Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketidakseimbangan lintasan perakitan dalam kegiatan produksi di lantai
pabrik dapat dilihat dari menganggurnya beberapa stasiun kerja, sedangkan di
stasiun kerja lainnya tetap bekerja secara penuh. Hal ini disebabkan oleh waktu
yang dibutuhkan oleh suatu stasiun untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
dari kecepatan lintasan yang telah ditentukan. Tidak seimbangnya lintasan
produksi dapat menyebabkan tingginya balance delay yang secara otomatis juga
menyebabkan rendahnya nilai efisiensi pada lintasan produksi di departemen
tersebut. Rendahnya tingkat efisiensi pada departemen assembly menyebabkan
kapasitas produksinya menjadi tidak optimal sehingga target produksinya tidak
tercapai.
Maka dari itu diperlukan suatu solusi untuk lebih mengefisiensikan
lintasan produksi sehingga dat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.
Salah satu solusi adalah dengan melakukan penyeimbangan lintasan produksi.
Dalam hal ini keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi
massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat
pekerjaan yang selanjutnya dinamakan sebagai stasiun kerja. Waktu yang
diizinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan ditentukan oleh kecepatan
lintasan perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin memiliki kecepatan
produksi yang sama. Jika suatu stasiun bekerja di bawah kecepatan lintasan maka
stasiun tersebut akan memiliki waktu menganggur. Dengan memodifikasi lintasan
awal maka diharapkan pengembangan keseimbangan lini dapat meningkatkan
efisiensi lintasan pada produk dalam keseimbangan lintasan.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mempelajari cara melakukan penyeimbangan lintasan produksi
dengan bantuan komputer.
2. Mempelajari analisis dampak penyeimbangan lintasan produksi
terhadap pengelompokan stasiun kerja dan efisiensi lintasan produksi.
C. Manfaat Praktikum
1. Dapat melakukan penyeimbangan lintasan produksi dengan bantuan
komputer.
2. Mampu menganalisis dampak penyeimbangan lintasan produksi
terhadap pengelompokan stasiun kerja dan efisiensi lintasan produksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keseimbangan lini adalah permasalahan pemberian task kepada stasiun
kerja sehingga pembagian task merata (seimbang) dengan mempertimbangkan
beberapa batasan. Keseimbangan lini sangat penting karena akan menentukan
aspek-aspek lain dalam sistem produksi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Beberapa aspek yang terpengaruh antara lain biaya, keuntungan, tenaga kerja,
peralatan, dan sebagainya. Keseimbangan lini ini digunakan untuk mendapatkan
lintasan perakitan yang memenuhi tingkat produksi tertentu (Kurniawan, 2012).
Konsep line balancing tepat diterapkan dalam lingkungan repetitif
manufakturing yang berproduksi secara massal. Dalam lingkungan repetitif
manufakturing, suatu assembly line dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang
dan atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu
produk. Perencanaan dari kapasitas assembly line sering mencakup penentuan
struktur dari lini produksi (production line), misalnya banyaknya orang dan atau
mesin beserta tugas-tugas yang diberikan kepada masing-masing sumber daya
tersebut. Masalah penentuan jumlah orang dan atau mesin beserta tugas-tugas
yang diberikan kepada masing-masing sumber daya itu, dikenal sebagai line
balancing (Kurniawan, 2012).
Istilah keseimbangan lini (line balancing) atau biasa disebut keseimbangan
lintasan adalah suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam
stasiunstasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini produksi sehingga setiap
stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja
tersebut. Keseimbangan lini juga dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lain di
dalam suatu proses produksi (Gasperz, 2004).
Keterkaitan sejumlah pekerjaan dalam suatu lini produksi harus
dipertimbangkan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing
masing stasiun kerja. Hubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan
dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu presedence diagram atau
diagram pendahuluan (Gasperz, 2004).
set-up ulang
Metode kerja yang kurang baik
Rancangan lintasan produksi yang seimbang bertujuan (Anonim, 2012):
Selain itu ada pula yang menggunakan maksimum efisiensi, tetapi pada
prinsipnya ketiga hal tersebut sama. Waktu menganggur biasanya digunakan
untuk menyatakan ukuran ketidakseimbangan suatu lintas produksi (Kusuma,
2001).
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keseimbangan
lintas perakitan didasarkan pada hubungan antara (Kusuma, 2001):
time)
Jumlah operator atau pekerja yang melakukan operasi tersebut
Elemen pekerjaan yang diselesaikan dalam satu stasiun kerja dapat terdiri
yang
memperlihatkan
keseluruhan
operasi
pekerjaan
dan
Tc
max_Tsi
Merupakan selisih antara waktu siklus dengan waktu stasiun. Perbedaan antara
waktu stasiun dengan waktu siklus disebut juga idle time.
