilan
pembelajaran
2008.
Buku
terjun ke lahan
dengan
klinik peserta didik
Acuan: Pelatihan
praktek
checklist
mampu:
Klinik Asuhan b. Diskusi
dengan b. Laporan
a. Memahami
Persalinan
dosen
pendokumenta
tentang
Normal. Jakarta:
pembimbing dan
sian
pengertian
Departemen
pembimbing
perawatan tali
Kesehatan. Hlm:
klinik
pusat
119-138.
c. Bed side teaching
b. Memahami
2. Direktorat
tujuan
Kesehatan Anak
perawatan tali
Khusus.
2010.
pusat
Panduan
c. Memahami
Pelayanan
persiapan
Kesehatan Bayi
untuk
Baru
Lahir
perawatan tali
Berbasis
pusat
Perlindungan
d. Memahami
Anak.
Jakarta:
langkahKementerian
langkah
Kesehatan
perawatan tali
Republik
pusat
Indonesia. Hlm:
18-29.
3. Lissauer,
Tom
dan
Fanaroff,
Avroy. 2008. At
Glance
Neonatologi.

Jakarta: Penerbit
Erlangga. Hlm:
44-45.
4. PusdiknakesWHO-JHPIEGO.
2001.
Buku
Asuhan
Bayi
Baru
Lahir.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan
RI.
Hlm: 22-26.
Semarang, 28 November 2014

CHECKLIST PRE CONFERENCE


Nama

: Mey

NIM

: 1404040

Metode

: Preseptorsip

Kasus

: Memberikan Perawatan Tali Pusat

No
1

Kegiatan
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik

tentang pengertian perawatan tali pusat


Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik V

tentang tujuan perawatan tali pusat


Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik v

tentang persiapan perawatan tali pusat


Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik

tentang langkah-langkah perawatan tali pusat


Nilai =
Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item
Keterangan:

Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan


Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya

= dilakukan dengan benar

Tidak = tidak dilakukan

DAFTAR CHECKLIST SPO

YA
v

TIDAK

Nama

: Tiara

NIM

: 1404040

Metode

: Mentorship

Kasus

: Memberikan Perawatan Tali Pusat

No
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

ASPEK YANG DINILAI


SKOR
SIKAP DAN PERILAKU
YA TIDAK
Teruji komunikatif memperkenalkan diri dengan pasien
v
Teruji menyampaikan tujuan dan prosedur tindakan
Teruji bersikap sopan
Teruji bersikap cekatan
Score: 6
PERALATAN
Sarung tangan 1 pasang
Bengkok
Kasa steril
Lidi kapas / Kasa
Baskom Kecil
Perlengkapan bayi
Air hangat
Score: 7
PROSEDUR KERJA
Perawat mencuci tangan
Menyiapkan dan mendekatkan obat alat disamping pasien
Menjelaskan
tujuan
dan
prosedur
tindakan
pada
Mengatur
posisi pasien
keluarga/pasien
Memakai handscoon
Melepaskan kasa yang digunakan pada tali pusat
Membuang kasa ke dalam bengkok
Membersihkan tali pusat dengan dilap mengguakan lidi kapas
Menutup
dengan
pada bagian
tali pusat
air hangatatau
dariikat
pangkal
talilonggar
pusat dengan
sedikitatas
mengangkat
Memastikan
bagian
pangkal tali pusat dapat terkena udara
dengan kain kasa
steril.
Merapikan
pasien dengan memakaikan perlengkapan bayi
dengan leluasa
Membereskan
seperti baju danalat-alat
popok.
Mencuci tangan

15
16
C
1
2
3
4

Melakukan evaluasi tindakan


Mendokumentasikan hasil tindakan
Score: 16
TEKNIK
Teruji melakukan secara sistematis dan berurutan
Teruji berkomunikasi dengan pasien secara baik
Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri
Teruji mendokumentasikan hasil
Score: 4
Total
Nilai :
Jumlah item yang dilakukan x 100

Keterangan:

Ya = dilakukan dengan benar


Tidak = tidak dilakukan
Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan

Semarang, 28 November 2014


Pembimbing

----------------------------------

CHECKLIST POST CONFERENCE

Nama

: Mey

NIM

: 1404040

Metode

: Preseptorsip

Kasus

: Memberikan Perawatan Tali Pusat

Kegiatan

YA

o
1

Pembimbing

peserta didik setelah bed site teaching.


Pembimbing klinik menanyakan peserta didik

tentang attitude saat contact pada pasien.


Pembimbing klinik memberikan kesempatan

klinik

menanyakan

perasaan

TIDAK

kepada peserta didik untuk bertanya


Nilai:
Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item
Keterangan:

Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan


Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya

= dilakukan dengan benar

Tidak = tidak dilakukan

FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK


METODE PRESEPTORSIP PRAWATAN TALI PUSAT

N
O
1

3.

Aspek Penilaian
Preconference
a. Ketepatan

waktu

Nilai

Bobot

sesuai

10

perencanaan bimbingan
b. Kesesuaian perencanaan kegiatan

30

CI pada saat preconference


Bed Side Teaching
a. Informed consent pada pasien
b. Penilaian kesesuaian tindakan

10
20

berdasarkan SPO
Postconference
a. Ada refleksi
b. Penilaian CI

5
25

Keterangan:
Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1
0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai

Nxb

You might also like