You are on page 1of 3

SPO

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS


KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)

RSUD XXX

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

XXX / XXX / XXX

00

x/x

Prosedur Tetap
KOMITE
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI

Pengertian

Tanggal Terbit

Ditetapkan tgl XXX Oktober XXX


Direktur

XXX Oktober XXX


XXX
NIP. XXXXXXXXXXXXXX
1. IDO: Atau disebut Surgical Site Infection (SSI), dibedakan :
1.1 IDO Supervicial ( Supervicial Incisional SSI).
Infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah
tindakan operasi, mengenai hanya pada kulit dan jaringan
bawah kulit pada tempat incisi.
1.2 IDO Profunda
Infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah
tindakan operasi tanpa pemasangan implant atau dalam
kurun waktu 1 tahun bila operasi dengan pemasangan
implant. Mengenai jaringan lunak yang lebih dalam (Fascia
dan lapisan otot) pada tempat incisi.
1.3 IDO Ogan/rongga tubuh
Infeksi mengenai semua bagian dari tubuh
1.
2.
3.
4.

Tujuan

Kebijakan

Kebijakan

Mendapatkan data dasar infeksi Rumah Sakit.


Menurunkan angka kejadian Infeksi Daerah Operasi.
Identifikasi dini kejadian lur biasa (KLB ) infeksi Rumah Sakit
Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya
masalah yang memerlukan penanggulangan.
5. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI di
Rumah Sakit.
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan
keperawatan.
7. Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi
Rumah Sakit
1. SK Keputusan Direktur RSUD XXX No. XXX / XXX / XXX / XXX
tentang Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi rumah sakit.
2. Dilakukan oleh semua petugas ruangan (IPCLN) yang telah di
bentuk di RSUD.
3. Kriteria Surveilans IDO ditentukan berdasarkan :
a. IDO Supervicial (Supervicial Incisional SSI)
1. Drainse bahan purulen dari incisi Supervicial.
2. Terdapat gejala infeksi sebagai berikut : Rasa nyeri,
pembengkakan yang terlokalisir, kemerahan, hangat
pada perabaan.
3. Diagnosa IDO Supervician oleh dokter bedah atau dokter
yang menangani pasien tersebut.
b. IDO Profunda
1. Drainase Purulen dari jaringan yang lebih dalam (Fascia
dan lapisan otot) pada tempat incisi.
2. Tempat incisi mengalami dehiscement dan pasien

SPO
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS
KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)

RSUD XXX

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

XXX / XXX / XXX

00

x/x

megalami gejala Febris lebih dari 38C.


3. Hasil biakan yang negatif tidak termasuk dalam kriteria
ini.
c. IDO Ogan/rongga tubuh
1. Drainase purulen dari suatu drain yang dipasang melalui
stab wound ke dalam organ.
2. Dapat diisolasi kuman penyebab dari biakan cairan atau
jaringan yang diambil secara aseptik dari organ atau
rongga tubuh
4. Faktor resiko IDO
1. Kondisi pasien
Usia
Obeistas
Penyakit berat
ASA Score
Karier MRSA
Lama rawat pra operasi
Malnutrisi
Diabetes millitus
Penyakit keganasan
2. Prosedur operasi
Cukur rambut sebelum operasi
Jenis tindakan
Antibiotik profilaksis
Lamanya operasi
Tindakan lebih dari 1 jenis
Benda asing
Tranfusi darah
Mandi sebelum operasi
Operasi emergency
Drain
3. Jenis operasi
Operasi bersih
Operasi bersih terkontaminasi
Operasi terkontaminasi
Operasi kotor
4. Perawatan pasca operasi
Tempat perawatan
Tindakan-tindakan keperawatan (pergantian Verban)
Lama perawatan

Prosedur

1.

Persiapan Alat :
a. Alat tulis

SPO
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS
KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)

RSUD XXX

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

XXX / XXX / XXX

00

x/x

2.

3.
4.

b. Format surveilans terdiri dari : Format harian IRS, Format


Harian kejadian IDO Format Bulanan IRS, Format
Bulanan Kejadian IDO.
c. Tabung kultur.
d. Hasil pemeriksaan penunjang : Analisa Kimia darah, kultur
PUS, kultur darah.
e. Temperatur axilar.
f. Buku rekapitulasi laporan.
g. Dokumen pasien
Persiapan Pasien
a. Lakukan 5S
b. Beritahu tindakan yang akan dilakukan
Persiapan Petugas
a. Siapkan format surveilans dan buku rekapitulasi.
Pelaksanaan prosedur :
Dilakukan IPCLN
a. Lakukan pengumpulan data kejadian IRS setiap hari,
usahakan dalam kurun waktu yang terjadwal ( Jam kerja )
b. Catat kejadian IRS di format harian ( Format IRS )
c. Lakukan rekapitulasi laporan harian ke laporan bulanan
dengan mengunakan format bulanan.
d. IPCLN mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien berisiko di Unit Rawat masing-masing setiap
hari. Pada awal bulan,setiap tanggal 3-5 formulir ditanda
tangani kepala ruang.
e. Kemudian laporan diserahkan ke IPCN
Dilakukan IPCN
f. Untuk IPCN, Lakukan penghitungan insiden rate kejadian
IDO.

Insiden Rate IDO:


Jumlah IDO
Jumlah kasus Operasi
g.
h.
i.
j.
Unit Terkait
Referensi

X 100%

Lakukan analisa hasil penghitungan insiden dan buat


rekomendasi.
Laporkan hasil analisa ke komite PPI
Bila tidak ada KLB dokumentasikan, dan serahkan arsip
laporan ke bagian evaluasi dan pelaporan.
Bila terjadi KLB segera ditindaklanjuti di komite PPI
sampai direktur.

XXX
Pedoman XXX
XXX

You might also like