You are on page 1of 6

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Pengertian Masyarakat Pedesaan (Rurality)


Masyarakat pedesaan (rurality) adalah masyarakat yang anggotaanggotanya hidup bersama di suatu lokalitas tertentu, di mana kehidupan
mereka meliputi urusan-urusan yang merupakan tanggungjawab bersama dan
masing-masing merasa terikat pada norma-norma tertentu yang mereka taati
bersama.
Masyarakat pedesaan diartikan pula sebagai masyarakat yang memiliki
hubungan yang lebih mendalam dan erat dan sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat
hidup dari pertanian. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya. Dengan kata lain masyarakat
pedesaan identik dengan istilah gotong royong yang merupakan kerja sama
untuk mencapai kepentingan kepentingan mereka.
Adapun yang menjadi karakteristik yang lainnya dari masyarakat
pedesaan adalah:
a.

Di dalam masyarakat pedesaaan diantara warganya mempunyai hubungan


yang lebih mendalam bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan
lainnya yang diluar batas-batas wilayahnya.

b.

Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan


(Gemeinschaft atau paguyuban).

c.

Sebagian besar masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaanpekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilaan (part
time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.

d.

Masyarakat tersebut sifatnya homogen, seperti dalam hal mata


pencaharian, agama, adat istiadat dan sebagainya.

B.

Perspektif Kesehatan Masyarakat Desa


Kawasan pedesaan bisa diartikan sebagai daerah dimana masyarakatnya
masih kurang pengetahuan dan informasi sehingga masalah kesehatan
masyarakat masih menjadi masalah yang cukup besar. Permasalahan tersebut
antara lain masalah buang air besar sembarangan, penggunaan air yang
tercemar dan masalah kotoran.
1.

Masalah Buang Air Besar Sembarangan


Permasalahan utama yang perlu dibahas yaitu masalah buang air
besar sembarangan. Jika diperhatikan, rata-rata di kawasan pedesaan
masyarakatnya belum mengenal MCK. Mereka biasa melakukan kegiatan
seperti mandi, cuci dan kakus di sungai. Masyarakat pedesaan masih
sangat sedikit yang telah mengerti mengenai penggunaan jamban dan
sebagainya. Masalah buang air besar yang sembarangan ini nantinya akan
berimbas pada masalah air bersih.

2.

Masalah Sumber Air


Di kawasan pedesaan, sungai biasanya dijadikan sebagai sumber
air, namun masyarakat mengerjakan segala aktivitasnya pada sungai
tersebut. Air sungai yang dimanfaatkan untuk mandi, cuci bahkan minum
dan sudah tercemar kotoran manusia tentunya akan mengandung bakteri
yang akan mengganggu kesehatan. Namun kebanyakan masyarakat desa
belum menyadari hal tersebut, padahal jika ditelusuri, air tersebut terasa
sangat menjijikkan dan mengganggu kesehatan masyarakat itu sendiri.

3.

Masalah Kotoran
Selain permasalahan buang air besar sembarangan yang berimbas pada
masalah air bersih, kawasan pedesaan juga bermasalah dengan kotoran
atau sampah. Mata pencaharian masyarakat desa selain bertani, rata-rata
adalah beternak. Kotoran ternak biasanya akan sangat mengganggu.
Kotoran hewan di jalan-jalan dapat menimbulkan bau yang luar biasa.
Hal ini tentunya dapat mengganggu kesehatan masyarakat pedesaan.

Penyebab utama rendahnya kualitas kesehatan masyarakat tersebut antara


lain adalah:

C.

1.
2.
3.
4.

Belum sempurnanya pelaksanaan upaya kesehatan


Masih rendahnya aspek manajemen upaya kesehatan
Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
Masih belum sempurnanya peran serta masyarakat serta kerjasama lintas

5.

sektoral
Masih rendahnya kualitas sarana fisik lingkungan dan perumahan

Isu Pelayanan Kesehatan di Pedesaan


Isu-isu pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan pedesaan, yaitu:
1.

Telenursing
Telenursing didefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh
menggunakan teknologi telekomunikasi. Aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui
unit mobil. Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat
setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan
masalah.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi
aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis.
Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan
memberikan dukungan secara online.
Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain:
a.

Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak


perlu

b.

Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan

c.

Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan

d.

Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang


terisolasi

e.

Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu


perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan
kesehatan

f.

Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani


untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti
konferensi video dan internet

g.

Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan


jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
Kekurangan dari model pelayanan ini, yaitu:

a.

Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan


mengurangi kualitas pelayanan kesehatan, di mana kekawatiran ini
muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien
sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan
terapeutik.

b.

Kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi


internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan
cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan
yang sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap
keamanan dan kerahasiaan dokumen klien.

Gambar 1. Alur pengawas klinis melalui teknologi telenursing di pedesaan


2.
D.

Home Visit Care

Pelayanan Keperawatan di Lingkungan Pedesaan


Pelayanan keperawatan yang terdapat di lingkungan pedesaan, yaitu:
1.
PKMD
PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan
sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana
setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan
tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri.
Di samping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat
mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau
kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program

kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan


kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.
2.
E.

Desa Siaga

Membangun
Pedesaan

Hubungan

Profesional-Komunitas-Klien

dalam

Seting

You might also like