Dimana:
TSi = station time atau waktu stasiun ke-i
K = jumlah total stasiun kerja
CT = cycle time atau waktu siklus terpanjang
11. Balance Delay
Merupakan rasio dari total waktu menganggur dengan keterkaitan waktu
siklus dan jumlah stasiun kerja atau dengan kata lain jumlah antara balance
delay dan line efficiency sama dengan 1.
Dimana:
n = jumlah stasiun kerja
Wd = waktu stasiun terbesar
Wi = waktu sebenarnya pada setiap stasiun
i = 1,2,3,,n
atau BD = 100% - LE
Dimana:
TSi max = waktu stasiun maksimum
TSi = waktu stasiun ke-i
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Komputer
2. Software WinQSB
3. Data deskripsi operasi perakitan
1.
2.
B. Prosedur Praktikum
Ditentukan tujuan analisis, yaitu analisis keseimbangan lini produksi.
Dilakukan entry data dan analisis berdasar Tabel ( Tabel deskripsi
operasi perakitan ).
3.
operasi perakitan ).
Pada menu Solve and Analyze diklik Solve the Problem
o Pada Solution Method dipilih Heuristic Procedure.
o Cycle Time in minute tidak diisi.
o Time length in minute = 420 (waktu kerja perhari = 7 jam x 60
menit)
o Desired Product Quantity = 80 ( 80 unit produk perhari )
o Primary Heuristic Longest Task Time
o Tie Breaker Random
o Diklik OK
Data disimpan
Hasil dilihat dalam Show Line Balancing Solution, Show Line
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Line Balancing Solution
Line
Statio
n
Numbe
r of
Operat
ors
Task
Assign
ed
1
4
2
7
6
5
Task
Task
Name
Perakitan motor
pengerak
Perakitan
kerangka
pemasangan
motor penggerak
Pemasangan
tombol
pemasangan
baling-baling
pemasangan
Pelindung balingbaling
pemasangan
kabel
Time
Time
Unassig
ned
4.25
2.25
1.4
0.85
0.75
0.1
1.2
4.05
1.2
2.85
1.85
1.5
0.35
8 Pengujian
Resul
t
4,2
3
3
12,6
11,35
1,25
9,92%
%
Idlene
ss
19.05
%
42.86
%
16.19
%
1.90
%
77.14
%
54.29
%
35.24
%
6.67
%
Pengendalian
Produksi
ini
berjudul
kerja minimum adalah elemen pekerjaan terkecil dari suatu pekerjaan yang
tidak dapat dibagi lagi.
4. Total Work Content (Total Waktu Pengerjaan)
Jumlah dari seluruh waktu pengerjaan setiap elemen pekerjaan dari suatu
lini.
5. Workstation Process Time (Waktu Proses Stasiun Kerja)
Elemen pekerjaan yang diselesaikan dalam satu stasiun kerja dapat terdiri
menyelesaikan
suatu
elemen
pekerjaan
seringkali
terdapat
Tc
9. Delay Time of a Station max_Tsi
Dimana:
TSi = station time atau waktu stasiun ke-i
K = jumlah total stasiun kerja
CT = cycle time atau waktu siklus terpanjang
11. Balance Delay
Merupakan rasio dari total waktu menganggur dengan keterkaitan waktu
siklus dan jumlah stasiun kerja atau dengan kata lain jumlah antara balance
delay dan line efficiency sama dengan 1.
Dimana:
n = jumlah stasiun kerja
Wd = waktu stasiun terbesar
Wi = waktu sebenarnya pada setiap stasiun
i = 1,2,3,,n
atau BD = 100% - LE
Pada praktikum ini penyeimbangan lini dilakukan pada sebuah perusahaan
mainan anak yang membuat kipas angin mainan dari kayu. Deskripsi operasi
perakitan terjabar dalam Tabel di bawah ini. Laju produksi yang diinginkan adalah
80 unit produk per hari, sedangkan waktu yang tersedia adalah 7 jam kerja per
hari.
