You are on page 1of 1

Pragmatik

Pragmatik dikenal sebagai kajian ilmu yang membahas maksud dan tujuan yang ada di
balik tuturan. Dalam hirarki linguistik, pragmatik menempati tempat terakhir atau puncak.
Sebabnya adalah materi yang dibahas dalam pragmatik merupakan gabungan dari keseluruhan
ilmu linguistik lain seperti fonologi, semantik, dan wacana. Pragmatik akan selalu dibahas di
akhir agar tidak menimbulkan kerancuan berpikir mengingat tumpang tindih yang akan terjadi.
Kajian ilmu ini dulunya tidak terlalu dikenal dan jarang dibahas oleh peneliti karena pengaruh
aliran strukturalis yang masih sangat kuat.
Ada dua kubu yang bersebelahan dalam memandang dan mengkaji bahasa; formalisme
dan fungsionalisme. Para penganut paham formalisme memandang bahasa sebagai suatu bentuk.
Mereka melihat apa yang diketahui penutur/pendengar mengenai bahasa. Dengan kata lain,
aliran ini menitikberatkan kepada bentuk bahasa. Para pemikir dari paham formalisme
menjelaskan bahwa bahasa merupakan wujud kemampuan otak manusia yang diwarisi secara
genetik atau dapat dikatakan bahwa bahasa adalah anugerah biologis yang dimiliki manusia.
Sementara paham fungsionalisme memandang bahasa sebagai sesuatu yang dituturkan. Oleh
karena itu, mereka melihat bahwa ada sesuatu di balik bahasa yang harus dicaritahu dan
dipahami. Aliran ini menitikberatkan pada fungsionalitas bahasa sebagai sebuah produk yang
dihasilkan oleh penutur. Dalam studinya mereka mengenal bahwa bahasa adalah sesuatu yang
dibutuhkan manusia untuk berkomunikasi dan berevolusi sesuai dengan kebutuhan manusia.

You might also like