Task
Numb
er
1
2
3
4
5
6
7
8
Task Name
Perakitan Kerangka
Pemasangan Tombol
Perakitan Motor Penggerak
Pemasangan Motor Penggerak
ke dalam Kerangka
Pemasangan Baling Baling
Pemasangan Pelindung Baling Baling
Pemasangan Kabel
Pengujian
3
0.75
4.25
Immediat
e
Successo
r
2
7
4
1.4
1
7,5
8
1.2
1.2
1.5
8
6
-
Task Time in
minute
o Problem Type
= Line Balancing
o Problem Title
= Keseimbangan Lintasan
o Number of Operational Tasks = 8
o Time Unite
= Minute
Diklik OK
Task Information diisikan dengan data Tabel 1 ( Tabel deskripsi operasi
perakitan ).
Pada menu Solve and Analyze diklik Solve the Problem
o Pada Solution Method dipilih Heuristic Procedure.
o Cycle Time in minute tidak diisi.
o Time length in minute = 420 (waktu kerja perhari = 7 jam x 60 menit)
o Desired Product Quantity = 80 ( 80 unit produk perhari )
o Primary Heuristic Longest Task Time
o Tie Breaker Random
o Diklik OK
Data disimpan
Hasil dilihat dalam Show Line Balancing Solution, Show Line
Balancing Summary, dan Show Line Layout In Graph.
Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi lini produksi, balance delay serta
kebutuhan operator yang terjabarkan dalam tabel hasil solusi.
Hasil menunjukan bahwa solusi yang paling optimal untuk mencapai
keseimbangan lini produksi pada perakitan Kipas Angin Mainan ini adalah dengan
mengelompokan 8 pekerjaan tersebut menjadi 3 stasiun besar dengan waktu siklus
4,2 menit untuk produksi tiap unit produk pada tiap stasiun. Stasiun 1 dikerjakan
oleh 1 orang operator dan terdiri dari operasi 3 yaitu perakitan motor penggerak.
Operasi ini merupakan operasi terlama diantara seluruh operasi yang ada dengan
waktu operasi adalah 3,25 menit. Sehingga dari waktu siklus 4,2 menit tersisa
waktu 0,95 menit atau terdapat idle sebanyak 22,62 % dari waktu yang
disediakan. Stasiun 2 dikerjakan oleh seorang operator dan terdiri dari 3 operasi
yaitu 1 (perakitan kerangka), 4 (pemasangan motor penggerak ke dalam
kerangka), dan 2 (pemasangan tombol). Ketiga pekerjaan tersebut berturut turut
membutuhkan waktu sebanyak 2 menit, 1,2 menit, dan 1 menit sehingga jumlah
waktu yang dibutuhkan adalah 4,2 menit. Jumlah tersebut sama dengan waktu
siklus yang disediakan untuk setiap stasiun. Dengan demikian tidak terdapat
waktu sisa atau idle = 0%. Stasiun ketiga dikerjakan oleh seorang operator dan
terdiri dari 4 operasi yaitu operasi 7( pemasangan kabel),5(pemasangan baling -
Waktu siklus 4,2 menit per produk yang didapatkan dari pembagian waktu
kerja total per hari 420 menit dengan jumlah kuantitas produk yang
diharapkan sebanyak 100 unit.
Waktu Siklus=
(7 jam x 60 menit)/hari
100unit produk /hari
420 menit
100 unit
Total Idle Time in minute = Total available Time in minute - Total Task
Time in minute
= 12,6 menit 11,35 menit = 1,25 menit
Balance Delay
x 100 %
1,25
12,6
x 100 % = 9,92 %
11,35
8 x 4,2
x 100 % = 33,78 %
11,35
3 x 4,2
x 100%
x 100%
x 100 % = 90,08 %
merencanakan
pekerjaan
dipertanggungjawabkan.
penjahitan
dalam
waktu
yang
dapat
BAB V
KESIMPULAN
1. Keseimbangan lini adalah permasalahan pemberian task kepada stasiun
kerja
sehingga
pembagian
task
merata
(seimbang)
dengan
sebagai
stasiun
kerja.
Waktu
yang
diizinkan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Line Balancing. Dalam http://president-a9u52006.blogspot.com/
2011/02/line-balancing.html diakses tanggal 26 Desember 2012 pukul
22.46 WIB.
Bedworth, D. 1982. Integrated Production Control System. New York: John
Willey and Sons Inc
Gasperz, Vincent. 2004. Production Planning And Inventory Control. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kurniawan, Dedi. 2012. Perencanaan Line Balancing Perakitan Tas dengan
Perbandingan Metode Ranked Positional Weight dan Kilbridge
Wester Di PT. Aswi Perkasa. Bandung : Library IT TELKOM.
Kusuma, Hendra. 2001. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta:
Andi.
Sutalaksana, Iftikar Z. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.